Kel 3
Kel 3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Para Sosialogi memandang betapa pentingnya psoses sosial, mengingat
pengetahuan peihal Struktur masyarakat saja belum cukup untuk memperoleh
gambaran yang nyata mengenai kehidupan bersama yang bisa berupa aktivitas
individu dalam masyarakat dengan cara mengambil bagian dalam kegiatan yang
ada dimasyarakat dalam berbagai sector, baik sosial,konomi,pengamanan dan
lain-lain.Tamotsu Shibutani menyatakan bahwa sosiologi mempelajari trasaksi-
trasaksi social yang mencakup berbagai usaha kerja sama anatara para pihak,
karena semua kegiatan-kegiatan manusia didasarkan pada gotong
royong.Pengetahuan tentang proses social memungkinana seorangan untuk
memperoleh pengertian mengenai segi dinamis dari masyarakat atau gerak
masyarakat. Dahulu banyak sarjana sososiologi yang menyamakan perubahan
social dan proses social, karena ini melepaskan dari titik berat. Pandangan
Sarjana Sosiolgi klasik yang lebih menetipkan beratkan pada struktur dari
masyarakat.Memang tidak dapat disangkal bahwa masyarakat mempunyai bentuk-
bentuk strukturnya seperti kelompok social, kebudayaan, lembaga social, dan
kekuasaan. Akan, tetapi semua itu mempunyai derajat tertentu yang menyebabkna
pola-pola perilaku yang berbeda, tergantung pada masing-masing situasi yang
dihadapi. Perkembangan dan perubahan masyarakat memujudkan interaksi social,
adalah kunci dari semua kehidupan social, Karena tampak interaksi social, tidak
akan mungkin kehidupan bersama bertemunya setiap orang secara fisik, dan tidak
akan menghasilkan poegangan hidup dalam suatu kelompok social. pergaulan
hidup semacam itu akan terjadi apabila orang-orang atau kelompok mau kerja
sama, saling berbicara, dan seterusnya untuk tercapainya suatu tujuan yang sama,
mengadakan, persaingan ,pertingkaian dan lain sebagainya. Oleh karena itu,dapat
dikatakan interaksi social adalah proses social yang menunjukan pada hubunga-
hubungan sosila dinamis. (Wahit, Iqbal Mubarak, 2005, hal 71).
1
1.2 Tujuan Penulisan
1.21 Tujuan Umum
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses sosial
dan interaksi sosial (Gunawan, 2010) :
1 Adham Nasution
2 Abu Ahmadi
Proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat diamati
apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan
3
konsep interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh
timbal balik antara individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk
memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai
tujuannya.
3 Soerdjono Dirdjosisworo
Proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :
a Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara
individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai
berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya
dan keamanan.
b Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama
dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan
perkembangan dalam kehidupan bersama.
Interaksi adalah suatu proses melalui tindak balas tiap-tiap kelompok berturut-
turut menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari kelompok yang lain. Ia
adalah suatu proses timbal balik, yang mana satu kelompok dipengaruhi tingkah
laku reaktif pihak lain dan dengan berbuat demikian ia mempengaruhi tingkah
laku orang lain.
Proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang
perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan
sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila
4
ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang
telah ada.(Gillin and Gilllin,1954,hal 487-488)
6 Robert M.Z.
Mengemukakan Definisi perubahan sosial yaitu proses dimana dalam suatu sistem
sosial terdapat perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam suatu kurun waktu
tertentu.
Contoh :
Dalam Sebuah seminar di undangan beberapa perusaha dimana perusahaan-
perusahaan tersebut harus mengirim satu utusan atau beberapa utusan sesuai
permintaan.Pada waktu utusan dari berbagai perusahaan itu tiba di tempat seminar
katakana si A perusahaan yang satu, Bertemu dengan si B dari perusahaan yang
lain dan dengan C dari perusahaan yang lain lagi.Pada awal pertemuan itu mereka
hanya bertatap muka saja dan tidak saling berbicara.Menegur atau berbasa-basi
Diakatakan bahwa dengan bertatap muka saja tanpa berbicara atau berbasa-basi
saja,ini sudah dapat dikatakan bahwa interaksi social telah terjadi karena disini
masing-masing pihak menyadari bahwa ada pihak lain di dalamm ruangan
seminar tersebut yang tentunya oleh kekhasan pihak lain misalnya bau wangi atau
bau keringay akan menyebabakan perubahan dalam perassan masing-masing
pihak yang ada. Dan kekhasan para pihak yang ada ini akan membuat suatu kesan
pada pikiran masing-masing tentang apa yang akan dilakukan selanjuntnya.Dalam
arti bahwa mungkun saja kalau Si A adalah seoranv pria yang belum berkeluarga
dan si B atau Si C adalag seorang wanita yang belum berkeluarga, maka oleh ke
5
khasan yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut, maka tindak lanjutnya, Si A
akan menegur si B atau sebaliknya dan lain sebagainya. (Soerjono,1974)
Bentuk umum proses social adalah interaksi social dinamakan sebagai
proses umum proses social karena interasi social merupakan syarat utama
terjadinya aktivitas-aktivitas social.(Selo Soemardjan,1964.hal 177).
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada faktor berikut antara lain.
(Selo Soemardjan,1964.hal 177).
a. Faktor imitasi
Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong
seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang
berlaku
b. Faktor sugesti
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi
suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari
dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
c. Faktor Identifikasi
Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan
dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena
kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
d. Faktor simpati
Faktor simpati merukan suatu proses dimana seseorang merasa
tertarik pada pihak lain.Di dalam ini proses ini perasaan seseorang
memegang peranan yang sangat peting, walau pun dorongan utama
pada simpati adalah keinginan untuk memahami piihak lain.
6
2.3 Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebuasaan dalam
keluarganya.Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses dimana
anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai
masyarakat dimana dia menjadi anggota.
7
Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan
parpol yang ketiga di pemilihan umum.Terjadinya suatu kintak tidaklah semata-
mata tergantung dari tindakan dari tindakan, tetapi juga tanggapan tindakan
tersebut. Kontak Sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja
sama,sedangkan yang bersifat negarif menagarah pada pada suatu pertentangan
atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.
8
demikian juga merupaka suatu penghalang terhadap terjaadinya suatu interaksi
sosial.
Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut
mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi
sosial :
9
Harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas
jasa yang akan diterima.
Haraus mempunyai keahlian-keahlian tertentu supaya rencana kerja
samanya dapat terlaksana dengan baik.
Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujuk pada suatu keadaan dan
menujuk pada suatu proses.( Kimball, Young, hal:143)
Akomodasi menunjuk pada keadaan adanya suatu keseimbangan dalam
interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam
kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam
masyarakat.
Akomodasi menunjuk pada suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-
usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia
untuk mencapai kestabilan.
Tujuan Akoodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang
dihadapinya, yaitu: (Kimball, Young, hal:143)
a) Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau kelompok-
kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.Akomodasi di sini
10
bertujuan untuk menghasilkan suatu sintesa antara kedua pendapat
tersebut, agar menghasilkan suatu pola yang baru.
b) Untuk menccegah meledaknya suatu pertentangan, untuk sementara
waktu atau scara temporer
c) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang
terpisah,misalnya melalui perkawian campuran atau asimilasi dalaam arti
yang luas.
2. Bentuk-bentuk Akomodasi
1) Coercion, adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan
oleh karena adanya paksaan.
2) Compromise, adalah .suatu bentuk akomodasi, dimana pihak-pihak
yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya,gar tercapai suatu
penyesiaan terhadap Perselisihan yang ada.
3) Arbitration, meruoakan suatu cara untuk mencapai compromise apabila
pijak-pihak berhadapan, masing-masing tidak sanggup untuk mencapai
sendiri.
4) Mediation , diundangan pihak ketiga yang netral dalam soal
perselisihan yang ada.
5) Conciliation, adalah suatu usaha untuk mempertemuakan keinginan-
keingian pihak-pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan
bersama.
6) Toleration, merupakan suatu bentuk Akomodasi tana persetujuan yang
formil bentuknya.
7) Stalemate, merupaka suatu Akomodasi, dimana pihak-pihak yang
bertentangan karena mempunyai kekeuatan yang seimbang, berhenti
pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
8) Adjudicatiton, yaitu penyesaian perkata atau sengketa atau Pengadilan.
Hasil-hasil Akomodasi
11
4 Perubahan dari lembaga-lembaga kemasyarakatan agar supaya sesuai
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya
usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-
perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha
untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan
memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama. (Gillin and Gillin,Op.,Cit Chapter
22).
Proses Asimilasi timbul bila ada : . (Gillin and Gillin,Op.,Cit Chapter 22).
12
3 Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4 Sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5 Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6 Perkawinan campuran (amaigamation)
7 Adanya musuh bersama dari luar
Persainagn atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses social, dimana
orang peroeangan atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari
keuntungan mealui bidang-bidang dari public (baik perorangan maupun
kelompokmanusia) dengan cara usaha-usaha menarik perhatian public atau
dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan ancaman
atau kekerasan.Persaingan mempunyai dua tipe yaitu yang bersifat pribadi dan
tidak pribadi.Yang bersifat pribadi, orang perorangan secara langsung bersaing
untuk, misalnya, memperoleh kedudukan yang tertentu di dalam suatu
organisasi.Tipe ini dinamakan juga Rivalry.Didalam persaingan-persaingan yang
tidak bersifat pribadi, yang langsung bersaing adalah kelompok-kelompok
manusia; orang pok manusia tertentu.Persaingan tersebut, misalnya dapat terjadi
anatara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di
suatu wilayah tertentu. (Gillin and Gillin, hal 590).
13
2 Persaingan dalam bidang kebudayaan.Persaingan dengan bidang
kebudayaan lainnya terjadi seperti misalnya pada waktu pedagang-
pedagang Barat berdagang di pelabuhan-pelabuhan Jepang serta sewaktu
pendet-pendeta Agama Kristen berusaha untuk menyebarkan agama
terebut di Jepang.
3 Persaingan untuk mencapai suatu kedudukan dan peranan yang tertentu
dalam masyrakat
4 Persaingan karena perbedaan ras, sebenrnya merupakan juga persaingan di
bidang kebudayaan
Contravention papa hakekatnya merupakan suatu bentuk proses social yang ada
berada antara persaingan dengan pertentangan dan pertingkaian.(Leopond,1932)
Proses Contravention menurut Leopond on Wiese dan Howard Backer mencakup
5 psoses, yaitu:
1 Proses yang umum dari Contravention meliputi perbuatan-perbuatan
seperti penolakan:keengganan,perlawanana,perbuatan yang menghalangi-
halangi protes
14
2 Bentuk-bentuk dari Contravention yang sederhana,seperti misalnya
nebbyangkal pernyataan orang lain, melalui surat-surat selebaran
3 Bentuk-bentuk dari Contravention yang intensif yang mencakup
penghasutan, mnyebarkan desas-desus,=,
4 Contravention bersifat rahasia
5 Contravention ersifat praktis
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Hendaknya masyarakat (manusia) dapat menyadari, sebagai makhluk sosial tidak
dapat untuk berdiri sendiri dalam artian perlu berhubungan dengan individu atau
pun kelompok lain yang dalam ilmu sosiologi disebut proses sosial dan bentuk
umum dari proses sosial itu adalah interaksi sosial. Maka dari itu, terapkanlah
interaksi sosial yang sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang
berlaku dalam masyarakat agar hubungan-hubungan sesama makhluk sosial dapat
berlangsung dengan baik.
16
Daftar Pustaka
17