PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam
dalam kurun waktu tertentu di dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan. Hal
ini berarti perlu perumusan yang jelas dan terarah dan fisible mengenai tujuan
pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan dapat berupa tujuan ideal, tujuan jangka
panjang, tujuan jangka menengah dan rencana strategis yang terlihat dengan
(SNP). Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses,
1
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan.
kewenangan dan peran yang luas untuk merancang dan melaksanakan pendidikan
sesuai dengan potensi dan kondisinya masing-masing dengan tetap mengacu pada
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
pembelajaran, dan sistem penilaian. Salah satu upaya untuk membantu sekolah agar
2
dapat memenuhi Standar Nasional Pendidikan, diperlukan pemahaman yang
standar proses karena dalam waktu dekat tahun 2018 dilakukan evaluasi, akreditasi,
dan Sertifikasi untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan SMPN Binaan
berbasis sekolah yang merupakan usaha untuk memberdayakan potensi yang ada di
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
Kota Dumai ;
3
3. Tersosialisasikannya program pengembangan standar proses di SMPN Binaan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Instrumen
pendidikan yang disusun oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dan
instrumen juga disusun dengan mengacu pada peraturan terkait lainnya. Standar
nasional pendidikan tersebut meliputi: (1). standar isi, (2). standar proses, (3).
standar kompetensi lulusan, (4). standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5).
standar sarana dan prasarana, (6). Standar pengelolaan, (7). standar pembiayaan,
B. STANDAR PROSES
nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan PP No. 19 tahun 2005
5
dijelaskan bahwa Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan
Lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan
Republik Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit
semester.
(evaluasi) menjadi jelas dan sisitematis. Ini berarti perencanaan pembelajaran pada
pembelajaran yang dibuat oleh guru meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
6
pembelajaran sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum. Pelaksanaan proses
pembelajaran harus memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per kelas dan
beban mengajar maksimal per guru, rasio maksimal buku teks pelajaran setiap
peserta didik, dan rasio maksimal jumlah peserta didik setiap kelas (PP Nomor 19
informasi dari proses dan hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian
pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan (PP Nomor 19
satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses yang
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap
7
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi
8
Strategi pemenuhan standar proses diantaranya :
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
pendekatan ilmiah;
kompetensi;
9
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso),
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik.
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan
pendidikan.
10
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses
(tematik antar matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu
D. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
11
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta
f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
kompetensi;
g. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
12
pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
13
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
ketercapaian kompetensi;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
penutup; dan
berikut:
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
14
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
E. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Jumlah rombongan belajar per satuan pendidikan dan jumlah maksimum peserta
didik dalam setiap rombongan belajar untuk satuan pendidikan SMP/MTs jumlah
rombongan belajar 3-33 dengan jumlah maksimum peserta didik per ombongan
15
Pengelolaan Kelas dan Laboratorium
a. Guru wajib menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dalam menghayati dan
kehidupan bersama.
b. Guru wajib menjadi teladan bagi peserta didik dalam menghayati dan
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
c. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik dan sumber daya
d. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
e. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh
peserta didik.
peserta didik.
h. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar
mengemukakan pendapat.
16
j. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
k. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata
pelajaran; dan
l. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
dan
17
2. Kegiatan Inti
peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik
pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih
b. Pengetahuan
belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan
saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar
peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun
18
c. Keterampilan
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata
pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk
based learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
berikutnya.
19
F. PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN
(authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik yang mampu
konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk
dan refleksi. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan
di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan,
dan tes tulis. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan
supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan.
pengawas.
20
1. Prinsip Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dan dinas
3. Proses Pengawasan
a. Pemantauan
b. Supervisi
pelatihan.
21
c. Pelaporan
d. Tindak Lanjut
22
BAB III
KESIMPULAN
dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu, dan bertujuan untuk
bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Standar
Nasional Pendidikan itu dapat membawa pendidikan Indonesia lebih bermutu dan
berkualitas jika delapan standar itu dilaksanakan dengan hati-hati dan tepat guna.
Delapan satndar itu adalah standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
Delapan SNP di atas memiliki keterkaitan satu sama lain dan sebagian
standar menjadi prasyarat bagi pemenuhan standar yang lainnya. Dalam kerangka
dan Prasarana (Sarpras), dan Standar Pembiayaan. Bagian yang termasuk pada
komponen proses adalah Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Evaluasi,
23
DAFTAR PUSTAKA
Permendikbud RI No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah
24