PENDAHULUAN
yang dapat menyebabkan hilangnya struktur dan fungsi normal tulang belakang. Proses
vical,thoracal, dan atau lumbal dari tulang belakang memngaruhi diskus intervertebralis
danfacet join.4
umum pada orang Eropa utara dan paling lazim banyak ditemukan di Afrika.
manusia / HLA). HLA B 27 dan proses patologi pada umumnya. Kasus Spondylitis
berpostur menekuk ke depan karena gravitasi. Tulang belakang bisa dikoreksi melalui
menyebabkan peradangan sendi dan organ-organ lain, seperti jantung, paru-paru, dan
1
BAB II
LAPORAN KASUS
Usia : 26 th
Seorang pasien laki-laki dengan usia 26 tahun tahun datang ke Poli Penyakit
Dalam pada tangal 12 Januari 2013. 2 hari sebelum pasien dirawat di Rumah sakit,
pasien merasa sakit pada bagian punggung dirasakan sekitar 5 hari. Sakit dirasakan
hilang timbul. Rasa sakit berkurang setelah beristirahat. Dan terasa kelemahan pada
daerah pinggang bawah. Selain itu pasien merasa kesulitan dalam berjalan. Keluhan lain
yang dirasa : muntah (-) , mual (-) , BAB (+) , BAK . Setelah itu pasien kePoli Penyakit
2.3 Diagnosis
Spondilitis
2
2.4.1.2. Pembacaan Hasil Foto Toraks ( Vertebra Thorakolumbal)
3
Tampak Following corpus vertebra thoracolumbal ( Bamboo Spine
).
2.4.1.3. KESAN
4
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
Spondilitis ankilosa (SA) merupakan penyakit jaringan ikat yang ditandai dengan
peradangan pada tulang belakang dan sendi-sendi yang besar, menyebabkan kekakuan
progresif,nyeri dan dengan penyebab yang tidak diketahui. Penyakit ini dapat melibatkan
sendi-sendi perifer, sinovia, dan rawan sendi, serta terjadi osifikasi tendon dan ligamen yang
akan mengakibatkan fibrosis dan ankilosis tulang. Terserangnya sendi sakroiliaka merupakan
tanda khas penyakit ini. Ankilosis vertebra biasanya terjadi pada stadium lanjut dan jarang
terjadi pada penderita yang gejalanya ringan. Nama lain SA adalah Marie Strumpell disease
Insidens
Ankilosis spondilitis dianggap sebagai penyakit rematik yang relatif jarang terjadi.
3.2 Etiologi
predisposisi genetik memegang peranan penting pada spondilitis ankilosis. Penyakit ini
sering ditemukan pada kelompok keluarga dengan HLA B-27, meskipun demikian tidak
5
setiap orang dengan HLA B-27 menderita spondilitis ankilosis sehingga diduga ada faktor
pemicu lainnya. 6
3.3 Pathogenesis
spondylitis menyerang bagian dari insersi tendon, ligamen, fascia dan jaringan fibrosa kapsul
sendi dan dinamakan "entheses". Proses patologis adalah salah satu proses fibrosis progresif
dan pengerasan dalam jaringan lunak periarticular: yang dinamakan proses "enthesopathy".
mempengaruhi capsul posterior facet join. Lumbal vertebra mungkin dapat terkena pada
stadium dini. Tulang vertebra juga dapat menjadi rigid atau kaku. Elemen sistemik yang
gejala. Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri punggung, yang intensitasnya
bervariasi dari satu episode ke episode lainnya dan bervariasi pada setiap penderita. Nyeri
Kekakuan di pagi hari yang akan hilang jika penderita melakukan aktivitas,juga sering
ditemukan. Nyeri punggung dan kejang otot-ototnya seringkali bisa berkurang jika penderita
6
Pasien dengan ankylosing spondylitis
mempengaruhi tulang belakang leher
dan dada atas. Tulang punggung pasien
telah menyatu dalam posisi tertekuk.
Pada penderita lainnya, tulang belakang dengan jelas tampak lurus dan kaku. Nyeri
punggung bisa disertai dengan hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, kelemahan
dan anemia.
Jika sendi yang menghubungkan tulang iga dan tulang belakang meradang, rasa nyeri
akan membatasi kemampuan dada untuk mengembang dan untuk menarik nafas dalam.
Kadang-kadang nyeri dimulai di sendi yang besar, seperti panggul, lutut dan bahu. 2
Pada penderita lainnya, peradangan bisa menyerang katup jantung. Jika kerusakan
tulang belakang menekan saraf atau urat saraf tulang belakang, bisa timbul mati rasa,
Sindroma kauda equina (Sindroma Ekor Kuda) merupakan komplikasi yang jarang,
berupa gejala yang timbul jika kolumna tulang belakang yang meradang, menekan sejumlah
7
Gejalanya berupa impotensi, inkontinensia uri di malamhari, sensasi yang berkurang
pada kandung kemih dan rektum dan hilangnya refleks mata kaki.
Keluhan yang umum dan karakteristik awal penyakit ialah nyeri pinggang dan sering
menjalar ke paha. Nyeri biasanya menetap lebih dari 3 bulan, disertai dengan kaku pinggang
pada pagi hari, dan membaik dengan aktivitas fisik atau bila dikompres air panas. Nyeri
pinggang biasanya tumpul dan sukar ditentukan lokasinya, dapat unilateral atau bilateral.
Nyeri bilateral biasanya menetap, beberapa bulan kemudian daerah pinggang bawah menjadi
kaku dan nyeri. Nyeri ini lebih terasa seperti nyeri bokong dan bertambah hebat bila batuk,
bersin, atau pinggang mendadak terpuntir. Inaktivitas lama akan menambah gejala nyeri dan
kaku. Keluhan nyeri dan kaku pinggang merupakan keluhan dari 75% kasus di klinik. Nyeri
tulang juksta-artikular dapat menjadi keluhan utama, misalnya entesis yang dapat
mayor, tuberositas tibia atau tumit. Keluhan lain dapat berasal dari sendi kostovertebra dan
angina.3
Manifestasi di luar tulang terjadi pada mata, jantung, paru, dan sindroma kauda
ekuina. Manifestasi di luar tulang yang paling sering adalah uveitis anterior akut, biasanya
unilateral, dan ditemukan 25--30% pada penderita SA dengan gejala nyeri, lakrimasi,
fotofobia, dan penglihatan kabur. Manifestasi pada jantung dapat berupa aorta insufisiensi,
dilatasi pangkal aorta, jantung membesar, dan gangguan konduksi. Pada paru dapat terjadi
8
fibrosis, umumnya setelah 20 tahun menderita SA, dengan lokasi pada bagian atas, biasanya
tuberculosis.3
3.5 Diagnosis
sampai sejauh mana pasien dapat melakukan gerak fleksi, ekstensi, miring ke
3.5.3 Pencitraan
dan osteofit. Namun tidak sejelas CT-scan atau MRI.CT-scan dapat digunakan
Kriteria diagnostik pertama yang dibuat adalah kriteria Roma yang dibuat pada
9
tahun 1961, kemudian disusul dengan munculnya kriteria New York pada tahun
1966 dan akhirnya muncul kriteria yang terakhir yaitu kriteria New York yang
3. Penurunan relatif derajat ekspansi dinding dada terhadap umur dan jenis
kelamin.
unilateral grade 3-4 atau sacroiliitis bilateral grade 2-4 disertai dengan salah satu
Radiografi yang paling penting teknik pencitraan untuk deteksi, diagnosis, dan
tindak lanjut pemantauan pasien dengan ankylosing spondylitis. Morfologi tulang secara
keseluruhan dan kalsifikasi halus dan ossifications bisa ditunjukkan baik secara
radiografi. Diagnosis dapat dibuat jika fitur radiografi khas dari ankylosing spondylitis
hadir.8
10
menyempit.Erosi tulang subchondral di sisi iliaka dari sendi terlihat, ini diikuti
bagian bawah sendi (karena bagian ini dipagari oleh sinovium) dan di sisi iliaka
dari badan vertebra yang disebabkan oleh erosi dari margin superior dan inferior,
badan vertebra (lihat gambar bawah). Lesi inflamasi pada entheses tulang
belakang dapat mengakibatkan sclerosis dari margin superior dan inferior badan
11
Gambar. 2.2 Antero posterior
radiografi tulang belakang pasien Radiograf lateral menunjukkan erosi s
dengan ankylosing spondylitis. udut anterior pada T12 dan L1 tubuh
Pengerasan fibrosus anulus di vertebralis.Tanda sudut khas mengkil
berbagai tingkat dan squaring dari ap (atau lesi Romanus) hadir (panah).
badan vertebra dapat diamati
12
Gambar : Bamboo spine
3.6.2 CT SCAN
CT scan dari sendi Sakroiliaka, tulang belakang, dan sendi perifer dapat
mengungkapkan bukti sakroiliitis awal, erosi, dan enthesitis yang tidak jelas pada
radiografi standar. Fitur seperti erosi sendi, sclerosis subchondral (lihat gambar
bawah),dan ankilosis tulang yang divisualisasikan lebih baik pada CT scan dari
13
pada radiografi, namunbeberapa varian normal sendi sacroiliaka dapat
3.6.3 MRI
menjadi lebih unggul CT scan dalam mendeteksi perubahan tulang rawan, erosi
14
tulang, dan perubahan tulang subkondral. MRI juga sensitif dalam penilaian
15
Gambar. MRI menunjukkan sacroiliitis bilateral pada penderita ankylosing spondyylitis,
A. Lesi Romanus
16
C. Facet joint enthesitis/osteitis
D. End-plate edema
mendeteksi perubahan awal tulang rawan dan edema sumsum tulang dari sendi-
sakroiliitis.5
spondylitis yang disarankan dalam temuan foto toraks normal atau samar-samar.
diagnosis sakroiliitis.4
17
3.7 Pengobatan
arthritis:
1. Pertimbangan psikologis
Perlu diinformasikan bahwa kurang dari sepertiga orang dewasa muda akan
bentuk tubuh yang lebih baik dan harus melakukan exercise setiap hari.3
2. Terapi obat-obatan
Meskipun salisilat adalah obat paling aman dari golongan anti inflamasi non-
steroid (AINS), tetapi biasanya tidak begitu efektif pada ankilosis spondilitis. Dari
banyak NSAID yang tersedia, indometasin lebih tepat. Meskipun demikian pada masa
yang akan datang, dapat digantikan oleh obat yang lebih baru. Pada pasien dimana
indometasin tidak dapat ditolelir dengan baik, phenylbutazone dapat digunakan. Perlu
3. Terapi radiasi
Terapi radiasi dapat mengurangi rasa sakit. Terapi terapi radiasi tidak lagi
leukemia.2
4. Peralatan ortopedi
Contohnya : spinal braces untuk mencegah fleksi deformitas pada tulang belakang.
18
5. Terapi fisik
Terapi fisik penting untuk melatih mengurangi rasa nyeri. Terapi ini dilakukan selama
Tujuan utama terapi bedah adalah untuk mencegah deformitas tulang belakang yang
lebih berat.
3.8 Prognosis
Prognosis dari SA sangat bervariasi dan susah diprediksi. Secara umum, penderita
lebih cenderung dengan pergerakan yang normal daripada timbulnya restriksi berat.
19
Keterlibatan ekstraspinal yang progresif merupakan determinan penting dalam menentukan
berkurangnya pergerakan spinal yang ringan, dan berlangsung dalam 10 tahun pertama maka
perkembangan penyakitnya tidak akan memberat. Keterlibatan sendi-sendi perifer yang berat
serta perlangsungan yang ringan dan dapat dikontrol sehingga dapat menjalankan tugas dan
Secara umum, wanita lebih ringan dan jarang progresif serta lebih banyak
terlihat pada pria. Terdapat dua gambaran yang secara langsung berpengaruh terhadap
morbiditas, mortalitas, dan prognosis. Keduanya dianggap sebagai akibat dari trauma, baik
yang tidak disadari maupun trauma berat. Awalnya, terjadi lesi destruksi pada salah satu
diskovertebra, biasa terjadi pada segmen spinal yang bisa dilokalisir, dan ditandai dengan
nyeri akut atau berkurangnya tinggi badan yang mendadak. Skintigrafi dan tomografi tulang
memperlihatkan kelainan, baik elemen anterior maupun posterior. Imobilisasi yang tepat dan
diperpanjang dapat memberikan penyembuhan pada sebagian besar kasus. Komplikasi kedua
yang menyusul trauma berat maupun yang ringan berupa fraktur yang dapat menyebabkan
20
BAB IV
KESIMPULAN
cervical, thoracal, dan lumbal dari tulang belakang dengan mempengaruhi diskus
intervertebralis dan facet joint. Pada pemeriksaan radiografi (x-ray) dapat memperlihatkan
normal. Erosi sendi, sclerosis subchondral, dan ankilosis tulang yang divisualisasikan lebih
baik pada CT scan daripada dengan radiografi. MRI lebih unggul dari CT scan dalam
mendeteksi perubahan tulang rawan, erosi tulang, dan perubahan tulang subkondral. MRI
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Apley A Graham, Solomon Louis. Apleys System of Orthopaedics and Fractures. 6th
3. Sjamsjulhidayat R., Jong W.D., Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, EGC, Jakarta, 2004,
Hlm 913
4. http://www.medicinenet.com/ankylosing_spondylitis/article.htm
5. http://www.kesimpulan.com/2009/05/spondilitis-ankilosa-sa.html
6. http://medicafarma.blogspot.com/2009/04/spondilitis-ankilosa.html
7. http://emedicine.medscape.com/article/1263287-overview
8. http://www.thirdage.com/health-wellness/ankylosing-spondylitis-marie-strumpell-
disease
22