Anda di halaman 1dari 7

Tugas Paper

KEBUTUHAN FISIK PADA BAYI DAN BALITA

Disusun guna memenuhi tugas Individu


Mata Kuliah Bayi dan Balita Normal
Dosen Pengampu: Era Revika, S.ST.,M.Kes

Oleh :
Efvina Goemawati
130030
3A

AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2014/2015
KEBUTUHAN FISIK BAYI DAN BALITA

Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru
lahir, yang berusia 0 sampai menjelang 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari) (BPS,
2009).
Tumbuh dan kembang anak secara optimal dipengaruhi oleh hasil interaksi
antara faktor genetis, herediter, dan konstitusi dengan faktor lingkungan. Agar
faktor lingkungan memberikan pengaruh yang positif bagi tumbuh kembang anak,
maka diperlukan pemenuhan atas kebutuhan tertentu.

Kebutuhan Fisik bayi balita meliputi


1) Nutrisi dan Cairan
Zat gizi yang mencukupi pada anak harus sudah dimulai sejak
dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang cukup
memadai pada ibu hamil. Setelah lahir, harus diupayakan pemberian
ASI secara eksklusif, yaitu pemberian ASI saja sampai anak berumur
4-6 bulan. Sejak berumur 6 bulan, sudah waktunya anak diberikan
makanan tambahan atau makanan pendamping ASI. Sekitar 50 60
Persen energi yang yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak
susu, Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn
sampai terlalu rendah dari jumlah yang dibutuhkan. Pemberian
makanan tambahan ini penting untuk melatih Kebiasaan makan yang
baik dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat
pada masa bayi dan prasekolah, karena pada masa ini pertumbuhan
dan perkembangan yang terjadi adalah sangat pesat, terutama
pertumbuhan otak.
Kebutuhan Zat Gizi Bayi 0-6 bulan
Pemberian makanan pada anak hendaknya diperhatikan sejak
masih bayi. Bayi yang baru lahir memerlukan perhatian khusus karena
pencernaan mereka belum sempurna sehingga belum bias mencerna
makanan dengan baik. Adapaun hal hal yang perlu diperhatikan
adalah:

1. Bayi yang dilahirkan dengan kondisi normal sebaiknya


diberikan ASI (Air Susu Ibu) ekslusif sebagai makanan
pertamanya
2. ASI Eksklusif artinya bayi tidak diberikan makanan lain selain
asi selama 6 bulan dan pemberian asi sebaiknya
dilanjutkanhingga anak berusia 2 tahun dengan makanan
pendamping ASI
3. Pemberian ASI mempunyai keunggulan yang bermanfaat baik
bagi ibu maupun bayi

Kebutuhan Zat Gizi Anak Usia 6-24 Bulan


Usia ini sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak
sehingga semua kebutuhan gizinya harus terpenuhi. Anak juga baru
diperkenalkan pada makanan pendamping ASI (MPASI). Zat gizi
yang mereka perlukan adalah energi, Protein, Lemak,
Vitamin,Iodium/ yodium, Kalsium, Zat besi.

Kebutuhan Zat Gizi Balita Usia 2-5 Tahun


Di usia ini anak memasuki usia pra sekolah dan mempunyai risiko
besar terkena gizi kurang. Pada usia ini anak tumbuh dan berkembang
dengan cepat sehingga membutuhkan zat gizi yang lebih banyak,
sementara mereka mengalami penurunan nafsu makan dan daya tahan
tubuhnya masih rentan sehingga lebih mudah terkena infeksi
dibandingkan anak dengan usia lebih tua.
Balita yang makan makanan yang beragam dan seimbang nilai
gizinya akan tumbuh sehat dan aktif. Agar kebutuhan gizi yang
diperlukan oleh tubuh terpenuhi, anak perlu dibiasakan untuk makan
makanan yang bergizi seimbang.
2) Perawatan kesehatan dasar
Untuk mencapai keadaan kesehatan anak yang optimal,
Diperlukan beberapa upaya, misalnya imunisasi, kontrol ke
Puskesmas / Posyandu secara berkala, diperiksakan segera bila sakit.
Dengan upaya tersebut, keadaan kesehatan anak dapat dipantau secara
dini, sehingga bila ada kelainan maka anak segera mendapatkan
penanganan yang benar. Pada masa masa ini balita merupakan tahap
tumbuh kembang yang baik jadi ketika balita mulai melakukan sesuai
yang dengan kemampuannya saat ini merupakan tahap tumbuh
kembang yang baik. Ketika sakit pun hendaknya langsung dibawa ke
pelayanan kesehatan agar nantinya penyait pada balita dapat segera
didiagnosa dan ditangani.
Pemeliharaan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada bayi dan anak Balita dengan penekanan pada upaya
peningkatan kesehatan (promotif) dan preventif serta pengobatan
sebagai pertolongan pertama dan upaya pemulihan kesehatan ke
sarana kesehatan.
Bidan yang bekerja dikomunitas melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan anak balita di rumah (keluarga), Puskesmas, Posyandu,
Polindes.
- Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala
- Pemberian Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lainnya.
Serta pemberian Vit A dua kali dalam 1 tahun
- Penyuluhan pada orang tua menyangkut perbaikan gizi,
lingkungan yang sehat, pengawasan tumbuh dan kembang anak
- Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang timbul pada bayi
dan balita
3) Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman
dipakai. Karena aktivitas anak lebih banyak, hendaknya pakaian
terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat. Ketika anak anak
mulai bermain dan dengan aktivitasnya yang banyak sering kali ia
merasa kepanasan dan ketika baju mulai basah maka pakaian segera
diganti atau pada saat terlihat mulai kotor . Biasanya anak anak banyak
bermain didaerah yang berpasir , dari situ kita dapat memantau kapan
harusnya , dan sering sering untuk mengganti pakaian. Pakaian yang
nyaman dan bersih sangatlah ditunjang untuk diperhatikan.

4) Perumahan
Dengan memberikan tempat tinggal yang layak,maka hal
tersebut akan membantu anak untuk bertumbuh dan berkembang
secara optimal. Tempat tinggal yang layak tidak berarti rumah yang
berukuran besar, tetapi bagaimana upaya kita untuk mengatur rumah
menjadi sehat, cukup ventilasi, serta terjaga kebersihan dan
kerapiannya, tanpa mempedulikan berapapun ukurannya. Kondisi
rumah yang bersih dan yaman memberikan suasana yang damai dan
tenang dan juga membantu penyesuaian bayi atau balita untuk
bertumbuh kembang didalam kondisi yang baik. Maka dari itu
penataan dan kebersihan lingkungan rumah sangat diperlukan untuk
menunjang perkembangan balita

5) Higiene diri dan lingkungan


Hygiene perseorangan adalah tindakan memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya.
Setiap orang berbeda-beda dalam memelihara kesehatannya, antara
lain dipengaruhi oleh faktor sosiokultural. Penyakit umumnya
berhubungan dengan kebiasaan kebersihan. Kebersihan badan dan
lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi resiko tertularnya
berbagai penyakit infeksi. Selain itu, lingkungan yang bersih akan
memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas
bermain secara aman. Dalam keadaan kotor kuman dan bibit penyakit
cepat berkembangbiak, maka dari itu sebagai orang tua yang
mengasuh kita wajib menjaga kebersihannya seperti menjaga
kebersihan dan kesehatan gigi., menjaga kebersihan kuku dan anggota
tubuh lainnya, menjaga kebersihan pakaiannya.

6) Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi)


Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot-
otot tubuh dan membuang sisa metabolisme, selain itu juga membantu
meningkatkan motorik anak, dan aspek perkembangan lainnya.
Aktivitas olah raga dan rekreasi bagi anak balita merupakan aktivitas
bermain yang menyenangkan. Mereka akan lebih tertarik jika orang
tua mengajak jalan jalan dan memperlihatkan suasana yang baru yang
ini akan membantu proses tumbuh kembang bayi dan balita.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Kebidanan Bayi dan Anak Balita. Jakarta
: Salemba Medika.
Purnamasari, Dewi, 2011. Panduan Pijat Praktis Balita Anda agar Cerdas dan
Sehat. Yogyakarta: Pustaka Salomon

Anda mungkin juga menyukai