Alat Kontrasepsi
1. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
2. Cara kerja Kontrasepsi
Bermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai fungsi sbb :
1. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
B. Metode kontrasepsi
Pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi metode kontrasepsi sederhana
dan modern (Hartanto, 1994: 42).
1) Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode Kontrasepsi Sederhana adalah suatu cara yang dikerjakan sendiri oleh peserta KB tanpa
pemeriksaan medis terlebih dahulu. Metode ini terdiri dari dua macam yaitu metode kontrasepsi
sederhana tanpa alat atau obat dan metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat.
a) Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat
Senggama Terputus
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat
kelaminnya dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam
vagina dan kehamilan dapat dicegah.
Pantang Berkala
Pantang berkala adalah tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita yaitu waktu
terjadinya ovulasi. Agar kontrasepsi dengan cara ini berhasil, seorang wanita harus benar-benar
mengetahui masa ovulasinya (waktu dimana sel telur siap untuk dibuahi). Kerugian dengan cara
ini adalah masa puasa bersenggama sangat lama sehingga menimbulkan kadang-kadang
berakibat pasangan tersebut tidak mentaati.
b) Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat
(Kondom)
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis saat berhubungan
seksual.
Cara kerja kondom yaitu untuk menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan
cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pasa penis sehingga sperma tersebut
tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan, selain itu kondom juga dapat mencegah
penularan mikroorganisme (HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain. Secara
ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100
perempuan per tahun (Saifuddin, 2003: 17).
c) Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari karet yang diinsersikan ke dalam
vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya yaitu menekan sperma
agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas.
b. Tubektomi (MOW)
Tubektomi adalah prosedur bedah suka rela untuk menghentikan fertilitas seorang perempuan
secara permanen.
Keuntungan MOW adalah :
1. Sangat efektif
2. Permanen
3. Tidak mempengaruhi proses menyusui
4. Baik bagi akseptor apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
5. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
Kerugian MOW adalah :
1. Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan
kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
2. Akseptor dapat menyesal dikemudian hari
3. Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
C. Jenis-jenis Kontrasepsi
1) Kontrasepsi Sterilisasi
Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis
pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter kandungan).
Efektif bila Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya
karena faktor usia.
2) Kontrasepsi Teknik
1. Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya 75-80%.
Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi,
orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2. Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu kedisiplinan
dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu bertahan hidup
s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan karena salah menghitung
masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga perhitungan tidak akurat.
3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minum ASI
dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi begitu Ibu hanya menyusui <
6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.
3) Kontrasepsi Mekanik
1. Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita
serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom
tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi
sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina.
Kekurangan metode ini:
Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain
Membutuhkan waktu untuk pemasangan
Mengurangi sensasi seksual
2. Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau
tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya
70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang
belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam
waktu < 6 jam setelah senggama.
3. Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila
dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena itu
harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bila
ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam ) setelah
senggama.
4. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan logam,
umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%. Kelemahan alat ini
yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan di luar masa menstruasi
atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
5. IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon
progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan
beberapa nilai plus: Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih kecil
Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat.
4) Kontrasepsi Hormonal
1. Pengertian
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan
dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.
2. Jenis kontrasepsi
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu :
Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil), Kontrasepsi Implant.
Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi), kontrasepsi ini
juga biasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh. Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang bersifat
hormonal, yaitu:
Kontraindikasi mutlak: (sama sekali tidak boleh diberikan):kehamilan, gejala
thromboemboli, kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam
rahim.
Kontraindikasi relatif (boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh dokter):
penyakit kencing manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat, penyakit ginjal dan
jantung.
Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang ada
pada setiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode tertentu koyo KB atau spiral
berhormon.
5) Kontrasepsi Suntikan
Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.
Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan strogen.
Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.
B. Saran
Diperlukan perhatian dari pemerintah melalui petugas-petugas kesehatan untuk memberikan
pelayanan yang baik, menyediakan alat kontrasepsi sesuai dengan yang dibutuhkan, memberikan
penyuluhan pada masyarakat khususnya pasangan usia subur tentang keuntungan dan kerugian
dari penggunaan suatu jenis alat kontrasepsi.
DAFTAR PUSTAKA
1. www.Alat kontrasepsi.com, di Akses pada Tanggal 22/4/11 (10.00). Makassar
2. www. Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis Alat Kontrasepsi Terhadap Fertilitas di Kabupaten
Temanggung.com, di Akses pada Tanggal 22/4/11 (10.00). Makassa