Anda di halaman 1dari 1

Hasil Diskusi Acara Sosialisasi Penyelenggaraan MDTW di Kota Pariaman

Tanggal 17 Juni 2017 di Hotel Madinah Kota Pariaman

1. Tanya (Ahmad Yani; Kepala MDTA Mesjid Badano Pariaman Timur) : Bagaimana honor
Guru MDTA/MDTW bila wacana fullday school diterapkan oleh pemerintah

Jawab (Dr. H. Genius Umar; Wakil Walikota) : Akan dirapatkan dengan berbagi pemangku
kepentingan termasuk Dinas Pendidikan dan Kankemenag, atau bisa saja guru MDTW
dimasukan ke Sekolah atau kurikulum di Kemanag diterapkan di Sekolah baik MDTW dan
MDTA

2. Tanya (Drs. Nasri; Ketua FKDT Kota Pariaman) : Dalam menetapkan pilot project MDTW
ada keterbatasan dana, sarpras, SDM dan animo masyarakat yamg kurang
Jawab (Dr. Genius Umar;Wakil Walikota Pariaman) : akan diusahakan dana tersebut di
cairkan melalui anggran desa tentu dengan perencanaan dan syarat-syarat yang sesuai
dengan aturan

3. Memberi masukan dan tanggapan (Hendri, S.Sos; Camat Pariaman Timur) :


a. Untuk Informasi bahwa Gaji/insentif Guru MDTW jika ada bersumber dari dana APBN
dan APBD, awalnya guru mengaji pada malam hari yang diberikan insentif. Kalau ada
kebijakan dari Pemko maka insentif guru MDTW bisa diberikan. Usul ada Peraturan
Walikota untuk insentif Guru MDTW
b. Prosedur pendirian MDTW harus ada rekomendasi dari Kepala Desa dan Camat

4. Memberi masukan dan tanggapan (Azwir; Kepala Desa Palak Aneh Kec. Pariaman Selatan)
1. Menanggapi terhadap guru MDT Yayasan tidak diberikan insentif. Bahwa guru MDT
yang dikelola Yayasan tidak dibolehkan diberikan insentifnya karena Yayasan yang
bertanggung jawab, tetapi kalau desa yang mengelola maka bisa dibayarkan
insentifnhya oleh Desa termasuk guru MDTA, dan PAUD
2. Desa yang bersangkutan mengikuti pilot project MDTW dan meminta bimbingan serta
asistensi dari pihak Kemenag

Penanggunag Jawab Acara

Zahardi, MA

Anda mungkin juga menyukai