Anda di halaman 1dari 2

Pelaksanaan Autopsi dalam Patologi Forensik Berbasis Bukti atau Berbasis

Pengalaman? Sebuah Tinjauan Autopsi yang Dilakukan Terhadap Korban-Korban


Asfiksia Traumatis dalam Sebuah Bencana Massal

ABSTRAK

Pelaksanaan autopsi saat ini dalam patologi forensik sebagian besar didasarkan

pada pengalaman dan kebiasaan praktik perorangan yang bertentangan dengan

pelaksanaan yang berbasis konsensus dan bukti. Akibatnya berpotensi terdapat

banyak perbedaan pada bagaimana pengetahuan diterapkan dalam setiap kasus.

Dalam kasus yang disajikan ini, kami mendeskripsikan perbedaan yang

diobesrvasi dalam laporan autopsi oleh lima ahli patologi yang berbeda pada

delapan korban yang meninggal bersamaan akibat asfiksia traumatis karena

kompresi selama penyerbuan manusia. Kami mengamati bahwa tidak ada yang

menyebutkan mengenai ketersediaan grafik medis dalam llima laporan, upaya

resusitasi yang berpotensi membingungkan dalam tiga laporan, tanda kardinal

pada tujuh laporan dan cedera terkait dengan berbagai derajatnya pada semua

laporan. Selanjutnya, ada yang menyebutkan pemeriksaan histologi tambahan

pada dua laporan dan radiografi pra-autopsi pada enam laporan. Kami

menyimpulkan bahwa ketergantungan terhadap pengalaman dan kebiasaan praktik

perorangan menyebabkan perbedaan antara laporan autopsi dan juga kelalaian

informasi penting seperti tanda kardinal, dan menyimpulkan bahwa

ketergantungan semacam itu berpotensi meningkatkan kesalahan dalam

pelaksanaan autopsi. Kami menyarankan pengumpulan data pra-autopsi dan

penggunaan check list spesifik untuk penyebab cedera tertentu mungkin dapat

mengurangi penyimpangan dari pelaksanaan autopsi berbasis bukti pada patologi


forensik. Pengumpulan data pra-autopsi dan check list akan membantu

memastikan tingkat standarisasi yang tinggi dalam laporan autopsi sehingga

meningkatkan kualitas dan keakuratan laporan sebagai dokumen hukum sekaligus

menjadikannya lebih bermanfaat dalam upaya pengumpulan data.

Anda mungkin juga menyukai