Anda di halaman 1dari 55

Case Report Session

Carcinoma Mammae

Fadhilah Al Hijjah 1210312046


Mhicya Utami R 1210313064

Preseptor : dr. M. Riendra, SpB-TKV

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
BAB 1
PENDAHULUAN

2/9
Latar Belakang

40% pasien datang ke


Mayoritas lesi pada poliklinik dengan keluhan
mammae benign pada mammae lesi
jinak

Mammografi, USG, MRI


tidak terkait dengan & biopsi payudara
pertambahan resiko membantu menegakkan
menjadi kanker diagnosis

3/9
Kematian akibat
Keganasan kematian keganasan di dunia: 4,3
no. 2 setelah penyakit jt/tahun dan 2,3 jt
kardiovaskular ditemukan di negara
berkembang

Dunia: jumlah penderita


Indonesia: 100 penderita
baru per tahun 5,9 juta, 3jt
kanker baru untuk setiap
diantaranya di negara
100.000 penduduk
berkembang

4/9
600.000 kasus Ca mammae baru
Ca mammae 20% yang didiagnosis setiap tahunnya
dari seluruh keganasan (350 ribu di negara maju, 250
di dunia ribu dinegara berkembang)

AS keganasan paling
sering pada wanita dewasa
(175.000 didiagnosis dengan
Ca mammae 32% dari
keganasan yang menyerang
wanita)

5/9
Gejala permulaan sering
tidak disadari dengan jelas
banyak yg berobat dalam Angka kematian tinggi
keadaan sudah lanjut

Perlu upaya
layanan kesehatan
lebih lanjut untuk
pengamanan dan
deteksidini

6/9
7/9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Payudara
Anatomi Payudara
Vaskularisasi
Definisi Tumor Payudara
massa abnormal jaringan yang
pertumbuhannya berlebihan dan tidak
terkoordinasi dengan pertumbuhan jaringan
normal serta terus demikian, walaupun
rangsangan yang memicu perubahan
tersebut telah berhenti

12/9
13/9
Tumor jinak payudara

14/9
Tumor Ganas Payudara

EPIDEMIOLOGI
Kanker pada wanita no 1
Insiden 240/ 100.000 penduduk wanita
Angka kematian kedua (12,5%)
Penderita pergi berobat pada stadium III/IV

KLASIFIKASI
Noninvasif (DCIS, LCIS)
Invasif (duktus invasif, tubular, koloid, medularis, kribiformis
invasif, papiler invasif, sistik adenoid, metaplasik, lobular
invasif)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Patogenesis
Hiperplasi duktal

karsinoma in situ

menembus membran basal metastasis

menginvasi stroma menyebar secara


hematogen
dan limfogen
Diagnosis
Anamnesis
Perjalanan penyakit, tanda dan gejala kanker payudara,
faktor risiko, riwayat pengobatan dan riwayat penyakit

Keluhan utama berupa benjolan di payudara


- Perubahan bentuk puting
- Perubahan kulit
- Benjolan di aksila
- Keluhan metastasis
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : pasien duduk, posisi
lengan di samping, di atas
kepala dan bertolak pinggang
Palpasi :
- Payudara : pasien dalam
posisi terlentang
- Aksila : pasien dalam posisi
duduk
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan: Mammografi, USG dan MRI
Patologi : Sitologi, Histopatologi, Immunohistokimia

Triple Diagnostic :
pemeriksaan fisik
pemeriksaan pencitraan
pemeriksaan sitologi
Stadium
Kriteria American Joint Committee on Cancer (2010)
Sistem TNM
Tumor Primer (T)
Stadium
Kriteria American Joint Committee on Cancer (2010)
Sistem TNM
KGB Regional (N)

Metastasis Jauh (M)


Stadium
Kriteria American Joint Committee on Cancer (2010)
Sistem TNM
Pengelompokan Stadium Klinis
Pembedahan

Tatalaksana
Pembedahan Non Bedah
Mastektomi Radikal Modifikasi Radiasi
Breast Conserving Treatment Kemoterapi
Mastektomi Radikal Klasik Terapi hormon
Mastektomi Simpel Terapi target
Mastektomi Subkutan
Skin Sparing Mastectomy
BAB 3
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Usia : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan terakhir : SD
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Bangko
Tanggal Masuk RS : 13 Juli 2017
Anamnesis
Keluhan Utama
Keluar cairan kemerahan dari puting susu payudara
kiri sejak 2 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluar cairan kemerahan dari payudara kiri sejak 2
bulan yang lalu.
Terdapat benjolan pada payudara kiri yang
dirasasakan sejak 2 bulan sebelum masuk RS.
benjolan terasa sebesar telur ayam. Riwayat
benjolan sebelumnya tidak disadari pasien. Tidak
terdapat riwayat benturan ke daerah payudara.
Nyeri pada payudara dirasakan mendenyut
terutama saat keluar cairan kemerahan. Pasien
sudah menjalani operasi biopsi eksisi 1 bulan yang
lalu dan dari hasil laboratorium PA didiagnosis
dengan invasive ductal carcinoma mammae. 28/9
Riwayat Penyakit Sekarang
Adanya benjolan ditempat lain disangkal
Tidak terdapat penurunan berat badan maupun nafsu
makan
Batuk-batuk kering yang tidak kunjung sembuh (-)
Sesak napas (-)
Rasa penuh diulu hati (-), mual (-), muntah(-)
Nyeri kepala yang hebat (-), kejang(-), kesadaran menurun
(-)
Nyeri punggung tidak ada
Riwayat paparan sinar X dibagian dada (-)
Riwayat radioterapi (-)
BAB dan BAK normal 29/9
Riwayat Menstruasi, Menyusui, dan KB
Pasien pertama kali menstruasi pada usia 14 tahun.
Siklus haid tidak teratur, durasi 7 hari, tidak terdapat
nyeri berlebihan saat haid, terdapat riwayat
perdarahan berlebihan saat haid.
Pasien menikah pada usia 34 tahun. Pasien tidak
memiliki anak.
Riwayat pemakaian kontrasepsi tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit myoma uteri 5 tahun yang lalu.
Riwayat benjolan di payudara sebelumnya disangkal
Riwayat keganasan atau tumor pada organ lain
disangkal
Riwayat darah tinggi, diabetes melitus, asma, alergi,
sakit jantung, stroke, sakit kuning, TB paru disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat kanker payudara di keluarga disangkal
Riwayat keganasan atau tomor pada keluarga
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya
Riwayat Kebiasaan, Sosial dan Ekonomi
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Riwayat kebiasaan merokok, minum alkohol
disangkal. Sering mengonsumsi makanan
berlemak disangkal.

32/9
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
TekananDarah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Nafas : 20 kali/menit
Suhu : 36,7
Tinggi Badan : 157 cm
Berat Badan : 69 kg
IMT : 27 (overweight)
Pemeriksaan Fisik
Kulit : warna sawo matang, ikterik (-)
Kepala : normosefal
Rambut : rambut warna hitam dan tidak mudah
tercabut
Mata : konjungtiva tidak anemis; sclera tidak
ikterik, diameter pupil 3 mm/3 mm, refleks
cahaya +/+
Telinga : dalam batas normal
Hidung : tidak ada deviasi septum, tidak tampak
sekret, mukosa tidak hiperemis
Gigi dan mulut : oral higiene baik
Pemeriksaan Fisik
Leher: JVP 5-2 cmH20, teraba pembesaran KGB
aksila sinistra, 2 buah ukuran 1,5x1x1 cm,
mobile, konsistensi kenyal, pembesaran tiroid
tidak teraba; trakea terletak di tengah, tidak ada
deviasi.
Paru :
Inspeksi : Simetris, kiri = kanan
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial lnea mid clavicula
sinistra RIC V
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 normal, murmur (-), Gallop (-)
Regio Abdomen :
Inspeksi : datar, lemas, tidak tampak jaringan parut, tidak
tampak venektasi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, tidak teraba
hepatomegali, tidak teraba splenomegali
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus normal 5x/menit

36/9
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
Regio Mammae Sinistra
Inspeksi:
Tampak payudara tidak simetris kiri dan kanan. Regio mammae
sinistra tampak lebih besar, sikatriks (-) hiperemis (-), peau
dorange (-), nipple inverted (+), lesi satelit (-), nanah (-), darah
(-), ulkus (-)
Palpasi: Teraba massa ukuran 6x4x2cm pada kuadran lateral
atas, lateral bawah, sentral. Konsistensi keras, permukaan tidak
rata, terfiksir, batas tidak tegas.
Regio Mammae Dextra
Ins : tidak ada tampak benjolan
Pal : tidak teraba massa
Pemeriksaan Fisik
KGB Axilla Sinistra
Ins : tidak ada tampak benjolan
Pal: teraba massa 1 buah, ukuran 1,5x1x1 cm, konsistensi
kenyal, permukaan rata, mobile, batas tegas
KGB Axilla Dextra
Ins : tidak tampak benjolan
Pal: tidak teraba benjolan
KGB Supraklavikula Sinistra
Ins : tidak tampak benjolan
Pal: tidak teraba benjolan
KGB Supraklavikula Dextra
Ins : tidak tampak benjolan
Pal: tidak teraba benjolan
Foto Klinis
Diagnosis Kerja

Tumor mammae sinistra T3N1Mx suspect


keganansan
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Rontgen toraks
Hb : 13.2 gr%
Leukosit : 9.770/mm3
Hematokrit : 40%
Trombosit : 353.000/mm3
PT : 11.2
APTT : 31.2
GDP : 116
Ur/ Cr : 18 / 0.9
Na/K/Ca/Cl: 135/4.7/9.5/102
SGOT : 24
SGPT : 34
Kesan : SGPT meningkat
Tidak terdapat kelainan radiologis
pada cor dan pulmo
USG Hepar

Interpretasi:
hepar: bentuk dan ukuran normal, permukaan reguler. ekho
struktur: parenkim homogen.
sistem bilier dan vaskular intrahepatik tidak melebar.
tampak nodul multipel ukuran bervariasi.
tidak tampak efusi pleura maupun asites.
Kesimpulan: metastasis ke hepar. 42/9
Diagnosa
Carcinoma mammae sinistra T3N1M1
Tata Laksana
Modified Radical Mastectomy

Anjuran Pemeriksaan
Imunohistokimia
Prognosis
Quo ad vitam : malam
Quo ad functionam : malam
Quo ad sanationam : malam

45/9
FOLLOW UP
17/07/2017 : Laporan Operasi
pasien posisi supine dalam general anestesi
Desinfeksi lapangan operasi
Lakukan insisi, buka kutis, subkutis
Lakukan mastektomi, jaringan tumor dan mamae dilepas
dari m. pectoralis minor dan serratus anterior
Lakukan diseksi KGB aksilla
Kontrol perdarahan
Cuci lapangan operasi
Pasang drain 2 buah
Tutup lapangan operasi
Operasi selesai 46/9
47/9
BAB 3
ANALISIS KASUS
Telah dirawat seorang pasien perempuan usia 39 tahun
di bangsal bedah RSUP Dr M Djamil Padang dengan
diagnosis carcinoma mamae sinistra T3N1M1.
Diagnosis ditegakan berdasarkan hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Keluhan pasien ini keluar cairan kemerahan dari
payudara kiri sejak 2 bulan yang lalu. Dari riwayat
penyakit sekarang terdapat benjolan pada payudara
kiri yang dirasakan sejak 2 bulan sebelum masuk RS.
benjolan terasa sebesar telur ayam. Benjolan baru
disadari pasien setelah pasien berobat ke dokter
karena keluhan utamanya. Riwayat benjolan
sebelumnya tidak disadari pasien. Tidak terdapat
riwayat benturan ke daerah payudara
Melalui keterangan ini, diagnosis banding infeksi
(mastitis) dapat disingkirkan. Benjolan tidak muncul
saat kanak-kanak maupun remaja, sehingga penyebab
kelainan kongenital dapat disingkirkan. Riwayat trauma
disangkal sehingga diagnosis banding peradangan
akibat trauma dapat disingkirkan. Benjolan juga tidak
dipengaruhi oleh siklus haid. Oleh sebab itu,
kemungkinan benjolan yang belum dapat disingkirkan
adalah adanya tumor pada payudara kiri.
riwayat myoma uteri 5 tahun yang lalu
Hormon seks
dipertimbangkan telah
faktor penginduksi terlibat sebagai etiologi dari
utama dari myoma kanker payudara dan myoma
uteri dan uteri. usia menarke yang
berhubungan lebih muda, tidak memiliki
dengan estrogen atau memiliki sedikit anak,
dan reseptor menopause lebih lama, dan
estrogen terapi pengganti hormon
meningkatkan pajanan
estrogen yang meningkatkan
kejadian kanker payudara
52/9
Diagnosis : suspect Ca mammae
Penentuan stadium : sistem TNM
Tumor primer (T) : ukuran 6x4x2 cm.
T3
KGB Regional (N) : pembesaran KGB aksila 1,5x1x1
cm
N1 (pembesaran KGB aksilla yang masih dapat
digerakkan ro toraks (-))
Metastasis jauh (M) : belum dapat ditentukan
M1 (metastasis ke hepar berdasarkan gambaran di
USG)
Stadium kanker payudara pada pasien ini adalah
Stadium IV (T3N1M1), termasuk stadium lanjut
Modalitas terapi paliatif
Pada pasien dengan kanker payudara stadium
lanjut, terapi primer dilakukan dengan terapi
sistemik yaitu kemoterapi atau terapi hormon, serta
terapi lokoregional (radiasi dan pembedahan)
apaila diperlukan. Pada kasus ini keadaan
klinisnya masih memungkinkan untuk dilakukan
pengangkatan massa tumor dan payudara
(operable) sehingga dilakukan Modified Radical
Mastectomy. Reseksi massa tumor meningkatkan
angka survival rate dibandingkan dengan pasien
kanker payudara yang tidak melakukan
pengangkatan payudara. 54/9
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai