Penambangan timah dapat dilakukan didarat (gravel pump) maupun dilepas pantai (off
shore).kegiatan penambangan didarat (alluvial) menggunakan metode pompa semprot (gravel
pump),untuk penambangan lepas pantai menggunakan kapal keruk .
Pada tambang semprot penggalian endapan dilakukan dengan menggunakan semprotan air
yang bertekanan tinggi yang berasal dari penyemprotan yang disebut monitor atau water jet
atau giant .tekanan air yang dihasilkan oleh monitor dapat diatur sesuai dengan keadaaan
material yang akan digali atau disemprot .
Metode peanambangan endapna timha sekunder merupakan serangkaian kegiatan yang
meliputi :
1.pengupasan lapisan penutup atau overburden
2.pembongkaran endapan bijih
Pemisahan dan pemurnian antara konsentrat (mineral yang dikehendaki ) dan tailing (kotoran
yang menyertai).
Awal nya air yang berada pada bak penampung disedot dengan pompa isap yang
ditempatkan pada rumah jig yang kemudian ditekan dengan pompa tekan ke monitor atau
giant yang selanjutnya diarahkan ke lapangan tempat endpan placer atau alluvial berada.tahap
pertama yaitu pengupasan overburden yang paling penting letak mulut pipa isap lumpur harus
pada tempat paling rendah pada kolam penampung lumpur sehingga lumpur tersebut secara
alamiah akan mengalir ketempat rendah.sebiaknya penyemprotan dimulai dari hilir ke arah
hulu dari bekas-bekas lembah dimana placer terdapat .
Penyemprotan dimulai dari atas atau bagian permukaan dahulu hingga membentang
mendatar kemudian berangsur angsur monitor agak ditundukkan kebawah sedikit demi
sedikit lalu disemprotkan mendatar lagi ,begitu seterusnya sampai mencapai bedrock .lumpur
dapat terkumpul dikolam penampungan lumpur lewat paritparit yang tealh dibuat kemidian
diisap dengan bantuan pompa isap .
Kemudian lumpur endapan placer tadi masuk kebagian sluice box untuk dipisahkan antara
pengotoryang masih menempel pada mineral yang dikehendaki sisa-sisa dari lumpur
pengotor yang tidsk tidak tertampung oleh riflfle padasluice box kemudian dikeluarkan
melalui pipa kebak penampungan tailing dan pengotor hasil pencucian dari washingplan juga
demikian sedangkan mineral yang dikehendaki disalurkan melalui pipa kebak penampungan
konsentrat demikian berulang-ulang.
Metode Penggalian
Metode penggalian yang digunakan pada Kapal keruk (KK) dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Long Face
Metode long face ini merupakan metode penggaian selebar kolong kerja dari pinggir kiri
kolong kerja sampai pinggir kanan kolong kerja atau sebaliknya.Metode ini bertujuan
agar pemindahan tanah dapat memperoleh hasil yang sebesar-besarnya. Dalam
penggunaannya, metode long face ini diterapkan pada kondisi:
a. Penggalian dilakukan selebar front kerja
b. Kekayaan dan penyebaran bijih timah merata
c. Batas antara lapisan tanh atas dan lapisan tanah bertimah / kaksa cukup jelas
d. Permukaan kong / batuan dasar rata
2. Short Face
Short Face adalah metode penggalian dengan cara membagi kolong kerja menjadi
beberapa irisan. Dimana tiap irisan dibagi menjadi 20-30 meter. Metode penggalian
ini diterapkan pada kondisi :
a. Penggalian dilakukan dengan memotong-motong / membagi front kerja menjadi
beberapa irisan (snee) antara 20-30 meter.
b. Penyebaran bijih timah tidak merata
c. Batas antara lapisan tanah atas dan lapisan tanah bertimah / kaksa kurang jelas
d. Permukaan kong / batuan dasar tidak rata
e. Pengaruh arus pasang surut besar / kencang sehingga menghambat gerakan kapal
keruk
f. Pengaruh gelombang dan angina cukup kuat.
2. Sistem Tekan
Sistem tekan adalah sistem penggalian pada Kapal keruk dengan penggalian ditekan
secara bertahap dari permukaan lapisan tanah atas hingga mencapai batas/kong/batuan
dasar. Penggalian dimulai dari batas pinggir kiri/kanan dengan mengikuti penekanan
ladder secara bertahap antara 0,3 sampai dengan 1 meter. Penerapan sistem ini dengan
mempertimbangkan sebagai berikut :
a. Lapisan tanah yang digali relatif tipis (5-10 meter)
b. Permukaan kong/batuan dasar tidak rata
c. Arus pasang surut cukup kuat
d. Penyebaran bijih timah tidak merata
e. Tanah yang digali relatif kompak/tidak mudah longsor.
Keuntungan menggunakan sistem tekan adalah:
a. Penggalian lebih cepat sampai batas kong
b. Tidak ada kehilangan waktu untuk mundur Kapal keruk
Kerugian menggunakan sistem tekan adalah:
1. Penggalian akan lebih lama, karena trap-trap berikutnya akan digali setelah 1 trap
yang sedang digali selesai mulai dari permukaan tanah atas sampai kong/batuan dasar.
2. Biaya produksi tinggi
Sistem Tekan
Peralatan Penggalian
Peralatan penggalian adalah semua peralatan yang berfungsi di instalasi pencucian.
1. Mangkok (bucket)
Bucket adalah suatu wadah yang menyerupai mangkok yang mempunyai fungsi sebagai
alat gali yang disusun dalam bentuk rantai, seperti rantai sepeda.
2. Ladder
Laddermerupakan komponen kapal keruk sebagai tempatdimana seluruh ladder roll
terpasang , yang berfungsi sebagai lintasan rantai bucket.
3. Ladder Roll
Ladder roll ini berfungsi sebagai penghantar rantai mangkok daripembalik bawah /
onder roll menuju pembalik atas / sevenkant.
4. Pembalik Atas (Sevenkant)
Sevenkant ini merupakan suatu poros yang berbentuk segi tujuh,yang terletak pada
bagian atas ujung ladder dan yang berfungsi untuk menggerakkan rantai mangkok agar
hasil galian dapat masuk ke storebak.
5. Pembalik bawah (Onder Roll)
Onder roll ini merupakan suatu poros membentuk silinder yangterdapat dibagian ujung
bawah ladder yang mempunyai fungsi sebagai pembalik rantai mangkok dari bagian
bawah dan memperlancar jalannya rantai mangkok dari bagian bawah menuju keatas