Mengapa Tanaman Dapat Tumbuh Dan Bagaimana Caranya
Mengapa Tanaman Dapat Tumbuh Dan Bagaimana Caranya
DASAR AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2017
Mengapa Tanaman dapat Tumbuh?
Perkembangan adalah perubahan yang dapat dilihat secara nyata dalam bentuk
organ atau organisme, seperti perubahan embrio menjadi kecambah, dari kuncup daun
menjadi daun sepenuhnya, atau dari organ reproduksi vegetatif menjadi struktur
reproduksi bunga. Pertumbuhan merupakan istilah kuantitatif, yang berkaitan dengan
perubahan ukuran dan massa. Pada sel, pertumbuhan merupakan pertambahan volume
yang tidak dapat balik. Pada jaringan dan organ, pertumbuhan secara normal
mencerminkan pertambahan jumlah sel dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur
secara kuantitatif (Hopkin dan Huner, 2008). Terdapar beberapa factor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman, yaitu factor dalam
(internal) dan factor luar (eksternal). Factor dalam terdiri dari hormone dan gen,
sementara factor luar terdiri dari nutrisi makanan, suhu, air, kelembapan dan cahaya
matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan, tanpa adanya
cahaya matahari kehidupan tidak akan ada. Bagi pertumbuhan tanaman ternyata
pengaruh cahaya selain ditentukan oleh kualitasnya ternyata ditentukan intensitasnya.
Intensitas cahaya adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu tanaman per satuan
luas dan per satuan waktu (kal/cm2 /hari). Intensitas merupakan lama matahari bersinar
dalam satu hari. Pada dasarnya intensitas cahaya matahari akan berpengaruh nyata
terhadap sifat morfologi tanaman. Hal ini dikarenakan intensitas cahaya matahari
dibutuhkan untuk berlangsungnya penyatuan CO2 dan air untuk membentuk karbohidrat
(Lukitasari, 2012). Pendapat di atas diperkuat oleh Salisbury dan Ross (1992), cahaya
matahari mempunyai peranan besar dalam proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis,
respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, menutup dan membukanya stomata, dan
perkecambahan tanaman, metabolisme tanaman hijau, sehingga ketersediaan cahaya
matahari menentukan tingkat produksi tanaman. Tanaman yang mendapatkan cahaya
matahari dengan intensitas yang tinggi menyebabkan lilit batang tumbuh lebih cepat,
susunan pembuluh kayu lebih sempurna, internodia menjadi lebih pendek, daun lebih
tebal tetapi ukurannya lebih kecil dibanding dengan tanaman yang terlindung. Beberapa
efek dari cahaya matahari penuh yang melebihi kebutuhan optimum akan dapat
menyebabkan layu, fotosistesi lambat, laju respirasi meningkat tetapi kondisi tersebut
cenderung mempertinggi daya tahan tanaman (Lukitasari, 2012).
Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO2 dan H2O merupakan substrat dalam reaksi
fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis (berupa
klorofil dan pigemen-pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat dan melepaskan
oksigen. Cahaya matahari meliputi semua warna dari spektrum tampak dari merah
hingga ungu, tetapi tidak semua panjang gelombang dari spektrum tampak diserap
(diabsorpsi) oleh pigmen fotosintesis. Atom O pada karbohidrat berasal dari CO2 dan
atom H pada karbohidrat berasal dari H2O.
Energi cahaya diubah menjadi energi kimia oleh pigmen fotosintesis yang
terdapat pada membran interna atau tilakoid. Pigmen fotosintesis yang utama ialah
klorofil dan karotenoid. Klorofil a dan b menunjukkan absorpsi yang sangat kuat untuk
panjang gelombang biru dan ungu, jingga dan merah (lembayung) dan menunjukkan
absorpsi yang sangat kurang untuk panjang gelombang hijau dan kuning hijau (500-600
nm) (Sasmitamihardja dan Siregar, 1996). Klorofil merupakan komponen kloroplas
yang utama dan kandungan klorofil relatif berkorelasi positif dengan laju fotosintesis
(Li et al., 2006). Klorofil disintesis di daun dan berperan untuk menangkap cahaya
matahari yang jumlahnya berbeda untuk tiap spesies. Sintesis klorofil dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti cahaya, gula atau karbohidrat, air, temperatur, faktor genetik,
unsur-unsur hara seperti N, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, S dan O (Hendriyani dan Setiari,
2009). Karotenoid menunjukkan absorpsi kuat untuk panjang gelombang biru dan ungu;
memantulkan dan mentransmisikan panjang gelombang hijau, kuning, lembayung,
merah (kombinasi warna-warna tersebut tampak kuning)
Ghannoum O. 2009. C4 Photosynthesis and Water Stress. Ann Bot 103: 635-644.
Jakarta. 140 p
2004 : 35-42.
Sarawa et al. 2014. Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merr) pada
Vol 2 No 4:78-86.
Beberapa Ketinggian Tempat Jurnal Sylva Lestari ISSN 2339-0913 Vol. 2 No.
2:(17-24).