Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Geologi Eksplorasi Tanggal


Dosen Pengampuh : Ronal Hutagalung, S.T.,M.T.

Oleh:
Muhammad Iqbal Asiki
4714 14 027

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GORONTALO
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tugas mendasar seorang Geologis baik dalam bidang pertambangan adalah


eksplorasi. Eksplorasi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah prospeksi atau setelah
endapan suatu bahan galian ditemukan yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian tentang
endapan bahan galian yang meliputi bentuk, ukuran, letak kedudukan, kualitas (kadar)
endapan bahan galian serta karakteristik fisik dari endapan bahan galian tersebut.
Selain untuk mendapatkan data penyebaran dan ketebalan bahan galian, dalam
kegiatan ini juga dilakukan pengambilan contoh bahan galian dan tanah penutup. Tahap
ekplorasi ini juga sangat berperan pada tahan reklamasi nanti, melalui eksplorasi ini kita
dapat mengetahui dan mengenali seluruh komponen ekosistem yang ada sebelumnya.
Setelah diketahui terdapatnya bahan galian di suatu daerah dalam kegiatan prospeksi,
yang mempunyai prospek untuk dilakukan kegiatan selanjutnya, maka dilakukanlah
eksplorasi dengan metode atau cara antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penyebaran secara lateral dan vertical dapat dilakukan dengan cara
membuat parit uji, sumur uji, pembuatan adit dam pemboran inti.
2. Untuk mengetahui kualitas bahan galian, diambil contoh bahan galian yang berasal
dari titik percontohan dan dianalisis di laboratorium.
3. Pada beberapa jenis bahan galian juga dapat dilakukan beberapa penyelidikan geofisik
seperti seismic, SP, IP dan resistivity.
4. Setelah titik percontohan yang dibuat dianggap cukup memadai untuk mengetahui
penyebaran lateral dan vertical bahan galian, maka dibuat peta penyebaran cadangan
bahan galian dan dilakukan perhitungan cadangan bahan galian.
5. Selain dari itu, juga kadang-kadang diperlukan analisis contoh batuan yang berada di
lapisan atas atau bawah bahan galian untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan
keteknikannya.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui berbagi metode eksplorasi tambang yang digunakan perusahaan yang
ada di Indonesia serta lokasi penambangan.
1.3 Manfaat
Manfaat yang ditimbulkan bisa mengetahui metode yang digunakan perusahaan dalam hal
eksplorasi tambang, serta lebih menguasai metode pertambangan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode Pertambangan


1. Teknologi Auger Mining
Auger mining adalah metode tambang terbuka untuk bahan galian yang dilakukan
pada dinding-dinding ultimate pit limit.(Contoh : batubara). Dengan menggunakan alat
berupa bor raksasa, Auger mining akan menghasilkan lubang-lubang melingkas yang
terbentuk pada dinding highwall,

Metode ini menjadi pilihan alternatif sebelum putusan akhir memilih metode tambang
bawah tanah (underground mining). Selain itu jika diusahakan dengan metode open pit
mining biaya operasional sangat besar serta stripping ratio (SR) yang dihasilkan sangat
tinggi, yaitu perbandingan bahan galian yang diambil dengan lapisan tanah penutupnya.

Auger mining jika dilakukan pada batubara yaitu arah penambangan searah
kemiringan batubara (dip).Sebagai gambaran yaitu bahwa pada dinding (highwall) pit limit
suatu open pit yang masih terlihat freeface batubara dilakukan proses penambangan dengan
auger searah kemiringan batubara tersebut (dip).

Perusahaan : PT. Banti Indonesia


Lokasi : Kalimantan Timur

2. Open Pit
Penambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka yang dilakukan untuk
menggali endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi,
endapan bijih tembaga, dan sebagainya.
Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih atau
mineral yang terdapat pada daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan digali ke bagian
bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit.

Cara pengangkutan pada open pit tergantung dari kedalaman endapan dan
topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan diangkut oleh
truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars, dan sebagainya, langsung dari
tempat penggalian ke tempat dumping dengan menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit.
Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan hasil galian /
peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara kombinasi alat-alat angkut.
Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke tempat crusher digunakan truk, dan
selanjutnya melalui ore pass ke loading point; dari sini diangkut ke ore bin dengan memakai
belt conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar tambang dengan cage.
3. Open Cast/ Open Mine/ Open Cut
Penambangan dengan cara ini hampir sama dengan cara penambangan open pit.
Namun, teknik penambangan ini dilakukan untk daerah lereng bukit. Medan kerja yang digali
dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula
melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang
diinginkan.
Cara pengangkutan endapan bijih atau mineral pada metode ini sama dengan
pengangkutan yang dilakukan pada metode open pit.
4. Quarry
Metode penambangan dengan cara Quarry adalah penambangan terbuka yang
dilakukan untuk menggali endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri,
seperti batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll.
Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu senderi ada 2
(dua) macam, yaitu :
- Side Hill Type
Side hill type merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri
yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-lereng bukit itu
dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja dapat dibuat
melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral.
Bila hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit itu
memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari salah satu
sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp.
Keuntungan penambangan dengan cara ini adalah :
Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan kerja sedikit
miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.
Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat bantuan gaya
gravitasi. Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle time) menjadi lebih singkat.
Sementara kerugian yang didapat jika menggunakan proses penambangan ini adalah :
Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum penambangan dilakukan,
berarti diperlukan modal yang besar untuk mengongkosi pengupasan material penutup.
Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat angkut kurang hati-
hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat menyebabkan kecelakaan,
terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral.
- Pit Type/ Subsurface Type
Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri yang terletak
pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian medan kerja harus digali ke arah bawah
sehingga akan membentuk kerja atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan
tersebut ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan kerja dan jalan
masuk dibuat berbentuk spiral.
Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar, maka medan
kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan masuk dari sisi yang
disebut straight ramp atau berbentuk switch back.
Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk dasar dari
kuari yang tentu saja masih banyak lagi variasi-variasinya yang pada umumnya diusahakan
agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan keadaan dan bentuk endapan serta
topografi daerahnya.
5. Strip Mine
Penambangan dengan sistem Strip Mine merupakan penambangan terbuka yang
dialakukan untuk endapan-endapan yang letaknya mendatar atau sedikit miring. Dalam
metode ini yang harus diperhitungkan adalah cara nisbah penguapan (stripping ratio) dari
endapan yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya volume tanah penutup (m3
atau BCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton endapan. Cara ini sering diterapkan
pada penambangan batubara, atau endapan garam-garam.

6. Alluvial Mine
Tambang aluvial adalah tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-
endapan alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir besi, emas dll.
Berdasarkan cara penggaliannya, maka alluvial mine dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)
macam, yaitu :
- Tambang Semprot (Hydraulicking).
Pada tambang semprot penggalian endapan alluvial dilakukan dengan menggunakan
semprotan air yang bertekanan tinggi yang berasal dari penyemprotan yang disebut monitor
atau water jet atau giant.
Tekanan aliran air yang dihasilkan oleh monitor dapat diatur sesuai dengan keadaan
material yang akan digali atau disemprot yang biasanya bisa mencapai tekanan sampai 10
atm.
Untuk memperbesar produksi biasanya :
Digunakan lebih dari satu monitor, baik bekerja sendiri-sendiri atau bersama di satu
permuka kerja.
Monitor dibantu dengan alat mekanis seperti back hoe atau buldoser.
- Penambangan dengan Kapal Keruk (Dredging).
Penambangan dengan kapal keruk (MGM = Mesin Gali Mangkok) ini digunakan bila
endapan yang akan digali terletak di bawah permukaan air, misalnya di lepas pantai, sungai
danau atau dia suatu lembah dimana tersedia banyak air.
Berdasarkan macam alat-galinya, maka kapal keruk yang digunakan untuk
penambangan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :
Multi bucket dredge yaitu kapal keruk yang alat-galinya berupa rangkaian mangkok
(bucket).
Cutter suction dredge, yaitu kapal keruk dengan alat-gali berupa pisau pemotong yang
menyerupai bentuk mahkota.
Bucket wheel dredge, yaitu kapal keruk yang dilengkapi dengan timba yang berputar
(bucket wheel) sebagai alat-gali.
Sistem penggalian dengan kapal keruk dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
Sistem tangga (benches), yaitu cara pengerukan dengan membuat atau membentuk tangga
atau jenjang (benches).
Sistem tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga (ladder) sampai pada
kedalaman yang dikehendaki, kemudian maju secara bertahap tanpa membentuk tangga.
Sistem kombinasi, yaitu merupakan gabungan dari cara atau sistem tangga dengan sistem
tekan. Biasanya sistem tangga dipakai untuk menggalikan tanah penutup, sedangkan sistem
tekan untuk menggali endapan bijihnya.
7. Conventional contour mining
Pada metode ini, penggalian awal dibuat sepanjang sisi bukit pada daerah dimana
batubara tersingkap. Pemberaian lapisan tanah penutup dilakukan dengan peledakan dan
pemboran atau menggunakan dozer dan ripper serta alat muat front end leader, kemudian
langsung didorong dan ditimbun di daerah lereng yang lebih rendah. Pengupasan dengan
contour stripping akan menghasilkan jalur operasi yang bergelombang, memanjang dan
menerus mengelilingi seluruh sisi bukit.

Gambar. Coventional Contour Mining


8. Block cut contour mining

Pada cara ini daerah penambangan dibagi menjadi blok-blok penambangan yang
bertujuan untuk mengurangi timbunan tanah buangan pada saat pengupasan tanah penutup di
sekitar lereng. Pada tahap awal blok 1 digali sampai batas tebing (highwall) yang diijinkan
tingginya. Tanah penutup tersebut ditimbun sementara, batubaranya kemudian diambil.
Setelah itu lapisan blok 2 digali kira-kira setengahnya dan ditimbun di blok 1. Sementara
batubara blok 2 siap digali, maka lapisan tanah penutup blok 3 digali dan berlanjut ke siklus
penggalian blok 2 dan menimbun tanah buangan pada blok awal.

Pada saat blok 1 sudah ditimbun dan diratakan kembali, maka lapisan tanah penutup
blok 4 dipidahkan ke blok 2 setelah batubara pada blok 3 tersingkap semua. Lapisan tanah
penutup blok 5 dipindahkan ke blok 3, kemudian lapisan tanah penutup blok 6 dipindahkan
ke blok 4 dan seterusnya sampai selesai. Penggalian beruturan ini akan mengurangi jumlah
lapisan tanah penutup yang harus diangkut untuk menutup final pit.

Gambar. Block-Cut Contour Mining


9. Haulback contour mining

Metode haulback ini merupakan modifikasi dari konsep block-cut, yang memerlukan
suatu jenis angkutan overburden, bukannya langsung menimbunnya. Jadi metode ini
membutuhkan perencanaan dan operasi yang teliti untuk bisa menangani batubara dan
overburden secara efektif .

Ada tiga jenis perlatan yang sering digunakan, yaitu :


a. Truk atau front-end loader
b. Scrapers
c. Kombinasi dari scrapers dan truk.
Gambar. Haulback contour mining.
10. Box-cut contour mining

Pada metode box-cut contour mining ini lapisan tanah penutup yang sudah digali,
ditimbun pada daerah yang sudah rata di sepanjang garis singkapan hingga membentuk suatu
tanggul-tanggul yang rendah yang akan membantu menyangga porsi terbesar dari tanah
timbunan.

Gambar. Box-Cut Contour Mining


11. Mountaintop removal

Metode mountaintop removal method ini dikenal dan berkembang cepat. Dengan
metode ini lapisan tanah penutup dapat terkupas seluruhnya, sehingga memungkinkan
perolehan batubara 100%.
Gambar. Mountaintop Removal Methode

12. Area mining method

Metode ini diterapkan untuk menambang endapan batubara yang dekat permukaan
pada daerah mendatar sampai agak landai. Penambangannya dimulai dari singkapan batubara
yang mempunyai lapisan dan tanah penutup dangkal dilanjutkan ke yang lebih tebal sampai
batas pit.

13. Conventional mining method

Pada cara ini, penggalian dimulai pada daerah penambangan awal sehingga penggalian
lapisan tanah penutup dan penimbunannya tidak terlalu mengganggu lingkungan. Kemudian
lapisan tanah penutup ini ditimbun di belakang daerah yang sudah ditambang.

Gambar. Conventional Area Mining Methode


14. Area mining with stripping shovel

Cara ini digunakan untuk batubara yang terletak 1015 m di bawah permukaan tanah.
Penambangan dimulai dengan membuat bukaan berbentuk segi empat. Lapisan tanah penutup
ditimbun sejajar dengan arah penggalian, pada daerah yang sedang ditambang. Penggalian
sejajar ini dilakukan sampai seluruh endapan tergali.

Gambar. Area Mining with Stripping Shovel


15. Bock area mining

Cara ini hampir sama dengan conventional area mining method, tetapi daerah
penambangan dibagi menjadi beberapa blok penambangan. Cara ini terbatas untuk endapan
batubara dengan tebal lapisan tanah penutup maksimum 12 m. Blok penggalian awal dibuat
dengan bulldozer. Tanah hasil penggalian kemudian didorong pada daerah yang berdekatan
dengan daerah penggalian.

16. Open pit method

Metode ini digunakan untuk endapan batubara yang memiliki kemiringan (dip) yang
besar dan curam. Endapan batubara harus tebal bila lapisan tanah penutupnya cukup tebal.

Anda mungkin juga menyukai