Anda di halaman 1dari 8

1.2.

Host

Host dari penyakit gonore adalah manusia baik wanita maupun pria , yang melakukan hubungan
seksual dengan penderita yang telah terinfeksi sebelumnya . Pria memiliki resiko 20% terkena infeksi dari
satu tindakan hubungan seksual vagina dengan seorang wanita terinfeksi gonore. Risiko bagi laki-laki
yang berhubungan seks dengan laki-laki (MSM) yang lebih tinggi. Wanita memiliki risiko 60-80%
mendapatkan infeksi dari satu tindakan hubungan seksual vagina dengan seorang pria terinfeksi gonore.
Seorang ibu yang terinfeksi dapat mengirimkan gonore ke bayinya selama persalinan, kondisi yang
dikenal sebagai oftalmia neonatal.

1.3. Environtment

Lingkungan yang sangat berpengaruh pada terjadinya penyakit gonore adalah lingkungan social dari
masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat misalnya perubahan pola pikir, gaya hidup,
prilaku dan perubahan budaya seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi mengakibatkan
perubahan pada nilai moral dan agama pada masyarakat. Perubahan tersebut tidak hanya mempunyai
pengaruh yang baik tetapi juga menimbulkan dampak negative, zaman sekarang banyak masyarakat yang
mengikuti budaya yang salah seperti seks bebas dan bergonta-ganti pasangan , yang mengakibatkan
penularan penyakit kelamin seperti gonore semakin meningkat .

Lingkungan yang berisiko terkena penyakit menular seksual (tempat pelacuran)

Riwayat Alamiah Gonore

3.1. Masa Inkubasi dan Masa Klinis

Masa inkubasi gonore sangat singkat, pada umumnya bervariasi antara 2-5 hari, kadang-kadang
lebih lama dan hal ini disebabkan karena penderita telah mengobati diri sendiri, tetapi dengan dosis
yang tidak cukup atau gejala sangat samar sehingga tidak diperhatikan oleh penderita. Gejalanya berawal
sebagai rasa tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan
keluarnya nanah dari penis. Penderita sering berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang
semakin memburuk ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan
membengkak.
Pada wanita masa inkubasi sulit ditentukan karena pada umumnya asimtomatik. Tanda dini gonore pada
wanita biasanya ialah gonore pada suami. Sering keluhan pertamanya baru timbul bila suda terjadi
adneksitis. Gonore pada wanita kadang-kadang baru diketahui bila sedang melahiran, karena pada masa
tersebut wanita baru memeriksakan alat kelaminnya pada dokter. Jika timbul gejala, biasanya bersifat
ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih,
nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan demam.

Infeksi bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan rektum;
menyebabkan nyeri pinggul yang dalam atau nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Nanah yang
keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau kelenjar di sekitar lubang vagina.

Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus (lubang dubur) bisa
menderita gonore pada rektumnya. Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari
rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya terbungkus oleh lendir
dan nanah. Pada pemeriksaan dengan anaskop akan tampak lendir dan cairan di dinding rektum
penderita. Melakukan hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore bisa
menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Biasanya infeksi ini tidak menimbulkan
gejala, tetapi kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan menelan. Jika cairan yang terinfeksi
mengenai mata maka bisa terjadi infeksi mata luar (konjungtivitis gonore).

Bayi baru lahir bisa terinfeksi oleh gonore dari ibunya selama proses persalinan, sehingga terjadi
pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah. Pada dewasa, bisa terjadi
gejala yang sama, tetapi seringkali hanya 1 mata yang terkena. Jika infeksi ini tidak diobati bisa terjadi
kebutaan.

Untuk mengetahui adanya penyakit ini biasanya dilakukan sebagian besar dilakukan dengan pemeriksaan
analisa contoh cairan yang diambil dari saluran kencing. Walaupun tidak ada pemeriksaan darah spesifik
untuk mendeteksi adanya kuman gonore namun demikian penting sekali untuk mengambil contoh darah
karena ada kemungkinan saja seseorang sekaligus juga tertular dengan PMS lain seperti sifilis atau AIDS.
3.2. Masa Laten dan Periode Infeksi

Pada Pria

a. Uretristis

Yang paling sering dijumpai adalah uretristis anterior akuta dan dapat menjalar ke proksimal,
selanjutnya mengakibatkan komplikasi local, asendens, dan diseminata, Keluhan subyektif berupa rasa
gatal, panas di bagian distal uretra, kemudian disusul disuria, pola kisuria, keluar duh tubuh dari ujung
uretra kadang disertai darah dan nyeri waktu ereksi.

b. Tysonitis

Kelenjar Tyson ialah kelenjar yang menghasilkan smegma, infeksi biasanya terjadi pada penderita
dengan prepuitium yang sangat panjang dan kebersihan yang kurang baik. Bila duktus tertutup akan
timbul abses dan merupakan sumber infeksi laten.

c. Parauretristis

Pada orang dengan orifisium uretra eksternum terbuka atau hipospadia. Infeksi pada duktus
ditandai dengn butir pus pada kedua muara parauretra.

d. Cowperitris

Bila hanya duktus yang terkena biasanya tanpa gejala. Kalau infeksi terjadi pada kelenjar cowper
terjadi asbes. Keluhan berupa nyeri dan adanya benjolan pada daerah perineum disertai rasa penuh dan
panas, nyeri pada waktu defekasi, dan disuria. Jika tidak diobati abses akan pecah melalui kulit
perineum, uretra atau rectum dan mengakibatkan proktitis.

e. Prostatitis
Prostatitis akut ditandai dengan perasaan tidak enak pada daerah perineum dan suprapubis,
malese, demam, nyeri kencing, sampai hematuri, spasme otot uretra sehingga terjadi retensi urin
tenesmus ani, sulit buang air besar, dan obstipasi. Pada pemeriksaan teraba pembesaran prostate
dengan konsistensi kenyal nyeri kalau ditekan, bila prostatistik menjadi kronik, gejalanya ringan dan
intermittrn , tetapi kadang-kadang menetap.

f. Vesikulitis

Vesikulitis ialah radang akut yang mengenai vesikula seminalis dan duktus ejakulatoris, dapat
timbul menyertai prostatitis akut atau epididimis akut. Gejala subjektif menyerupai gejala protstatitis
akut berupa demam, polakisuria, hematuria terminal, nyeri pada waktu ereksi atau ejakulasi, dan
spasme mengandung darah. Pada pemeriksaan melalui rectum dapat diraba vesikula seminalis yang
membengkak dan keras seperti sosis, memanjang di atas prostat.

g. Epididirmis

Epididirmis akut biasanya unilateral dan setiap epididirmitis biasanya disertai deferentitis. Faktor
yang mempengaruhi keadaan ini antara lain irigasi yang terlalu sering dilakukan, cairan irrigator terlalu
panas atau terlalu pekat, instrumentasi yang kasar, pengurutan prostate yang berlebihan, dan aktivitas
seksual yang berlebihan. Pada penekanan terasa nyeri sekali. Bila mengenai kedua epididirmis dapat
mengakibatkan sterilitas.

h. Trigonitis

Infeksi asendens dari uretra posterioe mengenai trigonom vesika urinaria, menimbulkan gejala
polluria, disuroa terminal, dan hematuria.

Pada Wanita
Gambaran perjalanan penyakit pada wanita berbeda denga pria karena disebabkan oleh
perbedaan anatomi dan fisiologi kelamin. Pada mulanya hanya serviks uteri yang terkena infeksi. Duh
tubuh yang mukopuruln dan mengandung banyak gonokok mengalir ke luar dan menyerang uretra,
duktus para uretra, kelenjar bartholin, rectum, dan dapat juga naik ke atas sampai daerah kandung telur.

a. Uretritis

Gejala utama ialah disuria, pada pemeriksaan, orifisium uretra ekstemum tambak merak,
edematosa dan ada secret mukopurulen.

b. Servisitis

Dapat asimtomatik, kadang timbul nyeri. Serviks tampak merah dengan erosi dan secret
mukopurulen. Duh tubuh lebih banyak bila terjadi akut.

c. Bartholinitis

labium mayor pada sisi yang terkena membengkak, merah dan nyeri. Kelenjar Bartholin
membengkak terasa nyerih sekali bila berjalan dan sukar duduk. Bila saluran kelenjar dapat timbul abses
dan dapat pecah , jika tidak diobati menjadi kista.

d. Salpingtis

Cara infeksi langsung dari serviks melalui tuba Fallopii sampai pada daerah samping dan ovarium
sehingga dapat menimbulkan penyakit radang panggul yang dapat menumbulkan kehamilan ektopik dan
sterilitas. Kira-kira 10% wanita dengan gonore akan berakhir dengan penyakit radang panggul. Gejalanya
terasa nyeri pada daerah abdomen bawah, duh tubuh vagina, disuria, dan menstruasi yang tidak teratur
atau abnormal.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT GONORE

Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang Distribusi,frekuensi,dan factor-faktor


determinan terjadinya suatu penyakit untuk dilakukan perencanaan,pencegahan dan penanggulangan
suatu penyakit.

1. Epidemiologi Distribusi Gonore

Orang

Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi
lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva).
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
gonore dapat terjadi pada usia 15-24 tahun pada laki-laki dan perempuan. Pada wanita, gonore bisa naik
ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan
gangguan reproduksi. Penyebab utama penyakit ini adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae

Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya berawal
sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta
keluarnya nanah dari penis. Sedangkan pada wanita, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari
setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan
diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika timbul
gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti
desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat
menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri
pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.Wanita dan pria homoseksual yang melakukan
hubungan seks melalui anus (anal sex) dapat menderita gonore pada rektumny

Tempat

Laporan WHO pada tahun 1999 secara global terdapat 62 juta kasus baru gonorrhea, 27,2 juta
diantaranya terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara,Di Amerika Serikat, Di Jepang terdapat peningkatan
kasus infeksi oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang sudah resisten terhadap Ciprofloxacin,dan Di
Indonesia, data dari Departemen Kesehatan RI pada tahun 1988, angka insidensi gonorrhea adalah 316
kasus per 100.000 penduduk.Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung terhadap PSK
wanita menunjukkan bahwa prevalensi gonorrhea berkisar antara 7,4 50%.
Waktu

Selama beberapa abad, bermacam nama telah digunakan untuk mendeskripsikan infeksi yang
disebabkan oleh N. gonorrhoeae ini, diantaranya; strangury yang digunakan oleh Hipocrates, penamaan
gonore sendiri diberikan oleh Galen (130 SM) untuk menggambarkan eksudat uretra yang sifatnya
seperti aliran air mata (flow of seed) dan M. Neisser, dikenalkan oleh Albert Neisser, yang menemukan
mikroorganisme tersebut pada tahun 1879 dari pewarnaan apusan yang diambil dari vagina, uretra dan
eksudat konjungtiva. Kultur dari bakteri N. gonorrhoeae dilaporkan pertama kali oleh Leistikow dan
Loffler pada tahun 1882 dan dikembangkan pada tahun 1964 oleh Thayer dan Martin yang menemukan
tempat biakan selektif pada media agar khusus. Media Thayer-Martin merupakan media yang selektif
untuk mengisolasi gonokok.

Tahun 1980 an sampai pada tahun 2005 di laporkan terjadi 339.593 kasus,di mana angka ini
menunjukan peningkatan,terutama pada Negara berkembang ( termaksud amerika serikat

2. Epidemiologi Frekuensi Gonore

Prevalensi Gonore: The US Centers for Disease Control memperkirakan bahwa lebih dari 700.000 orang
di AS gonorrheal mendapatkan infeksi baru setiap tahun. Menurut data dari Komisi Nasional Anak
terdapat sekitar 300.000 Pekerja Seks Komersial (PSK) wanita di seluruh indonesia, sekitar 70.000
diantaranya adalah anak dibawah usia 18 tahun. Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seksual, dapat
juga ditularkan kepada janin pada saat proses kelahiran berlangsung. Walaupun semua golongan rentan
terinfeksi penyakit ini, tetapi insidens tertingginya berkisar pada usia 15-35 tahun. Di antara populasi
wanita pada tahun 2000, insidens tertinggi terjadi pada usia 15 -19 tahun (715,6 per 100.000) sebaliknya
pada laki-laki insidens rata-rata tertinggi terjadi pada usia 20-24 tahun (589,7 per 100.000). Epidemiologi
N. gonorrhoeae berbeda pada tiap tiap negara berkembang. Di Swedia, insiden gonore dilaporkan
sebanyak 487/100.000 orang yang menderita pada tahun 1970. Pada tahun 1987 dilaporkan sebanyak
31/100.000 orang yang menderita, pada tahun 1994 dilaporkan penderita gonore semakin berkurang
yaitu hanya sekitar 31/100.000 orang yang menderita.Di Amerika Serikat, insiden dari kasus gonore
mengalami penurunan. Di dunia diperkirakan terdapat 200 juta kasus baru setiap tahunnya.

3. Epidemiologi Determinan Gonore

Epidemiologi Determinan gonore terdiri dari host,agent dan lingkungan

1. Host
Penyakit menular seperti gonore di sebabkan oleh faktor perilaku masyarakat karena kurangnya
kesadaran dan pengetahuan sehinngga terkena penyakit akibat melakukan hubungan seksual atau seks
bebas,hubungan pranikah dengan cara berganti-ganti pasangan,

2. Agent

Penyakit Gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher
rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva) dan Gonore bisa menyebar melalui
aliran tranfusi darah yang terinfeksi dengan menggunakan jarum suntik dan benda tajam lainya ke
bagian tubuh , terutama kulit dan persendian

3. Lingkungan

Penyakit gonore juga lebih banyak disebabkan karena penularan non seksual seperti factor lingkungan
yang lembab,misalnya terjadinya infeksi gonokokus pada anak yang tinggal di Negara tropis,dan
seringnya memakai handuk dan seprei tempat tidur yang sama dengan orang yang menderita GO.

https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=distribusi+frekuensi+penyakit+Gonore

http://epidemiologiunsri.blogspot.co.id/2011/11/gonore-kencing-nanah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai

  • 1
    1
    Dokumen4 halaman
    1
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Psi
    Psi
    Dokumen3 halaman
    Psi
    indah96
    Belum ada peringkat
  • 951 2413 1 PB
    951 2413 1 PB
    Dokumen20 halaman
    951 2413 1 PB
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Psi
    Psi
    Dokumen3 halaman
    Psi
    indah96
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen4 halaman
    1
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Dini Lestrina DKK
    Dini Lestrina DKK
    Dokumen12 halaman
    Dini Lestrina DKK
    indah96
    Belum ada peringkat
  • 1021 4028 3 PB
    1021 4028 3 PB
    Dokumen11 halaman
    1021 4028 3 PB
    indah96
    Belum ada peringkat
  • 3423 9621 1 PB
    3423 9621 1 PB
    Dokumen10 halaman
    3423 9621 1 PB
    indah96
    Belum ada peringkat
  • 951 2413 1 PB
    951 2413 1 PB
    Dokumen20 halaman
    951 2413 1 PB
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kependudukan Kelompok-5
    Tugas Kependudukan Kelompok-5
    Dokumen10 halaman
    Tugas Kependudukan Kelompok-5
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Ayu Riska
    Ayu Riska
    Dokumen7 halaman
    Ayu Riska
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Etiologi
    Etiologi
    Dokumen5 halaman
    Etiologi
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Tugas Epid
    Tugas Epid
    Dokumen4 halaman
    Tugas Epid
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Aksara Modre 1
    Aksara Modre 1
    Dokumen7 halaman
    Aksara Modre 1
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Tugas Epid
    Tugas Epid
    Dokumen4 halaman
    Tugas Epid
    indah96
    Belum ada peringkat
  • A3. Review Jurnal Ilmiah PDF
    A3. Review Jurnal Ilmiah PDF
    Dokumen15 halaman
    A3. Review Jurnal Ilmiah PDF
    Quinta Nadya Madra
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Seksual PDF
    Jurnal Seksual PDF
    Dokumen8 halaman
    Jurnal Seksual PDF
    syukkur
    Belum ada peringkat
  • Demo
    Demo
    Dokumen5 halaman
    Demo
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Etiologi
    Etiologi
    Dokumen5 halaman
    Etiologi
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Aksara Modre
    Aksara Modre
    Dokumen3 halaman
    Aksara Modre
    indah96
    100% (1)
  • Aksara Modre 1
    Aksara Modre 1
    Dokumen7 halaman
    Aksara Modre 1
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Definisi Penyakit
    Definisi Penyakit
    Dokumen10 halaman
    Definisi Penyakit
    indah96
    Belum ada peringkat
  • SKR 11 100 07045
    SKR 11 100 07045
    Dokumen62 halaman
    SKR 11 100 07045
    Izat Fuadi
    Belum ada peringkat
  • Kepatuhan Minum Obat Pasien TB Di PKBM Pati
    Kepatuhan Minum Obat Pasien TB Di PKBM Pati
    Dokumen10 halaman
    Kepatuhan Minum Obat Pasien TB Di PKBM Pati
    FajarMamanyaKembar
    Belum ada peringkat
  • Uji Chi Square
    Uji Chi Square
    Dokumen1 halaman
    Uji Chi Square
    indah96
    Belum ada peringkat
  • Demo
    Demo
    Dokumen5 halaman
    Demo
    indah96
    Belum ada peringkat