Sistem tanam (cropping System): meningkatkan intensitas tanaman per kesatuan waktu
(musim) yang bertujuan meningkatkan efisien pemanfaatan sumberdaya melalui praktek :
intercropping (tumpangsari): menanam berbagai jenis tanaman dalam bidang lahan yang
sama dengan waktu yang bersamaan pada periode musim yang sama
multiple cropping (tumpang gilir): menanam berbagai jenis tanaman secara berturutan
dalam bidang yang sama pada periode musim yang sama
Contoh tanaman : TUMPANGGILIR JAGUNG-KACANG PANJANG, TUMPANGGILIR KENTANG-
BAWANG DAUN,
2. Pengapuran merupakan teknologi yang paling tepat dalam pemanfaatan tanah masam di
dasarkan atas beberapa pertimbangan:
a. Rekasi kapur sangat cepat dalam menaikkan pH tanah dan menurunkan kelarutan Al
yang meracun.
b. Respons tanaman sangat tinggi terhadap pemberian kapur pada tanah masam.
c. Efek residu kapur dapat berlangsung selama 3 sampai 4 tahun berikutnya.
d. Bahan kapur cukup tersedia dan relatif murah
3. A.
b. 4 varietas Unsoed Pada Lahan Marginal :
Varietas Slamet dan Sindoro
Pemulia : Prof. Dr. Ir. Sunarto, MS
Keunggulan : toleran tanah masam
Padi Toleran Naungan
Pemulia: Agus Riyanto, SP. Msi., dkk.
Untuk penanaman secara tumpangsari
Tahan terhadap cahaya yang kurang sampai 50%
Dapat digunakan di tengah tanaman perkebunan
Padi Gogo Sangat Genjah Berdaya Hasil Tinggi
Pemulia: Dyah Susanti, SP., MP.
Agus Riyanto, S.P., M.Si.
Prof. Ir. Totok A.D.H., M.P., Ph.D.
Tahan kering, tahan rebah, tahan suhu tinggi
Antisipasi perubahan iklim global (kering, banjir, angin, suhu tinggi)
Produksi dan mutu hasil tinggi
Umur 90 hari
Pada musim hujan normal, bisa panen dua kali, jika durasi musim hujan pendek,
petani tetap bisa panen
Deskripsi INPAGO JSPGA 136
Nasi pulen dan wangi
Agak tahan terhadap penyakit blas ras 173 dan ras 133
Cocok ditanam di lahan kering
4.