Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua organisme disusun oleh sebuah atau sejumlah sel. Sel-sel penyusun
organisme tersebut merupakan suatu kesatuan hidup terkecil, artinya bahwa semua
kegiatan hidup organisme merupakan manifestasi dari proses-proses metabolisme dan
reproduksi dari pada sel.
Di dalam sel tersebut, apabila kita daat mengamati molekul-molekul yang terdapat
di dalamnya, maka kita akan dapat menyaksikan betapa hebatnya reaksi-reaksi kimia yang
terjadi di dalamnya.
Unsur-unsur dan molekul-molekul kimia yang terdapat di dalam sel merupakan
suatu substansi yang akan membentuk sistem yang lebih besar dalam suatu organisme.
Organisme tersusun dari materi, yaitu segala sesuatu yang menempati ruang dan
memiliki massa. Materi terdapat dalam berbagai bentuk, masing-masing dengan
karakternya sendiri-sendiri.
Unsur merupakan bahan yang tidak dapat dipecah lagi menjadi bagian lain
dengan reaksi kimiawi. unsur-unsur tersebut adalah C (karbon), O2 (Oksigen), H
(Hidrogen), N (Nitrogen), Fe (Besi) dan lain-lain.
Para kimiawan mengenal 92 unsur yang terdapat di alam secara alami. Kira-
kira 25 dari 92 unsur alami, diketahui penting untuk kehidupan. Empat unsur yaitu karbon
(C), oksigen (O), hidrogen (H) dan nitrogen (N) adalah unsur penyusun 96% materi
hidup. Fosfor (P), sulfur (S), kalsium (Ca) dan kalium (K) merupakan bagian terbesar dari
4% unsur yang tersisa dalam berat organisme.
Selain unsur makro di atas, didalam organisme terdapat unsur-unsur mikro. Unsur
mikro hanya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit atau hanya dimiliki oleh beberapa
organisme tertentu. Misalnya pada manusia, unsur iodin (I) merupakan bahan utama
penyususun hormon yang diproduksi kelenjar tiroid. Tetapi jumlah harian iodin sebanyak
0,15 miligram sudah cukup untuk kegiatan normal tiroid manusia.
Sel disusun oleh berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein,lemak ,
asam nukleat dan berbagai senyawa atau unsur anorganik.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menyusun makalah dengan
judul Komponen Kimia Penyusun Sel.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah pokok yang akan dibahas dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Dasar-dasar kimia kehidupan
2. Fungsi molekul organik dan anorganik bagi organisme

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang dasar-dasar kimia kehidupan
2. Untuk mengetahui fungsi molekul organik dan anorganik bagi organisme

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen Kimia Penyusun Sel


1. Karbohidrat
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya
sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun
lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi
sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang
dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung
atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen
dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari
beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar
karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama
sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat disusun oleh unsur C (karbon), H (hidrogen) dan O ( ksigen).
Karbohidrat merpakan senyawa yang terdapat dalam tubuh dalam jumlahbesar di
dalam tubuh. Karbohidrat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut :
a. Monosakarida
Monosakarida merupakan gula sederhana. Sifat dan cirinya adalah rasanya manis,
dapat larut dalam air dan dapat dikristalkan. Monosakarida terdiri dari pentosa dan
heksosa. Contoh pentosa antara lain adalah ribosa, deoksiribosa dan ribulosa.
Adapun heksosa contohnya glukosa, galaktosa dan fruktosa.
b. Disakarida
Disakarida merupakan gabungan dua gula dari gugus monosakarida. Memiliki
sifat rasanya manis, larut dalam air dan dapat dikristalkan. Contoh disakarida
adalah: maltosa, sukrosa dan laktosa.
c. Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat kompleks dengan rantai molekul yang
panjang. Rasanya tidak manis, tidak dapat dikristalkan dan tidak larut dalam air.
jika larut maka akan membentuk suspensi karena ukuran molekulnya besar.

2. Protein
Protein (protos yang berarti paling utama) adalah senyawa organik kompleks
yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.

3
Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan
unsur air dari amino dan gugus karboksil.
Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia
berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang
dibutuhkan tubuh.
Protein tersusun atas unsur : C (karbon), H (hidrogen) dan O (oksigen) dan N
(nitrogen). Protein merupakan polipeptida atau biopolimer yang tersusun atas asam
amino. Ada sekitar 20 macam asam amino sebagai unit dasar penyusun protein . Asam
amino sifatnya larut dalam air, dapat dikristalkan , mempunyai titik didih yang tinggi
dan dapat bersifat asam atau basa. Protein berperan sebagai penyusun membran sel
dengan bergbung bersama lemak membentuk senyawa lipoprotein, protein seperti itu
dinamakan protein struktural. Selain itu protein memiliki fungsi yang lain misalnya
membentuk enzim dan ini disebut protein fungsional.

3. Lemak (lipida)
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah
senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut
organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air.
Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam
serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu
hidrokarbon atau dietil eter.Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak
larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter,
chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas.
Merupakan senyawa yang tersusun atas unsur C (karbon), H (hidrogen) dan O
(oksigen). Lemak tersusun atas senyawa gliserol dan asam lemak yang merupakan
unit dasar penyusun lemak. Sifat lemak diantaranya tidak larut dalam air, densitas atau
kerapatanna lebih rendah dari air, memiliki viskositas atau kekentalan yang tinggi.
Contoh lemak adalah trigliserida, fosfolipid, steroid . Fungsi lemak antara lain
penyusun membran sel bersama-sama dengan protein, penyusun hormon kelamin pria
seperti testosteron.

4. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polinukleotida (terdiri atas nukleotida-nukleotida) yang
terdiri atas DNA Deoksiribonucleic acid) dan RNA (Ribonucleic acid). Asam nukleat
bertindak sebagai penyipan informasi genetik pada sel. Asam nucleat terdiri atas
nukleotida-nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas : Fosfat, gula pentosa dan basa
nitrogen. DNA berperan penting dalam pembentukan gen pda kromosom adapun
RNA berperan penting dalam sintesis protein.

4
5. Air
Air merupakan senyawa utama dan merupakan senyawa dalam jumlah terbesar
penyusun sel (50 60 % berat se . Air merupakan bagian esensial cairan tubuh yang
terdiri dari cairan intrasel (sitoplasma), plasma darah dan cairan ekstraseluler. Air
berfungsi sebagai pelarut dan sebagai katalisator reaksi-reaksi biologis.

6. Vitamin dan mineral


Vitamin dibutuhkan dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi harus ada. Peran vitamin
adalah mempertahankan fungsi metabolisme , pertumbuhan dan penghancur radikal
bebas. Contoh vitamin : A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H).

7. Mineral
Mineral merupakan unsur-unsur kimia selain karbon, hidrogen dan oksigen. Mineral
ada yang terdapat dalam jumlah yang besar (makroelemen ) seperti : kalsium (Ca),
fosfor (P), magnesium (Mg), natrium (Na), klor (Cl) dan belerang (S). Mineral lain
terdapat dalam jumlah sedikit (mikroelemen) seperti : zat besi (Fe), yodium (I), Seng
(Zn), kobalt (Co) fluorin (F). Mineral berfungsi sebagai komponen struktural sel,
pemeliharaan fungsi metabolisme , pengaturan kerja enzim, menjaga keseimbangan
asam dan basa.

B. Dasar-Dasar Kimia Kehidupan


1. Ikatan Karbon
Karbon (C) merupakan atom kecil yang mempu membentuk ikatan kovalen
stabil dengan sejumlah unsur. Biologi utama yang penting adalah ikatan karbon
dengan atom karbon lain dan terhadap nitrogen (N), oksigen (O), hydrogen (H) dan
sulfur (S). ikatan yang dapat terjadi antara empat unsur terakhir itu sendiri dan dengan
fosfor (P). Karbon disamping membentuk ikatan tunggal juga membentuk ikatan
ganda dengan C, N, O dan S, demikian juga ikatan tripel dengan C dan N.
Sifat khas penting lain dari karbon adalah kemampuan untuk membentuk
struktur tetrahedral yang memperkenalkan parameter tambahan asimetri kedalam
struktur biomolekuler.
2. Ikatan Hidrogen
Ikatan hydrogen terjadi antara suatu atom hydrogen berikatan kovalen dengan
suatu muatan positif parsial dan atom akseptor elektro-negatif berikatan kovalen
seperti N, O atau F. Secara biologis, struktur ikatan hydrogen yang paling penting
melibatkan atom hydrogen yang terikat secara kovalen dengan oksigen atau nitrogen.

5
3. Ikatan Ionik
Ikatan ionik yang didefenisikan sebagai kekuatan elektrostatik antara gugusan
bermuatan positif sering terjadi didalam dan diantara biomolekul, karena gugusan
yang bermuatan positif dan negatif lazim terjadi.
Ikatan ionik (daya tarik elektrostatik) antara gugusan bermuatan positif dan
negatif dalam suatu molekul protein dalam sangat berpengaruh dalam menentukan
bentuk dan fungsi. Interaksi secara biologis penting antara makromolekul atau antara
banyak enzim (protein) dan substratnya seringkali juga ditimbulkan oleh ikatan ionik.
4. Interaksi Hidrofobik
Kepentingan karakteristik hidrofobik (takut air) tidak mudah dilihat. Dalam
proses yang menentukan struktur tiga dimensi dari banyak makromolekul khususnya
protein, penerimaan atau penolakan oleh lingkungan air dari campuran hidrofilik dan
hidrofobik dari molekul yang besar, masing-masing memberikan pengaruh yang
dominan pada komformasi akhir.

C. Fungsi Molekul Organik dan Anorganik bagi Organisme


1. Molekul Organik
a. Karbohidrat
Fungsi karbohidrat adalah :
1) Fungsi utamanya sebagai sumber enersi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4
kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat
diubah langsung menjadi enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi
disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan
tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi
yang berasal dari karbohidrat saja.
2) Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil enersi. Kebutuhan
tubuh akan enersi merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di
konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup
terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di
dalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai
penghasil enersi. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus
menerus, maka keadaan kekurangan enersi dan protein (KEP) tidak dapat
dihindari lagi.
3) Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah
terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
4) Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.

6
5) Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa
rnisalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan
merupakan komponen yang penting dalam asam nukleat.
6) Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna,
mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar
defekasi.
Macam-macam karbohidrat yaitu :
1) Monosakarida fungsinya untuk menghasilkan energi (satu gugusan gula
sederhana).
Macam-macam monosakarida :
1. Triosa : tersusun dari 3 atom C, contoh: Gliserald Hid
2. Pentosa : tersusun dari 5 atom C, contoh: Ribosa
3. Heksosa : tersusun atas 6 atom C, contoh: Glukosa, Fruktosa, Galaktosa
2) Disakarida fungsinya untuk menghasilkan makanan ataupun energi (Dua
gugusan gula sederhana)
Macam-macam disakarida :
1. Sukrosa : gula pada tebu
2. Maltosa : gula yang terdapat pada biji-bijian.
3. Laktosa : gula susu dari kelenjar susu mamae.
3) Polisakarida fungsinya pembentuk membran, xilem dan dinding sel.
Macam-macam polisakarida :
a) Homopolisakarida :
Amilum (zat pati) : hasil dari fotosintesis, contohnya : Beras dan
tepung.
Glikogen : gula yang tersimpan diotot maupun hati.
Inulin : sel akar tumbuhan tertentu yang berfungsi sebagai cadangan
makanan.
Lignin : terdapat pada sel xilem dan dinding sel, semakin tinggi
konsentrasinya maka dinding akan semakin kuat
Selulosa : berfungsi sebagi pelindung sel pada tumbuhan dan pengeluar
feses pada manusia
b) Heteropolisakarida
Kitin : Pembentuk eksoskeleton
Heparin : pembentuk pembuluh darah terutama arteri.

7
b. Lemak
Fungsi Lemak :
1) Membentuk membran sel.
2) Melindungi organ-organ tubuh
3) Mempertahankan suhu tubuh.
4) Cadangan energy
5) Menghasilkan energi.
c. Protein
Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain:
1) Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan
memelihara jaringan tubuh,
2) Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
3) Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan
lemak.
4) Sumber energy
5) Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
6) Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody
7) Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
d. Asam Nukleat
Fungsi asam nukleat :
1) Hereditas
2) Pembawa energi koenzim
3) Pengatur biosintesis protein
2. Molekul Anorganik
a. Air
Air terbagi atas:
1) Air bebas: Air bebas adalah air yang tidak terikat oleh senyawa lain.
2) Air Terikat: Adalah air yang terikat oleh senyawa lain.
Fungsi air antara lain:
1) Sebagai pelarut zat organik dan zat anorganik
2) Sebagai alat transportasi, yaitu : pembawa sisa sari-sari makanan, pembawa
sisa metabolisme, dan menyediakan makanan.
3) Sebagai medium atau tempat terjadinya reaksi kimia.
4) Sebagai pengatur suhu.
b. Gas
Salah satu contohnya adalah O2 dan CO2.
Fungsi O2: Untuk mengoksidasi zat-zat makanan yang akan digunakan untuk
menghasilkan energi.

8
Fungsi CO2: Digunakan untuk fotosintesis pada tumbuhan.
c. Garam Mineral
Garam mineral adalah suatu senyawa yang terbentuk dari asam dan basa.
Fungsinya :
1) Untuk fungsi fisiologis
2) Untuk menjaga keseimbangan osmosis sel
3) Untuk menjaga keseimbangan energi.
4) Untuk menjaga keseimbangan asam dan basa.
d. Asam Basa
Fungsi: Untuk mengatur pH sel.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Komponen kimia penyusun sel terdiri atas :
a. Molekul organik antara lain karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat
b. Molekul anorganik antara lain air, gas, garam mineral dan asam basa
2. Dasar-dasar kimia kehidupan antara lain :
a. Ikatan karbon
b. Ikatan hydrogen
c. Ikatan ionik
d. Interaksi hidrofobik

B. Saran
1. Kepada dosen pengasuh mata kuliah agar lebih banyak memberikan tugas yang
bersifat makalah maupun tulisan ilmiah sehingga dapat melatih mahasiswa dalam
penyusunan karya ilmiah di kemudian hari.
2. Kepada dosen pengaruh mata kuliah agara dapat memberikan pemahaman-
pemahaman atau panduan dalam penulisan karya ilmiah.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://science-student14.blogspot.com/2013/04/komponen-kimia-penyusun-sel-biologi.html.
Diakses pada tanggal 5 November 2013 pukul 20.00 WITA
http://biopedias.blogspot.com/2013/06/komponen-kimia-sel.html. Diakses pada tanggal 5
November 2013 pukul 20.00 WITA
http://pustaka.pandani.web.id/2013/08/komponen-kimiawi-sel.html. Diakses pada tanggal 5
November 2013 pukul 20.00 WITA
http://kamriantiramli.wordpress.com/2012/12/15/komponen-kimiawi-sel/. Diakses pada
tanggal 5 November 2013 pukul 20.00 WITA
http://ronalastikasari.blogspot.com/2013/03/komposisi-kimiawi-dalam-organisme.html.
Diakses pada tanggal 5 November 2013 pukul 20.00 WITA
http://uripadiprabawablogs.blogspot.com/2013/08/komponen-kimia-penyusun-sel.html.
Diakses pada tanggal 5 November 2013 pukul 20.00 WITA
http://sofyanpublish.blogspot.com/2013/07/biologi-komponen-kimiawi-sel.html. Diakses
pada tanggal 5 November 2013 pukul 20.00 WITA

11
KATA PENGANTAR

Puji syukurn penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
penyertaan-Nya sehingga makalah dengan judul Komponen Kimia Penyusun sel dapat
diselesaikan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan tidak akan memperoleh hasil
yang memuaskan jika tanpa bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
lewat kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat
menyempurnakan penulisan makalah dilain kesempatan.
Akhir kata, kiranya Tuhanlah yang dapat membalas budi baik bapak, ibu dan saudara-
saudari sekalian.

Baa, November 2013

Penulis

i
12
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------------- ii
BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------- 1
A. Latar Belakang ---------------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------ 2
C. Tujuan -------------------------------------------------------------------- 2
BAB II PEMBAHASAN ------------------------------------------------------------- 3
A. Komponen Kimia Penyusun Sel -------------------------------------- 3
B. Dasar-Dasar Kimia Kehidupan --------------------------------------- 5
C. Fungsi Molekul Organik dan Anorganik bagi Organisme -------- 6
BAB III PENUTUP -------------------------------------------------------------------- 10
A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------- 10
B. Saran ---------------------------------------------------------------------- 10
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------- 11

ii
13
MAKALAH

KOMPONEN KIMIA PENYUSUN SEL

DISUSUN OLEH :

WINDA A. BOIK

YULIUS LOLO

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NUSA LONTAR
ROTE
2013

14

Anda mungkin juga menyukai