BLOK MUSKULOSKELETAL
SULIT BERJALAN
Kelompok B - 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
Jl. Let. Jend. Suprapto, Cempaka Putih, Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Indonesia. 10510. Telepon : +62218406675
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................1
SKENARIO .............................................................................................................2
KATA SULIT ..........................................................................................................3
BRAINSTORMING ................................................................................................4
HIPOTESIS ..............................................................................................................5
SASARAN BELAJAR ............................................................................................6
LO 1. Mampu Memahami dan Menjelaskan Tentang Tendo Achilles .............. 7
LO 2. Mampu Memahami dan Menjelaskan Tentang Ruptur Tendo Achilles...11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
1
SKENARIO
Sulit Berjalan
Seorang laki-laki atlet sprinter berusia 35 tahun datang ke UGD Rumah Sakit
dengan keluhan sulit berjalan dan nyeri sekali di pergelangan kaki kanannya sejak
1 jam yang lalu. Keluhan ini dirasakan saat berlari cepat pada latihan,ketika berlari
tiba-tiba kaki kanannya berbunyi krek dan langsung berhenti berlari. Pemeriksaan
fisik didapatkan keadaan umum baik, tanda vital baik. Pergelangan kaki kanan nyeri
bila ditekan dan tes simmonds tidak didapatkan plantarfleksi kaki kanan.
2
KATA SULIT
1. Tendo Achilles : Hubungan antara otot dan tulang, merupakan otot yang
terkuat dan tertebal dalam tubuh kurang lebih 15cm.
2. Ruptur : Sobeknya suatu jaringan.
3. Plantarfleksi : Gerakan ke bawah dari telapak kaki atau menekuk.
3
BRAINSTORMING
Jawaban :
1. Pada pemain basket, badminton (sering terjadi), pelari (jarang).
2. A
3. A
4. A
5. A
6. Nyeri tekan, bengkak, tumit tidak bisa digerakan, sulit berjalan, ada
suararobekan saat ruptur.
7. A
8. A
9. A
4
HIPOTESIS
5
SASARAN BELAJAR
6
LO 1. Mampu Memahami dan Menjelaskan Tentang Tendo Achilles
1.1 Definisi
Tendon Achilles atau tendon calcaneus adalah tendon pada bagian
belakang tungkai bawah dan fungsinya untuk meletakkan otot
gastrocnemius dan otot soleus kesalah satu tulang penyusunan telapak
kaki yaitu, calcaneus.
1.2 Makroskopik
Tendon adalah sebuah pita jaringan ikat (fibrosa) yang melekat pada
otot dan ujung yang lain berinsersi ke dalam tulang. Fungsi tendon
diantaranya adalah membawa kekuatan tarik tendon dari otot ke tulang-
tulang, membawa pasukan kompresi ketika membungkus tulang seperti
katrol, menekuk dan meregangkan semua sendi dan otot untuk menahan
tulang. Tanpa tendon, otot-otot hanya akan menjadi sekumpulan besar
di satu bidang dan tidak akan bisa bergerak, karena tendon yang
menghubungkan otot dengan tulang.
7
Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu
gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya
tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon
tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar 15 cm,
dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya
kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang
calcaneus.
Dibandingkan dengan bagian lain dari tubuh, tendo Achilles
memiliki suplai darah yang relatif sedikit. Darah dipasok ke Achilles
tendo oleh dua arteri yaitu A. Tibilais posterior yang mensuplai
darah pada bagian proksimal dan distal. A. Peroneus pada bagian
medial dari tendo. Vaskularisasi terlemah pada sambungan Achilles
- tumit dan suplai darah yang paling lemah pada titik sekitar 2-6 cm
di atas sambungan tendo Achilles - tumit tulang.
Fungsi dari tendon Achilles sendiri adalah menghubungkan
otot betis dengan tulang tumit. Ketika otot betis berkontraksi (jika
berkontraksi otot akan memendek), otot betis akan menarik tendon
Achilles. Kontraksi otot betis ini menarik tulang tumit, sehingga
terjadi gerakan plantarfleksi (posisi kaki dalam keadaan seperti
menjinjit). Kontraksi otot betis yang dibantu tendon Achilles ini
berguna dalam aktivitas sehari-hariseperti berjalan, berlari, dan
melompat.
Kinesiologi :
a) Articulatio tibiofibularis
Tulang : fascies articularis fibularis tibiae dengan fascies
articularis capitis fibulae
Jenis sendi : diarthrosis untuk proksimalis dan distalis
syndesmosis untuk batang tibia dan fibula
Penguat sendi : ligamentum capitis fibulae anterius, ligamentum
capitis fibulae posterius dan Membrana interossea
cruris
Gerak sendi : gerakan ke atas dan ke bawah
b) Articulatio talocruralis
Tulang : antara trochlea tali dan lengkung yang dibentuk
oleh maleoli ossa cruris
Jenis sendi : gynglimus
Penguat sendi : ligamentum mediale pars tibionavicularis, pars
tibiocalcanea pars tibioantalaris anterior, pars
tibiotalaris posterior, ligamentum talofibulare
8
anterius, ligamentum talofibulare posterius, dan
ligamentum calcaneofibulare.
Sumbu gerak : sumbu frontal yang berjalan mulai dari
kraniomedialis ujung bawah malleolus medialis
sampai kaudolateralis ujung bawah malleolus
lateralis. Sumbu ini membentuk sudut terhadap
bidang transversa sebesar 7o. Bila dilihat dari atas
anteromedial ke posterolateral dan membentuk sudut
13o dari bidang frontal.
Gerak sendi :
1) Fleksi dorsalis : M.tibialis anterior, M.digitorum longus, M.
Peroneus tertius, M.extensor hallucis longus
2) Fleksi plantar : M. gastrocnemius, M. soleus, M. plantaris,
M. flexor hallucis longus, M.peroneus longus dan brevis
M.tibialis posterior
9
1.3 Mikroskopik
10
serabut yang lebih besar. Dalam keadaan segar bersifat lunak, dan
sangat kuat. Susunan serabut kolagen bergelombang, karenannya
bersifat lentur. Benang serabut kolagen yang paling halus yang
dapat dilihat dengan mikroskop cahaya adalah fibril dengan tebal
kurang lebih 0,3 sampai 0,5 m.
Selanjutnya fibril ini disusun oleh satuan serabut yang lebih
kecil yang disebut miofibril dengan diameter 45sampai 100nm.
Miofibril ini hanya terlihat dengan mikroskop elekron dan tampak
mempunyai garis melintang khas dengan periodisitas 67 nm.
Serabut kolagen memiliki daya tahan tarik tinggi. Serabut kolagen
dijumpai pada tendon, ligamen, kapsula, dll. Serabut ini bening
dan terlihat garis memanjang. Bila kolagen direbus akan
menghasilkan gelatin. Serabut kolagen dapat dicerna oleh pepsin
dan enzim kolagenase. Paling tidak telah dikenal 2 jenis serabut
kolagen dengan variasi pada urutan asam amino dari rantai
(alfa). Dari 20 jenis tersebut, ada 6 tipe kolagen yang paling utama
dan secara genetik berbeda. Keenam tipe kolagen tersebut
adalah:
11
Meskipun tendon Achilles normal hampir seluruhnya terdiri
dari kolagen tipe-I, tendon Achilles yang putus juga berisi proporsi
besar dari kolagen tipe-III. Fibroblast daritendon Achilles yang
putus menghasilkan baik kolagen tipe-I dan tipe-III pada kultur.
Kolagen tipe-III kurang tahan terhadap kekuatan tarikan dank
arena itu dapat mempengaruhi putusnya tendon secara spontan.
Tendon Achilles normal menunjukkan pengaturan selular yang
terorganisir dengan baik, sangat berbeda dengan tendon yang
putus. Tenosit, yang merupakan fibroblast khusus, muncul pada
potongan longitudinal. Pengaturan yang baik ini disebabkan oleh
sekresi kolagen secara sentrifugal yang seragam disekitar kolom
tenosit, yang menghasilkan baik komponen fibriler dan nonfibriler
darimatriks eksraseluler dan juga dapat menyerap kembali serat-
serat kolagen.
12
Fibroblast dari tendo achilles dikelilingi oleh matriks
ekstraselular dari kolagen, mukopokisakarida, elastin, dan
glikoprotein. Setiap urat saraf dikelilingi oleh endotenon, dan unit
ini dikelilingi oleh epitenon sangat vaskular. Dalam keadaan
normal struktur tendo Achilles berubah saat mengalami penuaan.
Perubahan ini termasuk kepadatan sel menurun, penurunan
kolagen urat saraf, dan hilangnya kelenturan serat, yang dapat
menjelaskan insiden yang lebih tinggi dari cedera tendo di atlet
tua.
13
2.3 Klasifikasi
a) Tendo calcaneal radang kandung lendir bursa
adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi
gesekan antara bagian gosok. Kantung ini, atau bursae, ditemukan
di banyak tempatdi dalam tubuh. Ketika bursa menjadi meradang,
kondisi ini disebut bursitis. Tendocalcaneal bursitis adalah
peradangan pada bursa di belakang tulang tumit. bursa ini biasanya
membatasi gesekan dimana Achilles tendon fibrosa tebal yang
berjalan di bagian belakang betis meluncur naik dan turun
dibelakang tumit.
b) Achilles Tendonitis
Sebuah strain kekerasan dapat menyebabkan trauma pada otot betis
atau tendon Achilles. Kadang-kadang ini disebut sebagai
tendonitis. cedera ini bisa terjadi saat kontraksi kuat dari otot,
seperti ketika berjalan atau berlari. Mendarat di tanah setelah
melompat dapat memaksa kaki ke atas, juga menyebabkan cedera.
Jenis ini dapat mempengaruhi bagian-bagian yang berbeda dari
otot-otot atau tendon. Misalnya, ketegangan mungkin terjadi di
tengah otot. Atau mungkin terjadi di mana otot-otot tendon
Achilles bergabung (disebut junction musculotendinous).
c) Achilles Tendinopathy / Tendonosis
Berlebihan kronis dapat berkontribusi untuk perubahan pada
tendon Achilles juga, menyebabkan degenerasi dan penebalan
tendon. Studi menunjukkan tidak ada tanda-tanda peradangan
dengan luka terlalu sering menggunakan tendon. Kebanyakan ahli
sekarang lihat kondisi ini sebagai tendinopathy atau tendonosis
bukan tendonitis.
d) Achilles Tendon Rupture
Achilles ruptur tendon adalah cedera yang mempengaruhi bagian
belakang kaki bawah. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang
bermain olahraga keras. Tendon Achilles adalah kabel berserat
14
kuat yang menghubungkan otot-otot di bagian belakang betis ke
tulang tumit. Jika melakukan gerakan yang berlebihan Achilles
tendon dapat robek (pecah). Achilles tendon pecah dapat parsial
atau lengkap. Ruptur Achilles tendon biasanya ditandai dengan
merasa pop atau snap, diikuti oleh nyeri yang tajam langsung di
bagian belakang pergelangan kaki yang membuatnya tidak
memungkinkan untuk berjalan dengan baik. Ini terasa seperti
ditendang, atau bahkan ditembak. Pembedahan adalah sering
menjadi pilihan pengobatan terbaik untuk memperbaiki ruptur
tendon Achilles.
15
mendadak otot betis dengan kaki terfiksasi kuat kebawah dan diluar
kemampuan tendon Achilles untuk menerima suatu beban.
16
3) Terlihat depresi di tendon3-5cm diatas tulang tumit
4) Nyeri berat
5) Nyeri lokal, bengkak dengan gamblang sepanjang tendon Achilles
dekat lokasi penyisipan, dan kekuatan plantarflexion lemah aktif
semua bisa menegakkan diagnosis.
6) Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan di
dekat tumit
7) Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2
cm di atas tulang tumit
8) Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik atau push off kaki
terluka ketika berjalan
9) Pasien merasa seolah-olah ia telah dipukul tepat pada tumitnya dan
tidak bisa berjinjit.
10) Plantar flexi kaki akan lemah dan tidak disertai dengan tendon
17
4) Obriens Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm
proksimal dari calcaneus masukkan jarum berukuran 25. Lakukan
gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak jarum seperti
plantar fleksi pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami
cedera. Bila jarum tidak bergerak, menandakan tendo achilles yang
mangalami ruptur. Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien
dalam keadaan sadar.
5) Copeland Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket.
Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif. Apabila tendo
utuh, maka tekanan akan naik sekitar 35-60mmhg. Namun bila tendo
mengalami rupture, tekanan hanya bisa naik sedikit atau tidak
bergerak sama sekali.
18
1. Penggelapan tendon Perdarahan, edema dan hilangnya tendon
mengakibatkanpenggelapan margin anterior tendon Achilles pada
tampak lateral.
2. Gangguan posterior pada Kager pada lemak aDarah dan edema
mengganggu Kagerpad lemak. Pada lemak dipersempit oleh edema.
3. Lekukan kulit pada bagian robekan lesung pipit kecil dapat dilihat
pada bagianrobekan. Biasanya tertutup oleh pembengkakan dan
perdarahan.
4. Gumpalan jaringan lunak di ujung tendon ujung ruptur tendon
menarik kembalidan bergelung, mengakibatkan bengkak pada ujung
tendon.
5. Mengidentifikasi ujung yang terputus Ujung proksimal biasanya
dikaburkan olehpembengkakan dan perdarahan, tetapi ujung distal
dapat dipisahkan dari lemak sekitarnya dalam 50% kasus
Sumber www.medscape.com
2) Ultrasonografi
Dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan
adanya robekan. Bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat
tinggi dari suara melalui tubuh pasien. Beberapa suara dipantulkan
kembali dari ruang antara cairan interstisial dan jaringan lunak atau
tulang. Gambar-gambar yang tercermin ini dapat dianalisis dan dihitung
ke dalam suatu gambar. Gambar-gambar ditangkap secara nyata dan
dapat membantu dalam mendeteksi pergerakan tendon dan
memvisualisasikan kemungkinan cedera atau robek. Perangkat ini
membuat pemeriksaan menjadi sangat mudah untuk menemukan
kerusakan struktural jaringan lunak, dan metode yang konsisten untuk
mendeteksi jenis cedera. Alat modalitas gambar ini tidak mahal, tidak
melibatkan radiasi pengion dan di tangan ultrasonographer ahli, bisa
diandalkan.
19
Sumber www.medscape.com
20
Sumber www.medscape.com
Diagnosis Banding:
1. Calcaneal Bursitis
Bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang utk membatasi
gesekan. Ketika bursa ini meradang disebut bursitis. Tendo
calcaneal busitis adalah peradangan bursa tendinitis calcanei yang
terletak di Antara tendo calcanei dan bagian superior permukaan
21
posterior calcaneus. Dimana achilles tendon fibrosa tebal
dibelakang tumit meluncur turun naik.
2. Achilles tendoncitis
Cedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti
ketika berjalan, berlari. Achilles tendoncitis adalah sebuah
peregangank keras yang dapat membuat trauma tendon achilles dan
betis.
3. Achilles tendinopathy atau tondonosis
Kronis yang berlebihan bisa berpengaruh pada peubahan tendon
achilles yg juga menyebabkan degenerasi dan penebalan tendon.
2.7 Komplikasi
Apapun pilihan pengobatan yang digunakan, ada kemungkinan bahwa
tendon Achilles tidak akan sembuh sepenuhnya, dan perawatan lebih
lanjut, seperti pembedahan mungkin diperlukan.
2.8 Tatalaksana
Non Farmako :
1. Operasi
Ada 2 macam operasi untuk penyembuhan Ruptur Tendo Achilles:
a. Operasi Terbuka
Selama operasi terbuka sebuah sayatan dibuat di bagian belakang
kaki dan tendo achilles di jahit bersama-sama. Pada ruptur
lengkap atau serius tendon plantaris atau sisa otot yang lain
ditanam dan dibungkus di sekitar tendon achilles, untuk
meningkatkan kekuatan perbaikan tendon. Jika kualitas jaringan
buruk, misalnya cedera yang diabaikan, ahli bedah mungkin
menggunakan jaring penguat (kolagen, artelon, atau material
terdegradasi lainnya).
Ada berbagai macam teknik:
22
Teknik Fascia lata.
Sumber www.medscape.com
Teknik V-Y Myotendinous Lengthening
Sumber www.medscape.com
23
Teknik Krackow
Sumber www.medscape.com
FHL Tendon Transfer
Sumber www.medscape.com
24
b. Operasi Perkutan
Pada operasi perkutan, ahli bedah membuat beberapa sayatan
kecil dibanding satu sayatan besar, dan menjahit kembali tendon
bersama melalui sayatan. Operasi bisa di tunda sekitar satu
minggu setelah terjadi ruptur untuk mendinginkan atau
menurunkan pembengkakan. Untuk pasien yang menetap dan
yang mengalami vasculopati atau risiko penyembuhanburuk,
operasi perkutan bisa menjadi pengobatan yang lebih baik
dibandingkan operasi terbuka. Efek samping : dapat terjadi
kerusakan syaraf.
25
dilakukan, dan seberapa cepat program rehabilitasi dimulai
setelah operasi dan seberapa baik pasien mengikutinya.
2. Terapi Konservatif
Fiksasi dengan bidai fleksi pergelangan kaki selama 3 minggu, lalu
latihan untuk mengadakan fleksi dorsal secara berangsur-angsur.
Farmako :
1) NSAIDs
Ibuprofen
DOC bagi pasien menghilangkan nyeri ringan sampai sedang,
menghambat reaksi inflamasi dan menurunkan nyeri dengan
menghambat sintesis prostaglandin
2) Analgesik
Asetaminofen
DOC pada pasien HPS terhadap aspirin atau NSAIDs, orang
dengan gangguan GI tract bagian atas dan bagi pengkonsumsi
antikoagulan. Kontrol nyeri,memiliki efek sedatif
A. Percutaneous Surgery
Pada tindakan ini,dibuat sayat kecil selebar 2-4 cm. Melalui
luka tusuk, jahitanmelewati ujung distal dan proksimal, yang
diperkirakan ketika pergelangan kaki berada padaequinus
maksimal. Jahitan itu kemudian dipotong pendek, diikat
menggunakan simpul, danmendorong subkutan. Luka-luka
kecil dibersihkan dan dipasang perban kering dan sterilSetelah
itu, pasien menggunakan bantalan gips yang tanpa beban.
Penggunaan gips dilakukanselama 4 minggu, diikuti oleh 4
minggu di bantalan berat dan pemakaian gips dengan
elevasitumit rendah.
B. Open Surgical Repair
Perbaikan terbuka dilakukan dengan menggunakan
pendekatan longitudinal medial.Insisi medial memiliki
keuntungan visualisasi yang lebih baik pada tendon plantaris,
sertamenghindari cedera pada saraf Sural. Insisi garis tengah
jarang digunakan karena tingginyatingkat komplikasi luka dan
adesi. Pada pendekatan ini, dibuat sayatan sepanjang 3-10
cm.setelah paratenon disayat secara longitudinal, ujung tendon
dapat dikenali dengan mudah dandidekatkan dengan
menggunakan jahitan tipe Kesler/Krackow/Bunnell dengan
26
menggunakan nonabsorbable suture. Selanjutnya, epitenon
disambung dengan teknik cross-stitch.
Paratenonharus disambung kembali agar tidak terjadi adesi.
Kemudian, penutupan oleh kulit akanmembatasi terjadinya
komplikasi luka.Setelah operasi, pergelangan kaki
dipertahankan dalam fleksi saat pemasanganorthosis. Setelah
periode imobilisasi, kaki digerakkan secara netral ke plantar
atau sedikitdalam orthosis kaku, dan pasien diperbolehkan
memakai bantalan berat parsial. Imobilisasi biasanya
dihentikan 4-6 minggu setelah perbaikan. Pada saat itu,
jangkauan yang aktif danaktif-dibantu gerak, berenang,
bersepeda stasioner, dan berjalan dalam sepatu
dilengkapidengan mengangkat tumit dapat dimulai.
Dalam kebanyakan kasus, pasien dapat beraktivitaskembali
dalam jangka waktu 4 bulan.Tindakan operasi untuk perbaikan
ruptur Achilles tendon telah dilaporkan memilikitingkat yang
lebih rendah dalam terjadinya rerupture; peningkatan kekuatan
otot pascaoperasi,dan daya tahan, dan membutuhkan waktu
yang lebih singkat agar dapat kembali beraktivitas normal jika
dibandingkan dengan tindakan konservatif. Namun,
kemungkinanterjadinya komplikasi luka seperti infeksi,
drainase, pembentukan sinus, dan pengelupasankulit lebih
tinggi daripada tindakan non-operasi.
C. Pengobatan lainnya
Pasien dengan diabetes, masalah penyembuhan luka, penyakit
vaskular, neuropati,atau komorbiditas sistemik yang serius
dianjurkan untuk memilih pengobatan nonoperativekarena
risiko yang signifikan dari pengobatan operasi (misalnya,
infeksi, luka rincian,dehiscence perbaikan, komplikasi
perioperatif).
Gips kaki pendek adalah dipasang pada kaki yang terkena
sementara pergelangan kakiditempatkan di plantar fleksi sedikit
(equinus gravitasi).Dengan menjaga kaki dalam posisi ini,
ujung tendon secara teoritis lebih baik. Imobilisasi Cast
dilanjutkan selamasekitar 6-10 minggu. Dorsofleksi
Paksa merupakan kontraindikasi. Pergelangan kakisecara
bertahap dapat dorsofleksi ke posisi yang lebih netral setelah
periodeimobilisasi (~ 4-6 minggu). Posisi ini ditopang dengan
casting serial atau pergelangankaki orthotics yang disesuaikan.
Berjalan dengan menggunakan cor diperbolehkan saat masa
tersebut. Setelah pelepasan cor, tumit di sepatu diangkat
setinggi 2 cm dabdipakai selama 2-4 bulan. Selama waktu ini,
program rehabilitasi dimulai.
Keuntungan pengobatan nonoperative termasuk komplikasi
luka tidak ada (misalnya,kerusakan kulit, infeksi, pembentukan
bekas luka, cedera neurovaskular), biaya rumahsakit menurun
dan biaya dokter, morbiditas lebih rendah, dan tidak ada
paparananestesi.
27
Kekurangan pengobatan nonoperative termasuk insiden
yang lebih tinggi rerupture(hingga 40%) dan lebih sulit
perbaikan reruptur bedah. Selain itu, tepi tendon
dapatmenyembuhkan dalam posisi memanjang karena celah di
ujung tendon yangmengakibatkan penurunan daya fleksi plantar
dan daya tahan
2.9 Pencegahan
Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum melakukan kegiatan
olahraga. Biasakan latihan yang memperberat betis. Jangan
memaksakan latihan jika kaki terasa lelah. Jaga berat badan ideal agar
tidak obesitas. Kenakan sepatu yang baik dengan bantalan yang tepat.
2.10 Prognosis
Kebanyakan orang yang mengalami ruptur tendo Achilles, tendo akan
kembali normal. Jika operasi dilakukan, tendo mungkin menjadi lebih
kuat dan kecil kemungkinannya untuk ruptur lagi. Biasanya, kegiatan
berat, seperti berjalan baru bisa dilakukan kembali setelah 6 minggu.
Atlet biasanya kembali berolahraga, setelah 4 sampai 6 minggu setelah
cedera terjadi.
28
DAFTAR PUSTAKA
Kumala, Poppy [et al]. 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorlan. Edisi 5. Jakarta :
EGC
Syamsir, HM. 2011. Kinesiologi Gerak Tubuh Manusia. Jakarta : Bagian Anatomi
FKUY.
29