Anda di halaman 1dari 23

TEKNIK SIPIL

SKIP TO CONTENT

HOME
MATERI
PROFIL

Search for:

Popular Posts

ANALISA STRUKTUR I

ANALISA STRUKTUR I Analisa struktur 1 adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang gaya-gaya dan pergeseran yang terjadi
p...

METODE CREMONA

METODE CREMONA Metode cremona adalah metode penyelesaian gaya-gaya batang dengan cara grafis. Dalam metode ini yang
perlu k...

METODE RITTER

METODE RITTER Metode ritter atau umumnya disebut sebagai metode potongan itu berprinsip pada keseimbangan suatu kontruksi.
Dimana pada s...

KESETIMBANGAN TITIK BUHUL

KESETIMBANGAN TITIK BUHUL konsep terpenting dalam metode ini, ialah : 1. Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya batang menjadi
...

KONTRUKSI RANGKA BATANG

KONSTRUKSI RANGKA BATANG A. PENGERTIAN Konstruksi rangka batang adalah suatu konstruksi yg tersusun atas batang-
batang yang dihub...

KONSTRUKSI BALOK GERBER

KONSTRUKSI BALOK GERBER Contoh aplikasi penggunaan sistem gerber ini sebagai berikut : Banyak kita lihat di lingkungan kita
sendiri ap...

Recent Posts
Pages
Beranda
Blog Archive
2014 (6)
o Desember (6)
ANALISA STRUKTUR I
METODE RITTER
METODE CREMONA
KONTRUKSI RANGKA BATANG
KONSTRUKSI BALOK GERBER
KESETIMBANGAN TITIK BUHUL
Mengenai Saya
bataruddin batubara

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright 2016 TEKNIK SIPIL | Powered by Blogger


Design by Automattic
Blogger Theme byNewBloggerThemes.com

ANALISA STRUKTUR I
Standard
SHARE THIS:
FACEBOOK
TWITTER
GOOGLE+
STUMBLE
DIGG
ANALISA STRUKTUR I
Analisa struktur 1 adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang gaya-gaya dan pergeseran
yang terjadi pada suatu struktur akibat beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Di analisa
struktur 1 ini, kita akan mempelajari hal-hal dasar perhitungan struktur sebelum perhitungan-
perhitungan yang lebih dalam lagi, disini kita perlu mengetahui konsep-konsep dasar
perhitungannya. Agar lebih mudah nantinnya untuk ke perhitungan-perhitungan struktur
kedepannya.

Pertama kita akan memperkenalkan bagian-bagian strukturnya.

1. Tumpuan / perletakan

a. Tumpuan sendi

Yaitu jenis tumpuan yang hanya bisa menerima 2 reaksi gaya, yaitu reaksi vertikel dan reaksi
horizontal.

Tumpuan ini tidak bisa menerima momen. Dan jika ia menerima momen maka ia akan berputar
sesuai arah momen yang bekerja.
b. Tumpuan roll

Tumpuan jenis ini lebih rendah lagi cakupannya, yaitu hanya bisa menerima gaya yang bekerja arah
pertikal saja.

Tumpuan ini tidak bisa menerima gaya horizontal dan momen.


c. Tumpuan jepit

Tumpuan jepit lebih kompleks lagi, yaitu ia bisa menerima baik itu gaya horizontal dan vertikal juga
ia bisa menerima momen.

Di tumpuan ini dianggap tidak ada gerakan sama sekali.

2. Beban (muatan)

kita akan sering menjumpai jenis-jenis beban muatan dibawah ini:

a. Beban terpusat

b. Beban terpusat yang miring

c. Beban terdistribusi merata


1. Beban merata berbentuk segitiga

2. Beban merata berbentuk persegi panjang

3. Beban merata berbentuk trapesium

4. Dll

Sebelum lebih jauh, perlu diketahui analisa struktur itu dibagi atas 2 yaitu :

1. Mekanika statis tertentu

Pada statis tertentu jumlah reaksi dari perletakannya <= 3 reaksi perletakan

2. Mekanika statis tak tentu

Sedangkan di statis tak tentu jumlah reraksi dari perletakannya > 3

Di analisa struktur ini kita akan mempelajari kontruksi yang bersifat statis tertentu yaitu mempelajari
tentang struktur dalam keadaan seimbang. Dimana konsep terpentingnya yang haru-harus selalu di
ingat dalam struktur statis tertentu yaitu :

a) V = 0 ( komponen gaya vertikal = 0 )

b) H = 0 ( komponen gaya horizontal = 0 )

c) M = 0 ( jumlah momen disekitar suatu titik tertentu = 0 )

Konsep diatas akan selalu kita gunakan dalam perhitungan-perhitungan kontruksi kedepannya, jadi
akan lebih baik agar di perhatikan baik-baik.

Ada beberapa jenis model penumpuan balok dalam kontruksi yaitu :

- Balok sederhana

- Balok console ( cantilever )

- Balok menggantung ( overhanging beam )

Sebelum menyelesaiakan contoh-contoh dengan penyelesaian dengan model-model diatas kita


perlu memahami konsep dalam

a. Momen
Perjanjian tanda dalam perhitungannya

b. Lintang

c. dan Normal

kita akan menjelaskan satu persatu melalui contoh-contoh berikut ini

1. Balok sederhana

- Dengan beban terpusat


- Dengan beban terpusat miring
- Dengan beban merata persegi panjang
- Dengan beban merata segitiga
2.balok console (cantilever )
3. balok menggantung

Konsep balok menggantung ini mirip dengan konsep yang ada pada balok sederhana. Hanya ada
sedikit perbedaan pada momen karena adanya batang berlebih. Untuk lebih jelasnya kita lihat
contoh dibawah ini.
AUTHORBATARUDDIN BATUBARA
DATE08.50
COMMENTS5 COMMENTS

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Related Posts:

KESETIMBANGAN TITIK BUHULKESETIMBANGAN TITIK BUHUL konsep terpenting dalam metode


ini, ialah : 1. Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya batang menjadi 2 arah yang te Read More

METODE CREMONAMETODE CREMONA Metode cremona adalah metode penyelesaian gaya-gaya


batang dengan cara grafis. Dalam metode ini yang perlu kita kuasai Read More

METODE RITTERMETODE RITTER Metode ritter atau umumnya disebut sebagai metode potongan itu
berprinsip pada keseimbangan suatu kontruksi. Dimana pada sebuah kontr Read More
KONSTRUKSI BALOK GERBERKONSTRUKSI BALOK GERBER Contoh aplikasi penggunaan sistem
gerber ini sebagai berikut : Banyak kita lihat di lingkungan kita sendiri aplikasi lang Read More

KONTRUKSI RANGKA BATANGKONSTRUKSI RANGKA BATANG A. PENGERTIAN Konstruksi


rangka batang adalah suatu konstruksi yg tersusun atas batang-batang yang dihubungkan satu Read More
POSTING LAMA BERANDA

5 komentar:

1.

Febrian Radya27 Januari 2016 13.43


Assalamualaikum.., klo beban merata segitiga siku-siku perhitungan bidang lintang dan momen bagaimana?

Balas

Balasan

1.
Puspa Dahlia26 Maret 2016 14.54
sama sajaa,, hanya kita cari beban terpusat dr segitiga itu dengan metode luasan segitiga 1/2 QL , nah nanti untuk jaraknya kita cari
titik berat segitiga itu sehingga bisa tau jarak si titik berat ke tumpuan yng kita tinjau

2.

Puspa Dahlia26 Maret 2016 15.00


Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

3.

Puspa Dahlia26 Maret 2016 15.03


sama sajaa,, hanya kita cari beban terpusat dr segitiga itu dengan metode luasan segitiga 1/2 QL , nah nanti untuk jaraknya kita cari
titik berat segitiga itu sehingga bisa tau jarak si titik berat ke tumpuan yng kita tinjau

4.

Puspa Dahlia26 Maret 2016 15.03


Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Balas

LANGGANAN: POSKAN KOMENTAR (ATOM)

Anda mungkin juga menyukai