Anda di halaman 1dari 8

1.

Visi, misi, perbedaannya

Visi strategis menggambarkan aspirasi manajemen di masa depan, serta menjelaskan


alur strategis dan arah jangka panjang perusahaan.
Menyusun Visi
Menggambarkan cita-cita masa depan manajemen terhadap perusahaan kepada
para stakeholder.
Memberikan arah kemana perusahaan akan menuju.
Memberikan alasan yang kuat tentang arah yang diambil perusahaan tersebut.
Menggunakan bahasa yang khas dan spesifik untuk membedakan
dengan pesaingnya.

Menyusun Misi
Gunakan bahasa yang khas untuk memberikan identitas perusahaan yang berbeda
dari pesaing.
Gambarkan bisnis dan tujuan perusahaan saat ini:
Who we are
What we do
Why we are here
Fokus dalam menggambarkan bisnis perusahaan.

Perbandingan Visi & Misi


Visi menggambarkan cita-cita perusahaan untuk masa depan (where we are
going).
Misi menggambarkan tujuan perusahaan dan bisnisnya saat ini (Who
we are, what we do, why we are here).

Menghubungkan Visi dan Misi Melalui Core Values


Core Values (Nilai-nilai inti):
Keyakinan, sifat-sifat, kebiasaan-kebiasaan, dan tingkah laku yang diharapkan
untuk ditunjukkan oleh karyawan dalam menjalankan bisnis dan mencapai visi dan
misi perusahaan.
Menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya perusahaan, serta membuat
budaya tersebut menonjol ketika mendapat dukungan kuat dari manajemen puncak
perusahaan.
Cocok/sejalan dengan visi, misi dan strategi perusahaan, serta berkontribusi
terhadap kesuksesan bisnis perusahaan.

Nilai-nilai inti (core values) perusahaan adalah kepercayaan, sifat, dan norma-norma
perilaku personil perusahaan yang diharapkan diperagakan dalam menjalankan
bisnis perusahaan guna mencapai visi strategis dan misi perusahaan.

2. 5 GCS

Low-cost Provider Strategy


Pendekatan effective low-cost:
Melakukan cost saving yang sulit untuk ditiru.
Menghindari penurunan kualitas produk sampai pada level yang cukup rendah.
Competitive advantage & resiko:
Keuntungan total yang lebih besar dan peningkatan market share yang didapat dari
kompetitor yang tidak dapat menandingi harga.
Profit margin yang lebih besar ketika menjual produk pada harga yang bersaing
dengan pesaing.
Harga yang rendah belum tentu dapat menarik pelanggan baru.
Dapat menyulut perang harga jika pesaing membalas dengan menurunkan
harga.

Keunggulan low-cost:
Biaya kumulatif perusahaan sepanjang value chain harus lebih rendah dari pesaing.
Bagaimana mendapatkan keunggulan low-cost:
Lakukan kegiatan value chain lebih efektif daripada pesaing.
Benahi value chain perusahaan untuk mengurangi atau memutus aktivitasaktivitas
yang menimbulkan biaya yang tidak perlu.

Metode-Metode Pemotongan Biaya


Berusaha mendapatkan semua skala ekonomi yang bisa didapat.
Memanfaatkan pengalaman & efek dari learning-curve.
Mengoperasikan dengan kapasitas penuh.
Meningkatkan efisiensi supply-chain.
Mengganti dengan input (bahan mentah) yang lebih murah jika memungkinkan
untuk tidak mengorbankan kualitas.
Menggunakan bargaining power terhadap suplier.
Menggunakan sistem IT yang dapat membantu efisiensi operasi.
Menggunakan teknologi yang maju.
Memanfaatkan outsourcing atau integrasi vertikal jika dapat mengurangi cost.
Memotivasi pegawai.
Kapan Menggunakan Strategi Low-Cost
Kompetisi harga dengan pesaing cukup ketat.
Produk yang ada identik.
Sulit membuat diferensiasi produk.
Pelanggan tidak menginginkan produk/inovasi baru.
Pelanggan tidak perlu biaya tinggi untuk pindah produk.
Broad-differentiation Strategy
Pendekatan diferensiasi yang efektif:
Mempelajari kebutuhan dan perilaku pelanggan, value pelanggan, serta kemauan
mereka untuk membayar suatu produk yang unik.
Menggabungkan fitur yang menarik pelanggan dan berbeda dari yang lain.
Menggunakan harga yang lebih mahal untuk mengganti biaya diferensiasi.

Keuntungan diferensiasi:
Memberi harga premium untuk produk perusahaan.
Meningkatkan penjualan karena diferensiasi yang menarik pelanggan.
Brand loyalti membuat pelanggan setia pada produk perusahaan.

Mengelola Value Chain Untuk Mendapatkan Diferensiasi


Membuat fitur produk dan performansi yang menarik pelanggan dari berbagai
segmen.
Meningkatkan customer service atau memberi service tambahan.
Berinvestasi dalam aktivitas R&D.
Berusaha untuk meningkatkan inovasi & teknologi.
Mengejar continuous quality improvement.
Meningkatkan aktivitas marketing dan pembangunan brand.
Mencari bahan mentah berkualitas tinggi.
Menekankan pada aktivitas pengelolaan SDM yang dapat meningkatkan skill,
expertise, dan knowledge.
Kapan Menggunakan Strategi Diferensiasi
Pelanggan memiliki kebutuhan yang beragam.
Ada banyak cara untuk membuat diferensiasi produk.
Pendekatan diferensiasi setiap pesaing berbeda-beda.
Perubahan teknologi berjalan cepat, sehingga kompetisi berputar
pada evolusi produk.

Kapan Memakai Strategi Low-Cost atau Focused Differentiation


Target market cukup besar untuk memberi keuntungan, dan menawarkan potensi
pertumbuhan yang bagus.
Pemain utama di industri tersebut memilih untuk tidak berkompetisi di market
tersebut.
Sulit bagi pesaing yang multi-segment untuk memenuhi kebutuhan khusus dari
market tersebut.
Industri memiliki berbagai macam segmen.
Pesaing tidak memiliki minat pada segmen tersebut.

Kapan Menggunakan Best-Cost Provider Strategy


Diferensiasi produk menjadi hal yang biasa di industri.
Banyak pelanggan value-conscious yang lebih memilih produk kelas menengah.
Ada celah kompetitif di pasar untuk produk dengan kualitas menengah dengan
harga di bawah rata-rata, atau produk kualitas tinggi dengan harga rata-rata.
Kondisi ekonomi memaksa pelanggan untuk menjadi value-conscious.
3. Strategi
Strategi : Serangkaian aksi yang diambil manajemen perusahaan tersebut untuk
menjadi lebih baik dari kompetitornya dan mendapatkan profitabilitas yang
superior.
Strategi Perusahaan merupakan rencana aksi untuk menjadi lebih baik daripada
kompetitor dan mencapai superioritas dalam memperoleh laba.

Strategy is all about HOW


Bagaimana cara menarik dan menyenangkan pelanggan
Bagaimana cara berkompetisi dengan para pesaing
Bagaimana cara menempatkan diri di pasar (positioning)
Bagaimana cara merespons perubahan kondisi ekonomi dan pasar
Bagaimana cara mengubah peluang-peluang atraktif menjadi alat untuk
mengembangkan bisnis perusahaan
Bagaimana cara mencapai target-target kinerja perusahaan

Strategy is about Competing Differently


Meniru strategi kompetitor jarang berhasil.
Strategi suatu perusahaan harus memiliki sesuatu yang berbeda, yang dapat
menjadi kelebihan dibanding kompetitornya.
Pada dasarnya, strategi adalah melakukan sesuatu yang tidak (atau tidak mampu)
dilaksanakan oleh kompetitor bukan berarti harus 100% berbeda, tetapi setidaknya
berbeda dalam beberapa hal penting.
Strategi memberi arahan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
oleh suatu perusahaan.

Mengapa Strategi Perusahaan Selalu Berevolusi


Strategi perlu diubah untuk merespons:
Perubahan kondisi pasar
Kemajuan teknologi
Langkah tak terduga dari kompetitor
Perubahan kebutuhan pelanggan
Adanya peluang pasar
Ide-ide baru dalam meningkatkan strategi

4. Tujuan Manajemen Strategi


Tujuan strategi :
Menentukan tindakan yang harus diambil untuk:
Meningkatkan kinerja keuangan
Memperkuat posisi kompetitif
Memperoleh sustainable competitive advantage
Kreatifitas, strategi berbeda dapat:
Menghasilkan laba diatas rata-rata industri.
Meningkatkan tekanan kompetitif terhadap pesaing.
5. Suistainable competitive advantages
Inti dari strategi adalah untuk usaha-usaha untuk mencari competitive advantage
dibandingkan para kompetitor

Competitive advantage didapat ketika:


Memiliki kelebihan dalam menarik pelanggan/buyer dibanding kompetitor
Mampu bertahan dari tekanan-tekanan kompetitor
Banyak cara untuk mendapat competitive advantage, tetapi semuanya akan
melibatkan:
Memberikan value kepada pelanggan yang superior dibanding kompetitor.
Memberikan value yang sama dengan kompetitor kepada pelanggan, tetapi
dengan cost yang lebih rendah.
Jika pelanggan mendapat alasan untuk tetap memilih produk suatu perusahaan
secara terus menerus dibanding kompetitornya, maka competitive advantage
tersebut bisa disebut sustainable (berkelanjutan) Customer Loyalty

Membangun competitive advantages dengan cara:


Menjadi industri penyedia jasa berbiaya murah (efisien)
Berkompetisi lebih unggul dari pesaing dalam memberikan fitur yang berbeda
(efektif)
Menawarkan harga terendah untuk berbagai macam barang (harga terbaik)
Fokus pada suatu ceruk pasar tertentu (efisien dan/atau efektif)
5 Pendekatan Strategi untuk mendapatkan Sustainable Competitive Advantage

Kasus, Visi misi, Analisis SWOT

SWOT Analysis, alat yang powerful untuk mengukur:


Kekuatan Internal (basis dari strategi)
Kelemahan Internal (Kapabilitas yang kurang)
Kesempatan Pasar (Strategic Objective)
Ancaman Eksternal (Strategic Defense)

SWOT Analysis termasuk juga:


Mengambil kesimpulan dari daftar SWOT tentang kondisi keseluruhan
perusahaan.
Menterjemahkan kesimpulan ini menjadi tindakan-tindakan strategis yang:
Mencocokkan strategi dengan kekuatan internal dan market opportunity.
Memperbaiki kelemahan-kelemahan penting, serta mempertahankan diri dari ancaman-
ancaman
eksternal.

Anda mungkin juga menyukai