Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Negara Indonesia yang terdiri dari 17.058pulau itu memiliki
keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang lebih besar dari pada negara negara
lain .Hal ini terjadi karena keadan alamnya yang berbeda dari satu pulau ke pulau
lainnya, bahkan dari satu tempat ke tempat lainya dalam pulau yang sama.
Sistem perpaduan antara sumber daya hayati dan tempat hidupnya yang khas itu,
menumbuhkan berbagai ekosistem ,yang masing masing menampilkan
kekhususanya pula dalam kehidupan jenis jenis yang terdapat di dalamnya.
Sumber daya hayati yang paling banyak dieksploitasi pemanfaatannya
adalah sumber daya yang terdapat dalam ekosistem hutan hujan yang terletak di
dataran rendah. Dari segi ekonomi memang memang ekosistem hutan semacam
inilah yang dapat mendatangkan keuntungan besar karena mengandung
kekayaan paling tinggi yang disebabkan oleh adanya keanekaragaman hayati
yang terbesar pula. Lagi pula bagian terbesar hutan hutan Indonesia termasuk
dalam hutan hujan tropik yang terletak di dataran rendah itu. Di dalam hutan
semacam ini tumbuh berbagai jenis kayu yang bernilai ekonomis tinggi.
Secara Internasional hutan Indonesia berfungsi sebagai paru paru dunia dan
dianggap signifilan mempengaruhi iklim dunia. Selain itu, sebagai sumber
keragaman hayati dunia hutan Indonesia telah menjadi perhatian untuk
diperhataikan keberadaan dan tingkat mega biodiversity,yang memiliki 10%
tumbuhan berbunga di dunia, 17% spesies burun, 12% satwa mamalia, 16%
satwa reptil, dan 16% spesies amphibi dari populasi dunia.
Oleh karena itu,menejemen sumber daya hutan I ndonesia perlu dilakukan
secara profesional dan terencana sehingga hutan dapat dimanfaatkan secara
optimal, tanpa mengurangi hutannya menghasilkan manfaat berkelanjutan bagi
masyarakat lokal, nasional, maupun regional, bahkan Internasional.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari konservasi sumber daya hutan dan ekowisata?
2. Apa yang dipelajari dalam konservasi sumberdaya hutan dan ekowisata?
3. Apakah peluang kerja bagi jurusan konservasi sumber daya hutan dan
ekowisata?

1.3 TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui lebih jauh tentang konservasi sumber daya hutan dan
ekowisata.
2. Untuk mengetahui jurusan konservasi sumber daya hutan dan ekowisata.

1.4 MANFAAT

1. Bagi pembaca dapat mengetahui wawasan mengenai sumber daya alam


terutama sumber daya hutan dan ekowisata.
2. Dapat mengetahui konservasi sumber daya hutan dan ekowisata.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sumber Daya Hutan Dan Ekowisata

Pengertian konservasi sumber daya alam hayati menurut pasal 1 ayat (2) UU
No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
dirumuskan bahwa pengelolalaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatanya
dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
Dengan demikian konservasi dalam undang-undang ini mencakup pengelolaan
sumber alam hayati, yang termasuk didalamnya hutan.

Sasaran konservasi yang ingin dicapai menurut UU No. 5 Tahun 1990, yaitu:

1. Menjamin terpeliharanya proses ekologis yang menunjang sistem


penyangga kehidupan bagi kelangsungan pembangunan dan kesejahteraan
manusia (perlindungan sistem penyangga kehidupan);
2. Menjamin terpeliharanya keanekaragaman sumber genetik dan tipe-tipe
ekosistemnya sehingga mampu menunjang pembangunan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi yang memungkinkan pemenuhan kebutuhan
manusia yang menggunakan sumber daya alam hayati bagi kesejahteraan
(pengawetan sumber plasma nutfah);
3. Mengendalikan cara-cara pemanfaatan sumber daya alam hayati sehingga
terjamin kelestariannya. Akibat sampingan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang kurang bijaksana, belum harmonisnya penggunaan dan peruntukan
tanah serta belum berhasilnya sasaran konservasi secara optimal, baik di
darat maupun di perairan dapat mengakibatkan timbulnya gejala erosi
genetik, polusi, dan penurunan potensi sumber daya alam hayati
(pemanfaatan secara lestari.

Pengelolaan dan pemanfaatan untuk sumber daya hutan, dalam rangka


kesinambungan usaha Perlindungan hutan, dengan maksud konservasi yang dilakukan
dalam usaha untuk mencegah terjadinya kerusakan agar kelestarian fungsi hutan dapat
tetap terjaga.

3
Perlindungan hutan menurut pasal 47 UU No. 41 Tahun 1999 dirumuskan bahwa
perlindungan hutan dan kawasan hutan merupakan usaha untuk:

a. Mencegah dan membatasi kerusakan hutan-kerusakan hutan dan hasil-hasil


hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya
alam, hama, serta penyakit; dan
b. Mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat, dan perorangan
atas hutan, kawasan hutan dan hasil hutan, investasi serta perangkat yang
berhubungan dengan pengelolaan hutan.

Ada 3 (tiga) bentuk perlindungan terhadap hutan menurut Peraturan Pemerintah


Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan yaitu: (1) perlindungan tanah
hutan, (2) perlindungan hasil hutan, dan (3) perlindungan hasil hutan, terutama yang
terkait dengan pemanfaatan hutan dan pemungutan hasil hutan.

Kedepan, faktor terpenting yang mempengaruhi efektifitas upaya perlindungan


hutan adalah tersedianya instrumen hukum yang baik dalam rangka penegakan hukum
baik aspek adaministrasi, aspek perdata maupun aspek pidana.

2.2 Definisi Ekowisata

Secara konseptul ekowisata dapat didefinisikan sebagai suatu konsep


pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-
upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada
masyarakat setempat.Indonesia menanggung beban berat sebagai negara terkaya
keaneka ragaman hayati di kawasan yang sangat sensitif, karena biota Indonesia
tersebar di lebih dari 17,000 pulau.

2.3 Unsur-unsur Pengembangan Ekowisata

Pengembangan ekowisata sangat dipengaruhi oleh keberadaan unsur-


unsur yang harus ada dalam pengembangan itu sendiri, yaitu:

1. Sumber daya alam, peninggalan sejarah dan budaya

4
Kekayaan keanekaragaman hayati merupakan daya tarik utama bagi
pangsa pasar ekowisata sehingga kualitas, keberlanjutan dan pelestarian sumber
daya alam, peninggalan sejarah dan budaya menjadi sangat penting untuk
pengembangan ekowisata.

2. Masyarakat

Pada dasarnya pengetahuan tentang alam dan budaya serta daya tarik
wisata kawasan dimiliki oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu pelibatan
masyarakat menjadi mutlak, mulai dari tingkat perencanaan hingga pada tingkat
pengelolaan.

3. Pendidikan

Ekowisata meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap alam, nilai-


nilai peninggalan sejarah dan budaya. Ekowisata memberikan nilai tambah
kepada pengunjung dan masyarakat dalam bentuk pengetahuan dan pengalaman.

4. Pasar

Pasar memperlihatkan kecendrungan meningkatnya permintaan terhadap


produk ekowisata baik di tingkat internasional dan nasional.

5. Ekonomi

Ekowisata memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan bagi


penyelenggara, pemerintah dan masyarakat setempat, melalui kegiatan-kegiatan
yang non ekstraktif, sehingga meningkatkan perekonomian daerah setempat.

6. Kelembagaan

Pengembangan ekowisata pada mulanya lebih banyak dimotori oleh


Lembaga Swadaya Masyarakat, pengabdi masyarakat dan lingkungan. Hal ini
lebih banyak didasarkan pada komitmen terhadap upaya pelestarian lingkungan,
pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

Masalah yang mendasar adalah bagaimana membangun pengusaha yang


berjiwa pengabdi masyarakat dan lingkungan atau lembaga pengabdi
masyarakat yang berjiwa pengusaha yang berwawasan lingkungan. Pilihan

5
kedua, yaitu mengembangkan lembaga pengabdi masyarakat yang berjiwa
pengusaha berwawasan lingkungan dilihat lebih memungkinkan, dengan cara
memberikan pelatihan manajemen dan profesionalisme usaha.

2.4 Prinsip-Prinsip Pengembangan Ekowisata

Melihat potensi yang dimiliki Indonesia, maka Visi Ekowisata


Indonesia adalah untuk menciptakan pengembangan pariwisata melalui
penyelenggaraan yang mendukung upaya pelestarian lingkungan (alam dan
budaya), melibatkan dan menguntungkan masyarakat setempat, serta
menguntungkan secara komersial. Dengan visi ini Ekowisata memberikan
peluang yang sangat besar, untuk mempromosikan pelestarian keaneka-
ragaman hayati Indonesia di tingkat internasional, nasional, regional maupun
lokal.

Dalam pengembangan ekowisata perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai


berikut:

1. Konservasi
a) Pemanfaatan keanekaragaman hayati tanpa merusak sumber daya alam itu
sendiri.
b) Relatif tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan
kegiatannya bersifat ramah lingkungan.
c) Dapat dijadikan sumber dana yang besar untuk membiayai pembangunan
konservasi.
d) Dapat memanfaatkan sumber daya lokal secara lestari.
e) Meningkatkan daya dorong yang sangat besar bagi pihak swasta untuk
berperan serta dalam prograZm konservasi. Mendukung upaya pengawetan
jenis.
2. Pendidikan
a) Meningkatkan kesadaran masyarakat dan merubah perilaku masyarakat
tentang perlunya upaya konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.
3. Ekonomi

6
a) Dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi pengelola kawasan,
penyelenggara ekowisata dan masyarakat setempat.
b) Dapat memacu pembangunan wilayah, baik di tingkat lokal, regional mapun
nasional.
c) Dapat menjamin kesinambungan usaha.
d) Dampak ekonomi secara luas juga harus dirasakan oleh kabupaten/kota,
propinsi bahkan nasional.
4. Peran Aktif Masyarakat
a) Menggugah prakarsa dan aspirasi masyarakat setempat untuk pengembangan
ekowisata.
b) Memperhatikan kearifan tradisional dan kekhasan daerah setempat agar tidak
terjadi benturan kepentingan dengan kondisi sosial budaya setempat.
c) Menyediakan peluang usaha dan kesempatan kerja semaksimal mungkin bagi
masyarakat sekitar kawasan.
5. Wisata
a) Menyediakan informasi yang akurat tentang potensi kawasan bagi
pengunjung.
b) Kesempatan menikmati pengalaman wisata dalam lokasi yang mempunyai
fungsi konservasi.
c) Memahami etika berwisata dan ikut berpartisipasi dalam pelestarian
lingkungan & memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung.

2.5 Deskripsi Program Studi Konservasi Sumber Daya Hutan Dan Ekowisata

PS KSH program studi pertama di Indonesia yang diamanatkan oleh


Departemen Pendidikan Nasional melalui IPB untuk menjawab tantangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan sumberdaya manusia yang unggul dalam mengelola
sumberdaya alam dan lingkungan hidup, dan untuk mempromosikan kesejahteraan
dan kecerdasan masyarakat berdasarkan Pancasila (Filosofi Negara).

Tujuan Pembelajaran :

Program ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki


kemampuan berwirausaha untuk menerapkan prinsip-prinsip konservasi

7
sumberdaya hutan, ekowisata dan jasa lingkungan, termasuk perlindungan proses-
proses ekologis dan sistem pendukung kehidupan, pelestarian spesies dan
keragaman genetik, dan pemanfaatan satwa liar di ekosistem secara berkelanjutan
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, kesejahteraan dan kualitas ekosistem,
yang terintegrasi dengan lingkungannya, yang dapat memasuki berbagai konteks
bidang pekerjaan serta menjadi individu yang mampu belajar terus-menerus (life-
long learning) dan memiliki apresiasi terhadap nilai kemasyarakatan.Kompetensi
lulusan PS KSH adalah: (1) mampu menerapkan prinsip-prinsip dan kebijakan
disiplin konservasi sumberdaya hutan, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni pada disiplin ini, dalam memecahkan masalah dan beradaptasi
dengan situasi nyata di lapangan; (2) penguasaan konsep teoritis konservasi
sumberdaya hutan secara umum; pengetahuan mendalam mengenai konsep-
konsep teoritis pengelolaan kawasan konservasi, pengelolaan satwa liar,
konservasi keanekaragaman hayati tumbuhan, penggunaan jasa ekosistem,
manajemen ekowisata;dan mampu memecahkan masalah prosedural;(3) mampu
membuat keputusan yang tepat, berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan bimbingan dalam memilih berbagai alternatif solusi, secara
mandiri dan dalam kelompok; serta (4) bertanggung jawab pada pekerjaannya
untuk pencapaian tujuan organisasi/institusi dimana ia bekerja.

Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata bukan satu-satunya


jurusan yang bertugas mengurus hutan karena masih ada beberapa jurusan lainnya
yang juga memiliki fungsi serupa tapi tidak sama. Jurusan-jurusan tersebut antara
lain Manajemen Hutan, Pertumbuhan Pohon dan Teknologi Produk Hutan.
Keempat jurusan ini sama-sama mengurus konservasi hutan namun dalam bidang
yang berbeda. Ada yang fokus pada pengelolaan tanaman hijau dalam hutan, pada
kreasi teknologi hasil hutan maupun wisata hutannya itu sendiri.

8
2.6 Kompetensi Lulusan Program S1 Konservasi Sumber Daya Hutan
Program ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan berwirausaha untuk menerapkan prinsip-prinsip konservasi
sumberdaya hutan, ekowisata dan jasa lingkungan, termasuk perlindungan
proses-proses ekologis dan sistem pendukung kehidupan, pelestarian spesies dan
keragaman genetik, dan pemanfaatan satwa liar di ekosistem secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, kesejahteraan dan
kualitas ekosistem, yang terintegrasi dengan lingkungannya, yang dapat
memasuki berbagai konteks bidang pekerjaan serta menjadi individu yang
mampu belajar terus-menerus (life-long learning) dan memiliki apresiasi
terhadap nilai kemasyarakatan.Kompetensi lulusan PS KSHE adalah: (1)
mampu menerapkan prinsip-prinsip dan kebijakan disiplin konservasi
sumberdaya hutan dan ekowisata, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni pada disiplin ini, dalam memecahkan masalah dan
beradaptasi dengan situasi nyata di lapangan; (2) penguasaan konsep teoritis
konservasi sumberdaya hutan secara umum; pengetahuan mendalam mengenai
konsep-konsep teoritis pengelolaan kawasan konservasi, pengelolaan satwa liar,
konservasi keanekaragaman hayati tumbuhan, penggunaan jasa ekosistem,
manajemen ekowisata;dan mampu memecahkan masalah prosedural;(3) mampu
membuat keputusan yang tepat, berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan bimbingan dalam memilih berbagai alternatif solusi, secara
mandiri dan dalam kelompok; serta (4) bertanggung jawab pada pekerjaannya
untuk pencapaian tujuan organisasi/institusi dimana ia bekerja.

Sasaran utama dalam menghasilkan lulusan terdiri dari 3 kemampuan utama


yaitu : (1) pengetahuan ilmiah; (2) kemampuan memecahkan masalah; (3)
pengembangan karakter atau sikap mental yang terpuji. Dengan demikian
lulusan program studi ini mampu untuk mengembangkan dan
mendemonstrasikan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam domain-
domain berikut ini:

9
1) Pengetahuan dan Pemahaman (Domain Subjek)
Mendefinisikan dan menjelaskan penerapan konsep dan prinsip ilmu-ilmu
dasar konservasi sumberdaya hutan.
Mengidentifikasi, menentukan dan menjelaskan konsep-konsep teoritis yang
mendasari ilmu manajemen kawasan konservasi, pengelolaan satwa liar,
konservasi tumbuhan, pemanfaatan jasa lingkungan, manajemen ekowisata,
dan konservasi sumberdaya hutan secara umum.
2) Keterampilan Intelektual (Domain Kognitif)
Menerapkan konsep pendekatan berbasis ekosistem untuk bidang konservasi
sumberdaya hutan
Melakukan analisis dan evaluasi terhadap pengambilan keputusan bedasarkan
informasi dan data ilmiah.
Merumuskan solusi untuk masalah procedural dalam pengelolaan kawasan
konservasi, pengelolaan satwa liar, konservasi tumbuhan, pemanfaatan jasa
lingkungan dan manajemen ekowisata.
Menilai berbagai manfaat dari kawasan konservasi, perlindungan satwa liar,
keanekaragaman tumbuhan, jasa lingkungan, ekosistem, rekreasi dan
ekowisata yang potensial.
3) Keterampilan Praktis (Domain Afektif)
Menerapkan pengetahuan konservasi sumberdaya hutan dan ekowisata untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan disiplin ini
Melakukan analisis dan menggunakan metodologi ilmiah, teknologi, dan seni
untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan konservasi sumberdaya
hutan.
Mengukur potensi kawasan konservasi, satwaliar, keragaman tumbuhan, jasa
lingkungan , ekosistem, dan ekowisata.
4) Keterampilan Kunci/yang dapat dipindahkan (Domain Psikomotor)
Berkomunikasi secara efektif, tertulis maupun lisan.
Bekerja sebagai bagian dari kelompok
Mengembangkan pemikiran kritis, dengan maksud memberikan kontribusi
bagi pengembangan konservasi sumberdaya hutan dan ekowisata

10
Menjadi kreatif, inovatif, bertanggungjawab secara moral dan professional
serta adaptif dengan kondisi lapangan di tempat kerja, dan dalam
mengembangkan karirnya.

Profile S1

Spesifikasi Program Sarjana (Strata 1) Mayor Konservasi Sumberdaya Hutan dan


Ekowisata

Program sarjana terdiri dari satu program sarjana kompetensi mayor Konservasi
Sumberdaya Hutan dan Ekowisata dan tiga program sarjana kompetensi minor, yaitu
Pengelolaan Wisata Alam dan Jasa Lingkungan; Manajemen Satwaliar dan
Pemanfaatan Tumbuhan.

Kompetensi Program Sarjana Mayor Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata


fokus melakukan program pendidikan yang menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan entrepreneurship untuk menerapkan prinsip konservasi sumberdaya
hutan, ekowisata dan jasa lingkungan, meliputi perlindungan terhadap proses ekologi
dan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis dan genetik,
serta pemanfaatan hidupan liar beserta ekosistemnya secara berkelanjutan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan manusia sekaligus kualitas
ekosistem yang menjadi kesatuan lingkungan hidupnya yang tidak dapat terpisahkan.

Kompetensi minor Pengelolaan Wisata Alam dan Jasa Lingkungan menghasilkan


lulusan yang memiliki kemampuan untuk menjelaskan dan menerapkan prinsip
manajemen dan entrepreneurship ekowisata dan jasa lingkungan.

Kompetensi minor Manajemen Satwaliar fokus menghasilkan lulusan yang memiliki


kemampuan untuk menjelaskan dan menerapkan prinsip manajemen dan
entrepreneurship konservasi satwaliar, baik secara in-situ maupun ex-situ.

Kompetensi minor Pemanfaatan Tumbuhan fokus menghasilkan lulusan yang


memiliki kemampuan untuk menjelaskan dan menerapkan konservasi dan
entrepreneurship sumberdaya hayati, khususnya tumbuhan berkhasiat obat dan
umumnya tumbuhan yang berpotensi tinggi dan bermanfaat bagi pengembangan
sistem livelihood masyarakat lokal sekitar hutan.

11
Program Sarjana Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Memiliki kemampuan memahami konsep teoritis konservasi sumberdaya alam hayati

Memiliki kemampuan menjabarkan dan mengimplementasikan kebijakan dan


peraturan perundang-undangan bidang : Manajemen Kawasan Konservasi,
Manajemen Satwa Liar, Konservasi Biodiversitas Tumbuhan, Manajemen
Pemanfaatan Jasa Ekosistem dan Manajemen Rekreasi Alam dan Ekowisata

Prospek kerjanya bisa jadi peneliti, dosen, surveyor,wirausaha di bidang ekowisata,


masih banyak lagi.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pengertian konservasi sumber daya alam hayati menurut pasal 1 ayat (2) UU No
5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
dirumuskan bahwa.

Secara konseptul ekowisata dapat didefinisikan sebagai suatu konsep


pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-
upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada
masyarakat setempat.

Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata bukan satu-satunya jurusan


yang bertugas mengurus hutan karena masih ada beberapa jurusan lainnya yang juga
memiliki fungsi serupa tapi tidak sama. Jurusan-jurusan tersebut antara lain
Manajemen Hutan, Pertumbuhan Pohon dan Teknologi Produk Hutan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://riobelajar.blogspot.co.id/2010/10/konservasi-sumber-daya-hutan.html
http://www.plipplop.com/pendidikan/jurusan-konservasi-sumberdaya-hutan-di-ipb-
715.html

http://kshe.fahutan.ipb.ac.id/id/?page_id=6292

http://kshe.fahutan.ipb.ac.id/id/?page_id=7865

14

Anda mungkin juga menyukai