Anda di halaman 1dari 5

Penentuan Muatan Elementer Elektron

Dengan EksperimenTetes Minyak Milikan


Rapita1), Arni Nur Ameliah2), Irfan Ibrahim3)
Sirajuddin Jalil

Laboratorium Fisika Modern Universitas Negeri Makassar


e-mail: 1rapitapithaa1@gmail.com, 2nurameliaarni@gmail.com, 3irfanibrahim997@gmail.com

Abstrak Telah dilakukan eksperimen penentuan muatan elementer elektron dengan eksperimentetes minyak Milikan.
Eksperimen ini bertujuan untuk membuktikan kuantitasi dari muatan listrik dan menentukan besar muatan elementer
partikel elektron. Eksperimen ini menggunakan metode jatuh-naik tetes minyak sebanyak tiga kali dengan mengukur
waktu jatuh-naik tetes minyak dengan jarak 20 tanda skala (1 mm). Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat waktu
jatuh dan naiknya tetesan minyak. Analisis data yang digunakan dengan mencari nilai kecepatan, jari-jari dan nilai
muatan dengan faktor koreksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tetes minyak milikan yaitu gaya gravitasi, gaya gesekan
udara, dan medan listrik. Besar muatan satu elektron merupakan muatan terkecil yang secara teori diketahui yaitu 1,6022
x 10-19 C. Berdasarkan hasil dari eksperimen, terbukti adanya kuantisasi muatan listrik karena adanya muatan elektron
pada tetes minyak dan besar muatan elementer partikel elektron yang diperoleh adalah |1,47 0,08| 10-19 C dengan
kesalahan relatif sebesar 5,14 %.
Kata kunci: Elektron, Milikan, Muatan listrik, Tetes Minyak

A. PENDAHULUAN lebih muatan elementer.


Pengukuran muatan elementer telah Pada tahun 1907 Robert Andrews Millikan
diupayakan oleh Thompson sejak berhasil dan L. Begeman memulai penelitiannya pada topik
menentukan nilai e/m untuk elektron. Dalam yang sama. Bersamaan Begeman, Millikan membuat
eksperimennya, Thompson menggunakan kamar perangkat yang sama dengan kamar kabut Wilson.
kabut (cloud chamber) temuan C.T.R. Wilson, tetapi Tetapi dengan sebuah baterai berdaya tinggi yang
Thompson gagal. Dia tidak dapat menemukan jejak- dimilikinya saat itu, Millikan dapat menghasilkan
jejak tetes air bermuatan seperti yang diharapkan medan listrik yang jauh lebih besar dibandingkan
untuk dapat menentukan muatan elementer. dengan eksperimensebelumnya. Medan listrik yang
Meskipun demikian, dalam eksperimentersebut, besar ini sangat membantu dalam mengamati tetesan
Thompson mengamati mengamati keberadaan tetes- air tunggal, bukan dalam bentuk kabut tetesan. Pada
tetes air di sekitar ion bermuatan yang membentuk tahun 1909, Millikan akhirnya memublikasikan hasil
semacam kabut. Dari kabut ini, Thompson mengukur pengukuran muatan fundamental yang didasarkan
muatan total Q setelah melewatkan pada sebuah atas pengamatan tetesan air bermuatan ini. Walaupun
kapasitor. Kabut ion tersebut akan menyebabkan Millikan mengklaim telah mengeliminasi setiap
terjadinya pengosongan muatan pada kapasitor yang kesalahan yang mungkin akibat evaporasi dengan
dilaluinya. Thompson kemudian menentukan jumlah mengamati tetesan yang berada dalam kesetimbangan
N tetesan dalam kabut tersebut dengan membagi dengan gas di sekelilingnya, belakangan diketahui
volume total air dalam kabut dengan volume satu bahwa tetesan seperti itu tidak dapat diperoleh secara
tetesan. Hasilnya memberikan nilai rata-rata muatan reliabel. Dari sinilah muncul ide untuk mengganti air
pertetesan, Q/N, yang kemudian diambil sebagai nilai dengan minyak. Millikan selanjutnya bekerja
hasil pengukuran muatan elementer[2]. bersama Harvey Fletcher, seorang mahasiswa
Metode Thompson kemudian diperbaiki oleh pascasarjana bimbingannya yang lain, dalam
H.A. Wilson dengan cara melakukan pengukuran dua eksperimen tetesan minyak ini[5].
jenis kecepatan yaitu kecepatan ke bawah akibat
berat tetesan, dan kecepatan ke atas akibat pengaruh
medan listrik. Dari kedua pengukuran kecepatan ini,
Wilson menentukan massa dan muatan tetesan.
Untuk mengukur kecepatan tetesan, Wilson
mengamati puncak kabut tetesan yang tajam. Wilson
menemukan bahwa dengan adanya medan listrik,
terdapat dua atau bahkan tiga puncak kabut yang
bergerak dengan kecepatan yang bervariasi. Ini Gambar 1. Eksperimen J.J Robert Andrews
berarti terdapat tetesan yang mengandung satu, dua Millikan

1
Pada tahun 1910 Millikan pertama kali Atau,
memublikasikan hasil pengukuran yang dilakukan
bersama Fletcher. Tetesan minyak dihasilkan dengan 60 (1 +2 )
0 =
(4)
menggunakan atomizer, sebuah alat yang dikenalkan
oleh J.Y. Lee dua tahun sebelumnya di Laboratorium Untuk menentukan muatan q0 kita perlu
Ryerson untuk studi gerak Brownian. Dalam makalah mengetahui besar jari-jari tetesan r0. Nilai ini
itu, Millikan menulis, Tuan Harvey Fletcher dan diperoleh dari resultan gaya gravitasi F= -V..g
saya, yang telah bekerja bersama-sama dalam dengan gaya Stokes, dimana adalah perbedaan
eksperimen ini sejak Desember 1909 telah antara kerapatan udara dengan minyak. Dengan
mempelajari tetes minyak ini antara bulan Desember demikian,
dan Mei sebanyak satu hingga dua ribu tetesan
minyak yang memiliki muatan mula-mula antara 1 4
dan 150, dan kami lakukan dengan berbagai jenis zat, 0 = + 1 = 3 0 3 g + 60 1 (5)
seperti minyak, raksa, dan gliserin, dan dalam setiap Atau
kasus kami temukan bahwa muatan dari sebuah
tetesan sebenarnya merupakan sebuah perkalian dari 9
0 = 2 1g (6)
nilai muatan terkecil yang kami ketahui muatan
tersebut berasal dari udara yang ditangkap oleh Untuk penentuan nilai muatan q yang lebih
tetesan. Muatan terkecil ini merupakan mutana akurat, harus diperhitungkan bahwa gaya Stokes
elementer e[2]. mempunyai faktor koreksi untuk jari-jari r yang
Selama kurun waktu 1909 sampai 1913, sangat kecil. Persamaan terkoreksi untuk gaya
Robert Milikan melakukan serangkaian gesekan Stokes tergantung pada tekanan udara P,
eksperimenyang luar biasa brilian, di mana ia yang dapat dituliskan sebagai,
mengukur e, besaran muatan elementer dari elektron 6rv
dan menunjukkan sifat terkuantisasi dari muatan = (7)
1+
.
tersebut. Peralatan yang digunakannya terdiri atas
dua keping logam yang diletakkan secara sejajar.
Tetesan minyak dari mesin pengabut (atomizer) akan Dengan b = 80 m.hPa (konstan). Jika
melalui lubang kecil pada keping bagian atas. dimisalkan A = b/p, diperoleh,
Milikan menggunakan sinar X untuk mengionisasi 2
udara dalam ruang sehingga elektron-elektron bebas = (0 2 + ) (8)
4 2
akan melekat pada tetesan minyak dan memberikan
muatan negatif kepada tetesan itu. Cahaya disorotkan Sehingga diperoleh muatanq sebagai, [4]
secara horizontal untuk menyinari tetesan-tetesan 0
= 1,5
(9)
minyaknya, yang dilihat melalui teleskop dengan (1+ )
2
sumbu panjangnya tegak lurus terhadap berkas
cahaya . saat dilihat dengan cara ini, tetesan minyak Di mana = 1,6022 1019 C. Eksperimen
akan terlihat seperti bintang bersinar dengan latar Milikan menghasilkan bukti menyakinkan bahwa
belakang gelap, sehingga laju jatuhnya setiap tetesan muatan listrik bersifat terkuantisasi. Atas hasil
minyak dapat ditentukan[3]. pekerjaan ini, Milikan dianugrahi hadiah Nobel
Sebuah tetesan minyak berjari-jari r0, bergerak bidang Fisika pada tahun 1923[3].
dengan kecepatan v1 memenuhi hukum Stokes di Tetes minyak milikan adalah merupakan
dalam medium yang memiliki koefisien viskositas . eksperimenyang menunjukkan bahwa muatan
Gaya yang dibutuhkan oleh tetesan minyak ketika elektron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada
bergerak ke atas, tetes milikan (percepatan ke bawah) akan terhambat
1 = 60 1 (1) oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat).
Eksperimen ini dilakukan dengan menyeimbangkan
Tetesan minyak yang bergerak dalam gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada
pengaruh medan listrik E, memenuhi hukum Stokes, suatu tetes kecil minyak yang berada diantara dua
2 = 60 2 (2) buah pelat konduktor.
Robert milikan melakukan eksperimentetes
Resultan kedua gaya pada persamaan (1) dan minyak milikan dengan penggunaan beberapa konsep
persamaan (2) sama dengan q0E yaitu, dasar diantaranaya viskositas. Viskositas terjadi pada

0 = 0 = 1 2 = 6 0 (1 + 2 ) (3) fludia ketika fluida mengalir dengan kecepatan yang
berbeda misal pada pipa. Perbedaan kecepatan terjadi
dimana kecepatan di dekat permukaan yang bergerak

2
lebih cepat dari pada dengan jauh. Viskositas
diperngaruhi oleh koefisien viskositas suatu zat (),
luas permukaan bergerak (A)serta panjang tempuh
bergerak (x)[5].
Lebih lanjut tentang eksperimenini, pada
tahun 1910, R. A. Millikan berhasil menunjukkan
kuantisasi jumlah terkecil muatan listrik dengan
menggunakan minyak yang dikenal dengan metode
tetesan. Dia mengamati tetesan minyak yang
dipengaruhi medan listrik pada pelat vertikal
kapasitor dengan jarak pelat d, dan menentukan
muatan tetesan q dengan jari-jari tetesan R dan
medan listrik E = U/d. Dalam eksperimennya, dia
menemukan bahwa muatan q sebagai kelipatan Gambar 2. Rangkaian eksperimentetes minyak
integral dari e muatan elementer, yaitu q = n.e. Milikan
Sebuah tetesan minyak berjari-jari R dengan
kerapatan minyak m, bergerak jatuh dengan Sebelum melakukan eksperimen maka terlebih
kecepatan vf memenuhi hukum Stokes di dalam dahulu mengatur mikrometer okuler secara vertikal
medium yang memiliki koefisien viskositas . Jika dan mengatur eyepiece hingga skala mikrometer
gaya gravitasi pada medium tersebut sebesar g, maka terlihat jelas, mengatur tegangan U yang digunakan
persamaan jari-jari tetes minyak dapat dituliskan (350-500) Volt dimana tegangan yang dipakai adalah
yakni, Volt sehingga tetes minyak yang dipilih naik dengan
kecepatan 1-2 tanda skala per detik (tetes minyak
9 v f terlihat naik ketika diamati). Kemudian tegangan
R (10)
2 m g dimatikan dan dengan cepat memijat atomizer sambil
mengamati melalui teleskop. Setelah tetes minyak
Tetesan minyak yang bergerak dalam
yang terletak pada skala yang dipilih dan timer box
pengaruh medan listrik E kemudian bergerak
dijalankan. Setelah tetes minyak jatuh melalui 20
berlawanan arah (ke atas) sehingga tetes minyak
tanda skala (setara dengan 1 mm) kapasitor diberi
yang bermuatan listrik negatif dapat ditentukan besar
tegangan dan wakt t2 terukur secara otomatis. Setelah
muatan listriknya dengan menggunakan persamaan
tetes minyak berada di puncak (20 tanda skala)
berikut,
tegangan dimatikan, hingga tetes minyak jath-naik 3
18d
q v f v r
vf 3 kali. Mencatat waktu yang terukur yaitu t1 waktu
2
(11) jatuh, t2 waktu naik, tegangan U, dan mengulangi
U 2 m g pengukuran untuk tetes minyak yang lain sebanyak 3
Untuk penentuan nilai muatan q yang lebih kali.
akurat, harus diperhitungkan bahwa gesekan Stokes Dalam Eksperimen Milikan ini bertujuan
mempunyai faktor koreksi untuk jari-jari r yang untuk mengetahui nilai muatan elektron. Metodenya
sangat kecil. Persamaan terkoreksi untuk gaya adalah dengan mengatomisasi minyak dan
gesekan Stokes tergantung pada tekanan udara p, menghitung besar muatannya. Dengan mengambil
yang dapat dituliskan sebagai, Sehingga diperoleh dan membandingkan beberapa muatan tetesan
muatan qc koreksi sebagai[2], minyak yang berbeda, maka dapat ditebak muatan
q per elektron dengan menentukan terlebih dahulu
qc 3
(12) jumlah elektron yang ada pada tiap tetesan minyak
0,07776 m 2
1 Millikan. Cara kerja alat ini adalah percikan tetes
R minyak dihasilkan oleh penyemprot. Tetes ini masuk
kedalam alat melalui lubang kecil pada lempeng atas
B. METODE EKSPERIMEN sebuah kondensor listrik. Pergerakan tetes diamati
Pada ekperimen ini, alat dan bahan yang dengan teleskop yang dilengkapi alat micrometer
digunakan ialah: satu set peralatan eksperimen eyepiece. Ion-ion dihasilkan oleh radiasi pengionan
Milikan produksi Leybold (559 412), satu buah seperti sinar x dari sebuah sumber (E). Sebagian dari
Milikan supply unit, empat pasang kabel penghubung tetes minyak memperoleh muatan listrik dengan
50 cm (biru dan merah), dan dua buah Timer Box. menyerap (mengabsorpsi) ion-ion. Tetes diantara
ruang Millikan hanya melayang-layang, tergantung
dari tanda (+ atau -) dan besarnya muatan listrik pada
tetes. Dengan menganalisis data dari jumlah tetes,

3
Millikan dapat menghitung besarnya muatan q. Ketika pelat kapasitor diberi medan listrik, maka
Millikan menemukan bahwa tetes selalu merupakan tetesan minyak yang telah disemprotkan pada celah
integral berganda dari muatan listrik elektron e yaitu: pelat bergerak ke atas dengan kecepatan Vr. Setelah
= . (13) pemberian tegangan dihentikan, maka tetesan minyak
dimana n = 1, 2, 3 tersebut akan mengalami gerak jatuh bebas dengan
Nilai yang bisa diterima dari muatan listrik e kecepatan Vf. Pada tabel 1 menunjukkan hubungan
adalah 1,6022. 1019 C. Dengan menggabungkan antara waktu tempuh tetesan minyak pada saat turun
hasil Millikan dan Thomson didapat massa sebuah (tf) dengan waktu tempuh tetesan minyak pada saat
elektron yaitu sebesar 9,11 1028 gram. Muatan naik (tr). Dari data yang diperoleh dapat ditentukan
listrik q di dalam suatu ruang, akan menyebabkan nilai kecepatan Vf dan nilai kecepatan Vr. Setelah
timbulnya medan listrik di dalam ruang tersebut, memperoleh besar kecepatan untuk tiap tetesan,
artinya setiap muatan lain q yang berada didalam maka dengan menggunakan kecepatan tersebut dapat
ruang itu akan mengalami gaya elektrostatis makin diperoleh besar jari-jari tetesan tanpa faktor koreksi
banyak q makin kuat gaya F dan makin medan listrik (R). Dengan menggunakan persamaan (10) maka
yang ditimbulkan oleh q tersebut. Sehingga kuat nilai R yang diperoleh.
medan listrik di dalam ruang, ditentukan oleh Berdasarkan hasil eksperimen diperoleh bahwa
banyaknya muatan q yang menimbulkan medan besar muatan untuk tiap tetes minyak menunjukkan
listrik tersebut, serta tergantung pada jaraknya dari nilai qc yang diperoleh tidak tepat sama dengan besar
muatan q[5]. muatan elementer secara teori yakni 1,6022 1019
C, melainkan dapat berupa kelipatannya. Tabel 1
C. HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan bahwa masing-masing tetesan
memiliki jumlah elektron yang berbeda-beda. Pada
Tabel 1. Hasil Analisis Data tetesan 1, 2, dan 3 jumlah elektron masing-masing
adalah 2, 1, dan 1. Dari ketiga data tersebut, data
No R (m) q0 (C) qC (C) n e (C) kedua adalah nilai qc yang paling mendekati nilai e
secara teori. Dengan jumlah n = 1 dan nilai =
|1,52 0,01| 1019 C.
1 6,07 3,64 3,04 1,52
2 Pada eksperimen ini hasil yang diperoleh
x 10-7 x 10-19 x 10-19 x 10-19
tidak persis sama dengan nilai muatan elementer
secara teori. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
2 6,27 1,81 1,52 1,52 Faktor pertama adalah tegangan masukan yang
1
x 10-7 x 10-19 x 10-19 x 10-19 digunakan sebesar 452 Volt yang ditunjukkan pada
power supply selalu mengalami fluktuasi yang
3 6,07 1,68 1,40 1,41 menyebabkan gaya elektrostatik yang bekerja pada
1
x 10-7 x 10-19 x 10-19 x 10-19 tetesan minyak tidak sama setiap waktunya. Faktor
lainnya adalah beberapa tetesan minyak memiliki
Pada eksperimen ini dilakukan pengambilan lintasan gerak yang tidak lurus sehingga
data sebanyak tiga tetes minyak. Eksperimen ini mempengaruhi pengukuran waktu gerak setiap
bertujuan untuk membuktikan kuantisasi muatan perubahan 20 tanda skala. Nilai kesalahan relatif
listrik dan menentukan besar muatan elementer yang terbesar pada eksperimen ini adalah 5,14%.
partikel elektron melalui media tetesan minyak.
Penentuannya dengan menggunakan metode jatuh D. KESIMPULAN
naik yaitu dengan cara mengukur waktu yang 1. Berdasarkan hasil eksperimen, telah terbukti
dibutuhkan oleh tetesan minyak untuk bergerak naik adanya kuantitas muatan listrik, hal tersebut dapat
dan turun. Pada metode ini, pelat kapasitor dibuat diketahui adanya muatan elektron pada tetesan
dalam dua kondisi secara bergantian yaitu diberi minyak.
medan listrik dengan tegangan sebesar 452 Volt DC 2. Besar nilai muatan elementer partikel yang
dan tanpa medan listrik. Pada saat pelat diberi diperoleh secara praktikum ialah sebesar |1,48
tegangan maka bekerja gaya elektrostatik pada tetes 0,08|1019 , sedangkan berdasarkan teori ialah
minyak sehingga tetesan minyak tersebut bergerak ke sebesar 1,6022 1019 .
atas. Ketika pemberian tegangan dihentikan, tetes
minyak mengalami gerak jatuh bebas. Pada kondisi
tersebut bekerja gaya gravitasi yang dihambat oleh
gaya gesek (gaya Archimedes dan gaya Stokes).
Waktu jatuh-naik tetesan minyak inilah yang dicatat DAFTAR PUSTAKA
untuk menganalisis besar muatan elementer elektron.

4
[1] Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern, alih
bahasa: Hans J. Wospakrik dan Sofia Niksolihin.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

[2] Rapita, Arni, N.A & Irfan, I., 2017. Modul


Percobaan Tetes Minyak Millikan, Unit
Laboratorium Fisika Modern Unit Laboratorium
Fisika Modern Jurusan Fisika UNM.

[3] Serway, R.A., Jewett J.W., 2010. Fisika untuk


Sains dan Teknik. Salemba Teknika: Jakarta.

[4] Subaer, dkk. 2014. Penuntun Praktikum


Eksperimen Fisika I Unit Laboratorium Fisika
Modern Jurusan Fisika FMIPA UNM.

[5] Tipler, Paul A. (2001). Fisika untuk Sains dan


Tekhnk Jilid 2 edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai