Anda di halaman 1dari 33

Meet The Expert

Prosedur Invasif Diagnostik


Oleh:
Dewi Esti Diantini
Fadhilah Al Hijjah
Fitri Amelia Rizki
Fitria Akbar Syani

1
Preseptor: Dr. Hj. Yusrawati, SpOG-K
Pendahuluan

Kelainan kongenital Di AS sekitar


diidentifikasi selama 20%kematian janin
kehamilan segera setelah disebabkan oleh kelahiran
kelahiran prematur

Diagnosis prenatal: Mencakup tes skrining


ilmu untuk identifikasi rutin, tes diagnosis invasif
malformasi, gangguan, (CVS, amniosintesis),
kelainan kromosom dan skrining tambahan,
sindrom genetik lainnya diagnosis malformasi
pada janin struktural (USG, dll)
2
Skrining prenatal prosedur invasif &
non invasif
telah berkembang lebih dari 45 tahun
sejak pertama kali diperkenalkan pada
akhir 1960an
sebagai metode untuk mendiagnosis,
terapeutik, maupun profilaksis

3
Awalnya, prosedur invasif
amniosintesis memungkinkan hanya ditawarkan pada wanita
diagnosis kelainan kromosom usia lajut (35 tahun), usia ibu
utama dengan analisis sel pada saat melahirkan
cairan amnion

Prosedur invasif lainnya sebagai


terapeutik dalm kehamilan dapat
Kemudian prosedur invasif
dilakukan amnioinfusi yaitu
lainnya (seperti pengambilan
dengan memasukkan cairan
sampel vili korialis [CVS])
kristaloid ke dalam rongga
memungkinkan mendiagnosis
amnionuntuk menggantikan
pada awal kehamilan
cairan amnion yang berkurang
atau sudah tidak ada

4
Diagnosis prenatal meliputi evaluasi
terhadap tiga kategori pasien yaitu janin
dengan risiko tinggi untuk kelainan genetik
dan kongenital, janin dengan risiko yang
tidak diketahui untuk kelainan kongenital
umum, janin yang pada pemeriksaan
ultrasonografi ditemukan mempunyai
kelainan struktur dan perkembangan

5
Mengetahui definisi, indikasi,
Rumusan kontraindikasi, teknik pengambilan
sampel, dan komplikasi chorionic villus
masalah sampling (CVS), Amnioisentesis, &
amnioinfusi

menambah wawasan sebagai dokter


muda mengenai prosedur invasif
Tujuan Penulisan diagnostik chorionic villus sampling
(CVS), Amniosintesis, dan Amnioinfusi

studi kepustakaan yang merujuk ke


berbagai literatur
Metode penulisan
6
TINJAUAN PUSTAKA

Chorionic villus sampling


(CVS)

7
DEFINISI

Chorionic villus sampling (CVS) atau biopsi vili


korialis merupakan teknik diagnostik pranatal
invasif trimester pertama yang paling sering
digunakan untuk menilai gangguan kromosom,
molekuler dan biokimiawi janin

8
Waktu

Dilakukan pada akhir kehamilan TM 1, antara


10-13 minggu

Indikasi

usia ibu besar dari 35 tahun, anak sebelumnya


dengan kelainan kromosom disjunctional,
orangtua adalah carrier of balanced
translocation atau kelainan kromosom lainnya,
kedua orang tua karier penyakit autosom
resesif, ibu karier penyakit X-linked, skrining
semester pertama positif untuk trisomi 21 atau
18, riwayat hamil/bayi terdahulu dengan
kelainan genetik 9
Prosedur
Sampel vili chorionic diambil
dengan menggunakan jarum
halus
Dapat dilakukan secara
transabdominal maupun
transvaginal dengan bantuan
USG
10
Prosedur
Sebaiknya dilakukan oleh 2
orang
Sampel yang diambil idealnya
memiliki 10-20 mg jaringan vili
Dapat dilakukan analisis
kromosom jika ada riwayat
keluarga 11
Tabel 2.1. Perbedaan teknik transervikal-transabdominal
Transservikal Transabdominal
Kontraindika Polip seriviks, Interceding bowel
si relatif infeksi serviks,
herpes vagina
Teknik Lebih rumit Mirip teknik
pengerjaan amniosentesis
Ukuran Sampel besar, Ukuran sampel
sampel mencakup seluruh lebih kecil,
vili mencakup banyak
potongan kecil
Discomfort Minimal - tidak ada Moderate/sedang 12
13
Resiko
Abortus : Resiko 2x lipat
Birth defects
Ruptur selaput ketuban
Infeksi uterus
Perdarahan pervaginam

14
Amniosentesis

15
DEFINISI
Amniosintesis adalah pemeriksaan
infasif yang biasa digunakan untuk
uji abnormalitas kromosom,
penyakit genetik, infeksi pada
fetus, mengevaluasi kematangan
paru serta dapat digunakan sebagai
terapi pada kondisi hidramnion.

16
Saat amniosintesis >35 th yang
telah banyak memiliki riwayat dan
digunakan skrining prenatal (+)

riwayat kelainan
genetik yang spesifik Amniosentesis
dalam keluarga serta dikalukan pada usia
riwayat kelainan kehamilan 15-18
genetik pada minggu.
kehamilan sebelumnya

Di US biasa dilakukan amniosintesis


dini, yaitu pada usia kehamilan 10-14
minggu. Namun, karena potensial
tinggi untuk menjadi PROM
(Prematur Ruptur Of Membran)
17
MANFAAT AMNIOSENTESIS
Menilai anomali
kromosom

Menurunkan tekanan Menentukan


intrauterin pada kematangan paru
polihinramnion janin

Mendapatkan sampel
Memasukan obat untuk menyingkirkan
langsung ke janin korioamnionitis dalam
yang belum lahir kasus gambaran
klinisnya tidak jelas
18
INDIKASI AMNIOSINTESIS
Wanita yang mempunyai
keluarga dekat menderita Berusia >35 tahun
gangguan genetik

Wanita yang memiliki hasil


Wanita yang memiliki hasil
tes abnormal terhadap
test yang abnormal
terhadap alfaprotein,
terhadap sindrom down
estriol, human chorionic
pada trimester pertama
ginadotropin, dan hormon
kehamilan
inhibin A

Pemeriksaan USG
menunjukan adanya
kelainan

19
KONTRAINDIKASI

Adanya infeksi kulit


jumlah amnion
aktif pada tempat
yang sedikit
pungsi
(hidramnion)
amniosintesis,

serta letak plasenta


yang menutupi
seluruh dinding
anterior uterus
20
Prosedur pemeriksaan
Prosedur invasif transabdominal
Menggunakan tumtunan USG
Menggunakan jarum spinan no
20-22G
Jarum diarahkan langsung ke
kantong amnion dg menghindari
janin dan tali pusat
Aspirasi cairan 20 cc
Setelah tindakan observasi
perdarahan pada tempat
tusukan
Pemeriksaan DJJ
Kirim sampel

21
KOMPLIKASI
Abortus
Korioamnionitis
Perdarahan
Prematur Ruptur Of
Membran (PROM)

22
AMNIOINFUSI

23
Definisi

Amnioinfusion adalah suatu


tindakan memasukkan cairan
kristaloid kedalam rongga amnion
untuk menggantikan cairan amnion
yang berkurang atau sudah tidak ada.
24
Faal Cairan Amnion

Perkembangan
Menjaga suhu
Melindungi janin musculoskeletal
tubuh janin
janin

Menjaga
meratakan membersihkan perkembangan
tekanan uterus jalan lahir dan
pertumbuhan

25
Indikasi Amnioinfusion

Pengobatan dari variabel atau deselarasi


denyut jantung janin yang memanjang.

Profilaksis pada kasus kasus yang diketahui


oligohidroamnion dengan pecah ketuban lama.

Untuk mendilusi atau membersihkan mekonium


yang tebal.

26
Amnioinfusion Amnioinfusion
antepartum intrapartum

27
Kontra Indikasi
Anomali uterus
Korioamnionitis
Penyakit jantung ibu yang termasuk klasifikasi
klas II, III dan IV
Petumbuhan janin terhambat
Malformasi janin
Gawat janin
Malpresentasi
Riwayat seksio sesar klasik, atau jenis seksio
sesar sebelumnya tidak diketahui
Solusio plasenta
Kehamilan ganda 28
Protokol

29
Komplikasi

Prolapsus tali pusat


Ruptura pada jaringan parut bekas
seksio sesarea
Polihidramnion iatrogenic
Emboli cairan amnion
Febris intrapartum

30
PENUTUP
Diagnosis prenatal dan atau skrining
prenatal merupakan teknik dan presedur
yang dilakukan selama kehamilan untuk
mengidentifikasi adanya abnormalitas
pada struktur dan/atau fungsi organ pada
janin dengan risiko kelainan genetik dan
atau kelainan bawaan tertentu
Prosedur diagnosis prenatal dapat
dilakukan secara invasif maupun non
invasif 31
Chorionic villus sampling (CVS) atau
biopsi vili korialis merupakan teknik
diagnostik prenatal invasif trimester
pertama yang paling sering digunakan
untuk menilai kariotip, gangguan
kromosom, molekuler dan biokimiawi janin

amnioinfusi merupakan suatu


amniosintesis adalah
tindakan memasukkan cairan
pemeriksaan yang biasa
kristaloid ke dalam rongga
digunakan untuk uji
amnion untuk menggantikan
abnormalitas kromosom,
cairan amnion yang
penyakit genetik dan infeksi
berkurang atau sudah tidak
pada fetus,
ada,
32
33

Anda mungkin juga menyukai