Anda di halaman 1dari 2

AUTOMATIC RAIN GAUGE (ARG)

Penakar hujan otomatis atau Automatic Rain Gauge adalah peralatan yang digunakan
untuk menghitung jumlah curah hujan dalam satuan waktu tertentu secara otomatis dengan
bantuan baterai sebagai sumber tenaganya. Pengenalan peralatan ini bertujuan untuk
memperlihatkan bagaimana peralatan ini beroperasi, bagaimana pemasangannya, bagaimana
melihat datanya dan bagaimana mengambil datanya. Berikut disampaikan komponen yang ada di
masing-masing peralatan, instalasi peralatan dan proses pengambilan data.

1) Komponen

Komponen ARG ada dua yaitu Badan ARG yang berfungsi untuk menampung dan
mengukur curah hujan, serta Logger ARG yang berfungsi untuk menghitung dan
mencatat data curah hujan

Gambar 1 : Badan ARG (A) dan Logger ARG (B)

2) Pemasangan Peralatan

Pemasangan peralatan ARG cukup sederhana dan mudah. Persyaratan yang berlaku
pada pemasangan penakar hujan manual juga berlaku pula untuk persyaratan
pemasangan ARG. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasangan adalah sebagai
berikut :

ARG harus dipasang di lapangan/halaman yang terbuka pada bagian atas 45 dari
garis sumbu ARG.
Jarak ARG ke pohon atau bangunan di sekitar ARG paling sedikit sama tinggi
dengan pohon atau bangunan di sekitar ARG.
ARG dipasang di atas tonggak kayu yang dibeton dan dicat dengan tir/menit, dan
ARG dipaku atau disekrup kuat pada tonggak kayu.
Setelah di pasang, tinggi bibir corong ARG dari muka tanah harus 120 cm dan rata
(waterpas)
Sekeliling ARG di pasang pagar setinggi 1 (satu) meter dan diberi kunci.

Rain gauge adalah jenis alat yang digunakan oleh meteorologist dan hidrologis untuk
mengukur jumlah curah hujan dalam periode waktu tertentu. Kebanyakan rain gauge menghitung
curah hujan dalam satuan millimeter. Rain gauge tipping bucket terdiri dari silinder tembaga
yang menempel di atas tanah. Di atas silinder terdapat pipa yang mengumpulkan dan
menyalurkan curah hujan. Hujan jatuh ke salah satu bucket atau keranjang dari dua bucket , yang
saat bucket yang satu penuh dengan cepat bucket yang kedua akan menampung hujan yang turun
seperti jungkat-jungkit. Setelah jumlah hujan sama dengan 0,2 mm maka bucket akan jatuh dan
sinyal elektrik akan terekam di rekorder.

Rekorder tersebut terdiri dari pena yang dipasang di roda gigi yang akan bergerak setiap
sinyal terkirim dari kolektor. Tipping bucket tidak seakurat standar rain gauge karena hujan yang
turun mungkin berhenti saat bucket sudah penuh. Tipping bucket bagus saat menghitung gerimis
dan hujan yang sangat ringa. Jika rekorder dilengkapi dengan waktu maka bisa ditentukan berapa
banyak hujan yang turun selama waktu tersebut tanpa harus berada di stasiun curah hujan. Satu
kelemahan tipping bucket adalah ketidakmampuan estimasi rain gauge saat hujan lebat.

Anda mungkin juga menyukai