Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN TUGAS BESAR

SI-4243 REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA

“Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah


SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda Semester II Tahun Ajaran 2018/2019”

Dosen:
Dr. Ir. Sri Hendarto, M.Sc.
Russ Bona Frazila, S.T., M.T., Ph.D.

Asisten:
Rafika Almira, S.T.

Disusun Oleh:
Kelompok 11
Septyadi Rendra Santoso 15015020
Leonardo Bagas Ernowo 15015026

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS BESAR


SI-4243 REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah
SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda

Disusun Oleh:
Kelompok 11
Septyadi Rendra Santoso 15015020
Leonardo Bagas Ernowo 15015026

Telah Disetujui dan Disahkan oleh:


Bandung, Mei 2019

Asisten

Rafika Almira, S.T.

Dosen Dosen

Dr. Ir. Sri Hendarto, M.Sc. Russ Bona Frazila, S.T., M.T., Ph.D.
NIP 195505231982031002 NIP 197103101997021001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, dan limpahan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas besar
Rekayasa Prasarana Antar Moda bagian bandara ini tepat waktu. Tugas Besar ini
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi kuliah dan juga sebagai
pelengkap mata kuliah Rekayasa Prasarana Antar Moda pada Program Studi Teknik
Sipil Institut Teknologi Bandung.
Dalam penulisan tugas besar ini, tentu banyak pihak yang telah membantu
penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:.
1. Dr. Ir. Sri Hendarto, M.Sc. dan Russ Bona Frazila, S.T., M.T., Ph.D. selaku
dosen mata kuliah Rekayasa Prasarana Antar Moda yang telah memberikan
materi yang mendukung penyusunan laporan selama perkuliahan.
2. Asisten mata kuliah yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan sehingga penyelesaian tugas besar ini dapat berjalan dengan
lancar.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Akhir kata, penulis bersedia menerima baik kritik maupun saran yang dapat
membangun baik penulis maupun pembaca agar dapat berkarya dengan lebih baik.
Selain itu, penulis meminta maaf jika terdapat kekurangan dalam tugas besar ini.
Semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Bandung, Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

iii
DAFTAR GAMBAR

iv
DAFTAR GRAFIK

v
DAFTAR TABEL

vi
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia yang terdiri atas
13.466 pulau dengan sekitar 7.000 pulau yang berpenghuni. Untuk memenuhi
kebutuhan hidup, tentu tidak seluruh pulau dapat mengakomodasi seluruh
kebutuhannya. Transportasi laut merupakan salah satu solusinya. Transportasi
tersebut tentu memerlukan sistem untuk dapat mengefisiensikan pergerakan dari
satu tempat ke tempat lainnya. Untuk menunjang kebutuhan tersebut, maka dibuat
istilah pelabuhan sebagai node transportasi laut.

Pelabuhan merupakan salah satu prasarana transportasi yang cukup penting


bagi sebuah negara, terutama pada negara maritim seperti Indonesia sebab
pelabuhan dapat membantu meningkatkan ekonomi negara. Dengan adanya
pelabuhan maka kegiatan ekonomi suatu negara akan dapat menjadi lebih lancar,
karena berdasarkan pada fakta yang ada pada beberapa negara, barang – barang
ekspor impor sebagian besar dikirim melalui jalur laut (menggunakan kapal) yang
berarti membutuhkan pelabuhan atau tempat untuk bertambat, meskipun rute
perjalanan yang dituju dapat dilalui oleh alat transportasi lain. Hal tersebut dapat
terjadi mengingat jumlah barang yang dapat diangkut oleh kapal lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah barang yang dapat diangkut oleh armada lain seperti
pesawat.

Dalam tugas besar mata kuliah SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
tentang pelabuhan ini akan dibahas mengenai perancangan Pelabuhan Taddan yang
terletak di Pulau Madura, Taddan, Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Sebagai salah satu produsen komoditas seperti tembakau, cengkeh, dan gula,
kegiatan ekonomi masyarakat akan meningkat bila prasarana transportasi melalui
pelabuhan ditingkatkan. Meskipun Madura sudah terhubung dengan Surabaya
melalu jembatan Suramadu, pemaksimalan fungsi pelabuhan Taddan akan
meningkatkan efektifitas dari segi waktu dan biaya dala proses transportasi
komoditas tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan Pelabuhan

1
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

Taddan sebagai usaha dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Madura.


Peracangan Pelabuhan Taddan pada tugas besar ini meliputi kebutuhan fasilitas sisi
laut dan sisi darat pelabuhan, yang dilengkapi dengan desain traffic serta layout
pelabuhan.

I.2 Tujuan
Laporan tugas besar ini dimaksudkan sebagai latihan dalam perencanaan
pelabuhan agar nantinya dalam perencanaan yang sesungguhnya penulis dapat
mengaplikasikan poin-poin yang telah dilakukan dalam penyusunan laporan ini.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam laporan tugas besar ini yaitu:

1. Menghitung kebutuhan fasilitas sisi darat Pelabuhan Taddan.


2. Menghitung kebutuhan fasilitas sisi laut Pelabuhan Taddan.

I.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup untuk mencapai tujuan tugas besar ini mencakup:

1. Analisis demand di tahun rencana


2. Perhitungan dimensi fasilitas sisi darat
3. Perhitungan dimensi fasilitas sisi laut
4. Desain layout pelabuhan.

I.4 Sistematika Penulisan


Laporan tugas besar ini terdiri atas 6 bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I – PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, tujuan, ruang lingkup, serta sistematika penulisan
untuk pengerjaan tugas besar rekayasa moda.

BAB II – METODOLOGI

Bab ini membahas diagram alir, standar perancanaan teknis dan kebutuhan data
untuk pengerjaan tugas besar rekayasa moda.

BAB III – DEMAND FORECASTING

Bab ini membahas konsep dan hirarki pelabuhan, metoda proyeksi, penentuan
daerah hinterland, dan demand forecasting.

2
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

BAB IV – ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA PELABUHAN SISI


LAUT

Bab ini membahas analisis lokasi pelabuhan berdasarkan peta topografi dan
bathymetry, kebutuhan break water, alur kolam pelabuhan, dan kebutuhan panjang
dermanga untuk menentukan kebutuhan prasarana pelabuhan sisi laut di Pelabuhan
Taddan.
BAB V – ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA PELABUHAN SISI
DARAT

Bab ini membahas analisis kebutuhan terminal peti kemas, kebutuhan dry bulk
kebutuhan General Cargo, dan kebutuhan Liquid untuk menentukan kebutuhan
prasarana pelabuhan sisi darat di Pelabuhan Taddan.
BAB VI – PENUTUP

Bab ini menjabarkan kesimpulan dan saran dari laporan tugas besar kali ini.

3
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

BAB II
METODOLOGI

II.1 Diagram Alir


Tahapan pengerjaan tugas besar ini dapat dilihat pada flowchart sebagai berikut:

Gambar II. 1 Diagram Alir Tahapan Studi

4
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

Tahapan studi merupakan proses yang berkesinambungan dalam


mengerjakan tugas besar ini agar dapat mencapai tujuan. Adapun tahapan-tahapan
studi dalam pengerjaan tugas besar kali ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data yang diperlukan
dalam keperluan analisis dan perhitungan desain dalam tugas besar ini.
2. Perencanaan Pengembangan Fasilitas Sisi Darat di Terminal Pelabuhan
Taddan
Perencanaan pengembangan fasilitas sisi darat akan dikerjakan untuk
mengakomodasi arus peti kemas dan General Cargo pada saat umur
rencana.
a. Data PDRB dan produksi komoditas digunakan untuk:
 Analisis kebutuhan container yard
 Analisis kebutuhan container freight station
 Analisis kebutuhan peralatan bongkar muat
 Analisis kebutuhan parkir
 Penentuan daerah hinterland
b. Setelah menentukan daerah hinterland, dilakukan demand
forecasting dengan input data penumpang. Selanjutnya, demand
forecasting digunakan untuk analisis panjang dermaga. Demand
forecasting meliputi :
 Pergerakan peti kemas (dengan metode ekonometrik)
 Pergerakan General Cargo (dengan metode timeseries)
 Pengukuran arus
3. Perencanaan Pengembangan Fasilitas Sisi Laut di Pelabuhan Taddan
Perencanaan pengembangan fasilitas sisi laut terdiri dari:
 Analisis lokasi dengan input data topografi wilayah
 Analisis kebutuhan breakwater dengan input data kecepatan dan
arah arus
 Analisis kebutuhan alur kolam pelabuhan
 Analisis panjang dermaga

5
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

4. Desain Layout Pelabuhan


Setelah dilakukan perencanaan pengembangan fasilitas sisi darat dan sisi
laut pelabuhan, dapat dilakukan desain layout pelabuhan rencana.

Setelah didapat layout rencana desain Pelabuhan Taddan, dibuat kesimpulan


dan saran dari pengerjaan tugas besar ini. Kesimpulan yang diperoleh harus dapat
menjawab tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari hasil analisis dan kajian
yang telah ditentukan, dibuat saran dan masukkan untuk pengerjaan tugas besar di
masa mendatang.

II.2 Standar Perancangan Teknis


Standar-standar yang dibutuhkan untuk perancangan Pelabuhan Taddan,
Madura ini yaitu:

1. Triatmodjo, Bambang. 2009. Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta


Offset Yogyakarta
2. Thoresen, Carl A. 2014. Port Designer’s Handbook Third Edition. London:
ICE Publishing
3. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 414 Tahun 2013
4. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 901 Tahun 2016
5. Port Development Second Edition. UNCTAD

Metode yang digunakan untuk menghitung estimasi kebutuhan fasilitas sisi


darat Terminal Peti Kemas Pelabuhan Taddan dapat dijabarkan menjadi langkah-
langkah sebagai berikut:

1. Menentukan demand peti kemas dan General Cargo Pelabuhan Taddan


sesuai tahun rencana.
2. Menentukan besarnya demand untuk setiap pergerakan darat.
3. Menghitung estimasi fasilitas sisi darat Pelabuhan Taddan berdasarkan
demand yang telah dihitung untuk setiap pergerakan.

Proyeksi demand peti kemas merupakan langkah awal perencanaan untuk


memproyeksikan besarnya pergerakan peti kemas pada tahun rencana sehingga
proses perancangan fasilitas terminal peti kemas dapat didasarkan pada proyeksi
tersebut. Langkah awal proyeksi demand adalah berupa penentuan hinterland,

6
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

yakni keseluruhan daerah operasi Pelindo III yang berpusat di Surabaya. Dalam
pengerjaan tugas besar ini, variabel bebas pengerjaan adalah kompenen yang
mempengaruhi besarnya hinterland dan variabel tidak bebas berupa arus petikemas
hinterland.

Persamaan yang akan digunakan untuk memprediksi demand peti kemas


berupa analisis regresi linear berdasarkan pada variabel bebas yang sudah
ditentukan. Analisis regresi linear dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan
Microsoft Excel. Persamaan regresi linear yang digunakan adalah sebagai berikut,

𝑌 = 𝐴 + 𝐵𝑋
Dengan mengetahui persamaan hasil regresi linear, maka dapat dilakukan proyeksi
terhadap nilai variabel bebas. Proyeksi nilai variabel bebas dilakukan sampai pada
tahun rencana.

Metode yang diperlukan untuk menghitung panjang dermaga Pelabuhan


Taddan dapat dijabarkan menjadi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung kapasitas eksisting pelabuhan


2. Menentukan kebutuhan kapasitas pelabuhan sesuai tahun rencana.
3. Membandingkan apakah kapasistas eksisting memenuhi kebutuhan untuk
proyeksi demand tahun rencana.
4. Bila tidak memenuhi, maka tidak diperlukan rencana pengembangan
fasilitas eksisting pelabuhan.
5. Bila memenuhi, maka diperlukan pengembangan sesuai dengan demand.
6. Menghitung panjang dermaga sesuai prosedur yang berlaku.

Berdasarkan volume peti kemas total pada tahun rencana yang telah
dihitung pada bab sebelumnya, maka diperlukan perhitungan panjang dermaga
yang dibutuhkan untuk mengetahui apakah panjang dermaga eksisiting dapat
mengakomodir volume peti kemas pada tahun rencana tersebut.

Panjang dermaga dapat dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝐿𝑝 = 𝑛 × 𝐿𝑜𝑎 + (𝑛 − 1)15 + 50

7
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

dimana:

Loa : Panjang kapal rencana yang akan menambat di pelabuhan

n : Jumlah tambatan kapal

Untuk mengetahui jumlah tambatan kapal yang diperlukan, perlu diketahui


terlebih dahulu Berth Occupancy Ratio (BOR). Berikut adalah persamaan
perhitungan nilai Berth Occupancy Ratio (BOR):

𝑉𝑠 × 𝑆𝑡
𝐵𝑂𝑅 =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 × 24 × 𝑛

dimana:

BOR : Berth Occupancy Ratio (BOR)

Vs : Jumlah kapal yang akan dilayani (unit/tahun)

St : Service time (unit/tahun)

Waktu efektif : Jumlah hari dalam satu tahun

Untuk perhitungan Service time dilakukan dengan menggunakan persamaan


sebagai berikut:

∑ 𝐵𝑒𝑟𝑡ℎ𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
𝑆𝑡 =
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑙
Setelah variabel diatas diketahui, maka jumlah tambatan yang dibtuuhkan pada
dermaga dapat dihitung sebagai berikut:

𝑉𝑠 × 𝑆𝑡
𝑛=
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑖𝑓 × 𝐵𝑂𝑅
Berdasarkan perhitungan dan data yang diketahui, maka dapat diketahui
panjang dermaga yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan/demand volume
peti kemas pada tahun rencana.

Metode yang digunakan untuk menghitung luas container yard Terminal


Peti Kemas Pelabuhan Taddan dapat dijabarkan menjadi langkah-langkah sebagai
berikut:

8
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

1. Menghitung kapasitas eksisting container yard.


2. Menentukan kebutuhan kapasitas container yard pelabuhan sesuai tahun
rencana.
3. Membandingkan apakah kapasistas eksisting memenuhi kebutuhan untuk
proyeksi demand tahun rencana.
4. Bila tidak, maka tidak diperlukan rencana pengembangan fasilitas eksisting
pelabuhan.
5. Bila memenuhi, maka diperlukan pengembangan container yard sesuai
dengan demand.
6. Menentukan jumlah container slot yang diperlukan.
7. Menentukan jumlah ground container slot yang diperlukan.

Kebutuhan luas container yard dapat dicari dengan menggunakan


persamaan sebagai berikut:

𝐶𝑇𝐸𝑈 × 𝐷 × 𝐴𝑇𝐸𝑈 × (1 + 𝐵𝑓)


𝐴𝑇 =
365 × 𝐻 × 𝑁 × 𝐿 × 𝑆
dimana:
AT : total luas container yard yang dibutuhkan
CTEU : pergerakan peti kemas per tahun (1 tambatan)
H : rasio dari tinggi tumpukan rata-rata dengan tinggi tumpukan maksimum
ATEU : luas yang dibutuhkan per petikemas
D : dwell time
Bf : buffer storage factor
N : rasio area yard primer dengan area total yard
L : layout factor dari bentuk area terminal
S : segregation factor
Selain luas container yard, pada perencanaan container yard, juga
diperlukan perhitungan container slots dengan rumus sebagai berikut:

𝐴𝑡 × 𝑁
𝑆𝑙 =
𝐴𝑡𝑒𝑢

9
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

dimana:
AT : total luas container yard yang dibutuhkan
N : rasio area yard primer dengan area total yard
ATEU : luas yang dibutuhkan per petikemas.

Metode yang digunakan untuk menghitung luas container freight station


Terminal Peti Kemas Pelabuhan Taddan dapat dijabarkan menjadi langkah-langkah
sebagai berikut:

1. Menghitung kapasitas eksisting luas container freight station.


2. Menentukan kebutuhan kapasitas luas container freight station pelabuhan
sesuai tahun rencana.
3. Membandingkan apakah kapasistas eksisting memenuhi kebutuhan untuk
proyeksi demand tahun rencana.
4. Bila tidak, maka tidak diperlukan rencana pengembangan fasilitas eksisting
pelabuhan.
5. Bila memenuhi, maka diperlukan pengembangan luas container freight
station sesuai dengan demand.

Menurut Port and Terminals, H. Lighteringen, hal 7-18, 2000), luas


container freight station dapat dihitung dengan rumus berikut:

𝐶 × 𝑉 × 𝑡 × 𝑓1 × 𝑓2
𝑂𝑐𝑟𝑠 =
ℎ × 𝑚 × 365
dimana:
Ocrs : luas container freight station
C : jumlah peti kemas yang masuk ke CFS
V : volume 1 TEU peti kemas
t : waktu tinggal rata-rata
f1 : gross area/net area
f2 : faktor bulking
ha : tinggi peti kemas
m : angka rata-rata peti kemas yang menginap

10
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

II.3 Kebutuhan Data


Kebutuhan data yang sekiranya diperlukan dalam pengerjaan tugas besar ini
antara lain:

1. Data jenis kapal


Data berupa jenis kapal, kapasitas daya angkut (TEU’s), panjang kapal yang
akan singgah di Pelabuhan Taddan.
2. Data arus peti kemas pelabuhan
Data arus peti kemas diperlukan dalam perhitungan perencanaaan
kebutuhan fasilitas sisi darat pelabuhan. Data ini berisikan TEUs yang
masuk ke Pelabuhan Taddan.
3. Data variasi tahun rencana dan dredging
4. Data unit cost investasi dan maintenance
5. Data jumlah dan shift pekerja
6. Data-data lainnya yang belum disebutkan

11
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

BAB III
DEMAND FORECASTING

III.1 Konsep dan Hirarki Pelabuhan


Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun
penumpang dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh
kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi.

Pelabuhan yang ada saat ini jumlahnya sangatlah banyak. Untuk


mengakomodasi pelabuhan yang banyak tersebut, diperlukan sebuah
sistem/kedudukan untuk mengatur seluruh pelabuhan. Sistem yang digunakan
dalam hal ini berupa hierarki pelabuhan. Hierarki yang dimaksud adalah kedudukan
suatu pelabuhan dalam jaringan pelayanan lalu lintas laut.

Hierarki peran dan fungsi pelabuhan terdiri dari:

1. Pelabuhan khusus nasional atau internasional


2. Pelabuhan khusus regional
3. Pelabuhan khusus lokal
Mengacu pada KP 901 – 2016 tentang Rencana Induk Pelabuhan, hierarki
pelabuhan terdiri atas:
1. Pelabuhan utama (PU)
2. Pelabuhan pengumpul (PP)
3. Pelabuhan pengumpan regional (PR)
4. Pelabuhan pengumpan lokal (PL)
Menurut KP - 901 tahun 2016, pelabuhan Taddan pada tahun 2011
mempunyai hierarki pengumpan lokal, sedangkan pada tahun 2015, 2020, dan 2030
mempunyai hierarki pelabuhan pengumpan regional.

12
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

Pelabuhan pengumpan sendiri merupakan pelabuhan yang melayani


kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muatan jumlah terbatas, merupakan
pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat
asal-tujuan penumpang dan/atau barang serta angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan dalam provinsi.

Lokasi pelabuhan pengumpan regional berpedoman pada kriteria teknis sebagai


berikut:

1. Memiliki jarak dengan pelabuhan regional lainnya minimal 20-50 mil;

2. Kedalaman kolam pelabuhan mulai -5 sampai dengan -7 mLWS;

3. Kapasitas dermaga maksimal 3.000 DWT;

4. Panjang dermaga 80 - 120 m’;

5. Memiliki peralatan bongkar muat sesuai jenis angkutan barang.

Pelabuhan yang memiliki hierarki regional tentunya memiliki pelabuhan-


pelabuhan yang hierarkinya berada di bawah, yaitu pelabuhan lokal. Sehingga
diperkirakan pelabuhan yang akan dilayani oleh Pelabuhan Regional Taddan hanya
Pelabuhan Tanlok, Sampang. Berikut tabel yang menunjukkan hierarki Pelabuhan
Taddan:

Tabel III. 1 Penetapan Lokasi dan Hierarki Pelabuhan Taddan

13
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

III.2 Penentuan Daerah Hinterland


Pelabuhan mempunyai daerah pengaruh (hinterland), yaitu daerah yang
mempunyai kepentingan hubungan ekonomi, sosial dan lain-lain dengan pelabuhan
tersebut. Daerah ini dikhususkan untuk daerah daratan saja, yang dimana untuk
daerah hinterland Pelabuhan Taddan yaitu seluruh daerah daratan yang ada di Pulau
Madura, khususnya di Kabupaten Sampang.

Gambar III. 1 Hinterland Pelabuhan Taddan


Dalam penentuan daerah hinterland, Pelabuhan Taddan dipengaruhi oleh
pelabuhan di sekitarnya. Terdapat 1 pelabuhan terdekat dari Pelabuhan Taddan
yang letaknya masih di Kabupaten Sampang, yaitu Pelabuhan Tanlok. Berikut
merupakan peta lokasi dari pelabuhan tersebut.

14
Tugas Besar SI-4243 Rekayasa Prasarana Antar Moda
Perancangan Pelabuhan 11

Gambar III. 2 Lokasi Pelabuhan Tanlok


III.3 Demand Forecasting
III.3.1 Proyeksi Pergerakan Peti Kemas

III.3.2 Proyeksi Pergerakan Dry Bulk

III.3.3 Proyeksi Pergerakan Liquid

15

Anda mungkin juga menyukai