Anda di halaman 1dari 106

PT.

PLN (PERSERO)
Electricity for a Better Life
JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN INFRA


STRUKTUR KELISTRIKAN
TERKAIT SUPERVISI KONSTRUKSI
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Riwayat Hidup
Data Pribadi :
Nama lengkap : Sulistijono
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tempat, Tgl. Lahir : Tuban, 15 Januari, 1952
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Mertilang 4 KA 3/19,
Bintaro Sektor IX, Pondok
Aren, Tangerang 15229
Telepon : 08121055378
E- mail : sulistiyonok@yahoo.com
October 22, 2017 Manajemen Supervisi Konstruksi 2
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
Pengalaman Pekerjaan
1979 1988 : Staff pada Dinas Pengendalian Hydro & Diesel Power Project
PT. PLN (Persero) Kantor Pusat
1983 1988 : Kepala Bagian Pengendalian Proyek Hydro 1
PT. PLN (Persero) Kantor Pusat
1988 1992 : Chief Bagian Pengendalian Proyek Hydro 2
PT. PLN (Persero) Kantor Pusat
1992 1994 : Kepala Proyek Pembangkit Kalimantan
PT. PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan
Kalimantan
1994 1996 : Kepala Staff Operasi
PT. PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan
Kalimantan
1996 2001 : Kepala Dinas Pengendalian Proyek Thermal III
PT. PLN (Persero) Head Office
2001 2003 : Peminpin Proyek Induk Sumatera Utara dan Aceh
October 22, 2017 PT. PLN (Persero) Pikitiring
Manajemen Sumatera Utara & Aceh
Supervisi Konstruksi 3
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
Pengalaman Pekerjaan
2003 2004 : Anggota KPUB Unit Bisnis Kitlur Sumatera Bagian
Selatan, Jambi Sumbar, Riau, Lampung & Pikitring
Sumbagsel, Sumbar & Riau .
2004 2006 : Ketua KPUB Jasa Manajemen Kosntruksi, Jasa
Enjiniring, Jasa Litbang, Jasa Sertifikasi, Jasa
Produksi, PT. PLN (Persero)
2006 2008 : Project Director Proyek Percepatan PLTU Batubara,
10.000 MW , PLTU 1 Banten, Suralaya # 8
2007 2010 : Komisaris pada PT. Prima Layanan Nasional
Enjiniring (PLN E) , Jakarta
2010 sekarang : Staff Ahli Komisaris PT. Prima Layanan Nasional
Enjirining (PLN E), Jakarta
2008 Sekarang : Home Office Support Engineer PT. PLN (Persero)
Jasa Manajemen Konstruksi for Proyek Percepatan
October 22, 2017 Manajemen Supervisi Konstruksi 4
PLTU Batubara 10.000 MW
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

1. LATAR BELAKANG TERJADINYA SENGKETA

Kontrak Konstruksi :
Perikatan/ perjanjian kedua belah pihak untuk
melaksanakan proyek sesuai dengan lingkup pekerjaan
yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Kontraktor melaksanakan pekerjaan sesuai dengan


yang dipesyaratkan dalam kontrak

Sedangkan Owner/Pemberi Kerja pada dasarnya


tanggung jawabnya hanya Membayar kepada
Kontraktor terhadap pekerjaan yang dilaksanakan
sesuai dengan lingkup pekerjaan
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Dalam pelaksanaannya sering terjadi adanya perbedaan sudut pandang


sesuai keinginan masing masing pihak

Owner/pemberi kerja biasanya hanya berpikir harus memlakukan


modifikasi standar kontrak dengan keuntugan dipihak nya, yang
harus disetujui dan dilaksanakan oleh kontraktor.

Sedangkan Kontraktor pada dasarnya harus mencari kelemahan


pemberi kerja dalam kontrak, agar dapat menguntungkan yang
sebesar besarnya dengan cara manfaatkan peluang mengajukan
klaim.

Adanya perbedaan cara pandang tersebut yang sering menimbulkan


perselisihan/ disputes dalam pelaksanaan kontrak yang perlu segera
diselesaikan oleh kedua belah pihak agar prinsip dasar proyek : Biaya,
Mutu, Waktu dapat dipenuhi oleh kedua belah pihak.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Disputes yang berpotensi terjadinya Klaim meliputi :

1) Construction Change Order


2) Variation Order
3) Inadequate Site Investigation
4) Oral Change Order by Employer
5) Possesional of Site and Availability
6) Chanes in Design
7) Subsurface condition of Geology
8) Other Contractor Intererence Delay
9) Inefficiency and Disruption
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Antisipasi terjadinya Disputes/ Sengketa Konstruksi :


1) Construction Change Order :
Construction Change Order sebaiknya dihindarkan di intruksikan kepada
Kontraktor setelah dilaksanakan kontrak di tandatangani.
Hal ini dapat dihindarkan apabila :
Pada saat Design dilakukan kajian yang rinci dengan waktu yang cukup
didalam melakukn Survey, Site Investigation dan menentukan lingkup
pekerjaan yang cermat sesuai yang direncanakan
Pada saat Review design/ drawing approval dilakukan dengan cermt,
sejak ditetapkan lokasi, site layout sampai dengan menyetujui kriteria
design yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang disepakati bersama
Tidak dilakukan relokasi pada saat konstruksi, sehingga Pembebasan
tanah dilakukan sesuai dengan yang direncanakan.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
2) Variation Order
Variation atau Variation Order yang terjadi dalam pelaksanaan
akan memberikan peluang Kontraktor mengajukan Tambahan biaya
dan Perpanjangan Waktu.
Hal yang perlu mendapatkan perhatian diuraikan sebagai berikut :

Menyetujui gambar atau Conseptual design diperlukan kehati hatian, karena


Kontraktor dapat diberikan peluang untuk mengajukan Claim akibat perubahan
Change Design walaupun disetujui Owner/ Pemberi Kerja.

Apabila menyetujui chenge Design yang berpengaruh terhadap penambahan biaya


ataupun perubahan waktu, sebaiknya dipastikan bahwa usulan change design
Kontraktor tidak berdampak dengan penambahan biaya dan atau penambahan
waktu.

Dalam Mengintruksikan Variation Order , sebaiknya dilakukan sedini segera setelah


diketahui adanya perubahan/penambahan lingkup pekerjaan, dan segera
diselesaikan penambahan biaya dan atau waktu pelaksanaan, agar tidak
menghambat pelaksanaan kontrak baik bagi Kontraktor yang terganggu cash flow
nya atau bagi Owner yang terkendala dengan proses administrasi kontraknya.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
3) Inadequate Site Investigation

Site Investigation harus dilakukan rinci saat menyusun Tender Dokumen,


karena tidak akuratnya Site Investigation yang diinformasikan dalam
Dokumen Tender, sehingga Kontraktor berpeluang mengajukan Klaim
dengan berasumsi memperoleh informasi yang Un Fair atapun dapat
dikategorikan sebagai Unforseen Condition sesuai kontrak.

4) Oral Change Order by Employer

Pengawas tidak diperkenankan menginstruksikan secara Lisan untuk


merubah/meminta Kontraktor melakukan pekerjaan diluar lingkup
pekerjaan, karena Kontraktor berpeluang mengajukan Klaim Kontrak
Setiap instruksi melakukan perobahan harus diformulasikan dalam bentuk
tertulis.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Hal yang perlu dihindarkan bagi Pengawas :

Memahami betul instruksi ketidak sesuaian /NCR dengan


instruksi perubahan lingkup pekerjaan

Instruksi memeprcepat pekerjaan berbeda dengan Cachup


keterlambatan Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.

Menghentikan pekerjaan berbeda dengan menolak


pekerjaan karena terjadi ketidak sesuaian sesuai kontrak
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

5) Possesional of Site and Availability

Faktor menentukan Lokasi menjadi sangat penting dipenuhi


oleh Owner/Pemberi Kerja , harus sesuai dan memadai
untuk Kontraktor melaksanakan kontrak

Adanya ketidak jelasan tanah lokasi proyek dalam kontrak,


memberikan peluang Kontraktor mengajukan Klaim kepada
Owner
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Hal yang perlu mendapatkan perhatian diuraikan sebagai berikut :

Penyerahan lahan dilakukan tepat waktu

Lokasi yang ditetapkan tidak bergeser atau terjadi pemindahan lokasi


karena dapat dikategorikan sebagai Cardinal Change yang memberikan
peluang Kontraktor mengajukn Klaim perubahan harga kontrak karena
Harga kontrak dapat dianggap tidak Valid.

Lahan yang disediakan telah memadai dan diatas kertas harus seluruhnya
lahan telah dibebaskan sebelum diserahkan kepada Kontraktor. Apabila
sebagian lahan yang belum dibebaskan telh diserahkan kepada Kontraktor,
memberikan peluang Klaim akibat iddle time atau ineffiency pelaksanaan
kontrak sesuai yang direncanakan oleh Kontraktor.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

6) Changes in Design

Changes in Design dalam kontrak EPC sebaiknya dihindarkan


walaupun Kontrak EPC seperti FTP 1 , Design/ Engineering
dilakukan oleh Kontraktor disamping Procurement dan
Construction, karena didalam kontrak Change Design oleh
Kontraktor termasuk dalam Variation, walaupun usulan
Kontraktor yang disetujui oleh Owner/Pemberi Kerja
memberikan peluang Klaim Penambahan biaya dan atau
tambahan waktu pelaksanaan.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

7) Subsurface condition of Geology

Informasi kepada Kontraktor pada Tender Dokumen, juga


akan memberikan peluang Kontraktor mengajukan Klaim
Konstruksi.

Pada saat penyiapan Tender dokumen harus dapat


dipstikan bahwa informasi tentang kondisi geology
diberikan dengan lengkap , agar Kontraktor dapat
mengukur memperkirakan volume dan harga kontrak pada
saat Tender dengan baik.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
Dalam penyiapan Tender Dokumen perlu diperhatikan antara
lain sebagai berikut :

Site Investigation dilakukan dengan rinci

Waktu pelaksanaan F/S dan conceptual Design dilakukan


dengan waktu yang cukup 8 12 bulan .
Sequence Proyek digunakan pola N 3, untuk memberikan
waktu yang cukup dalam menyiapkan F/S, Design, Tender
Spesification, proses Tender , sampai dengan Kontrak
ditandangani

Penawaran Kontraktor dilakukan dengan harga yang wajar


karena untuk menyiapkan tender Dokumen diberikan waktu
yang cukup.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

8) Other Contractor Interference Delay

Keterlambatan Kontraktor dalam pelaksanaan kontrak


sering terjadi, baik akibat kesalahan Kontraktor atau
kekurangan Owner/ Pemberi Kerja memenuhi
kewajibannya tepat waktu sesuai kontrak.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

HAL INI HARUS DIHINDARI DAN PERLU DIPERHATIKAN SEBAGAI BERIKUT :

Kesiapan lahan, Site Facilities yang harus disediakan tepat waktu

Pengukuran progress dan pembayaran dilakukan tepat waktu

Persetujuan Gambar, Metode kerja, Sub Kontraktor, Site Coordination


diselesaikan segera

Site Inspection di lapangan dilakukan dan dikoordinasikan dengan baik


bersama Kontraktor

Proses administrsi kontraktual seperti EOT, Variation / Variation Order,


diselesaikan segera agar tidak menggangu Cash Flow Kontraktor

Proses perijinan dan sebagainya dilakukan tept waktu,


MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
9) Inefficiency and Disruption
Ineffiency pelaksanaan pekerjaan yang terjadi di lapangan
, akan memberikan peluang Kontraktor mengalami
kerugian dan dapat berdampak kesulitan Cash Flow bagi
Kontraktor.

Hal ini dapat dihindarkan apabila kedua belah pihak


berkoordinasi dengan baik di lapangan.

Apabila terjadi permasalahan di lapangan baik disebabkan


karena pihak ketiga ataupun kesulitan internal, kedua
belah pihak , harus menyelesaikan kesulitan tersebut
segera tidak berlarut larut untuk mencegah kerugian bagi
kedua belah pihak, sehingga menutup peluang Kontraktor
mengajukan Klaim kepada Owner/Pemberi Kerja.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

3. KOMPONEN PENAMBAHAN HARGA KONTRAK


MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Penetapan harga Kontrak yang sering dilakukan didalam Kontrak


Konstruksi biasanya diberikan sebagai harga dasar kontrak,
Basic Contract Price ( B )

Dalam pelaksanaan nya terjadi penambahan harga kontrak yang


meliputi : Price Contingency ( C ) dan Price Escalation ( E )
a) Price Contingency terjadi karena adanya Penambahan harga akibat
perintah perubahan (variation/ variation order),

b) Price Escallation terjadi apabila Kontrak dilaksanakan lebih dari 1 tahun


atau tahun jamak akibat adanya penyesuaian harga (price adjustment)
dengan menggunakan rumus kenaikan harga (price escalationformula).

c) Klaim Kontraktor mengkibtkan adanya Penambahan harga akibat klaim


MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Pengendalian harga harus dilakukan sebagai berikut :

Dihindarkan adanya Variation/Variation order pada masa


konstruksi

Dihindarkan adanya Perpanjangan waktu karena


kesalahan Owner atau Unforseen condition ataupun Force
Majeur. Semakin lama tertunda, escallation Price
bertambah terus mengikuti formula escallation

Dihindarkan adanya Iddle Time karena kesulitan kedua


belah pihak di lapangan yang berpotensi adanya Klaim
Kontraktor.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

4. FAKTOR PENYEBAB SENGKETA/KLAIM


MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Penyebab persengketaan dalam penyelenggaraan Proyek konstruksi


biasanya terdapat tiga akar permasalahan yaitu:

1). Adanya faktor ketidak pastian dalam setiap proyek konstruksi

2). Masalah yang berhubungan dengan kontrak konstruksi

3). Perilaku oportunis dari para pihak yang terlibat dalam suatu proyek
konstruksi.

Pelaksana konstruksi biasanya hanya ber asumsi bahwa seluruh informasi


yang ada dalam kontrak sesuai dengan kondisi aktual, namun kondisi proyek
yang diketahui selama masa pelaksanaan sering kali tidak sesuai dengan
asumsi tersebut.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
Aspek waktu penyelesaian pekerjaan merupakan bagian penting pada suatu
kontrak konstruksi, karena pengguna jasa biasanya membutuhkan bangunan
konstruksi untuk keperluan tertentu pada waktu yang sudah ditentukan
sebelumnya.
Hal yang dapat mempengaruhi :
faktor cuaca.

kesalahan pelaksana konstruksi yang berpotensi pengenaan denda dengan


batas maksimal denda tertentu

Kesalahan/perubahan terhadap rencana/rancangan (design) awal proyek


dalam masa pelaksanaan konstruksi terkadang tidak dapat dihindarkan
walaupun proses perencanaan dan perancangan telah dilakukan secara
matang.

Di samping perubahan terhadap rancangan awal yang memang perlu


dilakukan oleh pihak pengguna jasa melakukan perubahan sesuai
dengan kebutuhan yang baru terpikirkan kemudian.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

No Kategori aspek Penyebab Factor Penyebab

1 Aspek Teknik/Mutu Faktor perbedaan Kondisi lapangan


Faktor kekurangan material sesuai dengan spesifikasi
teknik kontrak
Faktor keterbatasan peralatan
Faktor kurang jelas atau kurang lengkap gambar
rencana atau spesifikasi teknik kontrak

2 Aspek Waktu Faktor percepatan waktu penyelesaian pekerjaan


Faktor keterlambatab waktu penyelesaian pekerjaan

2 Aspek Biaya Faktor penambahan biaya atas hilangnya


produktifitas
Faktor penambahan biaya atas biaya overhead dan
keuntungan
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Dari kondisi diatas maka klaim konstruksi adalah sesuatu hal


yang wajar , hanya saja perlu diatur lebih lanjut
pelaksanaannya :

Setiap klaim harus disampaikan pada waktunya minimal


dengan notifikasi letter

Klaim dievaluasi berdasarkan kontraktual legal basis

Klaim2 yang tidak mempunyai legal aspek tidak bisa


dievaluasi dan harus ditolak
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

5. PROSES PENYELESAIAN KLAIM


MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Hal yang perlu dipaerhatikan dalam proses penyeleaian Proyek


dengan baik, adalah :

Proyek harus dapat diselesaikan sesuai lingkup pekerjaan


sesuai kontrak

Seluruh permasalahan kontraktual harus diselesaikan


sebelum konrak dinyatakan ditutup

Kesepakatan yang perlu dilakukan dalam penyelesaian


sengketa harus dilakukan dengan itikd baik : Fairness, dengn
mengacu pada ketentuan kontrak dan ketentuan lainnya
yang berlaku sesuai kontrak
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Beberapa hal yang perlu dicermati dalam penyelesaian sengketa diuraikan


sebagai berikut :

a) DEVIASI / VARIATION
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

HAL YANG MENJADI KUNCI DEVIASI / VARIATION :

Adanya MODIFIKASI . A. Ada rencana yang semula &


B. Ada rencana perubahannya

Approved by Owner .. Lihat difinisi Approve dalam


General Condition

Harga kontrak naik/ turun . Perubahan nilai kontrak

Tambahan waktu peleksanaan .. Diberikan EOT


MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
VARIATION :

Perubahan Material/Barang/Mesin/ yang mengubah spesifikasi/ mutu/ kapasitas,


perubahan pelaksanaan pekerjaan dilapangan dll, karena adanya :

Optimalisasi design yang bisa meliputi :


a. Perubahan sejak dalam tahap Design.
b. Perubahan dalam tahap pelaksanaan konstruksi
c. NCR dan Punch List ( yang tidak ditindak lanjuti )

Perubahan Harga
a. Menyebabkan penambahan nilai kontrak
b. Menyebabkan pengurangan nilai kontrak.

Unit Price untuk Variation


Diusahakan dapat disepakati unit price peralatan/ barang mengacu pada :
a) Harga yang terdapat pada breakdown kontrak atau masterlist

Bila butir a. tidak didapat digunakan referensi harga manufakture


MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Variation dapat dilakukan bila diperlukan untuk


optimalisasi design atau change design yang disetujui
Owner/ Pemberi Kerja

Sesuai kontrak Variationdapat berimplikasi terhadap


perubahan nilai kontrak atau waktu pelaksanaan kontrak

Sesuai kontrak bila terjadi Variation, Kontraktor


mempunyai hak mendapatkan tambahan/pengurangan
nilai kontrak atau perpanjangan waktu pelaksanaan.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Yang perlu mendapatkan pertimbangkan adalah:

Variation itu berada dilintasan kritis atau tidak, bila berada


dilintasan kritis layak diberikan EOT

Bila tidak berada dilintasan kritis sebaiknya diberikan cost


implikasinya
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

c) KERJA TAMBAH / VARIATION DENGAN NILAI YANG BESAR :

Untuk Variation yang mengakibatka nilai kontrak bertambah


dalam jumlah yang besar agar diperhatikan 3 aspek :

Legal aspek

Teknikal aspek

Financial aspeknya
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Hal yang perlu disikapi bagi Pengawas :

Perubahan lokasi proyek dapat diklasifikan sebagai variation ,bahkan


dalam dalam klaim kontrak konstruksi perubahan lokasi ( CARDINAL
CHANGE ) DAPAT MENGAKIBATKAN HARGA KONTRAK BARU DAN
EXTENTION OF TIME.

Perubahan design akibat tidak tersedianya data/ kesalahan data yang


disajikan oleh Owner, pada saat pelelangan dapat dikategorikan
variation kecuali sejak proses tender konrak turnkey kontraktor diberikan
waktu yang cukup untuk investigasi guna pembuatan design awal pada
tahap pelelangan.

Untuk variation yang berakibat penambahan nilai kontrak yang cukup


besar agar dilakukan pre audit terlebih dahulu oleh BPKP sebelum
difinalkan menjadi amandement
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
d) MINOR VARIATION
Untuk Minor Variation dapat diperlakukan :

Diabaikan terhadap pengurangan harga kontrak


Diminta diganti spare part atau perpanjangan jaminan.

e) PUNCH LIST DAN NCR

Punch List dan NCR harus diselesaikan Oleh EPC.

Major Punch List dan NCR yang berpengaruh pada keselamatan


operasi harus diselesaikan sebelum COD

Minor Punch List dan NCR yang tidak berpengaruh pada


keselamatan operasi dapat diselesaikan dalam warranty period

Punch List dan NCR yang tidak diselesaikan oleh Kontrakor dimasukan
dalam variation yang mengurangi nilai kontrak
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
6. PENYELESAIAN VARIATION

Hal yang perlu dilakukan :


Untuk pembahasan variation perlu dibentuk tim .

Pembahasan variation memakan waktu yang cukup panjang sehingga


pembahasannya harus sudah dimulai +/- 8 bulan sebelum COD/TOC.

Pembahasan dilakukan dalam 2 tahap :


Tahap pembahasan teknis
Tahap komersial

Untuk memasuki pembahasan masalah variation perlu dipersiapkan


legal aspek nya sehubungan dengan sifat kontrak Lumpsum
maupun leader negosiation yang mampu memimpin rapat
negosiation
Memperhatikan Referensi Kontrak PLTU 10.000 MW tersebut maka
Amicable settlement dapat dilakukan.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Referensi Kontrak PLTU 10.000 MW perihal variation


MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
7. LANGKAH PENYELESAIAN SETTLEMENT DENGAN
SEMANGAT AMICABLE SETTLEMENT :
Penyelesaian permasalahan proyek sebaiknya dilakukan secara
serentak atas beberapa masalah , atau terkadang harus
dilakukan secara partial , dengan spirit amicable serta dengan
harapan :
Proyek segera dapat selesai dan dapat segera dioperasikan
sesuai rencana
Permasalahan yang muncul dapat diselesaikan dengan
benar , cukup antara kedua pihak .
Tetap dengan menggunakan aturan yang ada dalam kontrak.
Untuk permasalahan yang penyelesaian secara legal
maupun teknis sulit dicapai titik temu diselesaikan secara
amicable ( tahap akhir )
SENGKETA KONSTRUKSI
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
1) SENGKETA KONSTRUKSI
Sengketa konstruksi adalah sengketa yang terjadi
sehubungan dengan pelaksanaaan suatu usaha jasa
konstruksi antara para pihak yang tersebut dalam kontrak
konstruksi.
Sengketa konstruksi ( construktion Dispute ) masuk keranah
sengketa dibidang perdata yang menurut UU no 30 tahun
1999 pasal 5 diizinkan untuk diselesaikan melalui Alternative
Penyelesaian Sengketa
Sengketa konstruksi dapat timbul antara lain karena :
a) Perbedaan penafsiran kontrak
b) Tidak dipenuhnya azas2 kontrak
c) Klaim yang tidak dilayani dengan baik
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

e) Ketidak mampuan baik teknis maupun manajerial dari para


pihak
f) Pengguna jasa tidak melaksanakan tugas2 pengelolaan proyek
dengan baik .
g) Salah satu pihak melakukan tindakan cedera janji ( wan
prestasi atau default. )
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

2) PENYELESAIAN SENGKETA

Sengketa konstruksi dapat diselesaikan melalui beberapa pilihan yang


disepakati oleh para pihak melalui :
oBadan Peradilan
oAbritase ( lembaga atau Ad Hoc )
o Alternatif Penyelesaian sengketa ( konsultasi, negosiasi, mediasi,
konsiliasi )

Penyelesaian sengketa harus secara tegas dicantumkan dalam kontrak


konstruksi dan sengketa yang dimaksud adalah sengketa perdata.
Abritase di indonesia dapat dipilih melalui :
oBani (Badan abritase nasional indonesia )
oBADAPSKI ( Badan Abritase dan alternatif penyelesaian sengketa
konstruksi Indonesia )
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Penyelesaian Sengketa melalui Pengadilan


Penyelesaian sengketa melalui pengadilan kurang disukai oleh para pelaku
jasa konstruksi karena waktu penyelesaiannya memakan waktu yang lama,
apalagi kalau salah satu pihak melakukan banding.

Penyelesaian sengketa melalui arbitase.


Arbitase yang berarti kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu menurut
kebijakan atau damai oleh para arbiter atau wasit.
Arbitase merupakan salah satu metode penyelesaian sengketa.
Sengketa yang harus diselesaikan tersebut berasal dari sengketa atas sebuah
kontrak dalam bentuk sebagai berikut :
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
a) Perbedaan penafsiran mengenai pelaksanaan perjanjian
berupa :
oKontroversi pendapat
oKesalahan pengertian ( misunderstanding )
oKetidak sepakatan ( disagrement )
b) Pelanggaran Perjanjian ( Breach of contract ) termasuk
didalamnya :
o Sah atau tidaknya kontrak
o Berlaku atau tidaknya kontrak

c) Pengakhiran kontrak ( termination of contract )


d) Klaim mengenai ganti Rugi atas wanprestasi atau perbuatan
melawan hukum
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Penyelesaian sengketa melalui Arbitase lebih disukai oleh


para pelaku Bisnis , salah satu sebabnya adalah lebih
cepat, lebih murah dan sederhana.
Putusan abritase harus dijatuhkan dalam waktu 6 bulan
setelah pengangkatan arbiter
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
Salah satu penyebab terjadinya dispute pada kontrak komersial
internasional /lokal adalah tidak dipahaminya beberapa kondisi
kontrak internasional /lokal al

A. Asas asas hukum kontrak Komersial


B. Pembentukan kontrak
C. Isi Kontrak
D. Pelaksanaan kontrak
E. Penafsiran kontrak
F. Hukum yang berlaku dan pilihan hukum
G. Penyelesaian Sengketa
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

3) ASAS ASAS HUKUM KONTRAK KOMERSIAL


INTERNASIONAL/ LOKAL

1. Kontrak sebagai hukum yang mengatur


2. Kebebasan berkontrak
3. Pengakuan atas kebiasaan dan praktek perdagangan
internasional
4. Itikat baik dan transaksi Jujur ( Good faith and fair
Dealing )
5. Asas dapat dibatalkannya kontrak dalam hal terjadi
kesenjangan yang sangat lebar antara hak-hak dan
kuwajiban para pihak ( Gross Disparity )
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
KUH Perdata

Pasal 1338
Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain
dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-
alasan yang ditentukan oleh undangundang. Persetujuan harus
dilaksanakan dengan itikad baik.
Pasal 1339
Persetujuan tidak hanya mengikat apa yang dengan tegas
ditentukan di dalamnya, melainkan juga segala sesuatu yang
menurut sifatnya persetujuan dituntut berdasarkan keadilan,
kebiasaan, atau undang-undang.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
Kontrak yang tidak memenuhi azas keseimbangan dianggap sebagai
konntrak yang tidak adil atau berat sebelah

Untuk memenuhi azas keseimbangan ini maka diperlukan keadaan


kesetaraan kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa
dalam hak dan kuwajiban.

Dalam hal terjadi kegagalan konstruksi akibat tidak tercapainya azas


keseimbangan ini penyelesaiaanya dilakukan melalui penyelesaian
sengketa diluar pengadilan ( pasal 37 s/d 38 undang 2 no 18 tahun
2000
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

UU no 18 th 2000
PASAL 2

Azas Manfaat
Asas Keserasian
Azas Kejujuran dan Keadilan
Azas keseimbangan
Asas kemandirian

Azas Keseimbangan mengandung pengertian penyelenggara pekerjaan konstruksi


harus berlandaskan pada prinsip yang menjamin terwujudnya keseimbangan antara
kemampuan penyedia jasa dan beban kerjanya. Pengguna jasa dalam menetapkan
penyedia jasa wajib mematuhi azas iniuntuk menjamin terpilihnya penyedia jasa yang
paling sesuai dan disisi lain dapat memberikan peluang pemerataan yang proposional
dalam kesempatan kerja pada penyedia jasa.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Azas Keseimbangan sangat penting karena ada tidaknya kondisi


keseimbangan dalam kontrak akan menjadi dasar dalam pemenuhan
prestasi.
Posisi para pihak harus diupayakan seimbang dalam menentukan hak
dan kuwajiban , maka apabila ada posisi yang tidak seimbang dalam
konttrak harus ditolak karena akan berpengaruh terhadap substansi
maupun maksud dan tujuan dibuatnya suatu kontrak yang antara lain
dapat dilihat pada :
a) Memenuhi posisi keseimbangan para pihak ( muatan kontrak
antara hak dan kuwajiban harus seimbang )
b) Azas keseimbangan ini dapat dilihat/dibandingkan dari Offer (
penawaran) dan acceptance ( Penerimaan )
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

UU no 18 th 2000

Pasal 22
Ayat 2
Huruf g
Cidera janji adalah suatu keadaan apabila salah satu pihak dalam kontrak kerja
konstruksi :

1. Tidak melakukan apa yang diperjanjikan dan/atau


2. Melaksanakan apa yang diperjanjikan, tetapi tidak sesuai dengan yang
diperjanjikan dan/atau
3. Malakukan apa yang diperjanjikan, tetapi terlambat, dan / atau
4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

UU no 18 th 1999
Penjelasan UU no 18 tahun 1999
Pasal 22

Ayat 2
Huruf g

Cedera janji adalah suatu keadaan apabila salah satu pihak kontrak kontruksi :

1. Tidak melakukan apa yang diperjanjikan dan/atau


2. Melaksanakan apa yang diperjanjikan, tetapi tidak sesuai dengan yang diperjanjikan
dan/atau
3. Malakukan apa yang diperjanjikan, tetapi terlambat, dan / atau
4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
PP no 29 Th 2000
Pasal 23
g. Ketentuan mengenai cidera janji yang meliputi :
1) bentuk cidera janji :
a) oleh penyedia jasa yang meliputi :
- tidak menyelesaikan tugas;
- tidak memenuhi mutu;
- tidak memenuhi kuantitas; dan
- tidak menyerahkan hasil pekerjaan; dan
b) oleh pengguna jasa yang meliputi :
- terlambat membayar;
- tidak membayar; dan
- terlambat menyerahkan sarana pelaksanaan pekerjaan
2) Dalam hal terjadi cidera janji yang dilakukan oleh penyedia jasa atau pengguna
jasa, pihak yang dirugikan berhak untuk memperoleh kompensasi, penggantian
biaya dan atau perpanjangan waktu, perbaikan atau pelaksanaan ulang hasil
pekerjaan yang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan atau pemberian ganti rugi;

(6) Kontrak kerja konstruksi tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Pengakuan atas kebiasaan dan praktek


perdagangan internasional

Ketentuan di atas mengandung hal-hal pokok yang perlu


diperhatikan, yaitu bahwa:

Praktek kebiasaan harus memenuhi kriteria tertentu;


Praktek kebiasaan yang berlaku di lingkungan para pihak;
Praktek kebiasaan yang disepakati;
Praktek kebiasaan lain yang diketahui luas atau rutin dilakukan;
Praktek kebiasaan yang tidak benar;
Praktek kebiasaan setempat yang berlaku mengesampingkan
aturan umum.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
4. Asas Itikad Baik dan Transaksi Jujur
(Good Faith and Fair Dealing).

Asas itikad baik dan transaksi jujur juga merupakan asas penting
dalam kontrak komersial karena bersifat melindungi pihak yang
beritikad baik dalam hubungan kontraktual.
Asas itikat baik dan transaksi jujur ini bersifat memaksa
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

4) Klaim konstruksi dapat dibedakan menjadi :

Klaim yang dasari /diatur dalam ketentuan kontrak

Klaim yang tidak didasari/ tidak diatur dalam ketentuan kontrak

Klaim terhadap hal yang diatur dalam ketentuan kontrak perlu segera
direspon/diselesaikan sesuai ketentuan kontrak/peraturan yang berlaku
dalam masa kontrak masih berjalan.

Klaim terhadap hal yang tidak diatur dalam ketentuan kontrak perlu
segera diresponse , namun tetap harus mengacu pada ketentuan yang
berlaku .

Penyelesaian klaim yang tidak tuntas , permasalahannya dapat berujung ke


Abritase
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Legal aspek Klaim Konstruksi

Pasal 1338 KHUPerdata menyatakan bahwa seluruh perjanjian yang dibuat


secara sah merupakan undang-undang bagi mereka yang membuatnya .

Masalah yang sering timbul biasanyadisebabkan adanya perselisihan /


sengketa, dalam hal menghitung jumlah hari keterlambatan yang
disebabkan oleh antara lain perselisihan penafsiran saat mulai kerja ,
maupun saat COD/Taking over sebagai tanggal pengenaan L/D yang tidak
tegas dan pasti.

Perlu diatur dengan tegas mengenai saat mulai kerja.

Hukum International yang sangat penting sebaiknya diatur untuk


menghindari sengketa/konflik.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

PENYELESAIAN PERSELISIHAN :

Didalam menyusun tender Dokumen , Harus diberi aturan


dalam kontrak ketentuan untuk menyelesaikan dispute , bila
hal ini tidak diatur dengan baik maka perselisihan / sengketa
akan berlarut-larut atau berkepanjangan tanpa ada
penyelesaiaan dan para pelaksana proyek akan ragu2 untuk
melaksanakan proyek untuk menghindari terjadinya disputes
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Warning .........................

Walaupun terjadi dispute penyelesaian proyek tidak


boleh berhenti/ditunda.

Penyelesaaian secara musyawarah mufakat / amicable


satlement masih memungkinkan untuk dilakukan .

Bila terjadi Dispute penyelesianya ke Abritasi atau


pengadilan seperti yang diatur dalam kontrak
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
REFERENSI PENYELESAIAN DISPUTES
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

8. CONTRACTUAL CONDITION TERKAIT SENGKETA KONTRAK


MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

Reff. Clause Srly


1) Documents & contract agreement GC 2.7
2) Project control supporting team TS 4.3A.4.1
3) Sufficiency of bid proposal GC 2. 1
4) Works to the satisfaction of owner GC 2.12
5) Care of works GC 2.17
6) Contractor superintendence GC 2.13, 2.14
7) Rate of progress GC 2.45
8) Commencement date of contract GC 2.40
9) Effective date of contract definition GC 2.1.15 & CDA
10) Suspension of work GC 2.39
11) Examination of work before covering up GC 2.37
12) Rejection GC 2.38
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
13) Setting out GC 2.15
14) Extension of time for completion GC 2.43
15) Force majeure GC 2.19
16) Compliance with statutes and
regulations GC 2.22
17) Variations GC 2.47
18) Settlement of disputes GC 2.51
19 Commercial operation GC 2.1.2
20) Performance test GC 2.1.31
21) Taking over GC 2.58
22) Documentation yang perlu diperhatikan
sebelum toc terbit GC 2.58
23) Defects after taking over GC 2.59
24) Discharge of contractors obligations SC 3.2.6
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

TERKAIT CLAIM ,EXTENSION OF TIME , VARIATION


MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
a) DOCUMENTS GC 2.7 & CONTRACT AGREEMENT
Dalam hal terjadi ketidaksesuaian antara bagian yang tercantum dalam
kontrak , Pengawas harus selalu memperhatikan urutan ketentuan (Hirarki)
yang harus diacu lebih tinggi levelnya sebagai berikut :
The Contract Agreement.
The Contract Discussion Agreement.
The Notification of Award.
The Clarification and Communications (during Bid Evaluation)
The Special Condition of Contract and Addenda thereto
The General Conditions of Contract and addenda thereto.
The Technical Requirement and Addenda thereto
The Schedules and Addenda thereto
The Bid Drawings and Addenda thereto
The Contractors Bid Proposal
The Minutes of Meeting for Site Visit and Pre Bid Meeting
Pengawas harus cermat dalam mensikapi hal tersebut diatas.
Kesalahan dalam menentukan langkah menentukan urutan tersebut, maka
kontraktual akan menjadi permasalahan dikemudian hari
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
b) PROJECT CONTROL SUPPORTING TEAM TS 4.3A.4.1
Qualified Contract Manager harus ditempatkan di Lapangan.
Staff untuk mensupport pekerjaan juga harus tersedia di lapangan.
Project Control yang diperlukan antara lain :
Cost control
Planning and scheduling
Construction accounting
Material and equipment control
Document control and reproduction
Security protection surveillance of his and his sub Contractors
materials and equipment and for the Owner's property
assigned to him
Site Management Organization harus mendapatkan persetujuan PLN
Planning Engeneer harus ditempatkan di Site
Pengawas dapat meminta key personnel yang akan ditempatkan di Site
yang perform dan telah disetujui oleh PLN. Curiculum vitae harus
diteliti sebelum dikirim ke Lapangan.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
c) SUFFICIENCY OF BID PROPOSAL - GC 2. 11.
Kontraktor harus mencari informasi sendiri mengenai kondisi tanah dan
kondisi actual di Lapangan
Kontraktor tidak berhak mengajukan Claim maupun EOT apabila adanya
perbedaan di lapangan dan seharusnya sudah diantisipasi.

d) WORKS TO THE SATISFACTION OF OWNER GC 2.12


Kontraktor harus melakukan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
kontrak yang dapat memuaskan PLN.
PLN berhak memberikan instruksi dan arahan kepada Kontraktor.

e) CARE OF WORKS GC 2.17


Kontraktor bertanggung jawab sejak dimulai pekerjaan sampai selesai
terhadap seluruh peralatan yang akan dipasang dan berada di
Lapangan.
Kerusakan menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh Kontraktor kecuali
terjadi Force majeure.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
f) CONTRACTOR SUPERINTENDENCE GC 2.13, 2.14
Hanya tenaga yang berpengalaman yang diijinkan untuk melakukan
supervisi pekerjaan Kontraktor sesuai kontrak.
Pengawas berhak mengganti Project Site Engineer Kontraktor yang
tidak proper.
Kontraktor harus nsegera mengganti dan tidak dioijinkan
mempekerjakan kembali di Proyek.

g) RATE OF PROGRESS GC 2.45


Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor untuk meningkatkan
untuk mempercepat keterlambatan pekerjaan di lapangan.
Percepatan keterlambatan pekerjaan tidak memberikan hak kepada
Kontraktor untuk meminta tambahan pembayaran karena
kesalahannya.
Apabila harus dilakukan pekerjaan sampai malam dan hari libur, harus
meminta persetujuan PLN.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
h) COMMENCEMENT DATE OF CONTRACT GC 2.40

Sesuai kontrak ,Kontraktor harus memulai pekerjaan segera


setelah tanda tangan kontrak.

Kontraktor tidak dapat Claim kepada PLN , apabila terjadi


keterlambatan L/C karena diluar kontrol kedua belah pihak.

Apabila terjadi , hanya kesepakatan Perubahan Jadwal yang


diijinkan
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
i) EFFECTIVE DATE OF CONTRACT DEFINITION 2.1.15 DAN CDA -3
Kontrak berlaku effective apabila 3 (tiga) kondisi dipenuhi :
Telah ditandatangani kontrak
Pembiayaan telah tersedia
Dalam CDA 3 , diatur kembali :
Pembiayaan telah tersedia , apabila :
Down Payment telah dibayar dalam waktu 30 hari setelah kontrak
ditandatangani
Loan berlaku effektif dalam waktu 120 hari setelah Kontrak
ditandatangani
Dalam hal loan tidak dapat effective dalam waktu 120 hari setelah
kontrak ditandatangani, kedua belah pihak harus duduk bersama dan
menyepakati permasalahan yang terkait dengan kontrak sesegera
mungkin, untuk mencapai kesepakatan bersama.
Pengawas harus cermat menghadapi permasalahan tersebut. Hanya dengan
bukti yang akurat seperti record harian dalam pelaksanaan supervisi konstruksi
di lapangan serta catatan kronologies administrasi seperti surat menyurat yang
baik dapat dipakai sebagai bahan pembahasan bersama Kontraktor.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
j) SUSPENSION OF WORK GC 2.39.
Pengawas tidak disarankan membuat intruksi menghentikan pekerjaan
Sesuai bunyi pasal kontrak apabila terjadi instruksi tertulis
menghentikan pekerjaan, Kontraktor berhak claim mengganti sesuai
kerugian akibat penghentian pekerjaan
Hak Klaim Kontraktor :
Standby Charge
Biaya mobilization & demobilization
Biaya maintenance karena suspension works
Biaya kerugian Sub Kontraktor.

k) EXAMINATION OF WORK BEFORE COVERING UP GC 2.37 ,


Tidak diijinkan pekerjaan yang telah selesai ditutup tanpa persetujuan
dari PLN.
Prosedur RFI dan Joint Inspection diberlakukan dalam pasal ini.
Apabila telah ditutup tanpa persetujuan PLN, sesuai pasal ini , Pengawas
berhak meminta dibuka kembali tanpa ada konsekwensi tambahan
biaya dan tambahan waktu.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
l) REJECTION GC 2.38.
Pengawas berhak menolak /mereject pekerjaan yang tidak memenuhi
sesuai kontrak
Kontraktor wajib mengoreksi/memperbaiki secepatnya dan tidak
berhak meminta perpanjangan waktu karena adanya
perbaikan/penggantian material/peralatan.
Apabila kontraktor tidak melakukan koreksi/perbaikan, PLN berhak
untuk mengambil langkah koreksi dengan resiko PLN dan Kontraktor
dapat mengganti/mengoreksi kembali atas biaya/beban Kontraktor.

m) SETTING OUT GC 2.15


Kontraktor bertanggung jawab atas kebenaran dalam pekerjaan
pengukuran di lapangan
Setiap saat pengawas berhak melakukan koreksi selama
pelaksanaan pekerjaan apabila terdapat kesalahan
Kontraktor wajib melakukan koreksi atas biayanya sampai
memuaskan PLN.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
n) EXTENSION OF TIME FOR COMPLETION - GC 2.43
Perpanjangan waktu hanya dapat diberikan untuk kejadian akibat Force
Majeure dan Variation
Perpanjangan waktu dapat diberikan apabila dalam 14 hari setelah
kejadian akibat tersebut diatas.
Kontraktor harus dapat membuktikan keterlambatan yang terjadi
Pengawas harus berhati hati dalam menyetujui perpanjangan waktu,
karena dapat berdampak adanya Claim seperti iddle time, overhead,
bahkan kerugian yang terjadi karena sub kontraktor.
Keterlambatan karena masalah gambar tidak diperkenankan diberikan
Perpanjangan Waktu (EOT)
Perpanjangan Waktu diusahakan dengan diatur melalui mekanisme
Variation Order.
Apabila terjadi keterlambatan karena performance Kontraktor atau
diluar kontrol Owner, Pengawas wajib menerbitkansurat tertulis
kepada Kontraktor dalam waktu 14 bhari setelah terjadi .
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
o) FORCE MAJEURE GC 2.19
Term Force Majeure yang diatur dalam kontrak disamping
gempa,perang dsb, juga termasuk kejadian yang diluar
kontrol kedua belah pihak.
Kontraktor berhak mendapatkan kompensasi perpanjangan
waktu, apabila telah diterbitkan surat selambat2nya 14
hari setelah terjadi.
Pasal Suspension dapat berlaku untuk kejadian Force
Majeure ini.
p) COMPLIANCE WITH STATUTES AND REGULATIONS GC 2.22
Kontraktor wajib memenuhi ketentuan,peraturan yang
berlaku.
Apabila terjadi perubahan setelah kontrak ditandatangani,
dampak terhadap perubahan dapat dibahas bersama dan
disepakati bersama.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

q) VARIATIONS GC 2.47
Variation hanya dapat diberikan apabila ada surat instruksi tertulis dari
PLN atau modifikasi Design yang disetujui oleh Pemberi kerja
Perubahan yang dapat dianggap minor, sepanjang tidak merubah
lingkup pekerjaan yang tidak berpengaruh pada harga kontrak tidak
dapat dikategorikan sebagai Variation.
Kontraktor harus mengajukan proposal yang diintruksikan oleh PLN
selama 14 hari setelah surat Variation dari PLN terbit.
Kontraktor harus nmelaksanakan pekerjaan, tetapi negosiasi harga
harus segera dilakukan. Kontraktor berhak tidak melakukan pekerjaan
sebelum disepakati kedua belah pihak termasuk perubahan lingkup
pekerjaannya maupun harga.
Pengawas wajib memperhatikan kondisi tersebut diatas, karena
Variation order ini akan berdampak dengan Perpanjangan Waktu
Kontraktor berhak meminta perpanjangan waktu apabila penyelesaian
Variation akan berdampak pada jadwal Proyek.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
r) SETTLEMENT OF DISPUTES GC 2.51
Pada prinsipnya diupayakan tidak terjadi disputes yang tidak dapat diselesaikan
dengan cara musyawarah/mufakat.
Cara yang sering digunakan dalam penyelesaian disputes sering digunakan cara
Ammicable Settlement.
Pengawas harus tetap memperhatikan acuan kontrak dan peraturan yang berlaku
dalam penyelesaian cara Ammicable.
Apabila tidak terjadi kesepakatan , baru ditempuh cara Arbritasi yang
prosedurnya harus mengikuti ketentuan kontrak :
Menggunakan Rules of Conciliation an Arbritation Chamber of Commerce , Paris.
Batas waktu 60 hari setelah tidak tercapai kesepakatan, kedua belah pihak secara
tertulis menyatakan telah terjadi disputes
PLN menunjuk satu Arbritator, Kontraktor menunjuk satun Arbritator untuk
mensepakati satu arbritator yang akan ditunjuk.
Apabila tidak sepakat , ditunjuk Court of Arbritator International Chamber of
Commerce 2, Rue De Varmes, Paris, France
Masing masing PLN dan Kontraktor menanggung biaya penunjukan Arbritator.
Pekerjaan harus tetap dilaksanakan, dengan pola due deligence sesuai instruksi
Owner selama masih dalam proses arbritase.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

2) TERKAIT COMMERCIAL OPERATIONAL & TAKING OVER


MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
a) Commercial Operation GC - 2.1.2
Apabila sudah berhasil Realibility Run dan Performance Test , PLN
sudah dapat mengoperasikan secara komersial walaupun Unit lain
belum selesai.
b) Performance Test - GC - 2.1.31
Apabila Test untuk memastikan Performance data dan guarantee telah
berhasil dilakiukan sesuai kontrak.
c) TAKING OVER - GC 2.58
Apabila fabrication, delivery, erection, testing, adjustment, Reliability
Run and Performance Tests telah berhasil dan diselesaikan seluruhnya
dengan baik.
Apabila Test on completion telah dinyatakan lulus (SLO) terbit dan
kewajiban Kontraktor telah dipenuhi
Penerbitan TOC bukan berarti semua aspect telah dipenuhi oleh
Kontraktor.
TOC tidak dapat ditunda karena minor defect, sepanjang memenuhi
keadaan Pembangkit dapat dioperasikan dengan aman (Safe
Operation of the Unit).
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
d) DEEM TAKING OVER - GC 2.58
Didalam kondisi Take Over terdapat adanya ketentuan DEEM TOC, dimungkinkan
diimplementasikan, apabila didalam penyelesaian kontrak belum seluruhnya dipenuhi
oleh Kontraktor , tetapi oleh karena kebutuhan yang mendesak diperlukan
Installation/Unit dioperasi, maka Kontraktor berhak untuk meminta diterbitkan Deem
TOC, dengan segala persayaratan TOC harus diberikan oleh Pemberi kerja
Hal yang perlu dilakukan oleh Pemberi kerja :
Harus ada surat permintaan dari Unit lain yang akan mengoperasikan bahwa oleh
karena kondisi yang mendeak perlu diambil alih pengoperasian oleh Owner
Harus ada permintaan tertulis kepada Kontraktor bahwa Unit diambil alih untuk
keperluan mendesak
Harus ada surat dari Kontraktor meminta agar diterbitkan Deem TOC sesuai
kontrak
Harus dipastikan bahwa Asuransi pengoperasian Unit telah diterbitkan oleh Unit
Operasi
Harus dibahas masa garansi dan jaminan terhadap pengambil alihan operasi
bersama Kontraktor
Harus ada kesanggupan Kontraktor menyelesaikan pending items, outstanding
items dan jaminan pemeliharaan/defect during warranty period berlaku sesuai
kontrak
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
e) Documentation yang perlu diperhatikan sebelum TOC terbit
(GC - 2.58)

Minor outstanding Items yang harus diselesaikan selama


masa garansi
Manual, catalogues data yang diperlukan untuk
Pembangkit dapat dioperasikan dengan aman ( O & M
Manual)
Pernyataan secara tertulis yang sah secara legal dapat
diterima yang menyatakan tidak ada masalah ,Claim, utang
dengan pihak ketiga, sub Contractor, utang pajak dilengkapi
dengan supporting dokumen yang diperlukan.
Dokumen lainnya yang harus dipenuhi sesuai kontrak.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
f) DEFECTS AFTER TAKING OVER GC 2.59
Kontraktor bertanggung jawab untuk memperbaiki semua kerusakan
selama masa garansi.
Pengawas/PLN harus menginformasikan kerusakan dan penyebabnya
dengan menginformasikan data operasional untuk bahan evaluasi
sebelum dilakukan perbaikan.
Perpanjangan garansi selama satu tahun berlaku setelah penggantian
kerusakan peralatan/pekerjaan.
Apabila Kontraktor tidak segera melakukan perbaikan, selama 15 hari
setelah pemberitahuan, PLN berhak melakukan perbaikan,penggantian
peralatan yang rusak atas resiko dan biaya Kontraktor
PLN dapat meminta dilakukan Test lagi apabila terdapat kerusakan
peralatan yang berpengaruh dengan Effisiensi, dengan menulis surat
kepada Kontraktor selambat lambatnya 30 hari setelah
penggantian/perbaikan.
Apabila Kontraktor gagal melakukan perbaikan , PLN dapat mencairkan
Performance Bond sebesar nilai penggantian kerusakan peralatan
ditambah biaya pemasangan.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN

g) DISCHARGE OF CONTRACTORS OBLIGATIONS SC 3.2.6


Pengawas berhak meminta Kontraktor menyiapkan bukti
yang memuaskan ,apabila ada claim dari pihak lain yang
ikut bekerja di lapangan dan secara legal dapat diterima.
Apabila evedence/bukti tidak dapat dipenuhi oleh
Kontraktor , PLN dapat tidak menerbitkan FAC sampai
penyelesaian Claim diselesaikan.
Sebelum FAC diterbitkan, Kontraktor harus menyampaikan
Notarized Affidafit yang menyatakan tidak ada claim dan
semua kewajiban pembayaran kepada pihak ketiga telah
diselesaikan. Affidafit juga harus dipenuhi pada saat TOC,
kecuali terhadap kewajiban yang masih pending selama
garansi.
MANAJEMEN DISPUTES PEMBANGUNAN
Electricity for a Better Life
INFRA STRUKTUR KELISTRIKAN
h) FINAL ACCEPTANCE CERTIFICATE GC - 2.62
Kontraktor dapat mengajukan diterbitkan Final Acceptance Certificate
setiap saat setelah masa garansi berakhir.
PLN harus menerbitkan FAC 30 hari setelah masa garansi sesuai kontrak
berakhir
Yang harus diperhatikan Pengawas adalah bahwa FAC hanya dapat
diterbitkan apabila Unit tidak terjadi kerusakan/Defect dan Operasional
Unit dinyatakan Safe Operasional.
Pengawas wajib mengevaluasi dan telah dapat dipastikan bahwa
seluruh kewajiban sesuai kontrak telah dipenuhi :
Final Inspection setelah masa garansi telah dilakukan dengan baik, tidak
ada kewajibab Kontraktor yang belum dipenuhi sesuai kontrak
Pending Items yang dilampirkan dalam dokumen TOC termasuk NCR
telah diselesaikan oleh Kontraktor
Avidavit yang disahkan oleh Notaris telah diterbitkan oleh Kontraktor
Tidak ada tuntutan dari pihak ketiga yang belum diselesaikan oleh
Kontraktor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai