Anda di halaman 1dari 5

Leonardo Bagas Ernowo

15015026
Proyek Cable-Car Bandung

A. Gambaran Umum Proyek

Proyek cable car (kereta gantung) bandung yang berjudul Pengadaan badan usaha Pembangunan
3 koridor kereta gantung merupakan salah satu solusi kemacetan yang ada di bandung.
Penggunaanya yang tidak menggunakan ruas jalan diharapkan dapat menjadi solusi atas kepadatan
jalur darat di Bandung. Selain mengurangi kepadatan jalan, kereta gangtung atau cable car juga
ramah lingkungan, aman, nyaman, cepat, tepat waktu, terjangkau, tingkat keselamatan tinggi dan
memiliki kapasitas angkut yang besar. Maka dari itu proyek ini diharapkan menjadi sebagai salah
satu solusi permasalahan transportasi di kota bandung dan merupakan salah satu alat transportasi
yang ramah lingkungan, aman, nyaman, cepat, tepat waktu, terjangkau, tingkat keselamatan tinggi
dan memiliki kapasitas angkut yang cukup besar serta dapat dijadikan sebagai sarana wisata.

Proyek ini memiliki rancangan biaya sebagai berikut,

Berikut perkiraan jalur yang digunakan,


Leonardo Bagas Ernowo
15015026
B. Menentukan PDM

Berdasarkan sumber informasi, pemerintah bandung sebagai owner mengundang swasta dalam
skema kerja sama pemerintah-swasta. Pemerintah mengajak pihak swasta untuk berpartisipasi
dalam pengadaan proyek kali ini sebagai penanggung jawab untuk perancangan dan pelaksanaan
konstruksi sekaligus dimana pemerintah memberikan jaminan sebagai bentuk dukungan
pemerintah dalam pembanguna proyek ini. Model kerja sama pemerintah-swasta yang diusung
oleh pemkot Bandung adalah BOOT (Built Own Operate Transfer).

Mdaka dari itu PDM yang tepat untuk pemerintah adalah Design-Build (DB). DB adalah sistem
pelaksanaan proyek yang memiliki hanya satu entitas yang bertanggung jawab untuk
perancangan dan pelaksanaan konstruksi sekaligus. Pemilihan design-builder oleh owner dapat
dilakukan dengan kompetitif maupun dengan negosiasi. Dengan DB maka owner hanya akan
berhubungan dengan satu entitas untuk dua tahapan proyek dan menghindari ketidaksepahaman
antara perancang dan pelaksana.

Terdapat beragam arrangement untuk kontrak DB yang menyediakan berbagai fungsi lain untuk
melaksanakan proyek, seperti fungsi pendanaan, penyewaan, operasi dan pemeliharaan. Pada
proyek kali ini pemerintah bandung menggunakan sistem turnkeys yang berarti tanggung jawab
pembangunan dan operasi proyek ada di design-builder dimana ketika proyek selesai design-
builder turn over the keys atau mengembalikan proyek ke pemerintah. Turnkeys yang
digunkan di proyek ini adalah BOOT (Built Own Operate Transfer) dimana pihak design-builder
membangun kemudian memiliki serta megioperasikan proyek tersebut, baru kemudian setelah
proyek selesai proyek dikembalikan ke pemerintah.

Namun dalam pelaksanaannya, terjadi perubahan metode pengadaan sehingga PDM yang
digunakan pada proyek ini adalah Design Bid Build dimana owner (pemerintah Kota Bandung)
membutuhkan baik perancang maupun pelaksana konstruksi. Dalam tahapan pengadaan (bid),
akhirnya pemerintah kota Bandung melakukan lelang untuk pemilihan kontraktor yang akan
melaksanakan konstruksi cable car ini. Pelelangan dilakukan lantaran menggunakan lahan milik
Pemerintah Kota. Pelelangan dilakukan dengan metode pasca kualifikasi yaitu kualifikasi
dilakukan setelah evaluasi penawaran oleh daftar calon pelaksana.
Leonardo Bagas Ernowo
15015026

C. Analisis AMDAL

Amdal merupakan kajian dampak besar bagi lingkungan hidup yang dibuat pada tahap
perencanaan dan berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan. Di Indonesia, secara umum
prosedur AMDAL adalah sebagai berikut,
1. Proses Penapisan:
Proses penapisan (Proses Seleksi) wajib AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah
suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
2. Proses Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib mengumumkan
rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan penyusunan
AMDAL.
3. Proses Pelingkupan
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup permasalahan
dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang terkait dengan rencana kegiatan..
4. Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada
Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai.
5. Proses penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang
telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL).
6. lingkungan
1. Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
diterbitkan oleh:
b. Menteri, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai pusat;
a. gubernur, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai provinsi; dan
c. bupati/walikota, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai
kabupaten/kota.
2. Penerbitan keputusan wajib mencantumkan:
a) dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan;
Leonardo Bagas Ernowo
15015026
b) pertimbangan terhadap saran, pendapat dan tanggapan yang diajukan oleh
warga masyarakat.

Pada proyek cable-car ini sudah ditentukan bahwa diperlukan adanya AMDAL karena
pembangunannya yang melintasi kawasan strategis. Pemerintah juga sebagai owner telah
mengumumkan proyek ini ke masyarakat luas.Artinya pemerintah tinggal melakukan proses
pelingkupan sama persetujuan kelayakan lingkungan.

Sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan hal-hal yang dikaji
dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan
masyarakat.

1. Aspek fisik kimia. Cable car merupakan moda transportasi yang ramah lingkungan karena
menggunakan listrik sehingga tidak mengeluarkan emisi gas buang dan tidak bising.
2. Luasnya ruang lingkup proyek cable car memungkinkan akan banyaknya lahan yang terpakai
untuk pengadaan stasiun, tiang-tiang, dan alat-alat lain untuk menunjang kinerja sistem cable car.
Namun lahan yang digunakan cable car kemungkinan bukan lahan hijau sehingga tidak terlalu
merusak lingkungan.
3. Sosial-ekonomi. Proyek cable car dinilai baik untuk meningkatkan perekonomian yaitu
Mobilisasi akan lebih aman, nyaman, cepat, tepat waktu, dan terjangkau, sehingga akan
perekonomian dengan beralihnya kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi ke cable
car. Dengan beralihnya penggunaan kendaraan pribadi tadi, diharapkan akan meminimalkan
kemacetan sehingga arus mobilisasi semakin cepat yang akan menurunkan pengeluaran banyak
pihak. Kota Bandung akan semakin ramai sebagai tempat wisata, cable car akan menambah daya
tarik wisatawan yang akan menunjang perekonomian kota Bandung. Berdasarkan hasil survei Tim
Kajian Pembangunan Sarana Pariwisata Kereta Gantung (Cable Car) dari Institut Teknologi
Sepuluh Nopember pada saat liburan panjang menyebutkan, 95 persen wisatawan tertarik dengan
keberadaan sarana wisata kereta gantung. Hasil survei, wisatawan ingin menikmati pemandangan
alam dari atas, katanya memiliki sensasi luar biasa

4. Sosial-budaya. Beralihnya budaya mengendarai motor dan mobil pribadi ke cable car sehingga
macet dapat teratasi dan alasan keterlambatan karena macet dapat dihilangkan.
Leonardo Bagas Ernowo
15015026

LAMPIRAN

Sumber :

https://ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/bump-indo-full.pdf

http://www.trainingproper.com/prosedur-amdal/

https://furqaninspiration.wordpress.com/2017/01/01/cable-car-project-bandung-sky-bridge/

Anda mungkin juga menyukai