Ilmu usahatani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki sebaik-baiknya. Dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran atau output yang melebihi masukan atau input (Soekartawi, 2006). Pengertian efisiensi sangat relatif, efisiensi diartikan sebagai penggunaan input sekecil-kecilnya untuk mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya. Indikator efisiensinya : pupuk organik, teknologi, 2. - Lahan sebagai penyedia untuk mengolah tanaman pertanian. Namun permasalahnya banyaknya konversi lahan, kepemilikan lahan yang kurang luas atau terdapat di beberapa daerah dalam satu orang kepemilikan sehingga mengurangi efesiensi dalam penggarapan lahan pertanian, dan degradasi lahan banyak lahan yang sudah menurun unsur hara dan bahan organiknya sehingga akan menurunkan produksi pertanian. - Teknologi dan alat produksi ( alat-alat produksi, sistem budidaya, dan pengelolaan hasil pertanian). Berfungsi sebagai alat untuk memudahkan pekerjaan dalam mengolah dan budidaya pertanian, menghemat waktu dan menghasilkan produksi pertanian yang melimpah daripada menggunakan tenaga kerja manusia. Kendalanya alat produksi yang relatif mahal, dan tidak semua petani dapat membeli alat tersebut. Selain itu faktor budaya dimana banyak petani yang lebih memilih tetap menggunakan buruh tani karena sudah membudaya dan kekeluargaan dengan buruh tani tersebut. - Sumber daya manusia (pelaku produksi pertanian) Dalam berbagai bidang, sumber daya manusia menjadi pelaku utama yang menggerakkan tata laksana sebuah institusi, maupun negara. Pemerintahan yang berjalan saat ini juga diisi oleh sumber daya manusia yang tentunya adalah orang-orang yang terpilih. Dalam kata lain, mereka yang dapat duduk menjalankan tugas negara itu adalah orang yang memiliki kapabilitas lebih dari pada yang lain. Sumber daya manusia sebagai pengolah dan budidaya lahan pertanian. Kendalanya banyak tenaga manusia yang diganti ke mesin pertanian. Sehingga banyak pengangguran di pedesaan, mengakibatkan terjadinya urbanisasi dan meledaknya pengangguran di kota besar. - Manajemen (pengelolaan) usahatani adalah kemampuan petani dalam merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi faktor produksi yang dikuasai/dimiliknya sehingga mampu menghasilkan output (produksi) seperti yang diharapkan. Karakteristik sosial ekonomi petani juga mempengaruhi proses produksi pertanian, terutama berkaitan dengan proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan usahatani, diantaranya adalah Pendidikan petani (formal & non formal), Pengalaman petani, Keanggotaan dalam organisasi misalnya kelompok tani dll. 3.