Anda di halaman 1dari 25

Arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli lingkungan

binaan.

Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah
orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang
perannya untuk memandu keputusan yang memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi
astetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan
seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup
kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat
mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau
lingkungan binaan.

Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang skema atau rencana.

"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master
pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu).

Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi tugas
(pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai
dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan
sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor.
Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan
perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.

https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitek
Pengertian arsitektur menurut para ahli Arsitektur adalah seni yang dibuat oleh masing-
masing individu untuk berimajinasikan diri dan ilmu merancang bangunan. Dalam arti yang
lebih luas, arsitektur mencakup desain dari total dibangun lingkungan, dari tingkat makro, yaitu
perencanaan kota, desain perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke tingkat mikro, yaitu desain
bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil dari proses
desain.

Ruang Lingkup

Arsitektur adalah holak, termasuk matematika, sains, seni, teknologi, ilmu sosial, politik, sejarah,
filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu
lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian karya sebagai karya
seni. Dia menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di musik, astronomi, dan sebagainya.
Filsafat adalah salah satu pendekatan arsitektur utama. Rasionalisme, empirisme, fenomenologi
strukturalisme, post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari filsafat
yang mempengaruhi arsitektur.

Pengertian Arsitektur Menurut Para Ahli

Menurut Vitruvius dalam bukunya De Architectura (yang merupakan sumber tertulis tertua yang
masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik harus memilih Kecantikan / Estetika
(Venustas), Kekuatan (firmitas), dan Penggunaan / Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan
keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur ini, dan tidak ada satu elemen yang melebihi
unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika,
dan psikologis. Namun, dapat dikatakan bahwa unsur fungsi itu sendiri yang sudah termasuk
baik estetika dan unsur psikologis.

Pengertian Arsitektur Menurut Para Ahli

Teori dan praktik

Teori adalah hasil pemikiran beralasan yang menjelaskan proses konversi bahan bangunan
menjadi hasil akhir sebagai jawaban untuk pertanyaan itu. Seorang arsitek yang berpraktik tanpa
dasar teori tidak dapat menjelaskan alasan dan dasar bentuk ia memilih. Sementara berlatih
arsitek yang berteori tanpa mengikuti hanya untuk bayangan dan bukannya substansi.
Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktek, ia memiliki senjata ganda. Dia bisa
memvalidasi desain dan juga dapat terjadi pada eksekusi. Itu semua tidak lepas dari konsep ide
dasar bahwa kekuatan utama di setiap arsitek terletak pada kekuatan ide.

Siang, Mimin balik lagi nih.. Oke simak postingan kali ini ya, check this out ya guys! :D

Apabila kita mengatakan definisi, maka tiap orang memiliki pendapat yang berbeda satu
sama lain. Banyak sekali pendapat ahli mengenai pengertian arsitektur. Secara garis besar
arsitektur adalah seni merancang bangunan yang didalamnya terdapat aspek fisik, psikis,
ekonomi, sosial dan budaya.
Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian arsitektur.
Marcus Pollio Vitruvius (1486)
Kesatuan dari kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan (venustas), dan kegunaan/fungsi
(utilitas)
Banhart CL. Dan Jess Stein
Arsitektur adalah seni dalam mendirikan bangunan termasuk didalamnya segi
perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian dekorasinya; sifat atau bentuk bangunan; proses
membangun; bangunan dan kumpulan bangunan
Van Romondt
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia. Ruang berarti menunjuk
pada semua ruang yang terjadi karena dibuat oleh manusia atau juga ruang yang terjadi
karena proses alam seperti gua, naungan pohon dan lain-lain
Robert Gutman (1976)
Arsitektur sesungguhnya merupakan kulit ketiga manusia. Arsitektur merupakan
lingkungan buatan yang bukan saja menjembatani antara manusia dengan lingkungan
melainkan sekaligus merupakan wahana ekspresi kultural untuk menata kehidupan
jasmaniah,psikologis dan sosial manusia.
Claudil (1979)
Arsitektur adalah sesuatu yang bersifat personal, menyenangkan dan memerlukan
pengalaman. Arsitektur adalah hasil persepsi dan penghargaan manusia terhadap ruang
dan bentuk. Ada tiga pengalaman arsitektur: aspek fisikal, emosional dan kebutuhan
intelektual
Francis DK Ching (1979)
Arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi.
Amos Rappoport (1981)
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga
menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial
dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur
JB. Mangunwijaya (1992)
Arsitektur sebagai vastuvidya (wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian
wastu terhitung pula tata bumi, tata gedung, tata lalu lintas (dhara, harsya, yana)
sumber : file.upi.edu
http://architectureinhand.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-arsitektur-menurut-para-ahli.html

Arsitektur memiliki definisi yang luas. Arsitektur mencakup segi keindahan, kesatuan
dan penciptaan ruang dan bentuk. Arsitektur juga merupakan sesuatu yang dibangun manusia
untuk kepentingan badannya dan kepentingan jiwanya. Arsitek adalah seniman struktur yang
menggunakan struktur secara estetis berdasarkan prinsip-prinsip struktur itu sendiri. Kita
harus mengetahui dan memahami definisi arsitektur dari berbagai para pakar ahli agar
menambah pengetahuan tentang arsitektur serta mendalami tentang arsitektur.

o Menurut Beberapa Pakar Ahli tentang Definisi Arsitektur:

Menurut Vitruvius: Bangunan yang baik harus memiliki tiga aspek yaitu keindahan/estetika
(Venustas), kekuatan (Firmitas), dan kegunaan/fungsi (Utilitas).
Menurut Brinckmann: Arsitektur merupakan kesatuan antara ruang dan bentuk. Arsitektur
adalah penciptaan ruang dan bentuk.
Menurut Djauhari Sumintardja: Arsitektur merupakan sesuatu yang dibangun manusia untuk
kepentingan badannya (melindungi diri dari gangguan) dan kepentingan jiwanya (kenyamanan,
ketenangan, dll).
Menurut Benjamin Handler: Arsitek adalah seniman struktur yang menggunakan struktur secara
estetis berdasarkan prinsip-prinsip struktur itu sendiri.
Menurut Banhart CL. Dan Jess Stein: Arsitektur adalah seni dalam mendirikan bangunan
termasuk didalamnya segi perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian dekorasinya; sifat atau
bentuk bangunan; proses membangun; bangunan dan kumpulan bangunan.
Menurut Van Romondt : Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia. Ruang
berarti menunjuk pada semua ruang yang terjadi karena dibuat oleh manusia atau juga ruang
yang terjadi karena proses alam seperti gua, naungan pohon dan lain-lain
Menurut JB. Mangunwijaya (1992) : Arsitektur sebagai vastuvidya (wastuwidya) yang berarti
ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu terhitung pula tata bumi, tata gedung, tata lalu lintas
(dhara, harsya, yana)

Menurut Amos Rappoport (1981 ) : Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih
dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata
atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi
arsitektur

Menurut Francis DK Ching (1979) : Arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan
ruang, bentuk, teknik dan fungsi

TAHAPAN KERJA ARSITEK DAN HONORARIUM

I. Jenis Tugas dan Lingkup Pekerjaan Arsitek

Layanan Utama Jasa Arsitek dalam pekerjaan perencanaan dan perancangan Arsitektur akan
dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan sebagai berikut:

Pekerjaan Tahap ke 1 : Tahap Konsep Rancangan


Pekerjaan Tahap ke 2 : Tahap Pra Rancangan / Skematik Desain
Pekerjaan Tahap ke 3 : Tahap Pengembangan Rancangan
Pekerjaan Tahap ke 4 : Tahap Pembuatan Gambar Kerja
Pekerjaan Tahap ke 5 : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi
Pekerjaan Tahap ke 6 : Tahap Pengawasan Berkala.

Pelaksanaan tahapan-tahapan pekerjaan Perancangan dilaksanakan sebagai berikut:

Setiap tahapan pekerjaan perancangan dapat dilaksanakan jika tahap pekerjaan sebelumnya
telah mendapat persetujuan penguna jasa.

Tahap 1 : Tahap Konsep Rancangan

(1) Sebelum kegiatan perancangan dimulai, perlu ada kejelasan mengenai semua data dan
informasi dari pengguna jasa yang terkait tentang kebutuhan dan persyaratan pembangunan
agar supaya maksud dan tujuan pembangunan dapat terpenuhi dengan sempurna.

(2) Pada tahap ini arsitek melakukan persiapan perancangan yang meliputi pemeriksaan
seluruh data serta informasi yang diterima, membuat analisis dan pengolahan data yang
menghasilkan:

a. Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data primer maupun
sekunder serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan proyek serta kendala
persyaratan/ketentuan pembangunan yang berlaku.

Setelah program rancangan diperiksa dan mendapat persetujuan pengguna jasa, selanjutnya
digunakan sebagai dasar untuk konsep rancangan.

b. Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan


semua bidang terkait (baik struktur, mekanikal, elektrikal, dan atau bidang keahlian lain bila
diperlukan) yang melandasi perwujudan gagasan rancangan yang menampung semua aspek,
kebutuhan, tujuan, biaya, dan kendala proyek.

Setelah mendapatkan persetujuan dari pengguna jasa konsep ini merupakan dasar
perancangan tahap selanjutnya.

Tahap 2 : Tahap Prarancangan / Skematik Desain

(1) Prarancangan

Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai dan dapat memenuhi
persyaratan program perancangan, arsitek menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang
diwujudkan dalam gambar-gambar. Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-
diagram. Aspek kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai,
informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan pembangunan
disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar.
Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, arsitek akan melakukan
kegiatan tahap selanjutnya.

(2) Sasaran tahap ini adalah untuk:

a. Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat atas program dan
konsep rancangan yang telah dirumuskan arsitek.

b. Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu pembangunan yang
paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.

c. Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep rancangan serta
pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan.

d. Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan terhadap ketentuan Rencana


Tata Kota dalam rangka perizinan.

Tahap 3 : Tahap Pengembangan Rancangan

(1) Pada tahap Pengembangan Rancangan, arsitek bekerja atas dasar prarancangan yang telah
disetujui oleh pengguna jasa untuk menentukan:

a. Sistem konstruksi dan struktur bangunan, sistem mekanikal-elektrikal, serta disiplin terkait
lainnya dengan mempertimbangkan kelayakan dan kelaikannya baik terpisah maupun secara
terpadu.

b. Bahan bangunan akan dijelaskan secara garis besar dengan mempertimbangkan nilai
manfaat, ketersediaan bahan, konstruksi, dan nilai ekonomi.

c. Perkiraan biaya konstruksi akan disusun berdasarkan sistem bangunan, kesemuanya


disajikan dalam bentuk gambar-gambar, diagram-diagram sistem, dan laporan tertulis.

Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, hasil pengembangan
rancangan ini dianggap sebagai rancangan akhir dan digunakan oleh arsitek sebagai dasar
untuk memulai tahap selanjutnya.

(2) Sasaran tahap ini adalah:

a. Untuk memastikan dan menguraikan ukuran serta wujud karakter bangunan secara
menyeluruh, pasti, dan terpadu.

b. Untuk mematangkan konsep rancangan secara keseluruhan, terutama ditinjau dari


keselarasan sistem-sistem yang terkandung di dalamnya baik dari segi kelayakan dan fungsi,
estetika, waktu, dan ekonomi bangunan.

Tahap 4 : Tahap Pembuatan Gambar Kerja


(1) Pada tahap Pembuatan Gambar Kerja, berdasarkan hasil Pengembangan Rancangan yang
telah disetujui pengguna jasa, Arsitek menerjemahkan konsep rancangan yang terkandung
dalam Pengembangan Rancangan tersebut ke dalam gambar-gambar dan uraian-uraian teknis
yang terinci sehingga secara tersendiri maupun secara keseluruhan dapat menjelaskan proses
pelaksanaan dan pengawasan konstruksi.

Arsitek menyajikan dokumen pelaksanaan dalam bentuk gambar-gambar kerja dan tulisan
spesifikasi dan syarat-syarat teknik pembangunan yang jelas, lengkap dan teratur, serta
perhitungan kuantitas pekerjaan dan perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas,
tepat, dan terinci.

Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, Gambar Kerja yang
dihasilkan ini dianggap sebagai rancangan akhir dan siap digunakan untuk proses selanjutnya.

(2) Sasaran tahap ini adalah:

a. Untuk memperoleh kejelasan teknik pelaksanaan konstruksi, agar supaya konsep


rancangan yang tergambar dan dimaksud dalam Pengembangan Rancangan dapat
diwujudkan secara fisik dengan mutu yang baik.

b.Untuk memperoleh kejelasan kuantitatif, agar supaya biaya dan waktu pelaksanaan
pembangunan dapat dihitung dengan seksama dan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Untuk melengkapi kejelasan teknis dalam bidang administrasi pelaksanaan pembangunan


dan memenuhi persyaratan yuridis yang terkandung dalam dokumen pelelangan dan dokumen
perjanjian/kontrak kerja konstruksi.

Tahap 5 : Tahap Proses Pengadaan Pelaksana Konstruksi

(1) Penyiapan Dokumen Pengadaan Pelaksana Konstruksi


Pada tahap ini, arsitek mengolah hasil pembuatan Gambar Kerja ke dalam bentuk format
Dokumen Pelelangan yang dilengkapi dengan tulisan Uraian Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat teknis pelaksanaan pekerjaan-(RKS) serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) termasuk
Daftar Volume (Bill of Quantity/BQ).

Sehingga secara tersendiri maupun keseluruhan dapat mendukung proses:

a. Pemilihan pelaksana konstruksi


b. Penugasan pelaksana konstruksi
c. Pengawasan pelaksanaan konstruksi
d. Perhitungan besaran luas dan volume serta biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas.

(2) Pada Tahap Pelelangan arsitek membantu pengguna jasa secara menyeluruh atau secara
sebagian dalam:
a. Mempersiapkan Dokumen Pelelangan;
b. Melakukan prakualifikasi seleksi pelaksana konstruksi;
c. Membagikan Dokumen Pelelangan kepada peserta/lelang;
d. Memberikan penjelasan teknis dan lingkup pekerjaan;
e. Menerima penawaran biaya dari pelaksana konstruksi;
f. Melakukan penilaian atas penawaran tersebut;
g. Memberikan nasihat dan rekomendasi pemilihan Pelaksanaan Konstruksi kepada pengguna
jasa
h. Menyusun Perjanjian Kerja Konstruksi antara Pengguna Jasa dan Pelaksana Konstruksi

(3) Sasaran tahap ini adalah:


Untuk memperoleh penawaran biaya dan waktu konstruksi yang wajar dan memenuhi
persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan sehingga Konstruksi dapat dipertanggungjawabkan
dan dilaksanakan dengan baik dan benar.

Tahap 6 : Tahap Pengawasan Berkala

(1) Dalam tahap ini:

a. Arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di lapangan dan


mengadakan pertemuan secara teratur dengan pengguna jasa dan Pelaksana Pengawasan
Terpadu atau MK yang ditunjuk oleh pengguna jasa.

b. Dalam hal ini, arsitek tidak terlibat dalam kegiatan pengawasan harian atau menerus.

c. Penanganan pekerjaan pengawasan berkala dilakukan paling banyak 1 (satu) kali dalam 2
(dua) minggu atau sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.

(2) Apabila lokasi pembangunan berada di luar kota tempat kediaman arsitek, maka biaya-
biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perjalanan arsitek ke lokasi pembangunan, wajib
diganti oleh pengguna jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau yang ditetapkan dan
disepakati bersama sebelumnya.

(3) Sasaran tahap ini adalah:

a. Untuk membantu pengguna jasa dalam merumuskan kebijaksanaan dan memberikan


pertimbangan-pertimbangan untuk mendapatkan keputusan tindakan pada waktu pelaksanaan
konstruksi, khususnya masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rancangan yang
dibuat oleh arsitek.

b. Untuk membantu Pengawas Terpadu atau MK khususnya dalam menanggulangi masalah-


masalah konstruksi yang berhubungan dengan rancangan yang dibuat oleh arsitek.

c. Untuk turut memastikan bahwa pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan ketentuan
mutu yang terkandung dalam rancangan yang dibuat oleh arsitek.
II. Hak Milik dan Hak Kekayaan Intelektual

(1) Hak Milik

a. Hak kepemilikan atas setiap dokumen perancangan yang telah dibuat oleh Arsitek, dalam
setiap kondisi akan tetap berada pada Arsitek, termasuk setelah penyelesaian proyek atau
setelah pemutusan hubungan kerja, ataupun bila rancangan yang telah diselesaikan tersebut
tidak direalisasikan.

b. Dokumen Perancangan tersebut baik sebagian maupun keseluruhan tidak diperkenankan


digunakan oleh pengguna jasa untuk proyek lain ataupun ditambahkan pada proyek
yang bersangkutan kecuali atas seizin dari arsitek dengan suatu persetujuan tertulis, dan
dengan kesepakatan penambahan imbalan jasa atas penggunaan dokumen tersebut sesuai
dengan ketentuan imbalan jasa.

(2) Hak Perwujudan Rancangan

a. Hak perwujudan adalah hak untuk merealisasikan atau mewujudkan suatu rancangan
arsitektur menjadi suatu wujud karya arsitektur yang nyata.

b. Pengguna Jasa mendapatkan hak perwujudan rancangan sebanyak 1 (satu) kali setelah
memenuhi kewajiban membayar imbalan jasa atas penugasan untuk pembuatan rancangan
arsitektur dan segala sesuatu yang menyangkut penugasan tersebut kepada arsitek.

c. Perwujudan ulang berdasarkan rancangan arsitektur dengan atau tanpa perubahan apapun,
wajib memberitahukan dan dengan persetujuan tertulis dari arsitek dan dengan imbalan jasa
sesuai ketentuan imbalan jasa perwujudan ulang rancangan arsitektur yang berlaku.

(3) Tanda Nama


Arsitek berhak untuk membubuhkan tanda nama arsitek pada gambar arsitektur

(4) Hak Dokumentasi dan Hak Penggandaan

a. Arsitek memiliki hak dokumentasi termasuk membuat gambar-gambar atau foto-foto


maupun rekaman dalam bentuk lainnya baik keadaan di dalam maupun di luar bangunan hasil
rancangannya.

b. Hanya arsitek yang memiliki hak penggandaan atas gambar-gambar rancangan arsitektur
yang dibuatnya.

(5) Hak Kekayaan Intelektual meliputi hak-hak di atas diatur sesuai dan tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain:

a. Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta;


b. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2001 tentang Paten;
c. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2001 tentang Merek;
d. Undang-Undang Nomor 31 tahun 2000 tentang Desain Industri; dan
e. Peraturan Perundang-undangan yang mengatur Hak Kekayaan Intelektual lainnya.

Informasi lebih detail, dapat membeli Buku Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek dengan
Pengguna Jasa harga Rp.100.000. Pesan melalui Sekretariat IAI Jakarta 021 530 4719
http://www.iai-jakarta.org/?scr=15.01

Seorang kontraktor atau dengan istilah lain dikenal juga dengan sebutan kontraktor umum
(general contractor) adalah seseorang atau sekelompok individu yang melakukan kerja sama atau
menandatangani kontrak dengan sebuah organisasi atau seorang individu lainnya (pemilik) untuk
suatu pekerjaan seperti konstruksi, renovasi, atau pembongkaran suatu gedung, jalanan, atau
struktur bangunan fisik lainnya. Seorang kontraktor umum akan dianggap sebagai kontraktor jika
ia menjadi penandatangan yang sekaligus juga menjadi sebagai penanggung jawab
dilaksanakannya suatu kontrak proyek konstruksi utama.

Seorang kontraktor bertanggung jawab terhadap sarana-sarana dan metode-metode yang akan
digunakannya untuk menjalankan proyek konstruksi sesuai dengan pasal-pasal dan ayat-ayat
yang ada dalam dokumen kontrak. Dokumen-dokumen kontrak tersebut biasanya meliputi
perjanjian kontrak berisi anggaran belanja proyek, kondisi umum, dan kondisi-kondisi khusus
proyek serta rencana dan spesifikasi proyek yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh desainer
profesional, misalnya seorang arsitek. Seorang kontraktor biasanya juga bertanggung jawab
terhadap pengadaan material yang akan digunakan. Selain itu, ia juga harus menyediakan tenaga-
tenaga kerja untuk menjalankan proyek tersebut. Seorang kontraktor dalam menjalankan
tugasnya juga harus menyediakan peralatan-peralatannya sendiri yang ia perlukan untuk
menangani proyek yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu, dalam menjalankan
pekerjaanya, kontraktor biasanya membagi pekerjaannya dengan kontraktor lain yang
mempunyai keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak dikuasai
oleh kontraktor utama. Orang-orang yang menjalankan pekerjaan kontraktor dari kontraktor
lainnya biasa disebut sub-kontraktor.

Subkontraktor adalah seorang individu atau dalam beberapa hal seorang usahawan yang
menandatangani kontrak untuk melaksanakan sebagian atau seluruh kewajiban dari kontrak
orang lain. Subkontraktor biasanya disewa atau dipekerjakan oleh kontraktor umum (atau
kontraktor utama) untuk melaksanakan tugas tertentu sebagai bagian dari seluruh proyek. Meski
konsep umumnya subkontraktor bergerak di bidang pekerjaan bangunan dan teknik sipil,
jangkauan pekerjaan subkontraktor sekarang ini semakin meluas. Bahkan, mungkin sebagian
besar subkontraktor sekarang ini bergerak di bidang teknologi informasi dan sektor informasi
bisnis. Insentif penggunaan subkontraktor adalah untuk mengurangi biaya atau risiko proyek.
Dengan cara ini, kontraktor umum menerima layanan yang sama atau lebih baik ketimbang yang
disediakan oleh kontaktor umum sendiri. Banyak subkontraktor melakukan pekerjaan untuk
perusahaan yang sama ketimbang perusahaan-perusahaan lain. Hal seperti ini memungkinkan
subkontraktor untuk lebih mengasah keterampilan mereka.
Beberapa tipe subkontraktor, yaitu

1. Subkontraktor domestik

Subkontraktor domestik adalah subkontraktor yang menandatangani kontrak utama untuk


menyuplai atau memberikan setiap material, barang, atau melaksanakan pekerjaan dari kontrak
utama. Secara esensial, subkontraktor ini dipekerjakan oleh kontaktor utama.

2. Subkontraktor ternominasi

Kontrak-kontrak tertentu mengizinkan petugas arsitek atau pengawas untuk menyediakan hak
seleksi final dan persetujuan subkontraktor. Kontraktor utama diizinkan mancari keuntungan dari
pemanfaatan subkontraktor tenominasi dalam hal ini, meski harus memberikan penyediaan
(biasanya persediaan air bersih dan listrik untuk memampukan subkontraktor ternominasi
melakukan pekerjaannya). Sebagai akibatnya, penunjukan subkontraktor ternominasi
menetapkan suatu hubungan kontraktual secara langsung antara klien dan subkontraktor.

3. Subkontraktor bernama

Subkontraktor ini secara efektif sama dengan subkontraktor domestik. Subkontraktor ini adalah
subkontraktor yang melakukan kontrak dengan kontraktor utama untuk memberikan material,
barang, atau pelaksanaan pekerjaan yang membentuk bagian dari kontrak utama. Secara esensial,
kontraktor ini dipekerjakan oleh kontraktor utama.

Kontraktor independen adalah seorang individu, badan usaha, atau perusahaan yang
menyediakan barang atau jasa kepada individu, badan usaha, atau perusahaan lain di bawah
persyaratan-persyaratan tertentu yang dituangkan ke dalam sebuah kontrak atau kesepakatan
tertulis. Kontraktor independen tidak bekerja dalam waktu yang teratur untuk satu panitia
pengadaan barang atau jasa. Kontraktor independen bekerja jika diperlukan. Karena sifatnya
yang demikian itu, kontraktor independen dibayar atas dasar paro waktu. Kontraktor independen
ini sering bekerja dalam sebuah perusahaan yang terbatas yang mereka miliki sendiri atau
bekerja di bawah perusahaan lain.
Hak dan kewajiban kontraktor diatur dalam kontrak yang telah disetujui. Kotrak merupakan
perjanjian tertulis yang mengikat secara hukum antara dua pihak (atau lebih) yang membuat
perjanjian dimana satu pihak melakukan pekerjaan dan pihak lain memberikan imbalan atas
pekerjaan yang dilakukan dan berlaku hubungan jasa dan imbalan. Hak dan kewajiban dalam
satu kontrak bisa berbeda-beda dengan kontrak yang lain tergantung ketentuan-ketentuan kontrak
yang bersangkutan. Hal yang terpenting mengenai pengelolaan kontrak adalah bagaimana
melindungi diri terhadap tuntutan atau atau klaim dan mengajukan tuntutan atau klaim untuk hak
langsung (pembayaran pekerjaan) dan hak tidak langsung (penyerahan lapangan terlambat).

Tugas dan tanggung jawab perusahaan kontraktor meliputi :

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan, syarat-syarat,


penjelasan pekerjaan, dan syarat-syarat tambahan yang telah ditetapkan oleh pengguna
jasa
Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disetujui oleh konsultan perencana
Merencanakan tentang perencanaan dan pengendalian waktu, biaya, kualitas, dan
keselamatan kerja
Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam peraturan untuk
menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat
Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikannya sesuai dengan
ketetapan yang berlaku.

Tugas dan tanggung jawab lain dari perusahaan kontraktor, yaitu

Meminta persetujuan untuk subkontraktor, contohnya untuk pengadaan bahan-bahan


material (pekerjaaannya minimal 30 % dari nilai proyek)
Memberikan jaminan pelaksanaan atau uang muka pelaksanaan proyek
Melaksanakan, menyelesaikan, dan memelihara pekerjaan
Memperbaiki cacat-cacat pada pelaksanaan proyek
Menyediakan bahan-bahan material, alat-alat pelaksanaan proyek, dan tenaga kerja
pelaksanaan proyek.

Hak yang dapat didapat oleh perusahaan kontraktor, yaitu

Mendapat kepastian pekerjaan pelaksanaan proyek dalam artian bahwa pemilik proyek
tidak akan membatalkan pelaksanaan proyek secara sepihak selain ketentuan-ketentuan
yang tertulis di dalam kontrak yang telah disetujui oleh kedua belah pihak;
Mendapat kepastian pembayaran setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai tepat
waktunya
Mendapat jaminan asuransi kepada tenaga kerja yang akan melaksanakan pekerjaan
proyek.

Hak dan kewajiban perusahaan kontraktor harus tertuang dalam kontrak pelaksanaan proyek. Ini
untuk menjamin agar tidak ada satu pihak yang merasa dirugikan sehingga pelaksanaan
pekerjaan proyek dapat selesai tepat pada waktunya.

Sumber : http://www.ilmutekniksipil.com
PASAL YANG MENJELASKAN HAK DAN KEWAJIBAN SEORANG
PROFESIONAL DIBIDANG KERJANYA

Pasal 28 tentang Kewajiban dan Hak Arsitek

(1) Kewajiban dan Tanggungjawab Arsitek

Dalam melakukan tugas profesi, maka arsitek mempunyai kewajiban antara lain sebagai berikut :

Memberikan keahlian dan kemampuannya sesuai dengan standar kinerja keahlian arsitek
bersertifikat IAI serta wajib tunduk pada Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek.
Memenuhi syarat-syarat Kerangka Acuan Kerja/ KAK Perencanaan Perancangan yang ditentukan
oleh Pengguna Jasa pada setiap tahap pekerjaan, kecuali apabila syarat-syarat tersebut tidak
dapat dilaksanakan oleh Arsitek dan mengenai hal tersebut telah diberitahukan kepada
Pengguna Jasa sebelum atau pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
Mengindahkan dan menguasai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku bagi
terlaksanannya penyelenggaraan konstruksi.
Melakukan tugas koordinasi pekerjaan perencanaan perancangan dengan ahli atau sekelompok
ahli/ konsultan lainnya, baik yang ditunjuk langsung oleh Pengguna Jasa ataupun oleh Arsitek,
agar proses perencanaan perancangan dapat memenuhi sasaran mutu, waktu dan biaya.
Ketidaksempurnaan/ kesalahan pekerjaan dalam bidang perencanaan perancangan menjadi
tanggungjawab masing-masing ahli/ konsultan bidang yang bersangkutan.
Melakukan pengawasan berkala atau pemeriksaan konstruksi, agar konstruksi dilaksanakan
sesuai dengan gambar-gambar perencanan perancangan, Rencana Kerja dan Syarat-syarat / RKS
serta ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.

(2) Hak dan Wewenang Arsitek

Dalam melakukan tugas profesionalnya, maka Arsitek berhak dan berwenang :

Mendapatkan Imbalan Jasa atas layanan jasa profesional yang telah dikerjakan sesuai ketentuan
yang berlaku
Mendapatkan Imbalan Jasa tambahan apabila Pengguna Jasa melakukan penambahan
penugasan atau melakukan permintaan perubahan perencanaan perancangan atas rancangan
yang telah disetujui sebelumnya.
Menolak segala bentuk penilaian estetika atas hasil karyanya oleh Pengawas Terpadu ataupun
oleh Pengguna Jasa.
Mengembalikan penugasan yang telah diberikan kepadanya karena alasan-alasan :

1. Pertimbangan dalam dirinya


2. Akibat hal yang diluar kekuasaan kedua belah pihak (force Majeure)
3. Akibat kelalaian Pengguna Jasa

Mengajukan perubahan perencanaan perancangan dan mengambil tindakan-tindakan yang


dianggap perlu untuk memenuhi persyaratan konstruksi dan segera menginformasikan kepada
Pengguna Jasa atas perubahan tersebut, termasuk perubahan waktu dan biaya yang diakibatkan
atas perubahan tersebut yang akan menjadi beban pihak Pengguna Jasa.
Dalam pengawasan berkala arsitektur, maka Arsitek mempunyai hak dan wewenang untuk :

1. Memerintahkan Pelaksana Konstruksi secara tertulis melalui Pengawas Terpadu untuk


melakukan pekerjaan tersebut dengan persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa, dengan
syarat jumlah biaya pekerjaan tambahan tersebut tidak melebihi biaya yang telah dialokasikan
untuk pekerjaan tersebut, dan atau tidak melebihi biaya yang dialokasikan untuk pekerjaan tidak
terduga, dan atau tidak melebihi 10 % dari biaya konstruksi.
2. Menilai pembayaran angsuran tahap pekerjaan konstruksi yang telah diselesaikan dan menjadi
hak Pelaksana Konstruksi, sesuai dengan penilaian besarnya bobot prestasi pekerjaan yang telah
dilaksanakan sampai dengan waktu tertentu, yang kemudian direkomendasikan kepada
Pengguna Jasa untuk melaksanakan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi.

Kami asumsikan yang anda sebut sebagai developer/kontraktor tersebut adalah penyedia jasa
konstruksi. Untuk badan usaha demikian, memang ada peraturannya, antara lain dalam :

1) UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI (UU


18/1999)

2) UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG


(UU 28/2002) DAN

3) UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN


PERMUKIMAn

Pasal 1 angka 4 UU 18/1999, penyedia jasa konstruksi adalah orang perseorangan atau badan
yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi. Undang-undang ini selanjutnya
mengatur mengenai kualifikasi dan sertifikasi yang wajib dimiliki oleh penyedia jasa konstruksi,

DASAR HUKUM:

1. UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN


2. UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI
3. UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG

SUMBER :

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c692c9f31e6b/node/lt4a0a533e31979/tentang-
kontraktor-

http://www.hukumproperti.com/2010/11/02/aspek-hukum-jasa-konstruksi-berdasarkan-undang-
undang-nomor-18-tahun-1999-tentang-jasa-konstruksi/
Teori, Arsitektur, dan Teori Arsitektur

Pengertian Teori

Yunani = Therio maksud= Pemandangan

TEORI
Dalam banyak literatur dijelaskan bahwa teori (yang berasal dari kata: thea) selalu menggunakan
bangunan berfikir yang tersusun sistematis, logis (rasional), empiris (kenyataan), juga simbolis dalam
menjelaskan suatu fenomena.
DEFINISI TEORI
Definisi ini membayangkan bahwa, teori berasaskan kepada konsepsi seseorang yang kemudiannya
mengemukakannya dalam bentuk suatu pandangan (view). Definisi ini juga memberikan pemahaman
kepada kita sifat teori yang relatif kepada pelbagai pendapat. Sampai saat ini, definisi teori berbeda-
beda berdasarkan pandangan yang berbeda-beda dalam kalangan ahli teori.
Mike Bal (1985) memberi makna teori, menyebutkan a theory is a systematic set of generalized
statements about a particular segment of reality.
Menurut Heinan (1985) pula, teori ialah a group of logically organized laws or relationships that
constitute explainnation in a discipline.
Davis (2000) pula menyebutkan `theory is a simply an idea about why people are the way they are and
act the way they act.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang
menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah (John W Creswell, Research Design:
Qualitative & Quantitative Approach, (London: Sage, 1993) hal 120)
Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Teori adalah seperangkat konsep atau
konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena,
dengan cara memerinci hubungan sebab-akibat yang terjadi.
Dari bukunya Erwan dan Dyah (2007) teori menurut definisinya adalah serangkaian konsep yang
memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena sosial tertentu. Lebih lanjut beliau
mengatakan bahwa teori merupakan salah satu hal yang paling fundamental yang harus dipahami
seorang peneliti ketika ia melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat
menemukan dan merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya secara sistematis untuk selanjutnya
dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.
Teori adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan, dan
memprediksikan phenomena. Ada dua macam teori, yaitu teori intuitif dan teori ilmiah. Teori intutif
adalah teori yang dibangun berdasarkan pengalaman praktis. Sedangkan teori ilmiah (teori formal)
adalah teori yang dibangun berdasarkan hasil-hasil penelitian. Guru lebih sering menggunakan teori
jenis yang pertama.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang
menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran pemikiran teoritis yang
mereka definisikan sebagai menentukan bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan
hubungan dapat saling berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula
tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan
antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan
teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara sementara dan bukan merupakan
pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan
yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
Namun, secara umum, teori diartikan sebagai seperangkat ide, penjelasan atau prediksi secara ilmiah.
Dengan nafas positivistik, Kerlinger (Creswell, 2003: 120) mengartikan teori sebagai seperangkat ide,
konstruk atau variabel, definisi, dan proposisi yang memberikan gambaran suatu fenomena atau
peristiwa secara sistematik dengan cara menentukan hubungan antar-variabel. Lengkapnya definsi
Kerlinger tersebut adalah: A theory is a set of interrelated constructs (variables), definitions, and
propositions that presents a systematic view of phenomena by specifying relations among variables.

Definisi dan Pengertian teori menurut beberapa ahli:


JONATHAN H TURNER
Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan
mengapa suatu peristiwa terjadi
LITTLEJOHN & KAREN FOSS
Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang
membantu kita untuk memahami sebuah fenomena
KERLINGER
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan
sistematis dari suatu fenomena.

NAZIR
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian.
STEVENS
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan beberapa
fenomena
FAWCETT
Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang hubungan antar fenomena
atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena yang lain.
TRAVERS
a theory consist of generalizations intended to explain phenomena and that the generalizations must be
predictive. Teori terdiri dar generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi sebuah
fenomena

EMORY - COOPER
Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang berkaitan satu sama lain
secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu
fenomena (fakta-fakta) tertentu
CALVIN S. HALL & GARDNER LINZEY
Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang
belum diketahui secara pasti
KING
Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat diamati dalam
dunia nyata
MANNING
Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat variabel satu sama
lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang
diamati.

10 Pengertian Teori menurut para ahli:

1. Menurut Ensiklopedia Indonesia N/Z. . penerbit Van Hoeve. Bandung. Redaksi. Prof.Dr.mr T.S.G Mulia.

Teori (Yunani: Teoria, pandangan, tinjau), umunya artinya: pandangan yang gunanya untuk memberi
keterangan bagi suatu hal tertentu. Juga dalam ilmu pengetahuan teori itu gunanya untuk membari
keterangan bagi gejala-gejala tertentu; tapi umumnya teori dalam ilmun pengetahuan itu berupa sistem
yang berdiri atas pelbagai dalil (yang dikutip dari dunia pengalaman) dan hipotesa-hipotesa yang
keduanya berdasar pada asas tertentu. Seterusnya istilah teori itu sering pula dipakai sebagai lawan
terhadap pengertian praktek atau pengalaman. (hal 1333)

2. Menurut Kamus Websters teori adalah: [arkais]: kontemplasi imajinatif dari relitas: pemahaman
intelektual lansung: wawasan (Insight) a. kebijakan yang diyakini, atau prosedur yang diusulkan atau
diikuti sebagai dasar tindakan: siatu prinsip atu rencana bertindak b. suatu perangkat ideal atau
hipotesis dari fakta-fakta, prinsip-prinsip, atau kondisi-kondisi

3. a. (1): keseluruhan dari generalisasi (the body of generalizations) dan prinsip-prinsip yang dikembangkan
dalam hubungan dengan praktek dalam suatu bidang kegiatan b. Seperangkat prinsip-prinsip hipotesis,
konseptual, dan pragmatis ayng koheren yang membentuk kerangka acuan kerangka acuan kerja umum
(general frame of reference) untuk suatu bidang penyelidikan (seperti untuk deduksi prinsip-prinsip
memformulasi hipotesis untuk testing, melaksanakan tindakan) c. (1) suatu bidang dari penyelidikan
intelektual (2) suatu analisis sistematis, penjelasan, atau defenisi dari sebuah konsep

4. suatu pertimbangan (judgment), konsepsi, proposisi, atau formula (bagaimana hubungannya dengan
hakikat, tindakan, sebab, atau asal-mula dari sebuah fenomena atau sekelompok fenomena) dibentuk
oleh spekulasi atau deduksi atau oleh abstrak dan generalisasi dari fakta-fakta seperti a. auatu
keberadaan (entity) atau struktus hipotesis yang menjelaskan atau menghubungkan suatu
perangkatfakta-fakta yang teramati b. suatu hipotesis kerja yang diberikan kemungkinan (probabilitas)
oleh evidensi eksperimental atau oleh analisis factual atau konseptual tetapi belum ditegakkan secara
konklusif atau diterima sebagai sebuah hukum (law)

5. suatu asumsi yang belum terbukti: dugaan (conjecture), spekulasi, perandaian (supposition) (1966:
2371)

6. pengertian teori menurut The new Lexicon:

suatu kumpulan organisasi dari ide-ide (organized body of ideas) mengenai kebenaran sesuatu, biasanya
ditarik dari kajian sejumlah fakta-fakta yang berhubungan dengan itu, tetapi kadang-kadang seluruhnya
merupakan hasil dari latihan imajinasi spekulatif; suatu keseluruhan umum (general body) dari asumsi-
asumsi dari prinsip-prinsip ; suatu dugaan (conjecture). (1989: 1025).

7. Teori adalah sperangkat konsep. Defenisi dan dalil yang saling terkait secara sistematis yang
dikedepankan unutk menjelaskan dan mempradiksi fenomena yang terjadi di njalan raya. (angha, Nader.
2002)

8. Teori adalah hulu atau sumber suatu proposisi ilmiah, cara mengujinya adalah melalui prosedur
penelitian dengan asumsi atau hipotesis-hoipotesis kemudian diuji atau dibuktikan berdasarkan data-
data yang dikumpulkan (Tamburaka, H.Rustam E; 1999).

9. Menurut buku Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communiation, Wadsworth, Secara umum
istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian sebagai berikut: Teori adalah abstraksi
dari realitas; Teori terdiri dari sekumpulan prinsip dan defenisi yang secara konseptual
mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis; Teori terdiri dari asumsi-asumsi,
proposisi-proposisi, dan aksioma-aksioma dasar yang saling berkaitan; Teori terdiri dari teorema-
teorema yakni generalisasi-generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris. Dari unsur di atas dapat
disimpulkan bahwa teori pada dasarnya merupakan konseptualisasi atau penjelasan logis dan empirik
tentang suatu fenomena. Bentuknya merupakan pernyataan-pernyataan yang berupa kesimpulan
tentang suatu fenomena.

10. Menurut Schwandt (2001), penelitian kualitatif memakai pengertian yang sedikit berbeda. Ada empat
pengertian teori dalam penelitian kualitatif, yaitu:

Sebagai generalisasi yang diperoleh melalui penelitian empiris,


Sebagai penjelasan sebab-akibat yang padu dan sistematis tentang berbagai fenomena sosial.

Sebagai orientasi atau perspektif untuk melihat masalah, memecahkan masalah, dan memahami serta
menjelaskan realitas sosial.

Sebagai teori kritis (critical theory), yang merupakan cara membuat teori dan produk dari cara
membuat teori itu . Cara dan produk ini bertentangan dengan cara pandang yang menghasilkan dua
pengertian pertama (a dan b) karena:

a. Melakukan tinjauan kritis terhadap konsep, pemahaman, kategori yang saat ini sudah ada tentang
kehidupan sosial manusia, yang selama ini dianggap sudah dari sananya (taken for granted).

b. Menganggap teori sebagai sesuatu yang melekat kepada praxis. Dalam tradisi empiris, ilmuan
beranggapan bahwa kegiatan ilmiahnya bukan bagian dari kehidupan sosial sehari-hari, melainkan
sebuah kegiatan terpisah dan netral. Kalau sebuah teori akan diterapkan, maka harus ada kegiatan lain
yang tidak digolongkan sebagai ilmiah. Teori kritis, sebaliknya, menganggap bahwa seorang ilmuan
harus punya kepentingan dan setiap teori sekaligus punya nilai empiris (praktis) maupun normatif.

c. Merupakan teori yang menggunakan metode kritik secara terus menerus dan ketat (imminent critique)
terhadap semua pemikiran yang saat ini sudah ada, bekerja dari dalam struktur pemikiran tersebut
untuk menemukan pertentangan-pertentangan dan hal-hal yang selama ini disembunyikan. Jadi, secara
eksplisit para teoritisi kritis bermaksud membongkar tatanan ilmiah yang selama ini dibangun lewat
cara-cara non-kritis. (Schwandt, T.A. (2001), Dictionary of Qualitative Inquiry, 2nd ed. Thousand Oaks :
Sage Publications.)

Pengertian Arsitektur

Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian arsitektur.

Marcus Pollio Vitruvius (1486)

Kesatuan dari kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan (venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas)


Banhart CL. Dan Jess Stein

Arsitektur adalah seni dalam mendirikan bangunan termasuk didalamnya segi perencanaan, konstruksi,
dan penyelesaian dekorasinya; sifat atau bentuk bangunan; proses membangun; bangunan dan
kumpulan bangunan

Van Romondt

Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia. Ruang berarti menunjuk pada semua
ruang yang terjadi karena dibuat oleh manusia atau juga ruang yang terjadi karena proses alam seperti
gua, naungan pohon dan lain-lain

Robert Gutman (1976)

Arsitektur sesungguhnya merupakan kulit ketiga manusia. Arsitektur merupakan lingkungan buatan
yang bukan saja menjembatani antara manusia dengan lingkungan melainkan sekaligus merupakan
wahana ekspresi kultural untuk menata kehidupan jasmaniah,psikologis dan sosial manusia.

Claudil (1979)

Arsitektur adalah sesuatu yang bersifat personal, menyenangkan dan memerlukan pengalaman.
Arsitektur adalah hasil persepsi dan penghargaan manusia terhadap ruang dan bentuk. Ada tiga
pengalaman arsitektur: aspek fisikal, emosional dan kebutuhan intelektual

Francis DK Ching (1979)

Arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi.

Amos Rappoport (1981)

Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut
pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat,
yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur

JB. Mangunwijaya (1992)

Arsitektur sebagai vastuvidya (wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu
terhitung pula tata bumi, tata gedung, tata lalu lintas (dhara, harsya, yana)
Auguste Perret (1963)
Arsitektur adalah seni mengorganisasikan ruang (architecture is the art of organizing space).
Walter Gropius, Bruno Taut dan Adolf Behne

Arsitektur adalah suatu ekspresi yang paling tinggi dari alam pikiran sesorang ; semangatnya,
kemanusiaannya, kesetiaannya dan keyakinannya.

Sir Henry Wotton (1624)

Commodite, Firmness, and Delight

James C. Snyder & Catanese (1981)

Arsitektur adalah ilmu dan seni tentang lingkungan binaan. Arsitektur

terutama berkaitan dengan lingkungan binaan dalam tiga skala:

lebih kecil dari bangunan - bangunan - lebih besar dari bangunan.

M.S Barliana

Arsitektur adalah lingkungan binaan

Teori Arsitektur

Teori Arsitektur, dalam hal ini dipahami sebagai pengandaian teori-teori yang tersusun sebagai unsur-
unsur yang membentuk arsitektur sebagai ilmu pengetahuan.

Teori tentang Arsitektur, teori ini berusaha menyusun definisi dan deskripsi medan pengetahuan yang
tercakup dalam sebutan arsitektur. Sasarannya adalah menjelaskan kedudukan arsitektur dalam
taksonomi ilmu pengetahuan yang berlaku pada periode yang bersangkutan. Contoh yang paling
terkenal adalah teori arsitektur yang dikemukakan oleh Vitruvius berikut semua modifikasi dan
tiruannya. Teori-teori yang berkaitan dengan arsitektur dikemukakan untuk memperlihatkan kelemahan,
ketergantungan atau kelebihan arsitektur dari bidang ilmu pengetahuan lainnya. Teori-teori dari jenis
inilah yang paling banyak dijumpai sehingga memperumit pemahaman mengenai apa yang dimaksud
dengan teori arsitektur. Sebagai contoh, teori bahasa arsitektur, fenomenologi arsitektur, 6

pendekatan sistem, dan seterusnya. Tiap teori jenis ini dapat dilacak ke sumber ilmu pengetahuan
masing-masing yang berada diluar arsitektur itu sendiri.

Teori Arsitektur. Dalam hal ini teori arsitektur berhadapan dengan solusi alternatif yang didasarkan
pada observasi atas keadaan masa sekarang disiplin arsitektur, atau menawarkan paradigma pemikiran
yang bertitik tolak pada issue-issue. Sifat teori spekulatif, antisipatorik dan katalistik telah membedakan
teoritik dari kegiatan sejarah dan kritik. Masih dalam penandingan dengan sejarah dan kritik, teori
melakukan kegiatannya pada keseluruhan abstraksi yang berbeda dari kedua hal tersebut. Yakni pada
pengevaluasian profesi arsitektur, intensi (niatan) arsitektur, dan kegayutan kultural dalam arti yang
luas. Teori berkepentingan dengan aspirasi maupun keberhasilan dari arsitektur.

Teori Arsitektur menurut para ahli :

James Steele

Suistainable Architecture adalah Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa membahayakan
kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda
dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila
ditentukan oleh masyarakat terkait.

Simond (1983)

Lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh
indera manusia. Dalam suatu lanskap karakter harus menyatu secara harmonis dan alami untuk
memperkuat karakter lanskap tersebut. Lanskap berdasarkan Simonds (1983) merupakan suatu bentang
alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia, dimana suatu
lanskap dikatakan alami jika area atau kawasan tersebut memiliki keharmonisan dan kesatuan antar
elemen-elemen pembentuk lanskap sehingga indera manusia memegang peranan yang penting dalam
merasakan suatu lanskap. Simonds (1983) membedakan elemen lanskap menjadi elemen utama dan
penunjang. Elemen utama adalah elemen lanskap yang besar dan umumnya sulit untuk diubah seperti,
gunung, sungai, lembah, hutan belantara, kekuatan alam, laut dan danau. Elemen penunjang adalah
elemen yang relatif kecil dan umumnya mudah diubah seperti, bukit, anak sungai dan alirannya.

Renzo Piano

Konsep green building adalah salah satu respon sebagai respon desain arsitektur berwawasan
lingkungan yang dipelopori oleh Renzo Piano,

"Ketika gaya dipaksa untuk menjadi merek dagang, tanda tangan, karakteristik pribadi, maka itu juga
menjadi sangkar. Upaya untuk dapat dikenali dengan biaya apapun, untuk menaruh tanda pada hal-hal,
membunuh para arsitek dan kebebasan nya untuk berkembang. Tanda pengakuan terletak pada
penerimaan dari tantangan. Dan kemudian, ya, itu tidak menjadi diidentifikasi, tetapi dengan metode,
bukan dengan merek dagang "-. Ar. Renzo Piano

Anda mungkin juga menyukai