Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh
komponen bangsa Indonesia. Dalam prakteknya, masyarakat ikut terlibat
dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan juga ikut berkontribusi
dalam penyelenggaraan pendidikan. Keberadaan pesantren beserta
perangkatnya sebagai lembaga islam, sudah barang tentu memiliki nilai-
nilai khas yang membedakan dengan lembaga pendidikan lainnya, dalam
realitasnya, nilai-nilai pesantren yang di kembangkan oleh pondok
pesantren bersumberkan pada nilai-nilai ilahi dan nilai- insani.1
Sejak awalnya, pesantren merupakan institusi keagamaan yang tidak bisa
lepas dari masyarakat. Secara normatif, lembaga ini berusaha meletakkan
visi dan kiprahnya dalam rangka transformasi sosial dalam bentuk
pengabdian untuk membentuk moral keagamaan dan dikembangkan pada
rintisan-rintisan pengembangan yang lebih sistematis dan
terpadu.2Rintisan ini secara substansial berikhtiar memenuhi kebutuhan riil
masyarakat dalam menyesuaikan era globalisasi, seperti pengembangan
ekonomi, pelestarian lingkungan, dan penggunaan teknologi alternatif.
Upaya yang dilakukan merupakan bentuk manifestasi pengabdian pada
masyarakat oleh pesantren yang meyakini bahwa seluruh kehidupan ini
adalah sebagai ibadah.3
Perkembangan pondok pesantren baik secara kuantitatif maupun kualitatif
menunjukkan angka peningkatan. Di samping pondok pesantren sebagai
lembaga pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, sudah banyak
pesantren yang dinilai berhasil membuka jaringan (networking) dan
melakukan aliansi strategis dengan pihak di luar pesantren, seperti
1
Drs.H. Mansur, MSI, Moralitas Pesantren, Safiria Insani Press, Yogyakarta, 2004, hlm 55
2
Abd Ala, Pembaharuan Pesantren, (Yogjakarta : Pustaka Pesantren, 2006), cet. I. hlm.2-3
3
Ibid, hlm. 5.
pemerintah, LSM maupun lembaga lainnya guna merealisasikan program
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.4
Dalam menghadapi era globalisasi, dunia pendidikan di Indonesia
menghadapi berbagai persoalan, di antaranya adalah krisis moral, sistem
pembelajaran yang belum memadai serta mutu pendidikan yang sangat
rendah. Pada era modern ini terjadi persaingan bebas yang menuntut
terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu
bersaing baik dengan sesama penduduk asli maupun dengan penduduk
luar daerah, atau bahkan luar negeri. Lembaga pendidikan turut berperan
aktif dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Tentunya
keberhasilan sebuah lembaga pendidikan harus didukung dengan adanya
pengelolaan yang baik termasuk di dalamnya adalah lembaga pendidikan
pondok pesantren. Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan IPTEK
serta harapan masyarakat dalam menatap masa depan yang baik, pondok
pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tidak hanya mencetak
generasi cerdas namun juga mencetak generasi penyelamat moral bangsa.
Dewasa ini, kasus krisis moral marak terjadi dimana-mana. Seperti contoh
kasus hubungan seksual pada anak remaja, penelitian menemukan banyak
remaja dan mahasiswa yang sudah melakukan hubungan seksual pada usia
14-23 tahun, dan yang terbanyak usia 17-18 tahun.5 Dari peneitian
tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa banyak anak usia remaja pernah
melakukan hubungan seksual, salah satu penyebabnya yakni kurang
tertanamnya moral sejak kecil pada anak tersebut. Disinilah peran pondok
pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang tidak hanya
menanamkan kecerdasan intelektualnya saja, tetapi juga menanamkan
terbentuknya moral yang baik. Sehingga diharapkan ketika lulus nanti
dapat menjadi teladan di masyarakat.

4
Amin Haedari & A. Hanif, Masa Depan Pesantren (Dalam Tantangan Modernitas dan
Tantangan Kompleksitas Global), Jakarta: IRD Press, 2004, hlm. 12
5
Lilik Sriyanti, Pendidikan Seks Bagi Remaja Panduan Guru dan Orangtua, (Salatiga: PT STAIN
Salatiga, 2009), hlm. 4.
Namun, keberhasilan dari sebuah lembaga pendidikan, tidak akan terlepas
dari apa yang dinamakan pegelolaan. Oleh karena itu, pengelolaan pondok
pesantren mutlak dibutuhkan. Dari latar belakang yang diuraikan di atas,
maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian yang menjadikan kunci
sukses dalam pengelolaan pondok pesantren Agro Nuur El-Falah yang
berlokasi di Pulutan.

Rumusan Masalah
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu berasal dari kata manus,
yang berarti tangan; dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu
digabung menjadi kata kerja managere; yang artinya menangani.
Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris; dalam bentuk kata kerja
to manage, dalam bentuk kata benda management, dan manager untuk
orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management
ditransliterasi ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen dengan arti
pengelolaan (Husaini Usman, 2008: 4).6
Sedangkan pengertian manajemen secara istilah adalah
pemanfaatan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan atau
sasaran yang dimaksudkan (Tim Reality, 2008: 433).7
Adapun pengertian manajemen atau pengelolaan menurut beberapa
ahli yakni:
Menurut Wardoyo (1980:41) pengelolaan adalah suatu rangkai
kegiatan yang berintikan perencanaan, pengorganisasian pengerakan dan
pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan adalah suatu istilah yang
berasal dari kata kelola mengandung arti serangkaian usaha yang
bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki
secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah
direncanakan sebelumnya.
Sukanto Reksohadipprodjo, Manajemen adalah suatu usaha,
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkordinir serta

6
Husaini Usman. 2008. Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara,
hlm. 4
7
Tim Reality. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher, hlm. 433.
mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi
secara efisien dan efektif.8
Marry Papker Follett, Manajemen sebagai seni untuk
mendapatkan sesuatu melalui sikap dan keterampilan tertentu, Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi9
Menurut G.R. Terry yang dimaksud manajemen adalah suatu
kegiatan atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan
suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata.10
Sehingga dapat disimpulkan, manajemen atau pengelolaan ialah
suatu ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber
daya baik personil maupun materiil yang dimiliki untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.

B. fungsi-fungsinya Manajemen
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan
manajemen. Tanpa perencanaan, pelaksanaan kegiatan akan
mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan
yang diinginkan.langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a. Menentukan dan merumuskan tujuan
b. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan
dilakukan
c. Mengumpulkan data-data atau informasi yang dibutuhkan.
d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan

8
H. Sofwan Manaf, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren, (Jakarta: Dirjen
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2001) 1.
9
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987, cet.3) 32
10
G.R Terry, Leslie W. Rue, 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara, 77
e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan
diselesaikan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu
kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian yakni pembagian
tugas, wewenang, dan tanggung jawab hendaknya disesuaikan dengan
pengalaman, bakat, minat, pengetahuan, dan kepribadian masing-
masing orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas
tersebut.
3. Pengoordinasian (coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/ pekerjaanyang dilakukan oleh
banyak orang, memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin.
Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan
terjadinya persaingan yang tidak sehat atau kesimpang siuran dalam
tindakan. Dengan adanya komunikasi yang baik setiap personel dapat
bekerja sama untuk menu ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.
4. Komunikasi
Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak
memengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktiur
organisasi.
5. Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya
pengawasan atau supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang
keefektifan program itu. Oleh karena itu supervisi haruslah meneliti
ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
6. Kepegawaian (staffing)
Fungsi kepegawaian sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan
dan pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian dipikirkan dan
diusahakan untuk persona-persona yang menduduki jabatan-jabatan
tertentu di dalam struktur organisasi tertentu dipilih dengan yang
sesuai dengan jabatannya.
7. Pembiayaan (budgeting)
Setiap kegiatan organisasi baik personel maupun material, semua
memerlukan adanya biaya. Itulah sebabnya masalah pembiayaan harus
sudah mulai dipikirkan sejak pembuatan planning sampai dengan
pelaksanaannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi
pembiayaan yakni:
a. Perencanaan tentang berapa biaya yang akan dibutuhkan atau
diperlukan
b. Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh
c. Bagaimana penggunaannya
d. Siapa yang akan melaksanakannya
e. Bagaimana pembukuan dan pertanggungjawabannya
f. Bagaimana pengawasannya, dll
8. Penilaian (evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi manajemen pendidikan adalah aktivitas untuk
meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan
dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan
rencana atau program yang telah ditentukan dalam rangka pencapaian
tujuan pendidikan. Dengan mengetahui kesalahan atau kekurangan
yang diperoleh dari tindakan evaluasi ini, selanjutnya akan diusahakan
mencari cara-cara memperbaikinya.11

11
M Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya,1998),15-22.

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Evaluasi Pendidikan
    Makalah Evaluasi Pendidikan
    Dokumen15 halaman
    Makalah Evaluasi Pendidikan
    Buat Hiburan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Analisis Iklan
    Analisis Iklan
    Dokumen7 halaman
    Analisis Iklan
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Daring PPKB
    Jadwal Daring PPKB
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Daring PPKB
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Pii Uas
    Pii Uas
    Dokumen1 halaman
    Pii Uas
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Pii Uas
    Pii Uas
    Dokumen1 halaman
    Pii Uas
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Kerajaan Kalingga
    Kerajaan Kalingga
    Dokumen8 halaman
    Kerajaan Kalingga
    Kukuh Kasinggih
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen3 halaman
    A
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Pendidikan ABK
    Pendidikan ABK
    Dokumen10 halaman
    Pendidikan ABK
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Wa0002
    Wa0002
    Dokumen1 halaman
    Wa0002
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen3 halaman
    A
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Sap Spdbi-1
    Sap Spdbi-1
    Dokumen4 halaman
    Sap Spdbi-1
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Bismillah
    Bismillah
    Dokumen1 halaman
    Bismillah
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Ingkar Sunnah PDF
    Ingkar Sunnah PDF
    Dokumen23 halaman
    Ingkar Sunnah PDF
    zahra38
    100% (2)
  • Ilmu Pendidikan
    Ilmu Pendidikan
    Dokumen7 halaman
    Ilmu Pendidikan
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen3 halaman
    A
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Spi
    Spi
    Dokumen9 halaman
    Spi
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Spi
    Spi
    Dokumen9 halaman
    Spi
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Spii
    Spii
    Dokumen19 halaman
    Spii
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Fiqh Muamalah
    Fiqh Muamalah
    Dokumen21 halaman
    Fiqh Muamalah
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Laporan Ubay
    Laporan Ubay
    Dokumen1 halaman
    Laporan Ubay
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Pendidikan ABK
    Pendidikan ABK
    Dokumen10 halaman
    Pendidikan ABK
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Wa0002
    Wa0002
    Dokumen1 halaman
    Wa0002
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Cover Format Skrips
    Cover Format Skrips
    Dokumen1 halaman
    Cover Format Skrips
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen3 halaman
    A
    zahra38
    Belum ada peringkat
  • Fiqh
    Fiqh
    Dokumen3 halaman
    Fiqh
    zahra38
    Belum ada peringkat