Anda di halaman 1dari 175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA HUKUM BOYLE


SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ATAMBUA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:
REGINA MARIA ANSILA KEUN
NIM: 131424052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA HUKUM BOYLE


SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ATAMBUA

Oleh:

Regina Maria Ansila Keun

NIM: 131424052

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Paul Suparno, S.J, M.S.T Yogyakarta,21Juni2017

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA HUKUM BOYLE


SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ATAMBUA

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Regina Maria Ansila Keun

NIM: 131424052

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi

Pada tanggal 26 Juli 2017

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd ........................


Sekertaris : Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. ........................

Anggota : Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. ........................

Anggota : Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. ........................

Anggota : Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si ........................

Yogyakarta, 26Juli 2017

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Rohandi, Ph.D.

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

You will also decre a thing and it will be estabilished for you; And light
will shine on your ways

Job 22: 28

Its always seems Impossible until Its


Done ~ Nelson Mandela

Jika kau menyerah sekarang


karena kau merasa lemah
atau malas maka tidak ada
lagi harapan di waktu
selanjutnya~Anonim

Dont bepushed by your


problem Be Led by your
dreams~Ralph Waldo
Emerson

Kupersembahkan karya ini untuk:

Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberikan
rahmat-Nya
Bapa Gabriel Yoseph Keun dan Mama Natalia Yasinta Bete Nahak, Adik
Wendelinus Tae, Adik Januaria Keun, Adik Krisanti Tae, dan Adik Ledi Oktavia
Keun yang selalu mendukung dengan cinta dan doa
Sahabat dan teman-teman yang selalu berbagi suka dan duka

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Juni 2017

Penulis

Regina Maria Ansila Keun

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Regina Maria Ansila Keun

Nomor Mahasiswa : 131424052

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA HUKUM BOYLE


SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ATAMBUA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 21 Juni 2017

Yang menyatakan

Regina Maria Ansila Keun

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Regina Maria Ansila Keun. 2017. Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga
Hukum Boyle serta Pengaruhnya terhadap Pemahaman dan Minat
Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Atambua. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan


pemahaman belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua pada materi Hukum
Boyle melalui metode eksperimen dengan pembuatan dan penggunaan alat
peraga; (2) peningkatan minat belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua
pada materi Hukum Boyle melalui metode eksperimen dengan pembuatan dan
penggunaan alat peraga.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 18 Maret 2017. Subyek


penelitian yaitu 40 siswa kelas XI Alam 1 dan 39 siswa kelas XI Alam 3 SMA
Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi NTT. Instrumen yang digunakan
yaitu tes tertulis berupa pretest dan posttest, angket minat belajar siswa, dan
lembar observasi minat belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) metode eksperimen dengan


pembuatan dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman belajar
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua pada materi Hukum Boyle; (2) metode
eksperimen dengan pembuatan dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan
minat belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua pada materi Hukum Boyle.

Kata kunci: Metode Eksperimen; Alat peraga; Pemahaman belajar; Minat Belajar

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Regina Maria Ansila Keun. 2017. The Influence of making and using Boyles
Law Props with Students Comprehension and Students Interest for
Class XI SMA Negeri 1 Atambua. Undergraduate Thesis. Yogyakarta:
Physics Education, Department of Mathematics and Natural Sciences
Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University Yogyakarta.

The aims of this research is to know: (1) the enhancement of


comprehension students learning class XI SMA Negeri 1 Atambua on Boyles
Law topic through Experiment method with making and using props; (2) the
enhancement of students learning intrest class XI SMA Negeri 1 Atambua on
Boyles Law topic through Experinent method with making and using props.
This research was held on March from 13 to 18, 2017. The subject of the
study was 40 students class XI1 and 39 students class XI3 SMA Negeri 1
Atambua. The instruments used in this research was written test, that are pretest
and posttest, questionnaire interest in learning, and observation sheet.
The results of this research show that: (1) Experiment method with making
and using propsincreases students learning comprehension class XI SMA Negeri 1
Atambua on Boyles Law topic; (2) Experiment method with making and using
props increases student interest in learning class XI SMA Negeri 1 Atambua on
Boyles Law topic.

Keywords: Experiment Method, Props, Comprehension Learning, Interest in


Learning

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pembuatan dan
Penggunaan Alat Peraga Hukum Boyle serta Pengaruhnya terhadap
Pemahaman dan Minat Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Atambua.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.

Selama masa studi dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat


dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya


sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J, M.S.T selaku Dosen Pembimbing
yang dengan sabar telah memberikan bimbingan, kritik, dan saran dalam
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S selaku Kaprodi Pendidikan Fisika.
4. BapakDrs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing
Akademik Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma
Angkatan 2013 yang selalu memotivasi dan menyemangati.
5. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si., yang telah membantu memvalidasi
instrumen penelitian yang digunakan dalam skripsi ini.
6. Semua dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan
bekal ilmpu pengetahuan yang begitu berharga semasa kuliah.
7. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan
dalam memperlancar surat perizinan penelitian.
8. Bapak Drs. Marius Antoni, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Atambua;Bapak Kondradus Berek, S.Pd., selaku guru bidang studi fisika
SMA Negeri 1 Atambua; dan Ibu Trifonia Yuvita Prihatin, S.Pd., yang
telah memberikan kesempatan, membantu, dan mendukung penulis
selama proses penelitian.
9. Siswa-siswi kelas XI Alam 1 dan XI Alam 3 SMA Negeri 1 Atambua
yang telah membantu, mendukung, dan bekerjasama dengan baik selama
proses penelitian.
10. Keluarga Tercinta: Bapa Gabriel Keun, Mama Natalia Nahak, Adik
Wendi Tae, Adik Orni Keun, Adik Ista Tae, Adik Ledi Keun, Om

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Klaran, Nene Yuliana, Bai Hilarius Nahak dan adik Arni Kabosuuntuk
segala cinta, dukungan, pengorbanan, kesabaran dan doanya sehingga
penulis bisa menyelesaikan skripsi.
11. Teman-teman kelompok penelitian: Ardi Weking, Ansi Udak, Novita
Juur, Ice Bily, dan Maya Vita.
12. Keluarga besar Rakat Kece Badai (RKB) yang selalu menemani dan
menyemangati penulis dari awal masuk kuliah:Okto Amaral, Sintus
Siga, Aloz Karangora, Artho Moses, Ansi Udak, Ardi Weking, Vigi
Kantur, Erlin Dona, Sary Beatrix, Ice Bily, Novi Juur, Meldy Danus,
Erni Kause,Mery Tefa, Indri Masan, Titin Hera, Safri Teluma, Elty,
Tolino Todek, dan Sandro De Santos.
13. Keluarga besar Baku Peduli (BP): Romo Wir, Pak Bele, K Hen Doben,
K Ari Caca, Cornelis Mauk, Sintus Siga, Gregorius Fallo, Adik Feby
Dosantos, Adik Stevi, dan Hendro Bouk.
14. Semua teman-teman Pendidikan Fisika 2013yang telah belajar dan
berjuang bersama guna menyelesaikan studi di Universitas Sanata
Dharma, terima kasih untuk setiap kenangan indah yang kita toreh
bersama.
15. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu disini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna
sehingga perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukkan, kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun
dan menjadikan penulisan skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 21Juni2017
Penulis

Regina Maria Ansila Keun

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH..................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................. vii
ABSTRACT ...........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi
BAB IPENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................5
1. Bagi siswa :................................................................................................5

2. Bagi guru : .................................................................................................5

3. Bagi sekolah : ............................................................................................5

BAB IILANDASAN TEORI ...................................................................................6


A. Filsafat Konstruktivisme .................................................................................6
B. Metode Eksperimen.........................................................................................9
1. Pengertian dan Macam- macam Metode Eksperimen ................................9

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Alat Peraga ..............................................................................................11

3. Tugas Guru dan Siswa dalam Metode Eksperimen Terbimbing .............13

4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Eksperimen ..................................14

C. Pemahaman ...................................................................................................15
D. Minat .............................................................................................................17
1. Pengertian Minat .....................................................................................17

2. Pengaruh Minat dalam Pembelajaran ......................................................18

E. Hukum Boyle ................................................................................................18


BAB IIIMETODE PENELITIAN ..........................................................................21
A. Desain Penelitian ...........................................................................................21
B. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................22
C. Sampel Penelitian ..........................................................................................23
D. Treatment ......................................................................................................23
1. Kelas dengan Metode Eksperimen ..........................................................23

2. Kelas dengan Metode Ceramah Aktif .....................................................25

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................................25

E. Instrumen Pengambilan Data ........................................................................26


1. Pretest dan Posttest (Tes awal dan Tes akhir).........................................26

2. Angket .....................................................................................................29
3. Observasi .................................................................................................30

F. Validitas ........................................................................................................30
G. Metode Analisis Data ....................................................................................39
1. Analisis Pemahaman Belajar ...................................................................39

2. Analisis Minat Belajar .............................................................................41

BAB IVDATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................44


A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................................44
1. Sebelum Penelitian ..................................................................................44

2. Selama Penelitian ....................................................................................46

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Sesudah Penelitian ...................................................................................60

B. Data dan Analisis ..........................................................................................61


1. Analisis Kuantitatif Pemahaman Belajar Siswa dengan Uji-T................61

2. Analisis Kuantitatif Minat Belajar Siswa dengan Uji-T..........................75

C. Pembahasan ...................................................................................................90
1. Pemahaman Belajar .................................................................................90

2. Minat Belajar ...........................................................................................91

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................................93


BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................94
A. Kesimpulan....................................................................................................94
B. Saran ..............................................................................................................94
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................96
LAMPIRAN ...........................................................................................................99

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pretest and PosttestTreatment dan Control Group............................ 22


Tabel 2. Kisi-Kisi Penyusunan Soal Pretest dan Posttest ................................ 27
Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Langsung-Tertutup Minat Belajar Siswa ............... 29
Tabel 4. Validitas Kisi-Kisis Penyusunan Soal Pretest dan Posttest ............... 32
Tabel 5. Validitas Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest ............................... 35
Tabel 6. Penetapan Skor untuk Tiap Pertanyaan Angket Minat ...................... 42
Tabel 7. Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................. 61
Tabel 8. Hasil Uji Test-TPretest untuk Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 64
Tabel 9. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ............................ 65
Tabel 10. Hasil Uji Test-TPretest dan Posttest Kelas Eksperimen .................... 67
Tabel 11. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ................................... 68
Tabel 12. Hasil Uji Test-TPretest dan Posttest Kelas Kontrol........................... 70
Tabel 13. Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................. 71
Tabel 14. Hasil Uji Test-TPosttest untuk Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................................................................................74
Tabel 15. Data Skor Pretest Kelas Eksperimen dan Pretest Kelas Kontrol....... 76
Tabel 16. Hasil Uji Angket Test-TPretest untuk Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................................... 78
Tabel 17. Skor Angket Minat Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen .............. 79
Tabel 18. Hasil Uji Angket Test-TPretest dan Posttest Kelas Eksperimen ....... 81
Tabel 19. Skor Angket Minat Pretest dan Posttest Kelas Kontrol..................... 82
Tabel 20. Hasil Uji Angket Test-TPretest dan Posttest Kelas Kontrol .............. 85
Tabel 21. Data Skor Posttest Kelas Eksperimen dan Posttest Kelas Kontrol .... 86
Tabel 22. Hasil Uji Angket Test-TPosttest untuk Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................................................................................89

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu konstan ....... 20
Gambar 2. Desain alat peraga tembakan yang dibuat dari bambu ..................... 20
Gambar 3. Siswa kelas eksperimen mengisi angket minat dan mengerjakan
soal pretest 48
Gambar 4. Siswa kelas eksperimen membuat alat peraga bambu diluar kelas .. 49
Gambar 5. Siswa kelas eksperimen saat memotong bambu .............................. 50
Gambar 6. Pembelajaran di laboratorium saat peneliti menjelaskan materi
Hukum Boyle ................................................................................... 52
Gambar 7 Beberapa siswa melakukan percobaan di depan laboratorium. ........ 53
Gambar 8. Siswa berdiskusi mengerjakan soal pada LKS................................. 54
Gambar 9. Siswa kelas eksperimen mengerjakan soal posttest dan mengisi
angket minat. .................................................................................... 55
Gambar 10. Siswa kelas kontrol mengerjakan soal pretest dan mengisi angket
minat ................................................................................................. 57
Gambar 11. Pembelajaran di kelas kontrol dengan metode ceramah .................. 58
Gambar 12. Siswa kelas kontrol mengerjakan soal posttest dan mengisi angket
minat 60

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.
Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 100
Lampiran 2.
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Sekolah. 101
Lampiran 3.
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari UPT ...... 102
Lampiran 4.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen... 103
Lampiran 5.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ......... 109
Lampiran 6.
Lembar Kerja Siswa I dan II ....................................................... 113
Lampiran 7.
Lembar Soal Pretest dan Soal Posttest ....................................... 119
Lampiran 8.
Angket Minat Belajar .................................................................. 123
Lampiran 9.
Sampel Pretest Kelas Eksperimen .............................................. 125
Lampiran 10.
Sampel Posttest Kelas Eksperimen ............................................. 129
Lampiran 11.
Sampel Pretest Kelas Kontrol ..................................................... 133
Lampiran 12.
Sampel Posttest Kelas Kontrol.................................................... 137
Lampiran 13.
Sampel Angket Pretest Minat Siswa Kelas Eksperimen ............ 141
Lampiran 14.
Sampel Angket Posttest Minat Siswa Kelas Eksperimen ........... 143
Lampiran 15.
Sampel Angket Pretest Minat Siswa Kelas Kontrol ................... 145
Lampiran 16.
Sampel Angket Minat Posttest Minat Siswa Kelas Kontrol ....... 147
Lampiran 17.
Kisi-kisi Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest Sebelum dan
Setelah di Validasi....................................................................... 149
Lampiran 18. Lembar Observasi Minat Belajar di Kelas Eksperimen .............. 153
Lampiran 19. Lembar Observasi Minat Belajar di Kelas Kontrol..................... 155
Lampiran 20. Soal LKS II yang dikerjakan siswa kelas eksperimen ................ 156

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMA Negeri 1 Atambua merupakan salah satu Sekolah Menengah

Atas yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. SMA Negeri 1

Atambua memiliki dua laboratorium IPA yang digunakan rangkap untuk mata

pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi. Berdasarkan pengalaman belajar di SMA

Negeri 1, terkadang laboratorium digunakan sebagai kelas biasa karena

keterbatasan kelas yang dimiliki sekolah.

Dalam pembelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Atambua pada

umumnya, siswa tidak pernah melakukan praktikum di laboratorium atau pun

percobaan di kelas. Guru pun cenderung menggunakan metode ceramah

dimana peran guru menjadi lebih dominan di dalam kelas. Penerapan fisika

dalam kehidupan sehari-hari pun tidak nampak. Hal ini mengakibatkan siswa

hanya bisa berpikir secara abstrak terhadap gambar-gambar yang dilihatnya

dalam buku. Tentunya, hal ini akan membuat pembelajaran fisika menjadi

tidak menarik bagi siswa. Akibatnya, hal tersebut akan

mempengaruhipemahaman dan minat belajar siswa dalam pelajaran fisika.

Menurut Suparno (2007: 2), unsur yang penting dalam pembelajaran

yang baik adalah (1) siswa yang belajar, (2) guru yang mengajar, (3) bahan

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pelajaran, dan (4) hubungan antara guru dan siswa. Dalam belajar fisika yang

terpenting adalah siswa yang aktif belajar fisika. Maka semua usaha guru

harus diarahkan untuk membantu dan mendorong agar siswa mau mempelajari

fisika sendiri. Dari pihak guru diharapkan menguasai bahan yang mau

diajarkan, mengerti keadaan siswa sehingga dapat mengajar sesuai dengan

keadaan dan perkembangan siswa, serta dapat menyusun bahan sehingga

mudah ditangkap siswa.

Salah satu metode pembelajaran fisika yang membuat siswa aktif

belajar adalah menggunakan metode eksperimen. Secara umum metode

eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan

percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah

dibicarakan itu memang benar. Jadi, metode ini lebih untuk mengecek supaya

siswa makin yakin dan jelas akan teorinya. Sering metode ini disebut metode

laboratorium karena percobaan biasanya dilakukan di laboratorium (Suparno,

2013: 83).

Untuk mempelajari fisika dengan mendalam dan lancar dibutuhkan

sarana dan peralatan yang memadai. Tanpa sarana dan peralatan yang baik,

maka siswa tidak dapat mempelajari fisika dengan lancar. Demikian pula guru

tidak dapat membantu siswa mempelajari fisika dengan baik bila tidak ada

sarana dan peralatan yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

Secara umum dapat dikatakan bahwa sekolah yang memiliki sarana

dan peralatan yang lengkap yang diperlukan untuk mempelajari fisika


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

secaralengkap akan lebih baik daripada bila tidak ada sarana dan peralatannya

(Suparno, 2009: 117). Pembelajaran fisika dengan metode eksperimen

cenderung menggunakan peralatan yang tersedia di laboratorium.

Beberapa penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Ahmad Furqon

Muzaky dan Jeffry Handhika tentang Penggunaan Alat Peraga Sederhana

Berbasis Teknologi Daur Ulang untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Materi Vektor dalam Kelas Remedial SMKN 1 Wonoasri Tahun Pelajaran

2014/2015, dan Ayomi Prasetyarini, dkk tentang Pemanfaatan Alat Peraga

IPA untuk peningkatan pemahaman konsep fisika pada siswa SMP Negeri 1

Bulupesantren Kebumen tahun pelajaran 2012/2013, menunjukkan adanya

peningkatan pemahaman konsep melalui penggunaan alat peraga.

Penelitian tentang pembuatan alat peraga dalam pembelajaran fisika ini

belum pernah dilakukan oleh peneliti lain di SMA Negeri 1 Atambua. Oleh

karena itu, dengan harapan yang sama seperti penelitansebelumnya, peneliti

ingin melakukan penelitian mengenai, Pembuatan dan Penggunaan Alat

Peraga Hukum Boyleserta Pengaruhnya Terhadap Pemahamandan

Minat Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Atambua.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah pembelajaran Fisika dengan pembuatan dan penggunaan alat

peraga pada materi Hukum Boyle dapat meningkatkan pemahaman

belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua?

2. Apakah pembelajaran Fisika dengan pembuatan dan penggunaan alat

peraga pada materi Hukum Boyle dapat meningkatkan minat belajar

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atsa maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui:

1. Peningkatan pemahaman belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1

Atambua pada materi Hukum Boyle melalui metode pembuatan dan

penggunaan alat peraga.

2. Peningkatan minat belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua

pada materi Hukum Boyle melalui metode pembuatan dan penggunaan

alat peraga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan peneliti dari pelaksanaan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa :

Siswa dapat membuat alat peraga sendiri;

Menjadi salah satu variasi dalam membantu proses pembelajaran.

2. Bagi guru :

Guru dapat termotivasi untuk lebih kreatif dalam

mengembangkan pembelajaran fisika di kelas;

Guru dapat menggunakan pembuatan dan penggunaan alat

peraga ini sebagai salah satu model pembelajaran untuk

mengaktifkan siswa.

3. Bagi sekolah :

Melalui penelitian ini, sekolah dapat mendapatkan alat peraga

dari hasil karya siswa;

Sekolah dapat termotivasi untuk meningkatkan

pembelajaranyangditekankan pada kreativitas siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Filsafat Konstruktivisme

Filsafat konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakikat

pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi. Menurut filsafat

konstruktivisme, pengetahuan itu adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri

yang sedang menekuninya (Von Glasersfeld, dalam Suparno, 2013: 14).

Pengetahuan itu (mengandung) suatu proses, bukan fakta yang statis. Dalam

artian ini, pengetahuan itu tidak pernah lepas dari orang yang sedang

mengetahui. Ilmu pengetahuan, terutama sains, adalah ciptaan pikiran manusia

dengan semua gagasan dan konsepnya yang ditemukan secara bebas (Einstein

dan Infeld, dalam Suparno, 1997: 1).

Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori yang

menekankan pentingnya peran pembelajar dalam membangun dan

mentransformasikan pengetahuan. Konstruktivisme menekankan kontribusi

pembelajar dalam memperoleh makna dan pembelajaran melalui aktivitas

individual dan sosial. Dalam pandangan ini, pembelajar mendapatkan makna

pengetahuan dengan melakukan pemilihan dan menata apa yang mereka

ketahui, baik secara individual maupun bersama pembelajar lain (Surya, 2015:

149).

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Untuk dapat mengetahui sesuatu, siswa haruslah aktif sendiri

mengkonstruksi. Dengan kata lain, dalam belajar siswa harus aktif mengolah

bahan, mencerna, memikirkan, menganalisis, dan yang terpenting

merangkumnya sebagai suatu pengertian yang utuh. Tanpa keaktifan siswa

dalam membangun pengetahuan mereka sendiri, mereka tidak akan mengerti

apa-apa (Suparno, 2013: 15).

Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan begitu

saja dari guru ke siswa. Pengetahuan yang sudah dipunyai guru tidak dapat

begitu saja dipindahkan atau dituangkan dalam otak siswa. Pengetahuannya

hanya dapat ditawarkan kepada siswa untuk dikonstruksi secara aktif oleh

siswa itu sendiri. Banyaknya siswa yang salah menangkap dan mengerti dari

apa yang diajarkan oleh gurunya menunjukkan bahwa pengetahuan itu harus

dikonstruksikan sendiri oleh siswa (Suparno, 2013: 15-16).

Oleh karena pengetahuan itu merupakan konstruksi seseorang yang

sedang mengolahnya, maka jelas bahwa pengetahuan itu bukanlah sesuatu

yang sudah jadi dan tidak terubahkan. Pengetahuan merupakan suatu proses

menjadi tahu. Suatu proses yang terus akan berkembang semakin luas,

lengkap dan sempurna. Pembentukan pengetahuan jelas bukan sekali jadi,

tetapi secara bertahap (Suparno, 2013: 15).

Para konstruktivis menjelaskan bahwa satu-satunya alat/sarana yang

tersedia bagi seseorang untuk mengetahui sesuatu adalah inderanya. Tampak

bahwa pengetahuan lebih menunjuk pada pengalaman seseorang akan dunia


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

daripada dunia itu sendiri. Tanpa pengalaman itu, seseorang tidak dapat

membentuk pengetahuan. Pengalaman tidak harus diartikan sebagai

pengalaman fisik, tetapi juga dapat diartikan sebagai pengalaman kognitif dan

mental (Suparno, 1997: 18-19).

Orang yang belajar tidak hanya meniru atau mencerminkan apa yang

diajarkan atau yang ia baca, melainkan menciptakan pengertian. Mengerti itu

merupakan suatu proses pembentukan konsep yang terus-menerus

(Bettencourt, dalam Suparno, 1997: 11). Proses pembentukan pengertian ini

berjalan terus menerus dengan setiap kali mengadakan reorganisasi karena

adanya suatu pemahaman yang baru (Piaget, dalam Suparno, 2013: 14).

Menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses aktif. Pelajar

mengkonstruksi sendiri pengetahuannya entah dengan teks, dialog,

pengalaman fisisnya, dan lain-lain. Dengan belajar, siswa dapat

mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang

dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai siswa sendiri sehingga dapat

dikembangkan. Dalam buku Suparno (1997: 61), proses tersebut antara lain

bercirikan enam hal, sebagai berikut:

1. Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari

apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Konstruksi arti itu

dipengaruhi oleh pengertian yang yang telah ia punyai.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Konstruksi arti itu adalah proses yang terus menerus. Setiap kali

berhadapan dengan fenomena atau persoalan yang baru, diadakan

rekonstruksi, baik secara kuat maupun lemah.

3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih dari

itu sebagai suatu pengembangan pemikiran dengan membuat

pengertian yang baru.

4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang

dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut.

5. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar dengan dunia fisik

dan lingkungannya.

6. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si

pelajar: konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi

interaksi dengan bahan yang dipelajari.

B. Metode Eksperimen

1. Pengertian dan Macam-macam Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah salah satu metode pembelajaran yang

bersifat konstruktivisme. Menurut Suparno, metode eksperimen

merupakan metode yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan.

Secara umum metode eksperimen adalah metode belajar yang mengajak

siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian pengecekan bahwa

teori yang sudah dipelajari itu benar (2013: 83-84).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Semakin konkrit siswa mempelajari bahan pengajaran, contohnya

melalui pengalaman langsung, maka semakin banyaklah pengalaman yang

diperoleh siswa. Sebaliknya, jika hanya mengandalkan bahasa verbal,

maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa (Sanjaya,

2008: 200). Dengan metode eksperimen, siswa dapat mendapatkan

pengalaman langsung melalui percobaan yang dilakukan sehingga

membantu siswa untuk dapat mengingatnya.

Menurut Edgar Dale (2013:60), daya ingat peserta didik terkait

pada proses pembelajaran yang dilakukan ialah:

a. Peserta didik mungkin mengingat 20% dari apa yang dibaca atau

didengar;

b. Peserta didik mungkin mengingat 30% dari apa yang dilihat;

c. Peserta didik mungkin mengingat 50% dari apa yang didengar dan

dilihat;

d. Peserta didik mungkin mengingat 70% dari apa yang dikatakan;

e. Peserta didik mungkin mengingat 90% dari apa yang dilakukan.

Metode eksperimen dibedakan menjadi 2 yakni eksperimen

terbimbing dan eksperimen bebas. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode eksperimen terbimbing.

Eksperimen terbimbing adalah eksperimen yang seluruh jalannya

percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh

siswa. Langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

digunakan, apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan

dari awal.

2. Alat Peraga

Peralatan yang akan digunakan dalam metode eksperimen adalah

dengan membuat dan menggunakan alat peraga.Alat peraga dalam

mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk

menciptakan proses belajar mengajar yang efektif (Sudjana, 1998: 99).

Ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar-

mengajar yang dikemukakan oleh Nana Sudjana dalam bukunya Dasar-

dasar Proses belajar mengajar (1998: 99-100). Keenam fungsi tersebut

adalah:

a. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan

merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri

sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar.

b. Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari

keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga

merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.

c. Penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan

pelajaran

d. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata

alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi

proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

e. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan

untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa

dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.

f. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakn untuk

mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain

menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan

lama diingat siswa.

Disamping enam fungsi diatas, penggunaan alat peraga dalam

proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai seperti di bawah ini:

a. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk

berpikir

b. Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa

untuk belajar

c. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan

belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap

d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan

f. Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman

belajar yang sempurna.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3. Tugas Guru dan Siswa dalam Metode Eksperimen Terbimbing

a. Tugas guru

Untuk melakukan pembelajaran dengan eksperimen

terbimbing, guru mempunyai peranan yang sangat penting. Beberapa

hal yang harus dilakukan guru adalah:

1) Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa;

2) Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa

tujuannya, peralatan yang digunakan, bagaimana merangkai

percobaan, data yang harus dikumpulkan siswa, bagaimana

menganalisis data, dan apa kesimpulannya;

3) Mempersiapkansemua peralatan yang akan digunakan sehingga

saat siswa mencoba semua siap dan lancar;

4) Pada saat percobaan, guru berkeliling melihat bagaimana siswa

melakukan percobaannya dan memberikan masukan kepada

siswa;

5) Bila ada peralatan yang macet, guru membantu siswa agar alat

dapat jalan dengan baik;

6) Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan

yang dilakukan;

7) Bila siswa yang membuat laporan, maka guru harus

memeriksanya;

8) Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah percobaan

dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

b. Tugas siswa

Dalam percobaan, siswa antara lain akan melakukan tindakan

berikut:

1) Membaca petunjuk percobaan dengan teliti;

2) Mencari alat yang diperlukan;

3) Merangkaikan alat-alat yang sesuai dengan skema percobaan;

4) Mulai mengamati jalannya percobaan;

5) Mencatat data yang diperlukan;

6) Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan

dari data yang ada;

7) Membuat laporan percobaan dan mengumpulkan;

8) Dapat juga mempresentasikan percobaan di depan kelas.

4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Eksperimen

a. Keunggulan

Roestiyah (1998) mengungkapkan bahwa keunggulan

menggunakan metode eksperimen antara lain:

1) Dengan eksperimen, siswa terlatih menggunakan metode ilmiah

dalam menghadapi segala masalah sehingga tidak mudah percaya

pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah

percaya pula kata orang sebelum ia menemukan sendiri

kebenarannya;

2) Siswa lebih aktif berpikir dan berbuat;


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

3) Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen, di samping

memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman

praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat

percobaan.

b. Kelemahan

Menurut Djamarah dalam Kurniastuti (2015: 11), metode

eksperimen memiliki beberapa kelemahan diantaranya:

1) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas dan peralatan bahan

yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadang mahal.

2) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan

karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar

jangkauan kemampuan pengendalian.

C. Pemahaman

Pemahaman merupakan salah satu aspek dalam ranah (domain)

kognitif dari tujuan kegiatan belajar mengajar. Aspek ini merupakan aspek

yang sangat penting bahkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

menjadi aspek yang paling menonjol atau yang paling ditonjolkan. Bila kita

melakukan kegiatan belajar mengajar yang pertama-tama yang akan dicapai

adalah memahami atau mengerti apa yang kita pelajari.

Pemahaman yang dimaksudadalah pemahaman konsep. Pemahaman

konsep merupakan dasar dari pemahaman prinsip dan teori, artinya untuk

dapat memahami prinsip dan teori harus dipahami terlebih dahulu konsep-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

konsep yang menyusun prinsip dan teori yang bersangkutan (Budi, 1987:

233).

Adapun ciri-ciri pemahaman konsep yakni (Wirasto, 1987: 112) :

1) Mengenal definisi-definisinya;

2) Mengenal contoh-contohnya;

3) Mengenal sifat-sifat esensialnya;

4) Dapat menggunakan konsepuntuk mendefinisikan konsep-konsep lain;

5) Mengenal hubungan antara konsep-konsep yang berdekatan;

6) Dapat mengenal konsep itu dalam berbagai situasi;

7) Dapat menggunakan konsep tersebut untuk menyelesaikan masalah

Pemahaman dapat diartikan sebagai suatu proses perbuatan memahami

atau memahamkan dari apa yang diterima (KBBI, 2008: 998). Pemahaman

juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengerti atau

memahami sesuatu untuk diketahui atau diingat, mencakup kemampuan untuk

menangkap makna dari arti bahan yang dipelajari, dinyatakan dengan

menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan

dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain (Sudaryono, 2012: 43).

Dapat dikatakan pemahaman adalah mengerti secara menyeluruh

tentang sesuatu yang telah diketahui dan diingat sebelumnya. Penelitian ini

bertujuan mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan

dengan menggunakan metode alat peraga.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

D. Minat

1. Pengertian Minat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat berarti

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, diartikan pula sebagai

gairah atau keinginan. Dalam bahasa Inggris, minat sering digambarkan

dengan kata-kata Interest atau Passion. Interest adalah suatu

perasaan ingin memerhatikan dan penasaran akan sesuatu hal, sedangkan

Passion sama maknanya dengan gairah atau sesuatu perasaan yang kuat

atau antusiasme terhadap sesuatu objek. Ada juga yang menyebutnya

sebagai Proclivity yang berarti kecenderungan atau kehendak hati.

Menurut Djaali dalam Psikologi Pendidikan, minat adalah rasa lebih suka

dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh atau perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau

memiliki sesuatu. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu

hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau

dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya (Djaali, 2006:121)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan ketertarikan akan sesuatu objek yang berasal dari hati, bukan

karena paksaan dari orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa minat yang

dimiliki oleh seseorang merupakan hasil proses pemikiran, emosi serta

pembelajaran sehingga menimbulkan suatu keinginan untuk mendalami

objek atau mungkin suatu kegiatan tertentu. Oleh karena itu minat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

masing-masing orang bisa berbeda meskipun berada dalam lingkungan

yang sama.

2. Pengaruh Minat dalam Pembelajaran

Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini

dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam

bidang-bidang studi tertentu. Contohnya, siswa yang menaruh minat yang

besar pada pelajaran fisika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak

daripada siswa yang lainnya. Kemudian, karena pemusatan yang intensif

terhadap pelajaran itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar

lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Guru dalam

kaitan ini, berusaha membangkitkan siswa untuk membangkitkan minat

siswa dalam bidang studinya (Muhibbin Syah, 2002: 136).

Dari pengertian dan pembahasan di atas, penulis menyimpulkan

bahwa yang aspek yang berperan penting dalam minat belajar siswa adalah

perasaan senang, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan siswa dalam

pembelajaran.

E. Hukum Boyle

Robert Boyle menyelidiki hubungan antara tekanan (P) dan Volume

(V) ketika gas berada dalam suhu (T) tetap. Boyle mencapai kesimpulan

bahwa, Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

dijaga tetap, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya. Hal

ini dikenal sebagai Hukum Boyle.

(1)

dengan V= Volume (m3 ) dan P = tekanan (Pa)

Secara umum, Hukum Boyle berbentuk :

PV = konstan (2)

Untuk gas pada dua keadaan seimbang pada suhu tetap, persamaannya

menjadi:

P1 V1 = P2 V2 (3)

Keterangan: P1 : Tekanan gas pada keadaan 1 (Pa)

V1 : Volume gas pada keadaan 1 (m3 )

P2 :Tekanan gas pada keadaan 2 (Pa)

V2 : Volume gas pada keadaan 2 (m3 )

Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada suhu konstan dapat

dilihat pada gambar 1. Tekanan berbanding terbalik dengan volume

sebagaimana diungkapkan oleh Hukum Boyle.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Gambar 1. Grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu konstan

Adapun penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari yaitu

alat suntik, pompa tekan, pipet, dll. Alat peraga yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pistol (tembakan) yang dibuat dari bambu. Desain alat

peraga tersebut dapat dilihat pada gambar 2.

Bambu 1
Udara

Kertas

Selubung bambu

Gambar 2. Desain alat peraga tembakan yang dibuat dari bambu

Ketika menembak kertas, diasumsikan bahwa suhu udara dalam

selubung bambu dijaga tetap. Saat bambu 1 didorongkan pada selubung

bambu, volume udara pada selubung bambu diperkecil sehingga tekanan udara

dalam selubung bambu semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamamaan

Hukum Boye pada persamaan (2).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Penelitian ini dikatakan kuantitatif karenadata yang diperoleh untuk mengukur

pemahaman dan minat belajar siswa dalam bentuk skor dianalisa secara

statistik. Sedangkan penelitian ini dikatakan kualitatif karena peneliti

menjelaskan minat belajar secara deskriptif dan data yang diperoleh dianalisa

secara kualitatif. Penelitian kualitatif ini bermanfaat untuk memperkuat data

kuantitatif mengenai minat belajar siswa.

Desain penelitian ini menggunakan dua kelompok yakni satu

kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Pada kelompok

eksperimen, metode yang digunakan adalah pembuatan dan penggunaan alat

peraga. Sedangkan pada kelompok kontrol, metode yang digunakan adalah

metode ceramah aktif. Kelompok kontrol ini sangat penting untuk melihat

apakah treatment yang dilakukan pada kelompok eksperimenberhasil lebih

baik atau tidak.

Kedua kelompok tersebut akan diberi pretest dan posttest. Pretest

digunakan untuk mengukur pemahaman dan minat belajar siswa sebelum

diberikantreatment. Pretest juga digunakan untuk mengetahui apakah kedua

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

kelompok memiliki pemahaman dan minat belajar fisika pada materi Hukum

Boyle sama atau berbeda. Sedangkan posttest digunakan untuk mengukur

pemahaman dan minat belajar siswa setelah diberikan treatment. Desain

penelitian ini adalah penelitian eksperimental design pretest-posttest control

group dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Pretest and PosttestTreatment dan Control Group

Treatment Group O1 X1 O1

Control Group O2 X2 O2

Keterangan:

O1 : Pretest kelas treatment (Kelas XI Alam 1)

X1 : Pembelajaran dengan metode eksperimen (Kelas XI Alam 1)

O1 : Posttest kelas treatment (Kelas XI Alam 1)

O2 : Pretest kelas kontrol (Kelas XI Alam 3)

X2 : Pembelajaran dengan metode ceramah (Kelas XI Alam 3)

O2 : Posttest kelas kontrol (Kelas XI Alam 3)

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016 dan dilaksanakan di

SMA Negeri 1 Atambua, Tahun ajaran 2016/2017.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

C. Sampel Penelitian

Sampel penelitian diambil dari SMA Negeri 1 Atambua pada semester

genap tahun ajaran 2016/2017. Dalam penelitian akan digunakan 1 kelompok

treatment dan 1 kelompok kontrol. Kelompok treatment menggunakan siswa

dan siswi kelas XI Alam 1 dan kelompok kontrol menggunakan siswa dan

siswi kelas XI Alam 3.

D. Treatment

Treatment adalah perlakuan khusus peneliti kepada subyek atau

sampel yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan

(Suparno, 2014: 49). Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimen terbimbing. Pada kelas XI Alam 1 diberikan metode

pembelajaran dengan eksperimen yakni pembuatan dan penggunaan alat

peraga. Sedangkan pada kelas XI Alam 3 sebagai kelas kontrol diberikan

metode pembelajaran dengan ceramah.

1. Kelas dengan Metode Eksperimen

Pada kelas XI Alam 1 pembelajaran dengan menggunakan

eksperimen terbimbing. Treatment dengan metode pembelajaran

eksperimen terbimbing diberikan sebanyak dua kali. Secara singkat

pembelajarannya sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

a. Pertemuan I (Pertama):

Pertemuan pertama dilaksanakan di dalam dan dilanjutkan

di luar kelas pada jam sekolah. Desain pembelajarannya sebagai

berikut:

1) Peneliti memberikan pretest dan angket minat awal kepada

siswa;

2) Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa;

3) Siswa dibagi dalam kelompok;

4) Siswa dipandu dengan langkah pembuatan alat dan

didampingi peneliti dalam membuat alat;

5) Siswa memperlihatkan alat yang sudah jadi kepada peneliti.

b. Pertemuan II (Kedua)

Pertemuan kedua dilakukan di dalam kelas sesuai jam

sekolah. Desain pembelajarannya adalah:

1) Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa;

2) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran;

3) Siswa menggunakan alat yang telah dibuat;

4) Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang ada di LKS;

5) Siswa dan Peneliti merangkum hasil pembelajaran;

6) Peneliti memberikan posttest dan angket minat akhir

kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

2. Kelas dengan Metode Ceramah Aktif

Pada kelas kontrol yakni kelas XI Alam 3, pembelajaran

menggunakan metode ceramah dilakukan sebanyak satu kali

pertemuan. Secara singkat proses pembelajarannya sebagai berikut:

a. Peneliti memberikan pretest dan angket minat awal;

b. Peneliti memberikan apresepsi dan motivasi;

c. Peneliti menyampaikan tujuan dan topik pembelajaran;

d. Peneliti menjelaskan tentang Hukum Boyle dan formulasinya;

e. Peneliti memberi contoh soal mengenai Hukum Boyle;

f. Siswa diminta mengerjakan contoh soal;

g. Peneliti dan siswa merangkum kembali materi yang dipelajari;

h. Peneliti memberikan posttest dan angket minat akhir.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan panduan

langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan

pembelajaran. RPP disusun dalam pembelajaran yang akan dilakukan

selama pengambilan data penelitian. Materi RPP mengenai Hukum

Boyle yang dibuat sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat

pada lampiran 4 dan 5.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

E. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen ialah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian. Bentuknya dapat berupa tes tertulis, angket, wawancara,

dokumentasi, dan observasi (Suparno, 2014:53). Untuk penelitian ini

instrumen yang digunakan yakni tes tertulis, angket dan observasi. Tes dalam

penelitian ini berupa pretest dan posttest (tes awal dan tes akhir) untuk

mengukur pemahaman belajar siswa. Sedangkan pemberian angket dan

observasi untuk membantu melihat minat belajar siswa dalam mempelajari

Hukum Boyle bersama peneliti.

1. Pretestdan Posttest (Tes awal dan Tes akhir)

Pretest(tes awal) diberikan pada siswa pertama kali sebelum

menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Sedangkan posttest

(tes akhir) diberikan pada siswa setelah menggunakan metode

pembelajaran eksperimen. Aspek yang diukur disini adalah

pemahaman belajar siswa. Kisi-kisi penyusunan soal pretest dan

posttest disajikan pada tabel 2.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2. Kisi-Kisi Penyusunan Soal Pretest dan Posttest

Alokasi waktu : 25 menit

Jumlah soal : 4 soal

Bentuk soal : Essay

Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Nomor Soal


3.1Mendeskripsikan Memahami Siswa dapat menjelaskan Sebutkanbunyi Hukum Boyle! 1
sifat-sifat gas ideal Hukum Boyle pengertian hukum Boyle
monoatomik Persamaan Siswa dapat mengerjakan Volum suatu gas ideal pada 2
Hukum Boyle soal-soal matematis tekanan 1 atm adalah 2 L.
mengenai persamaan besaranBerapakah volumnya bila
Hukum Boyle tekanan gas diubah menjadi
setengahnya pada suhu yang
sama?
Grafik Hukum Siswa dapat menjelaskan Jelakanlah hubungan tekanan 3
Boyle hubungan tekanan terhadap terhadap volume berdasarkan
volum berdasarkan grafik gambar grafik di bawah ini!

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Aplikasi Hukum Siswa dapat menjelaskan Sebutkan contoh penerapan 4


Boyle dalam contoh penerapan Hukum Hukum Boyle dalam kehidupan
kehidupan Boyle yang ada dalam sehari-hari dan jelaskan
sehari-hari kehidupan sehari-hari bagaimana penerapannya!

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

2. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh

informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2014: 59).

Angket minat akan diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah

treatment dilakukan untuk melihat peningkatan minat belajar siswa

pada materi Hukum Boyle.

Dari dasar teori pada bab II dapat disimpulkan kisi-kisi dari

angket minat yakni: rasa senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa,

dan keterlibatan siswa. Kisi-kisi soal angket disajikan dalam tabel 3.

Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Langsung-Tertutup Minat Belajar


Siswa

No Soal
Aspek Minat Pernyataan
Angket
Senang 1 Saya senang belajar fisika dengan
metode yang diberikan peneliti
2 Saya tidak mengeluh ketika diberi tugas
oleh peneliti
Ketertarikan 3 Saya menyimak dengan baik ketika
peneliti menjelaskan materi fisika
4 Saya mengerjakan soal fisika yang
diberikan peneliti
5 Saya membaca buku penunjang agar
saya lebih memahami materi fisika
Perhatian 6 Saya bertanya di dalam kelas
7 Saya menjawab pertanyaan yang
diberikan peneliti
8 Saya memperhatikan penjelasan
peneliti di dalam kelas
Keterlibatan 9 Saya mengikuti proses pembelajaran
fisika di dalam kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

10 Saya terlibat dalam diskusi kelompok

3. Observasi

Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan

perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat

indera (Suparno, 2007: 63). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

observasi non sistematis, yaitu observasi yang tidak menggunakan

instrumen pengamatan. Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengamati minat belajar siswa selama proses kegiatan pembuatan dan

penggunaan alat peraga pada pokok bahasan Hukum Boyle. Observasi

ini akan dilakukan dengan cara menulis kegiatan siswa menggunakan

lembar observasi yang dilakukan oleh observer dan didukung dengan

beberapa rekaman video selama pembelajaran berlangsung. Lembar

observasi kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada

lampiran 18 dan lampiran 19.

F. Validitas

Validitas adalah mengukur atau menentukan apakah suatu test sungguh

mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan (Suparno,

2007: 67). Jadi, sesuatu tes dikatakan valid bila sesuai dengan tujuan

penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Dalam mengukur valid tidaknya instrument yang digunakan dalam

penelitian terdapat berbagai macam validitas. Dalam penelitian ini digunakan

validitas isi untuk mengukur apakah isi dari instrumen yang akan digunakan

sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Suparno, 2007: 68).

Instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pretest, posttest, dan

angket dimana apa yang akan diukur telah sesuai dengan indikator.

Angket digunakan untuk mengukur minat belajar siswa dalam

mengikuti pembelajaran fisika menggunakan metode pembuatan dan

penggunaan alat peraga. Pretest dan posttest digunakan untuk mengukur

pemahaman belajar siswa pada materi Hukum Boyle. Validitas pada penelitian

ini dilakukan oleh dosen pembimbing dan salah satu dosen prodi pendidikan

fisika.

Berdasarkan masukan dari validator kisi-kisi penyusunan soal pretest

dan posttest sudah baik. Namun untuk jawaban soal no. 4 validator memberi

keterangan bahwa jawaban yang dibuat kurang tepat. Hasil uji validitas dapat

dilihat pada tabel 4 dan tabel 5. Lembar kisi-kisi penyusunan soal pretest dan

posttest sebelum dan sesudah divalidasi dapat dilihat pada lampiran 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4. Validitas Kisi-Kisis Penyusunan Soal Pretest dan Posttest

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5. Validitas Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

G. Metode Analisis Data

1. Analisis Pemahaman Belajar

Penskoran terhadap pemahaman belajar siswa dalam mengerjakan

soal pretest dan posttest dilakukan dengan membuat skala skor. Skor hasil

belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi jumlah skor maksimal

dikali seratus. Secara matematis, dapat dituliskan :

Skor hasil belajar siswa =

Soal pretest dan posttest akan diberikan skor untuk jawaban siswa

atas pertanyaan yang diajukan. Penskoran pretest dan posttest didasarkan

pada panduan penskoran. Untuk melihat apakah hasil pretest dan posttest

benar memiliki perbedaan dengan uji T-independent. Untuk mengukur

apakah ada peningkatan pemahaman belajar dilihat dari peningkatan hasil

pretest dibandingkan dengan posttest diuji T-dependent. Perhitungan uji

T- dependen dan uji T- independen menggunakan bantuan SPSS 17. Data

akan dianalisa melalui beberapa tahap di bawah ini.

Untuk mengetahui apakah metode ceramah dan metode

eksperimen dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa, maka

digunakan uji T dengan tingkat signifikan 0,05 diantaranya yaitu:

1) Uji T-Independent untuk pretest kelas kontrol dan kelas

eksperimen (Kelas XI Alam 1 dan XI Alam 2). Analisa ini untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

melihat pemahaman awal kedua kelas tersebut sama atau

berbeda.

2) Uji T dependent untuk membandingkan pretest dan posttest

untuk kontrol kelas kontrol (XI Alam 2), apakah ada

peningkatan.

3) Uji T dependent untuk membandingkan pretes dan posttest untuk

kelas eksperimen (XI Alam 1), apakah ada peningkatan.

4) Uji T independent untuk membandingkan posttest untuk kelas

kontrol dan kelas eksperimen (XI Alam 2 dan XI Alam 1),

apakah sama atau berbeda.

Rumus uji-T yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Uji-T kelompok Independen:

[ ][ ]

Keterangan:

n1 = jumlah anggota kelompok 1

n2 = jumlah anggota kelompok 2

= nilai rata-rata kelompok 1

= nilai rata-rata kelompok 2

S1 = standar deviasi kelompok 1


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

S2 = standar deviasi kelompok 2

Bila p < maka signifikan. Signifikan berarti ada peningkatan

pemahaman belajar, dengan = 0,05. p merupakan nilai probabilitas yang

dilihat dari SPSS dan yang digunakan 0,05 karena tingkat ketelitiannya

sebesar 95%.

b) Uji-T kelompok dependen:


| |


Keterangan: X1 = nilai pretest

X2 = nilai posttest

D = perbedaan nilai (X1 X2 )

N = jumlah pasangan

Bila p < maka signifikan. Signifikan berarti ada perbedaan

pemahaman belajar dari 2 kelompok independen, dengan = 0,05. p

merupakan nilai probabilitas yang dilihat dari SPSS dan yang digunakan

0,05 karena tingkat ketelitiannya sebesar 95%.

2. Analisis Minat Belajar

Angket yang diberikan kepada siswa adalah model angket langsung

tertutup untuk mengetahui minat belajar siswa. Data angket minat belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

sebelum dan setelah diterapkan metode pembuatan dan penggunaan alat

peraga untuk kelas eksperimen dan metode ceramah aktif untuk kelas

kontrol diperoleh dengan menghitung skor masing-masing siswa.

Pernyataan positif dan negatif diberi skor seperti pada tabel 6.

Tabel 6. Penetapan Skor untuk Tiap Pertanyaan Angket Minat

Kriteria Jawaban Skor Pernyataan Skor Pernyataan


Positif (+) Negatif (-)
Sering (S) 4 1
Kadang-Kadang (KK) 3 2
Jarang (J) 2 3
Tidak Sama Sekali (TSS) 1 4

Angket minat sebelum dan setelah treatment dijalankan, diberi

skor tiap itemnya. Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup yang

terdiri dari 10 nomor pernyataan positif (+). Maka, aturan skor yang

dipakai adalah pada kolom pernyataan positif (+). Jumlah skor

keseluruhan yang diperoleh dengan cara menjumlahkan skor dari setiap

pernyataan dalam angket minat yang telah dijawab oleh siswa.

Untuk mengetahui apakah metode ceramah dan metode

eksperimen dapat meningkatkan minat belajar siswa, maka digunakan uji

T dengan tingkat signifikan 0,05 diantaranya yaitu:

1) Uji T-Independent untuk angket pretest kelas kontrol dan kelas

eksperimen (Kelas XI Alam 1 dan XI Alam 3). Analisa ini untuk

melihat minat belajar awal kedua kelas tersebut sama atau

berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

2) Uji T dependent untuk membandingkan angket pretest dan

angket posttest untuk kelas kontrol (XI Alam 3), apakah ada

peningkatan.

3) Uji T dependent untuk membandingkan angket pretestdan

anketposttest untuk kelas eksperimen (XI Alam 1), apakah ada

peningkatan.

4) Uji T independent untuk membandingkan angketposttest untuk

kelas kontrol dan kelas eksperimen (XI Alam 3 dan XI Alam 1),

apakah sama atau berbeda.

Persamaan umumnya sama dengan analisis pada pemahaman belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Alam 1 dan kelas XI

Alam 3 SMA Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu Provinsi NTT pada tanggal

15 hingga 18 Maret 2017. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Alam 1

sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 40 dan siswa kelas XI Alam 3

sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 39. Metode pembelajaran yang

digunakan dalam kelas eksperimen yaitu metode eksperimen, yakni

pembuatan dan penggunaan alat peraga. Sedangkan pada kelas kontrol,

metode yang digunakan alah metode ceramah aktif. Pada penelitian ini

peneliti berperan sebagai guru dalam proses belajar mengajar di kelas XI

Alam 1 dan kelas XI Alam 3. Penelitian ini dibantu oleh 1 orang observer

yang berperan mengamati minat siswa selama proses belajar mengajar

berlangsung.

Uraian pelaksanaan penelitian akan disajikan dalam 3 sub bab, yaitu

sebelum, selama dan sesudah penelitian.

1. Sebelum Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan

instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan ada 2 jenis, yaitu instrumen

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

pembelajaran dan instrumen pengambilan data. Instrumen

pembelajaran terdiri dari: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan metode eksperimen pada pokok bahasan Hukum Boyle untuk

kelas XI Alam 1, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

metode ceramah pada pokok bahasan Hukum Boyle untuk kelas XI

Alam 3, Lembar Kerja Siswa I (LKS I) yang disajikan langkah-

langkah pembuatan alat untuk kelas eksperimen (kelas XI Alam 1),

Lembar Kerja Siswa II (LKS II) untuk percobaan menggunakan alat

yang telah dibuat, dan persiapan pembuatan alat untuk kelas

eksperimen yang meliputi bambu, kayu, dan gergaji. Hal ini dilakukan

untuk memperlancar proses penelitian. Sedangkan instrumen

pengambilan data antara lain soal-soal pretest, soal-soal posttest,

angket minat belajar fisika, lembar pengamatan minat untuk observer,

dan alat dokumentasi berupa kamera digital maupun kamera dari

handphone.

Persiapan lainnya adalah membersihkan laboratorium yang

akan digunakan oleh kelas eksperimen pada hari ke-2 penelitian yakni

pada tanggal 18 Maret 2017. Hal ini dikarenakan laboratorium terlihat

kotor dan jarang digunakan sehingga peneliti membersihkan

laboratorium dengan dibantu oleh observer beberapa jam sebelum

dilakukan penelitian. Ini dilakukan agar siswa merasa nyaman salama

proses pembelajaran berlangsung. Hari ke-2 pembelajaran dilakukan

di laboratorium karena semua kelas akan dibersihkan dan digunakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

sebagai ruang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk

kelas XII.

2. Selama Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan untuk kelas

eksperimen dan 1 kali pertemuan untuk kelas kontrol. Alokasi waktu

untuk kelas eksperimenadalah 2 x 45 menit untuk setiap pertemuan.

Sedangkan, alokasi waktu untuk kelas kontrol 3 x 45 menit dalam satu

kali pertemuan. Berikut adalah deskripsi kegiatan yang dilakukan saat

pembelajaran bersama peneliti:

a. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen

1) Rabu, 15 Maret 2017

Peneliti dan observer diberi waktu 1 jam untuk

memperkenalkan diri dan melanjutkan dengan tujuan

kedatangan peneliti. Peneliti masuk kelas pada pukul 11.15

WITA dan langsung memperkenalkan diri bersama observer.

Pada kelas eksperimen, setelah peneliti dan observer

memperkenalkan diri peneliti menyampaikan kepada siswa

bahwa kelas ini akan digunakan sebagai sampel penelitian.

Setelah menyampaikan, peneliti langsung membentuk

kelompok untuk mempermudah dalam pelaksanaan penelitian.

Karena jumlah siswa 40 orang, peneliti membagi siswa dalam

10 kelompok dan masing-masing kelompok 4 siswa. Setelah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

pembagian kelompok selesai, peneliti memberikan tugas

kepada masing-masing kelompok untuk membawa bambu dan

golok untuk dibawa pada pertemuan selanjutnya. Hal ini untuk

membantu dalam pembuatan alat peraga.

2) Jumat, 17 Maret 2017

Peneliti masuk kelas eksperimen pada pukul 10.30

WITA. Pada penelitian hari pertama di kelas eksperimen, di

awal pembelajaran peneliti menyapa siswa terlebih dahulu dan

menanyakan peralatan pembuatan alat peraga yang dibawa

siswa.Ada beberapa kelompok yang membawa bambu dalam

bentuk yang sudah dipotong, ada yang bambunya masih

panjang, dan juga ada beberapa kelompok yang tidak membawa

bambu. Kemudian peneliti menyuruh siswa bersiap-siap karena

peneliti akan memberikan pretest dan angket minat kepada

siswa untuk dikerjakan atau pun diisi. Setelah siswa siap,

peneliti membagikan soal pretest dan angket minat kepada siswa

dan peneliti sedikit memberikan arahan untuk mengisi angket

yakni angket yang diisi adalah minat belajar siswa saat diajarkan

oleh guru fisika siswa.Pada saat pengerjaan soalpretestada

beberapa siswa berbisik dan berdiskusi dapat dilihat pada

gambar 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Gambar 3. Siswa kelas eksperimen mengisi angket minat dan

mengerjakan soal pretest

Setelah mengerjakan soal pretest dan mengisi angket

minat, siswa mengumpulkannya di depan kelas. Kemudian

peneliti membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi dan

motivasi kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan, Bila

balon yang telah ditiup, kita tekan. Apa yang akan terjadi pada

balon? Ada siswa yang menjawab balon akan pecah, ada yang

menjawab kita memberi tekanan, dan ada yang menjawab

volume balon menjadi kecil. Saat menjawab, hampir semua

siswa menjawab secara bersama-sama.

Setelah siswa menjawab, peneliti menyimpan jawaban

siswa dan menyampaikan tujuan dan topik pembelajaran kepada

siswa. Peneliti menyampaikan bahwa pada pertemuan ini siswa

akan membuat alat yang merupakan penerapan dari Hukum

Boyle. Peneliti menjelaskan secara singkat besaran-besaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

utama dalam Hukum Boyle (Tekanan, Volume, dan Suhu).

Setelah menjelaskan, peneliti meminta siswa untuk bergabung

ke kelompoknya masing-masing yang telah dibagikan pada

pertemuan sebelumnya. Kelompok terbagi dalam 10 kelompok

dengan masing-masing kelompok 4 orang. Setelah masing-

masing siswa berkumpul bersama kelompoknya peneliti

membagikan LKS pembuatan alat kepada siswa dan meminta

siswa membacanya terlebih dahulu dan setelah membaca siswa

membuat alat sesuai langkah-langkah yang ada dalam LKS.

Siswa yang kelompoknya tidak membawa bambu, mengambil

bambu yang dibawa peneliti di depan kelas. Setelah itu,

seluruhsiswa secara berkelompok membuat alat di luar kelas

dapat dilihat pada gambar 4 dan 5.

Gambar 4. Siswa kelas eksperimen membuat alat peraga bambu

diluar kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Gambar 5. Siswa kelas eksperimen saat memotong bambu

Dalam proses pembuatan alat, siswa mengantri karena

peralatan untuk memotong bambu hanya 3, sedangkan

kelompoknya ada 10. Sehingga ada siswa yang saling meneriaki

temannya agar cepat maka kondisinya terlihat ribut. Ada juga

beberapa siswa perempuan yang hanya berada di dalam kelas,

karena mereka meminta siswa laki-laki yang memotong dan

membuat alat. Peneliti memberhatikan siswa saat pembuatan

alat diluar kelas, terlihat ada beberapa siswa yang bercerita, ada

yang menunggu temannya metotong dan ada yang membantu

temannya memegang alat. Setelah selesai membuat alat, peneliti

meminta masing-masing kelompok untuk mencoba alatnya

apakah alatnya sudah bisa dibuat untuk menembak kertas dan

melaporkannya kepada peneliti. Setiap kelompok mencoba

alatnya masing-masing untuk menembak dengan menggunakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

kertas sebagai peluru. Ada siswa yang mencobanya dengan

menembak ke tempat kosong dan ada yang mencobanya

untukmengusili teman. Ketikamenggunakan alat, siswa terlihat

senang karena alat yang dibuat siswa bisa digunakan untuk

menembak.

Setelah semua kelompok melaporkan alatnya sudah bisa

digunakan, peneliti menutup pertemuan pertama dengan

menyampaikan pesan bahwa pada pertemuan selanjutnya

masing-masing kelompok diminta untuk membawa alatnya

kembali karena akan dilakukan percobaan menggunakan alat

yang telah dibuat siswa. Peneliti juga berpesan agar siswa

membaca materi yang ada pada LKS I yang diberikan peneliti

pada masing- masing kelompok.

3) Sabtu, 18 Maret 2017

Pada pertemuan kelas eksperimen hari kedua ini,

pembelajaran dilakukan di laboratorium Fisika karena semua

kelas dipersiapkan untuk UNBK pada hari Senin. Peneliti

memulai pembelajaran pada pukul 12.00 WITA. Di awal

pembelajaran peneliti meminta siswa untuk langsung duduk

secara berkelompok.Setelah siswa duduk secara berkelompok

peneliti mengecek alat peraga masing-masing kelompok yang

telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan semua kelompok

membawa alatnya masing-masing.Setelah selesai mengecek,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

peneliti memulai pembelajaran dengan mengulang dan

menekankan kembali topik pembelajaran yakni Hukum

Boyle.Peneliti juga menjelaskan Hukum Boyle dan

formulasinya kepada siswa dan menulisnya di papan tulis. Dari

Hukum Boyle, peneliti menjabarkan grafik hubungan Tekanan

dan Volume pada Suhu yang dijaga konstan (tetap) serta

mengambil beberapa contoh penerapan Hukum Boyle seperti

balon dan juga alat peraga buatan siswa. Saat menjelaskan,

hampir semua siswa memperhatikan. Pembelajaran di

laboratorium saat peneliti menjelaskan materi dapat dilihat

pada gambar 6.

Gambar 6. Pembelajaran di laboratorium saat peneliti

menjelaskan materi Hukum Boyle

Setelah selesai menjelaskan,peneliti membagikan LKS

kepada siswa untuk melakukan percobaan menggunakan alat

peraga yang telah dibuat. Saat hendak melakukan percobaan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

beberapa siswa yang bertanya mengenai jarak kertas yang

dimaksud dalam LKSsehingga peneliti menjelaskan jarak yang

dimaksud bisa menggunakan jengkal, meja, langkah ataupun

petak keramik. Karena jarak tembakan jauh, beberapa

kelompok melakukannya di depan laboratorium dapat dilihat

pada gambar 7.

Gambar 7. Beberapa siswa melakukan percobaan di depan

laboratorium.

Pada saat melakukan percobaan, beberapa siswa yang

awalnya serius melakukan percobaan mengikuti LKS, namun

setelah mendapatkan data percobaan, siswa langsung bermain-

main dengan alat peraga dan menggunakannya untuk

menembak ke sembarang tempat sehingga kelas terlihat ribut.

Melihat hal tersebut, peneliti pun menegur siswa yang

bersangkutan dan kondisi kelas mulai tenang.Setelah selesai

melakukan percobaan, peneliti meminta siswa untuk berdiskusi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam LKS. Saat siswa

mengerjakan soal diskusi yang ada di LKS, guru fisika masuk

ke laboratorium mengecek hasil diskusi siswa dan guru fisika

pun turut memberi arahan untuk menjawab soal diskusi.

Gambar 8. Siswa berdiskusi mengerjakan soal pada LKS

Setelah mengerjakan, siswa mengumpulkan hasil

pekerjaannya. Karena waktu hampir selesai, peneliti dan siswa

tidak membahas hasil diskusi siswa dan peneliti langsung

merangkumpembelajaran dari pertemuan sebelumnya hingga

akhir pelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan

kepada siswa, seperti Bagaimana bunyi Hukum Boyle? dan

Apa saja penerapan Hukum Boyle dalam hidup sehari-hari.

Peneliti pun langsung meluruskan jawaban siswa jika ada yang

masih belum benar.

Setelah itu peneliti memberikan posttest dan angket

kepada siswa untuk dikerjakan. Peneliti juga memberikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

arahan bahwa angket minat yang diisi adalah minat belajar saat

belajar bersama peneliti. Saat mengerjakan soal posttest masih

ada siswa yang jalan-jalan mencari pena yang hilang sehingga

peneliti meminjamakn pena, ada juga yang masih bertanya-

tanya dan menengok temannya karena jarak kursi yang

berdekatan, serta ada beberapa siswa. Setelah selesai

mengerjakan posttest siswa mengumpulkan pekerjaannya di

meja peneliti. Pengerjaan soal posttest dan angket minat di

kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Siswa kelas eksperimen mengerjakan soal posttest

dan mengisi angket minat.

b. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol

1) Rabu, 15 Maret 2017

Peneliti dan observer diberi waktu 1 jam untuk

memperkenalkan diri dan melanjutkan dengan tujuan

kedatangan peneliti. Peneliti masuk kelas pada jam pelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

ke-4 yaitu pukul 09.30 WITA. Saat melihat siswa siap, peneliti

menyapa siswa dan memperkenalkan diri terlebih dahulu.

Setelah peneliti memperkenalkan diri, peneliti memberikan

kesempatan kepada observer untuk memperkenalkan diri.

Setelah selesai perkenalan, peneliti menyampaikan tujuan

kedatangan peneliti dan banyak siswa yang sangat terbuka

dengan kedatangan peneliti, sehingga banyak siswa yang

mengajukan pertanyaan untuk peneliti dan observer. Karena

hanya sesi perkenalan, peneliti dan observer menjawab

pertanyaan siswa hingga siswa istirahat.

2) Jumat, 17 Maret 2017

Penelitian pertama di kelas kontrol dilaksanakan pada

jam pelajaran ke-2. Peneliti masuk kelas bersama dengan

observer pada pukul 08.00 WITA. Saat itu siswa beres-beres

setelah pelajaran pada jam sebelumnya. Setelah siswa selesai

membereskan segala keperluannya, peneliti membagikan soal

pretest dan angket minat kepada siswa. Peneliti memberikan

arahan bawa yang dikerjakan terlebih dahulu adalah soal

pretest serta untuk angket peneliti mengarahkan siswa bahwa

angket minat tersebut adalah minat belajar siswa bersama guru

fisika. Saat mengerjakan soal pretest ada siswa yang berbisik-

bisik dengan temannya dan ada juga yang masih sempat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

membuka tasnya. Pengerjaan soal pretest dan angket minat

pada kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Siswa kelas kontrol mengerjakan soal pretest dan

mengisi angket minat

Setelah selesai mengerjakan soal pretest dan mengisi

angket minat peneliti memulai pembelajaran dengan

memberikan pertanyaan kepada siswa seperti, Bila balon yang

telah ditiup, kita tekan. Apa yang akan terjadi pada balon?.

Ada siswa yang menjawab balon menjadi kecil, ada siswa yang

menjawab kalau ditekan kuat sekali balon bisa pecah. Lalu

peneliti mengarahkan siswa dengan menyampaikan tujuan dan

topik pembelajaran kepada siswa. Setelah itu, peneliti

menyampaikan bahwa dalam Hukum Boyle ada 3 besaran

utama yaitu Tekanan, Volume dan Suhu. Setelah menyebutkan

ketiga besaran ini peneliti mengkaitkan lagi dengan contoh

balon yang sempat ditanyakan peneliti di awal. Setelah itu

peneliti menyebutkan dan menuliskan bunyi Hukum Boyle di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

papan tulis. Setelah menuliskan bunyi Hukum Boyle, peneliti

menjelaskan dan menuliskan persamaan Hukum Boyle sesuai

dengan bunyinya. Saat peneliti menjelaskan, siswa

memperhatikan dan mencatat apa yang ditulis dan dijelaskan

peneliti. Pembelajaran dengan metode ceramah dapat dilihat

pada gambar 11.

Gambar 11. Pembelajaran di kelas kontrol dengan metode

ceramah

Selanjutnya peneliti meminta siswa untuk mengerjakan

soal tentang Hukum Boyle. Peneliti membaca soal sedangkan

siswa menulis dan mengerjakannya. Saat mengerjakan soal,

ada siswa yang mengerjakan bersam teman sebangku, ada juga

yang mengerjakan sendiri. Setelah siswa selesai

mengerjakannya, peneliti meminta siswa yang sudah selesai

mengerjakan terlebih dahulu untuk mengerjakannya di papan

tulis. Ada 2 siswa yang maju mengerjakan di papan tulis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Setelah mereka selesai mengerjakan soal, peneliti membahas

hasil pekerjaan siswa. Semua jawaban yang dikerjakan siswa di

papan tulis benar, namun peneliti mengoreksi yang kurang

menyertakan satuan dalam pekerjaannya. Kemudian peneliti

merangkum kembali hasil pembelajaran dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang Hukum Boyle. Ada siswa yang

mengangkat tangan untuk menjawab, ada yang menjawab

secara bersama-sama, dan ada yang hanya diam. Saat peneliti

mengajar dengan metode ceramah, siswa terlihat antusias

mendengarkan dan menjawab pertanyaan jika peneliti

memberikan pertanyaan.

Di akhir pembelajaran, peneliti meminta siswa untuk

membereskan mejanya, dan hanya menyisakan pena di atas

meja. Peneliti kemudian membagikan soal posttest dan angket

minat belajar kepada siswa. Peneliti menjelaskan bahwa angket

minat ini adalah tentang minat siswa setelah melakukan

pembelajaran bersama peneliti. Saat mengerjakan soal

posttestsuasana kelas menjadi lebih tenang daripada

sebelumnya, namun terlihat ada yang masih menoleh dan

bertanya teman sebangku. Setelah selesai mengerjakan soal

posttest dan mengisi angket siswa mengumpulkannya di depan

kelas. Pengerjaan soal posttest dan pengisian angket minat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

setelah diberikan treatment pada kelas kontrol dapat dilihat

pada gambar 12.

Gambar 12. Siswa kelas kontrol mengerjakan soal posttest

dan mengisi angket minat

3. Sesudah Penelitian

Setelah melaksanakan penelitian, peneliti menyampaikan

ucapan terima kasih kepada siswa, guru pendamping, dan Kepala

Sekolah karena telah membantu peneliti dalam kelancaran proses

penelitian.Kemudian,peneliti mengambil surat rekomendasi bahwa

telah melakukan penelitian dari Kepala SMA Negeri 1 Atambua dan

berpamitan ke Kepala Sekolah serta guru pendamping.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

B. Data dan Analisis

1. Analisis Kuantitatif Pemahaman Belajar Siswa dengan Uji-T

a. Data dan Analisis Perbandinganpretest Kelas Eksperimen dan

pretest Kelas Kontrol

Untuk mengetahui pemahaman belajar awal siswa pada

materi Hukum Boyle, peneliti memberikan pretest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Data ini kemudian dianalisis

menggunakan uji statistik test-t kelompok independen untuk

mengetahui apakah pemahaman belajar awal pada materi

Hukum Boyle dari kedua kelas sama atau berbeda. Data nilai

pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol beserta klasifikasi

pemahaman belajar dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas


Kontrol

Skor Pretest
Kode
Siswa Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

01 28,6 27,1

02 25,7 7,1

03 2,8 5,7

04 21,4 21,4

05 7,1 5,7

06 24,3 3,6

07 7,1 32,1

08 42,8 2,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

09 1,4 5,7

10 1,4 21,4

11 21,4 2,8

12 2,8 28,6

13 1,4 4,3

14 1,4 5,7

15 2,8 8,6

16 2,8 22,8

17 2,8 25

18 22,8 31,4

19 22,8 22,8

20 50 55,7

21 2,8 7,1

22 1,4 4,3

23 5,7 18,6

24 1,4 2,8

25 21,4 10

26 4,3 5,7

27 11,4 5,7

28 22,8 42,8

29 22,8 -

30 21,4 -

31 34,3 -

32 1,4 -

33 22,8 -

34 1,4 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

35 21,4 -

36 25 -

37 4,3 -

38 2,8 -

39 1,4 -

Rata-rata 13,43 15,61

Dari nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

kemudian dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji test-t

ini menggunakan analisis Independent Samples T-Test. Hasil

output SPSS data pretest dari kedua kelas dapat dilihat pada

tabel 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tabel 8. Hasil Uji Test-TPretest untuk Kelas Eksperimen


dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pretest Eksperimen 39 13.4308 13.00709 2.08280

Kontrol 28 15.6179 13.80167 2.60827

Independent Samples Test

Levene's
Test for
t-test for Equality of Means
Equality of
Variances

95% Confidence
Interval of the
Difference

Sig. (2- Mean Std. Error


F Sig. t Df tailed) Difference Difference Lower Upper

Pretest Equal variances .007 .932 -.662 65 .510 -2.18709 3.30503 -8.78770 4.41352
assumed

Equal variances -.655 56.181 .515 -2.18709 3.33783 -8.87310 4.49892


not assumed

Berdasarkan data hasil perhitungan menggunakan SPSS

17 pada tabel 8, nilai mean pretest pada kelas eksperimen =

13,43 dan nilai mean pada kelas kontrol = 15,61. Karena t = -

0,655, p = 0,515 > = 0,05 maka tidak signifikan. Hal ini

menunjukkan tidak ada perbedaan antara hasil pretest kelas

eksperimen dan pretest kelas kontrol. Maka dapat dikatakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

bahwa pemahaman belajar awal siswa pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol pada materi Hukum Boyle adalah sama.

b. Data dan Analisis Perbandinganpretest dan posttest Kelas

Eksperimen

Untuk mengetahui peningkatan pemahaman belajar

pada kelas eksperimen, peneliti melakukan uji test-t pada hasil

pretest dan posttest siswa. Jumlah siswa kelas eksperimen

adalah 40 siswa, namun 1 siswa tidak mengerjakan soal pretest

sehingga skor pretest dan posttest yang dapat dianalisis adalah

skor pretest dan posttest dari 39 siswa. Data nilai pretest dan

posttest beserta klasifikasi pemahaman belajar kelas

eksperimen dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Kode Skor Pemahaman Belajar Siswa


Siswa
Pretest Posttest

01 28,6 85,7

02 25,7 85,7

03 2,8 90

04 21,4 82,9

05 7,1 78,6

06 24,3 92,8

07 7,1 75,7

08 42,8 74,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

09 1,4 50

10 1,4 92,8

11 21,4 85,7

12 2,8 74,3

13 1,4 74,3

14 1,4 40

15 2,8 60

16 2,8 85,7

17 2,8 45,7

18 22,8 81,4

19 22,8 74,3

20 50 92,8

21 2,8 74,3

22 1,4 80,7

23 5,7 44,3

24 1,4 32,1

25 21,4 71,4

26 4,3 80

27 11,4 82,8

28 22,8 78,6

29 22,8 74,3

30 21,4 67,1

31 34,3 67,1

32 1,4 85,7

33 22,8 68,6

34 1,4 91,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

35 21,4 64,3

36 25 98,6

37 4,3 100

38 2,8 74,3

39 1,4 72,8

Rata-rata 13,43 75,15

Dari nilai pretest dan posttest kelas eksperimen

kemudian dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji test-t

ini menggunakan analisis Paired Samples Test. Hasil output

SPSS data pretest dan posttest kelas eksperimen dapat dilihat

pada tabel 10.

Tabel 10. Hasil Uji Test-TPretest dan Posttest Kelas


Eksperimen

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 13.4308 39 13.00709 2.08280
Posttest 75.1564 39 15.78135 2.52704

Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence Interval
of the Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper T df tailed)
Pair 1 Pretest - -61.72564 17.65821 2.82758 -67.44977 -56.00151 -21.830 38 .000
Posttest

Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan

SPSS 17 pada tabel 10, untuk kelas eksperimen nilai mean pretest

= 13,43 dan nilai mean posttest = 75,15. Nilai t = -21,83, p = 0,000


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

< = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan ada perbedaan

antara hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Maka dapat

dikatakan bahwa metode eksperimen dengan pembuatan dan

penggunaan alat peraga meningkatkan pemahaman belajar siswa.

c. Data dan Analisis perbandinganPretest dan Posttest Kelas

Kontrol

Untuk mengetahui peningkatan pemahaman belajar

pada kelas kontrol, peneliti melakukan uji test-t pada hasil

pretest dan posttest siswa. Jumlah siswa kelas kontrol adalah

39 siswa, namun 11siswa tidak mengerjakan soal pretest

sehingga skor pretest dan posttestyang dapat dianalisis adalah

skor pretest dan posttest dari 28 siswa. Data nilai pretest dan

posttest beserta klasifikasi pemahaman belajar kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Kode Skor Pemahaman Belajar Siswa


Siswa
Pretest Posttest

01 27,1 57,1

02 7,1 78,6

03 5,7 90

04 21,4 88,6

05 5,7 67,1

06 3,6 7,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

07 32,1 85,7

08 2,8 60

09 5,7 68,6

10 21,4 78,6

11 2,8 60

12 28,6 85,7

13 4,3 78,6

14 5,7 47,1

15 8,6 60,7

16 22,8 64,3

17 25 61,4

18 31,4 64,3

19 22,8 61,4

20 55,7 78,6

21 7,1 52,8

22 4,3 61,4

23 18,6 78,6

24 2,8 71,4

25 10 63,6

26 5,7 61,4

27 5,7 77,1

28 42,8 64,3

Rata-rata 15,61 66,93

Dari nilai pretest dan posttest kelas kontrol kemudian

dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji test-t ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

menggunakan analisis Paired Samples Test. Hasil output SPSS

data pretest dan posttest kelas eksperimen dapat dilihat pada

tabel 12.

Tabel 12. Hasil Uji Test-TPretest dan Posttest Kelas Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 15.6179 28 13.80167 2.60827

Posttest 66.9321 28 16.18388 3.05846

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval


of the Difference

Std. Std. Error Lower Upper Sig. (2-


Mean Deviation Mean t df tailed)
Pair 1 Pretest - -51.31429 18.13233 3.42669 -58.34527 -44.28330 -14.975 27 .000
Posttest

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

SPSS 17 pada tabel 12, untuk kelas kontrol nilai mean pretest =

15,61 dan nilai mean posttest = 66,93. Nilai t = -14,97, p =

0,000 < = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan ada

perbedaan antara hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol.

Maka dapat dikatakan bahwa metode ceramah aktif dapat

meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi Hukum

Boyle.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

d. Data dan Analisis PerbandinganPosttest Kelas Ekspereimen

dan Posttest Kelas Kontrol

Untuk mengetahui pemahaman akhir belajar siswa pada

materi Hukum Boyle, peneliti memberikan posttest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Data ini kemudian dianalisis

menggunakan uji statistik test-t kelompok independen untuk

mengetahui apakah pemahaman belajar akhir pada materi

Hukum Boyle dari kedua kelas sama atau berbeda. Data nilai

posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol beserta klasifikasi

pemahaman belajar dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas


Kontrol

Skor Posttest
Kode
Siswa Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

01 85,7 57,1

02 85,7 78,6

03 90 90

04 82,9 88,6

05 78,6 67,1

06 92,8 7,1

07 75,7 85,7

08 74,3 60

09 50 68,6

10 92,8 78,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

11 85,7 60

12 74,3 85,7

13 74,3 78,6

14 40 47,1

15 60 60,7

16 85,7 64,3

17 45,7 61,4

18 81,4 64,3

19 74,3 61,4

20 92,8 78,6

21 74,3 52,8

22 80,7 61,4

23 44,3 78,6

24 32,1 71,4

25 71,4 63,6

26 80 61,4

27 82,8 77,1

28 78,6 64,3

29 74,3 -

30 67,1 -

31 67,1 -

32 85,7 -

33 68,6 -

34 91,4 -

35 64,3 -

36 98,6 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

37 100 -

38 74,3 -

39 72,8 -

Rata-rata 75,15 66,93

Dari nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

kemudian dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji test-t

ini menggunakan analisis Independent Samples T-Test. Hasil

output SPSS data posttest dari kedua kelas dapat dilihat pada

tabel 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Tabel 14. Hasil Uji Test-TPosttest untuk Kelas Eksperimen


dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Posttest Eksperimen 39 75.1564 15.78135 2.52704

Kontrol 28 66.9321 16.18388 3.05846

Independent Samples Test

Levene's
Test for
t-test for Equality of Means
Equality of
Variances

95% Confidence
Interval of the
Difference

Sig. (2- Mean Std. Error


F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Posttest Equal variances .011 .915 2.082 65 .041 8.22427 3.95076 .33405 16.11448
assumed

Equal variances 2.073 57.430 .043 8.22427 3.96738 .28101 16.16752


not assumed

Berdasarkan data hasil perhitungan dengan

menggunakan SPSS 17 pada tabel 14, nilai mean posttest pada

kelas eksperimen = 75,15 dan nilai mean pada kelas kontrol =

66,93. Karena nilai t = 2,07 , p = 0,043 < = 0,05 maka

signifikan. Hal ini menunjukkan ada perbedaan anatara hasil

posttest kelas eksperimen dan posttest kelas kontrol. Oleh

karena mean posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

kelas kontrol, maka dapat dikatakan bahwa pemahaman belajar

kelas eksperimen lebih meningkat dibandingkan dengan

pemahaman belajar kelas kontrol.

2. Analisis Kuantitatif Minat Belajar Siswa dengan Uji-T

Untuk mengetahui peningkatan minat belajar pada mata

pelajaran fisika khususnya pada materi Hukum Boyle, peneliti

menggunakan angket minat yang dibagikan di kelas eksperimen dan

kelas kontrol.Angket minat terdiri dari 10 pernyataan positif (+)

dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sering (S), Kadang-kadang (KK),

Jarang (J) dan Tidak Sama Sekali (TSS). Jumlah sampel yang diteliti

minat belajarnya pada kelas eksperimen sebanyak 40 siswa dan pada

kelas kontrol sebanyak 39 siswa. Semua siswa yang hadir mengisi

angket minat.

a. Data dan Analisis Perbandingan Pretest Kelas Eksperimen dan

PretestKelas Kontrol

Untuk mengetahui minat belajar siswa sebelum

pembelajaran, peneliti memberikan angketpretest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pemberian angket minat sebelum

pembelajaran ini untuk melihat apakah minat belajar awal

kedua kelas sama atau berbeda. Data ini kemudian dianalisis

menggunakan uji statistik test-t untuk kelompok independen.

Skor nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dilihat pada tabel 15.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Tabel 15. Data Skor Pretest Kelas Eksperimen dan Pretest


Kelas Kontrol

Kode Skor Angket Pretest (Minat Belajar Awal)


Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

01 29 28

02 17 30

03 26 30

04 26 29

05 27 28

06 28 35

07 27 30

08 23 22

09 23 33

10 25 34

11 30 24

12 31 29

13 22 31

14 22 31

15 24 23

16 30 29

17 29 36

18 28 30

19 27 31

20 30 33

21 28 32

22 28 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

23 23 38

24 25 32

25 27 30

26 24 24

27 26 27

28 32 33

29 33 34

30 35 21

31 25 24

32 34 26

33 30 23

34 36 27

35 22 25

36 31 25

37 18 37

38 29 34

39 32 22

40 33 -

Rata-rata 27,37 29,23

Dari skor angket minat pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol kemudian dianalisis dengan bantuan program

SPSS. Uji test-t ini menggunakan analisis Independent Samples

T-Test. Hasil output SPSS data pretest dari kedua kelas dapat

dilihat pada tabel 16.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Tabel 16. Hasil Uji Angket Test-TPretest untuk Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pretest Eksperimen 40 27.3750 4.33050 .68471

Kontrol 39 29.2308 4.43349 .70993

Independent Samples Test

Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Sig. (2- Mean Std. Error


F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Pretest Equal .090 .765 -1.882 77 .064 -1.85577 .98602 -3.81919 .10765
variances
assumed

Equal -1.882 76.815 .064 -1.85577 .98632 -3.81986 .10832


variances not
assumed

Berdasarkan data hasil perhitungan menggunakan SPSS

17 pada tabel 16, nilai mean pretest pada kelas eksperimen =

27,37 dan nilai mean pada kelas kontrol = 29,23. Karena t = -

1,88, p = 0,064 > = 0,05 maka tidak signifikan. Hal ini

menunjukkan tidak ada perbedaan antara minat belajar

awalkelas eksperimen dan minat belajar awal kelas kontrol.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Maka dapat dikatakan bahwa minat belajar awal siswa pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama.

b. Data dan Analisis PerbandinganPretest dan Posttest Kelas

Eksperimen

Peneliti melakukan uji test-t pada hasil pretest dan

posttestdari angket yang telah diisi siswa untuk peningkatan

minat belajar siswa setelah diberikan treatment. Skor angket

pretest dan posttest kelas eksperimen beserta klasifikasi minat

dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17. Skor Angket Minat Pretest dan Posttest Kelas


Eksperimen

Kode Skor Angket Minat Belajar Siswa


Siswa
Pretest Posttest

01 29 36

02 17 34

03 26 35

04 26 38

05 27 34

06 28 32

07 27 25

08 23 35

09 23 31

10 25 37

11 30 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

12 31 36

13 22 36

14 22 38

15 24 40

16 30 40

17 29 29

18 28 33

19 27 37

20 30 39

21 28 39

22 28 36

23 23 32

24 25 35

25 27 26

26 24 36

27 26 34

28 32 40

29 33 38

30 35 38

31 25 35

32 34 37

33 30 35

34 36 37

35 22 40

36 31 40

37 18 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

38 29 35

39 32 38

40 33 37

Rata-rata 27,37 35,57

Dari data skor angket minat pretest dan posttest kelas

eksperimen kemudian dianalisis dengan bantuan program

SPSS. Uji test-t ini menggunakan analisis Paired Samples Test.

Hasil output SPSS data angket minat pretest dan posttest kelas

eksperimen dapat dilihat pada tabel 18.

Tabel 18. Hasil Uji Angket Test-TPretest dan Posttest Kelas


Eksperimen

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Angket Pretest 27.3750 40 4.33050 .68471

Angket Posttest 35.5750 40 3.54377 .56032

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference

Std. Std. Error


Mean Deviation Mean Lower Upper Sig. (2-
t df tailed)
Pair 1 Angket Pretest -8.20000 4.78888 .75719 -9.73156 -6.66844 -10.830 39 .000
Angket Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Berdasarkan data hasil perhitungan dengan

menggunakan SPSS 17 pada tabel 18, untuk kelas eksperimen

nilai mean angket pretest = 27,37 dan nilai mean angket

posttest = 35,57. Nilai t = -10,83, p = 0,000 < = 0,05 maka

signifikan. Hal ini menunjukkan ada perbedaan antara minat

belajar awal dan minat belajar akhir siswapada kelas

eksperimen. Maka dapat dikatakan bahwa metode eksperimen

dengan pembuatan dan penggunaan alat peraga meningkatkan

minat belajar siswa.

c. Data dan Analisis PerbandinganPretest dan Posttest Kelas

Kontrol

Untuk mengetahui peningkatan minat belajar pada kelas

kontrol pada materi Hukum Boyle, peneliti melakukan uji test-t

pada hasil pretest dan posttestdari angket yang diisi siswa. Data

nilai angketpretest dan posttest kelas kontrol dapat dilihat pada

tabel 19.

Tabel 19. Skor Angket Minat Pretest dan Posttest Kelas


Kontrol

Kode Skor Angket Siswa


Siswa
Pretest Posttest

01 28 37

02 30 36

03 30 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

04 29 40

05 28 38

06 35 36

07 30 34

08 22 31

09 33 40

10 34 40

11 24 37

12 29 32

13 31 31

14 31 37

15 23 35

16 29 36

17 36 36

18 30 38

19 31 40

20 33 35

21 32 40

22 30 34

23 38 40

24 32 37

25 30 40

26 24 37

27 27 36

28 33 33

29 34 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

30 21 36

31 24 34

32 26 37

33 23 36

34 27 36

35 25 34

36 25 36

37 37 35

38 34 37

39 22 36

Rata-rata 29,23 36,43

Dari data skor angket minat pretest dan posttest kelas

kontrol kemudian dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji

test-t ini menggunakan analisis Paired Samples Test. Hasil

output SPSS data angket minat pretest dan posttest kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel 20.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Tabel 20. Hasil Uji Angket Test-TPretest dan Posttest Kelas


Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 29.2308 39 4.43349 .70993

Posttest 36.4359 39 2.47933 .39701

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval


of the Difference

Std. Std. Error Sig. (2-


Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair 1 Pretest - -7.20513 4.39605 .70393 -8.63016 -5.78009 -10.236 38 .000


Posttest

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

SPSS 17 pada tabel 20, untuk kelas kontrol nilai mean angket

pretest = 29,23 dan nilai mean posttest = 36,43. Nilai t = -

10,23, p = 0,000 < = 0,05 maka signifikan. Hal ini

menunjukkan ada perbedaan antara minat belajar awal dan

minat belajar akhir siswapada kelas kontrol. Maka dapat

dikatakan bahwa metode ceramah aktif meningkatkan minat

belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

d. Data dan Analisis PerbandinganPosttest Kelas Eksperimen dan

Posttest Kelas Kontrol

Untuk mengetahui minat belajar siswa setelah

pembelajaran, peneliti memberikan angketposttest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pemberian angket minat setelah

pembelajaran ini untuk melihat apakah minat belajar akhir

kedua kelas sama atau berbeda. Data ini kemudian dianalisis

menggunakan uji statistik test-t untuk kelompok independen.

Skor nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dilihat pada tabel 21.

Tabel 21. Data Skor Posttest Kelas Eksperimen dan Posttest


Kelas Kontrol

Kode Siswa Skor Angket Posttest

Kelas Kelas Kontrol


Eksperimen
01 36 37

02 34 36

03 35 40

04 38 40

05 34 38

06 32 36

07 25 34

08 35 31

09 31 40

10 37 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

11 38 37

12 36 32

13 36 31

14 38 37

15 40 35

16 40 36

17 29 36

18 33 38

19 37 40

20 39 35

21 39 40

22 36 34

23 32 40

24 35 37

25 26 40

26 36 37

27 34 36

28 40 33

29 38 38

30 38 36

31 35 34

32 37 37

33 35 36

34 37 36

35 40 34

36 40 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

37 32 35

38 35 37

39 38 36

40 37 -

Rata-rata 35,57 36,43

Dari skor angket minat posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol kemudian dianalisis dengan bantuan program

SPSS. Uji test-t ini menggunakan analisis Independent Samples

T-Test. Hasil output SPSS data posttest dari kedua kelas dapat

dilihat pada tabel 22.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Tabel 22. Hasil Uji Angket Test-TPosttest untuk Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Postt Eksperimen 40 35.5750 3.54377 .56032


est
Kontrol 39 36.4359 2.47933 .39701

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Sig. (2- Mean Std. Error


F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Posttest Equal 2.697 .105 -1.248 77 .216 -.86090 .68974 -2.23434 .51255
variances
assumed

Equal -1.254 69.906 .214 -.86090 .68671 -2.23054 .50874


variances
not assumed

Berdasarkan data hasil perhitungan dengan

menggunakan SPSS 17 pada tabel 22, nilai mean angket

posttest pada kelas eksperimen = 35,57 dan nilai mean angket


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

posttest kelas kontrol = 36,43. Karena nilai t = -1,25, p = 0,214

< = 0,05 maka tidak signifikan. Hal ini menunjukkan tidak

ada perbedaan antara minat belajar akhir kelas eksperimen dan

minat belajar akhir kelas kontrol.

C. Pembahasan

1. Pemahaman Belajar

Berdasarkan Uji-T dependenkelas eksperimen dan kelas

kontrol sama-sama menunjukkan adanya peningkatan pemahaman

belajar siswa yang ditunjukkan dari hasil pengujian SPSS yang

signifikan. Peningkatan pemahaman belajar dari kedua kelas

membuktikan bahwa siswa telah membentuk pengetahuannya sendiri.

Pengetahuan yang dibentuk oleh siswa bukan langsung ditemukan,

melainkan melalui proses belajar.

Berdasarkan uji-T independen untukpretest kelas kontrol dan

kelas eksperimen menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Artinya

tidak ada perbedaan pemahaman belajar awal siswa kelas kontrol dan

kelas eksperimen pada materi Hukum Boyle. Sedangkan, untuk uji-T

independen posttest kelas kontrol dan eksperimen menunjukkan hasil

yang signifikan. Artinya ada perbedaan peningkatan pemahaman

belajar siswa pada materi Hukum Boyle dari kedua kelas tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Berdasarkan analisis di atas, nilai rata-rata posttest kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Ini berarti

kelas eksperimen lebih meningkatkan pemahaman belajar siswa

dibandingkan dengan kelas kontrol. Sesuai dengan proses

pembelajaran yang dikemukakan oleh Edgar Dale bahwa peserta didik

mungkin mengingat 50% apa yang dilihat dan didengar dan 90% dari

apa yang dilakukan. Dalam hal ini, metode eksperimen dengan

pembuatan dan penggunaan alat peraga lebih efektif meningkatkan

pemahaman belajar siswa dikarenakan pada kelas eksperimen siswa

mempelajari Hukum Boyle secara konkret, yakni melalui pembuatan

alat secara langsung dan melakukan percobaan menggunakan alat yang

telah dibuat oleh siswa sendiri. Dalam metode eksperimen membuat

siswa lebih aktif berpikir. Siswa juga menemukan pengalaman yang

melibatkannya secara langsung sehingga membuat siswa dapat

mengingat apa yang telah dipelajari. Sedangkan pada metode ceramah

aktif, siswa tidak mempelajari Hukum Boyle secara konkret, yakni

siswa hanya melihat, mendengarkan dan membayangkan apa yang

dijelaskan guru yang.Ini membuat siswa kurang aktif berpikir dan

tidak dapat membentuk pengetahuannya dengan pengalaman langsung.

2. Minat Belajar

Berdasarkan Uji-T dependen minat belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol sama-sama menunjukkan adanya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

peningkatan minat belajar. Ini ditunjukkan dari hasil analisis statistik

yang signifikan.

Pada uji-T independen pretest maupun posttest angket

minatdari kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan hasil

pengujian minat yang tidak signifikan. Artinya tidak ada perbedaan

minat awal dan akhir dari kedua kelas tersebut. Ini berarti metode

eksperimen dengan pembuatan alat peraga maupun metode ceramah

aktif sama-sama meningkatkan minat belajar siswa. Terbukti dari

analisis statistik pretest dan posttest kedua kelas yang tidak signifikan.

Angket minat terdiri dari 10 pernyataan positif (+) dan

mencakup beberapa aspek yaitu perasaan senang, ketertarikan untuk

belajar, perhatian, dan keterlibatan siswa saat pembelajaran. Secara

keseluruhan baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sudah

mencakup beberapa aspek tersebut untuk rasa senang, kelas

eksperimen lebih terlihat senang saat alat yang dibuat telah jadi dan

bisa digunakan untuk menembak sehingga terkadang siswa

menggunakan alat untuk mengganggu teman sedangkan pada kelas

kontrol lebih terlihat serius dalam mengikuti pembelajaran, untuk

ketertarikan siswa menyimak dengan baik apa yang dijelaskan peneliti

dan siswa lebih mengerjakan soal latihan secara individu di kelas

kontrol sebaliknya siswa cenderung mengerjakan soal secara

berkelompok pada kelas eksperimen, untuk perhatian siswa berusaha

menjawab pertanyaan saat peneliti bertanya walaupun sering


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

menjawab bersama, untuk keterlibatan siswa mengikuti pembelajaran

di dalam kelas dari awal pelajaran hingga selesai.

Dari keempat indikator, dapat dikatakan bahwa dengan

menggunakan metode eksperimen yakni pembuatan dan penggunaan

alat peraga pada materi Hukum Boyle dapat meningkatkan minat

belajar siswa terutama pada aspek perasaan senang.

D. Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan penelitian, terdapat beberapa keterbatasan yang

dialami oleh peneliti antara lain:

1. Pelaksanaan penelitian pertemuan pertama kelas eksperimen yang

seharusnya dilakukan di sore hari tidak bisa terlaksana, karena banyak

siswa yang rumahnya jauh dan cuaca sore hari kurang mendukung

sehingga pelaksanaan penelitian dilakukan pada pagi hari sesuai jam

sekolah.

2. Kurangnya waktu pada pertemuan kedua kelas eksperimen sehingga siswa

tidak jadi mempresentasikan hasil diskusi siswa di depan kelas.

3. LKS II yang dikerjakan siswa tidak sesuai dengan prinsip alat peraga yang

digunakan untuk menjelaskan Hukum Boyle.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis pada bab IV, dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode eksperimen yakni pembuatan dan penggunaan alat peraga

dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa pada pokok bahasan

Hukum Boyle di kelas XI Alam 1 SMA Negeri 1 Atambua.

2. Metode eksperimen dengan pembuatan dan penggunaan alat peraga

dapat membuat siswa berminat mempelajari fisika khususnya pada

pokok bahasan Hukum Boyle di kelas XI Alam 1 SMA Negeri 1

Atambua.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran

diantaranya yaitu:

1. Guru dapat menggunakan metode eksperimen dengan pembuatan dan

penggunaan alat peraga dalam mengajar fisika karena dapat

meningkatkan pemahaman dan minat belajar siswa.

2. Guru bisa membuat alat peraga fisika untuk topik yang lain.

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

3. Sebaiknya untuk metode eksperimen diberikan tambahan waktu agar

semua yang direncanakan dalam RPP dapat terlaksanakan.

4. Pembuatan LKS perlu disesuaikan dengan prinsip kerja dan keadaan

alat peraga serta topik fisika yang diajarkan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Bara, Valentina. 2015. (Skirpsi) Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Kelas

VII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta pada Pokok Bahasan Zat dan

Wujudnya melalui Pembelajaran dengan Metode Berbasis Proyek.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Budi, Y. Kartika. 1987. Konsep: Pembentukan dan Penanamannya.Yogyakarta:

Pusat Penelitian Pendidikan Matematika/Informatika FPMIPA, IKIP

Sanata Dharma.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta:

Erlangga

Kurniastuti, Indah. 2015. (Skripsi)Pembelajaran Fisika dengan Menggunakan

Metode Eksperimen untuk Materi Pengukuran dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar, Minat, dan Nilai Karakter pada Siswa Kelas X SMAN 1

Sendawar, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Muzaky, Ahmad Furqon dan Handhika, Jefri. 2015. Penggunaan Alat Peraga

Sederhana Berbasis Teknologi Daur Ulang untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Materi Vektor dalam Kelas Remedial SMKN 1

96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Wonoasri Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam http://www.e-

jurnal.com/2016/07/penggunaan-alat-peraga-sederhana.htmldiunduh

tanggal 31 Oktober 2016.

Novela, Marcellina Anita Prisca. 2003. (Skripsi) Tingkat Pemahaman dan

Kesenangan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rembang dalam Pembelajaran

Gelombang Elektromagnetik dengan Menggunakan Model Ceramah, Peta

Konsep, dan Pemutaran Video Pembelajaran. Yogyakarta: USD

Prasetyarini, Ayomi dkk. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA untuk Peningkatan

Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri 1 Bulupesantren

Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Dalam

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=9437&val=614diun

duh tanggal 31 Oktober 2016.

Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Prenada Media Group.

Sudjana, Nana. 1988. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru.

Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Suparno, Paul. 2009. Kajian Kurikulum Fisika SMA/MA Berdasarkan KTSP.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivisik dan

Menyenangkan Edisi Revisi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Surya, Mohamad. 2015. Strategi Kognitif Dalam Proses Pembelajaran. Bandung:

Alfabeta.

Susanti, Ita. 2016. Pengaruh Metode Eksperimen Terbimbing terhadap

Peningkatan Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains pada Pokok

Bahasan Perubahan Wujud Kelas X SMA Stella Duce Bantul (Skripsi).

Yogyakarta: USD. (Hal 38-53)

Wirasto, R.M. 1987. Beberapa Faktor Penyebab Kemerosotan Pendidikan

Matematika di Negara Kita. Yogyakarta: Pusat Penelitian Pendidikan

Matematika/Informatika FPMIPA, IKIP Sanata Dharma.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Sekolah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari UPT


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 ATAMBUA

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas/Semester : XI A1 (Experiment Group)/1

Materi Pokok : Hukum Boyle

Alokasi Waktu : 2 JP (2 X Tatap Muka)

Kompetensi Dasar

Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan


dinamis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai Karakter

Tanggung Jawab
Berpikir Kritis
Kerjasama

Indikator

Memahami bunyi hukum Boyle


Memformulasikan hukum Boyle
Menerapkan hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran maka diharapkan :

1. Siswa dapat menyebutkan bunyihukum Boyle dengan benar


2. Siswa dapat menjelaskan hubungan besaran hukum Boyle dengan benar
3. Siswa mampumembuktikan hukum Boyle melalui percobaan
4. Siswa dapat menerapkan konsep hukum Boyle dalam kehidupan sehari-
hari dengan benar

Materi Ajar

Robert Boyle menyelidiki hubungan antara tekanan (P) dan Volume

(V) ketika gas berada dalam suhu (T) tetap. Boyle mencapai kesimpulan

bahwa, Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor)

dijaga tetap, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya.Hal

ini dikenal sebagai Hukum Boyle.

(1)

dengan V= Volume (m3 ) dan P = tekanan (Pa)

Secara umum, Hukum Boyle berbentuk :

PV = konstan (2)

Untuk gas pada dua keadaan seimbang pada suhu tetap, persamaannya

menjadi:

P1 V1 = P2 V2 (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Keterangan: P1 : Tekanan gas pada keadaan 1 (Pa)

V1 : Volume gas pada keadaan 1 (m3 )

P2 :Tekanan gas pada keadaan 2 (Pa)

V2 : Volume gas pada keadaan 2 (m3 )

Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada suhu konstan dapat

dilihat pada gambar 1. Tekanan berbanding terbalik dengan volume

sebagaimana diungkapkan oleh Hukum Boyle.

Gambar 13. Grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu konstan

Adapun penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari yaitu

alat suntik, pompa tekan, pipet, dll. Alat peraga yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pistol (tembakan) yang dibuat dari bambu. Desain alat

peraga tersebut dapat dilihat pada gambar 2.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Bambu 1
Udara

Kertas

Selubung bambu
Gambar 14. Desain alat peraga tembakan yang dibuat dari

Ketika menembak kertas, bambu


diasumsikan bahwa suhu udara dalam

selubung bambu dijaga tetap. Saat bambu 1 didorongkan pada selubung

bambu, volume udara pada selubung bambu diperkecil sehingga tekanan udara

dalam selubung bambu semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamamaan

Hukum Boye pada persamaan (2).

Saat model tembakan divariasikan (pelan, sedang dan kuat),


mencerminkan besarnya gaya F yang diberikan sehingga, akan berlaku
persamaan:

Keterangan: P = Tekanan (N/m2 ), F= Gaya (N), dan A = luas


penampang (m2 )

Berdasarkan persamaan diatas, maka diketahui P F, yakni semakin


besar gaya yang diberikan untuk menembak kertas maka semakin besar pula
tekanan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Kegiatan Pembelajaran

Tatap Muka I (Pertama)

Kegiatan Waktu
Pretest dan Angket 25 menit
Pendahuluan Peneliti memberikan salam pembuka kepada 10 menit
siswa
Peneliti mengecek kehadiran siswa
Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi
dengan menunjukan sebuah balon yang sudah
ditiup.
Peneliti bertanya mengenai apa pendapat siswa
tentang Apa yang akan terjadi pada balon bila
balon tersebut diremas?
Inti Peneliti menyampaikan topik dan tujuan 45 menit
pembelajaran secara ringkas
Siswa dalam beberapa kelompok
Secara berkelompok siswa membuat alat
mengikuti LKS (lampiran) dengan bimbingan
guru
Siswa mengumpulkan alat yang sudah jadi
Penutup Peneliti menyampaikan informasi mengenai apa 10 menit
yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya

Tatap Muka II (Kedua)

Kegiatan Waktu
Pendahuluan Peneliti masuk kelas dan memberikan salam 10 menit
pembuka kepada siswa
Peneliti mengecek kehadiran siswa di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi


dengan mereview apa yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
Inti Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran 45 menit
secara ringkas
Siswa melakukan percobaan menggunakan alat
yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya
mengikukuti LKS (lampiran) dengan bimbingan
peneliti
Siswa membuat laporan sederhana mengikuti
LKS
Penutup Siswa dan peneliti merangkum kembali apa yang 10 menit
telah dipelajari
Peneliti menyampaikan salam perpisahan pada
siswa
Posttest dan Angket 25 menit

Metode Pembelajaran

Eksperimen Terbimbing

Sumber Belajar

Bukupeganganpesertadidik (Fisikauntuk SMA/MA Kelas XI semester II)


Sumber lain yang relevan (misalnya; internet, CD/DVD pembelajaran, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 ATAMBUA

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas/Semester : XI A1 (Control Group)/1

Materi Pokok : Hukum Boyle

Alokasi Waktu : 3 JP (1 X Tatap Muka)

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik

Nilai Karakter

Tanggung Jawab
Berpikir Kritis

Indikator

Memahami bunyi hukum Boyle


Memformulasikan hukum Boyle
Mengetahui penerapan hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran maka diharapkan :

Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum Boyle dengan benar


Siswa dapat menjelaskan perumusan hukum Boyle dengan benar
Siswa dapat menerapkan konsep hukum Boyle dalam kehidupan sehari-
hari dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Materi Ajar

Robert Boyle mengukur sifat-sifat gas dalam keadaan yang mendekati

keadaan gas ideal. Boyle mencapai kesimpulan bahwa, Jika suhu gas yang

berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap, maka tekanan gas

berbanding terbalik dengan volumenya.Hal ini dikenal sebagai Hukum

Boyle.

(1)

dengan V= Volume (m3 ) dan P = tekanan (Pa)

Secara umum, Hukum Boyle berbentuk :

PV = konstan (2)

Untuk gas pada dua keadaan seimbang pada suhu tetap, persamaannya

menjadi:

P1 V1 = P2 V2 (3)

Keterangan: P1 : Tekanan gas pada keadaan 1 (Pa)

V1 : Volume gas pada keadaan 1 (m3 )

P2 :Tekanan gas pada keadaan 2 (Pa)

V2 : Volume gas pada keadaan 2 (m3 )


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada suhu konstan dapat

dilihat pada gambar 1. Tekanan berbanding terbalik dengan volume

sebagaimana diungkapkan oleh Hukum Boyle.

Gambar 15. Grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu konstan

Adapun penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari yaitu

alat suntik, pompa tekan, pipet, dll.

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Waktu
Pretest dan Angket 25 menit
Pendahuluan Peneliti masuk kelas dan memberikan salam 15 menit
pembuka kepada siswa
Peneliti mengecek kehadiran siswa di kelas
Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi
dengan menunjukan sebuah balon yang sudah
ditiup.
Peneliti bertanya mengenai apa pendapat siswa
tentang Apa yang akan terjadi pada balon bila
balon tersebut diremas?
Inti Peneliti menyampaikan topik dan tujuan 50 menit
pembelajaran secara ringkas
Peneliti menyampaikan materi pembelajaran
tentang Hukum Boyle dan persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

matematisnya.
Peneliti memberikan contoh soal di papan tulis
Siswa mengerjakan soal yang diberikan peneliti
di papan tulis
Peneliti menayangkan contoh-contoh penerapan
Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika
ada materi yang belum dipahami
Penutup Siswa dan peneliti merangkum kembali apa yang 10 menit
sudah dipelajari
Peneliti memberikan tugas kepada siswa
Posttest dan Angket 25 menit

Metode Pembelajaran

Ceramah siswa aktif

Sumber Belajar

Buku pegangan peserta didik (Fisikauntuk SMA/MA Kelas XI semester


II)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa I dan II

LEMBAR KERJA SISWA I

(Langkah Pembuatan Alat Peraga)

Tujuan

Siswa dapat menerapkan prinsip Hukum Boyle


Siswa dapat membuat alat peraga Hukum Boyle

Dasar Teori

Robert Boyle mengukur sifat-sifat gas dalam keadaan yang mendekati

keadaan gas ideal. Boyle mencapai kesimpulan bahwa, Jika suhu gas yang

berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap, maka tekanan gas

berbanding terbalik dengan volumenya.Hal ini dikenal sebagai Hukum

Boyle.

(1)

dengan V= Volume (m3 ) dan P = tekanan (Pa)

Secara umum, Hukum Boyle berbentuk :

PV = konstan (2)

Untuk gas pada dua keadaan seimbang pada suhu tetap, persamaannya

menjadi:

P1 V1 = P2 V2 (3)

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Keterangan: P1 : Tekanan gas pada keadaan 1 (Pa)

V1 : Volume gas pada keadaan 1 (m3 )

P2 :Tekanan gas pada keadaan 2 (Pa)

V2 : Volume gas pada keadaan 2 (m3 )

Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada suhu konstan dapat

dilihat pada gambar 1. Tekanan berbanding terbalik dengan volume

sebagaimana diungkapkan oleh Hukum Boyle.

Gambar 16. Grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu konstan

Adapun penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari yaitu

alat suntik, pompa tekan, pipet, dll. Alat peraga yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pistol (tembakan) yang dibuat dari bambu. Desain alat

peraga tersebut dapat dilihat pada gambar 2.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Bambu 1
Udara

Kertas

Selubung bambu
Gambar 17. Desain alat peraga tembakan yang dibuat dari

Ketika menembak kertas, bambu


diasumsikan bahwa suhu udara dalam

selubung bambu dijaga tetap. Saat bambu 1 didorongkan pada selubung

bambu, volume udara pada selubung bambu diperkecil sehingga tekanan udara

dalam selubung bambu semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamamaan

Hukum Boye pada persamaan (2).

Saat model tembakan divariasikan (pelan, sedang dan kuat),


mencerminkan besarnya gaya F yang diberikan sehingga, akan berlaku
persamaan:

Keterangan: P = Tekanan (N/m2 ), F= Gaya (N), dan A = luas


penampang (m2 )

Berdasarkan persamaan diatas, maka diketahui P F, yakni semakin


besar gaya yang diberikan untuk menembak kertas maka semakin besar pula
tekanan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah


1 Bambu 2
2 Sabit/Gergaji 1
3 Kertas 3

Langkah-Langkah Pembuatan Alat

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Pilihlah salah satu sekat bambu yang menurutmu baik , dan potonglah
ujung sekatnya, sehingga membentuk bambu seperti gambar di bawah ini:

3. Potonglah salah satu sekat lainnya yang ukurunnya sama dengan diameter
dalam bambu yang telah kamu potong. Seperti gambar dibawah ini:

4. Setelah selesai masukkan bambu yang yang diameternya kecil kedalam


bambu yang diameternya besar dan cobalah untuk menembak kertas.

Selamat bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

LEMBAR KERJA SISWA II

Tujuan Percobaan

Membuktikan Hukum Boyle


Mengaplikasikan hukum Boyle melalui permainan sederhana
menggunakan alat peraga yang telah dibuat

Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah


1 Alat peraga bambu 1
2 kertas 3
3 Air 1

Langkah Kerja

1. Pasangkan kertas kertas yang telah dibasahi air ke dalam bambu sebagai
peluru
2. Tembakkan kertas dengan bambu yang telah dibuat (Posisi bambu saat
menembak dibuat lurus ke arah depan)
3. Variasikan tekanan yang kamu berikan saat menembak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Data Pengamatan:

No. Gaya Jarak Kertas


1 Pelan
2 Sedang
3 Kuat
Dst

Analisis

Pertanyaan :

1. Bagaimana pengaruh Gaya (pelan, sedang dan kuat)terhadap jarak kertas


berdasarkan percobaan yang dilakukan?

..
..
..

2. Bagaimana hubungan hasil percobaan yang kalian lakukan dengan Hukum


Boyle?

..

..

..

3. Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan!


..

..

..

...

Selamat bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Lampiran 7. Lembar Soal Pretest dan Soal Posttest

SOAL PRETEST

Skor

Nama/No.Absen :

Kelas :

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : Hukum Boyle

Waktu Pengerjaan : 25 menit

Bacalah soal-soal di bawah ini dengan seksama.

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan cermat!

1. Sebutkan bunyi Hukum Boyle!

Jawab:

2. Volum suatu gas ideal pada tekanan 1 atm adalah 2 L. Berapakah

volumnya bila tekanan gas diubah menjadi setengahnya pada suhu yang

sama! (Sertakan dengan cara kejanya)

Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

3. Jelakanlah hubungan tekanan terhadap volume berdasarkan gambar grafik

di bawah ini!

Jawab:

4. Sebutkan contoh penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari

dan jelaskan bagaimana penerapannya!

Jawab:

Selamat Bekerja

Semoga Berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

SOAL POSTTEST

Skor

Nama/No.Absen :

Kelas :

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : Hukum Boyle

Waktu Pengerjaan : 25 menit

Bacalah soal-soal di bawah ini dengan seksama.

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan cermat!

1. Sebutkan bunyi Hukum Boyle!

Jawab:

2. Volum suatu gas ideal pada tekanan 1 atm adalah 2 L. Berapakah

volumnya bila tekanan gas diubah menjadi setengahnya pada suhu yang

sama! (Sertakan dengan cara kejanya)

Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

3. Jelakanlah hubungan tekanan terhadap volume berdasarkan gambar grafik

di bawah ini!

Jawab:

4. Sebutkan contoh penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari

dan jelaskan bagaimana penerapannya!

Jawab:

Selamat Bekerja

Semoga Berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Lampiran 8. Angket Minat Belajar

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

Nama :

Kelas/no. Absen :

Hari/tanggal :

Jawablah pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai dengan keadaan saudara


yang sebenarnya, dengan memberi tanda pada bagian jawaban yang telah
tersedia di samping pernyataan dengan alternatif jawaban :

S = Selalu

KK = Kadang-kadang

J = Jarang

TSS = Tidak Sama Sekali

TABEL MINAT BELAJAR

NO PERNYATAAN S KK J TSS
1 Saya senang belajar fisika dengan metode yang
diberikan peneliti
2 Saya tidak mengeluh ketika diberi tugas oleh
peneliti
3 Saya menyimak dengan baik ketika peneliti
menjelaskan materi fisika
4 Saya mengerjakan soal fisika yang diberikan
peneliti
5 Saya membaca buku penunjang agar saya lebih
memahami materi fisika
6 Saya bertanya di dalam kelas
7 Saya menjawab pertanyaan yang diberikan
peneliti
8 Saya memperhatikan penjelasan peneliti di dalam
kelas
9 Saya mengikuti proses pembelajaran fisika di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

dalam kelas
10 Saya terlibat dalam diskusi kelompok

Periksa kembali jawaban anda, pastikan semua pertanyaan sudah dijawab!

TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Lampiran 9. Sampel Pretest Kelas Eksperimen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Lampiran 10. Sampel Posttest Kelas Eksperimen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Lampiran 11. Sampel Pretest Kelas Kontrol


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Lampiran 12. Sampel Posttest Kelas Kontrol


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Lampiran 13. Sampel Angket Pretest Minat Siswa Kelas Eksperimen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Lampiran 14. Sampel Angket Posttest Minat Siswa Kelas Eksperimen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Lampiran 15. Sampel Angket Pretest Minat Siswa Kelas Kontrol


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Lampiran 16. Sampel Angket Minat Posttest Minat Siswa Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 17. Kisi-kisi Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest Sebelum dan Setelah di Validasi
Kisi-Kisi Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest Sebelum di Validasi

No. Soal Jawaban Skor Skor Komentar/Saran


Minimal Minimal
1. Sebutkan bunyi Hukum Jika suhu gas berada dalam bejana 0 5
Boyle! tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas
berbanding terbalik dengan volumnya

2. Volum suatu gas ideal Diketahui : p1 = 1 atm; V1 = 2 L; p2 = 0 20


pada tekanan 1 atm 0,5 atm
adalah 2 L. Berapakah
volumnya bila tekanan Diatanya : V2 . ?
gas diubah menjadi
Jawab :
setengahnya pada suhu
yang sama?

Jadi, volum setelah tekanannya diubah


adalah 4 liter.
3. Jelakanlah hubungan Berdasarkan grafik diatas hubungan 0 20
tekanan terhadap tekanan terhadap volumnya adalah
volume berdasarkan tekanan berbanding terbalik terhadap
gambar grafik di bawah volum, yakni semakin besar volumnya

149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ini! maka semakin kecil tekanan yang


diberikan.

4. Sebutkan contoh - Alat Suntik : Ketika alat suntik 0 25


penerapan Hukum ditekan maka volume udara
Boyle dalam kehidupan ataupun cairan yang ada dalam
sehari-hari dan jelaskan suntikan semakin kecil. Hal ini
bagaimana membuktikan semakin besar
penerapannya! tekanan maka volume semakin
kecil. Tekanan berbanding terbalik
dengan volume.
- Pompa, ketika ditekan maka
volume udara dalam pompa
semakin kecil dan suhu dalam
pompa dijaga tetap.

150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kisi-Kisi Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest Setelah di Validasi

No. Soal Jawaban Skor Skor Komentar/Saran


Minimal Maximal

1. Sebutkan bunyi Hukum Jika suhu gas berada dalam bejana 0 5


Boyle! tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas
berbanding terbalik dengan volumnya

2. Volum suatu gas ideal Diketahui : p1 = 1 atm; V1 = 2 L; p2 = 0 20


pada tekanan 1 atm 0,5 atm
adalah 2 L. Berapakah
volumnya bila tekanan Diatanya : V2 . ?
gas diubah menjadi
Jawab :
setengahnya pada suhu
yang sama?

Jadi, volum setelah tekanannya diubah


adalah 4 liter.

3. Jelakanlah hubungan Berdasarkan grafik diatas hubungan 0 20


tekanan terhadap tekanan terhadap volumnya adalah
volume berdasarkan tekanan berbanding terbalik terhadap
gambar grafik di bawah volum, yakni semakin besar volumnya
ini! maka semakin kecil tekanan yang

151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diberikan.

4. Sebutkan contoh - Alat Suntik : Saat kita menekan 0 25


penerapan Hukum alat suntik, maka tekanan cairan
Boyle dalam kehidupan dalam alat suntik semakin besar
sehari-hari dan jelaskan maka volume udara ataupun cairan
bagaimana yang ada dalam suntikan semakin
penerapannya! kecil. Hal ini membuktikan
semakin besar tekanan udara
dalam alat suntik maka volume
cairan semakin kecil. Tekanan
berbanding terbalik dengan
volume, dan suhu dalam alat suntik
dijaga tetap.
- Pompa, ketika ditekan tekanan
udara dalam pompa semakin besar
maka volume udara dalam pompa
semakin kecil dan suhu dalam
pompa dijaga tetap.

152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Lampiran 18. Lembar Observasi Minat Belajar di Kelas Eksperimen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

Lampiran 19. Lembar Observasi Minat Belajar di Kelas Kontrol


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Lampiran 20. Soal LKS II yang dikerjakan siswa kelas eksperimen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

Anda mungkin juga menyukai