BAB I
Pendahuluan
Input
Device
Sistem yang
PLC dikontrol
Output
Device
PM
Modul
CPU Input
PD Modul
Ouput
Catu Daya
icon
BAB II
Operasi AND, OR dan NOT
2.3. TEORI
Operasi logika AND digunakan untuk mengkondisikan suatu keadaan
menjadi 1 atau high apabila semua inputnya bernilai 1. Sedangkan operasi
logika OR digunakan untuk mengkondisikan suatu keadaan menjadi 1 atau high
apabila salah satu atau lebih inputnya bernilai 1. Untuk operasi NOT kondisi
outputnya akan selalu berbalikan dengan inputnya.
Operasi logika disini dimaksudkan untuk menerapkan instruksi instruksi
dasar yang dimiliki oleh PLC Siemens S7-200 yang sering digunakan pada
perencanaan program baik secara Ladder Diagram maupun dengan Statement List.
Instruksi instruksi dasar tersebut diantaranya adalah :
Normally Open contact
n
Symbol :
Operand : n (bit) = I, Q, M, SM, S, T, C, V
Deskripsi : Kontak normally open akan tertutup apabila terbacanya nilai bit
yang tersimpan dialamat n adalah 1. Power akan mengalir melalui kontak
normally open ketika tertutup (sedang aktif).
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO ITP Page 8
Praktikum Programmable Logic Controler
Symbol :
Output Coils
n
Symbol :
Symbol : NOT
Mengklik icon .
8. Menurunkan kursor (Menekan panah kebawah), Menekan F4 atau
dan pilih
NOT | enter.
18. Menyimpan Ladder Diagram yang telah anda buat, dengan Mengklik
24. Menempatkan program Ladder Diagram yang tealh anda buat ke dalam
Mengklik icon .
26. Kemudian mensimulasikan saklar pada modul percobaan dan amati
outputnya, isilah tabel pecobaannya.
I0.0
I0.1
Q0.0
Grafik 2.1. Diagram Waktu AND
I0.2
I0.3
Q0.1
Grafik 2.2. Diagram Waktu OR
I0.4
Q0.2
Grafik 2.3. Diagram Waktu NOT
BAB III
OPERASI SET DAN RESET
3.3. TEORI
SET digunakan untuk mengkondisikan suatu keadaan menjadi 1 atau
HIGH, sedangkan RESET digunkana untuk mengembalikan keadaan tersebut
menjadi 0 atau LOW
Set
S_BIT
Symbol : S
N
Reset
S_BIT
Symbol : R
N
Deskripsi : Reset Coil mereset sejumlah titik dimulai dari S_BIT, untuk
banyaknya titik dinyatakan dengan N. Jika S_BIT dinyatakan
dengan bit T atau C, maka keduanya bit timer/counter dan nilai
timer/counter akan direset.
Deskripsi : Reset Immediate Coil mereset dengan segera sejumlah mulai dari
S_BIT, untuk banyaknya titik dinyatakan dengan N.
27. Menyimpan Ladder Diagram yang telah anda buat, dengan Mengklik
On
Mengklik icon .
35. Kemudian mensimulasikan saklar pada modul percobaan dan amati
OUTPUT
No.
Q0.0 Q0.1 Q0.2 Q0.3 Q0.4 Q0.5 Q0.6 Q0.7 Q1.0 Q1.1
1. I0.0
I
2. N I0.1
P
3 U I0.2
T
4. I0.3
I0.0
I0.1
I0.2
I0.3
Q0.0
Q0.1
Q0.2
Q0.3
Q0.4
Q0.5
Q0.6
Q0.7
Q1.0
Q1.1
t1 t2 t3 t4
BAB IV
OPERASI TIMER
4.3. TEORI
TIMER digunakan untuk menghasilkan penundaan waktu (time delay)
untuk time ON dan TIMER akan aktif berlogika 1 (HIGH) setelah waktu SET
terpenuhi. TIMER juga dapat digunakan untuk mengkondisikan
pembatasanselang waktu keadaan sesuai dengan yang diinginkan.
Bentuk timer yang disediakan adalah :
TON Timer On Delay
TONR Timer On Delay Retentive
Timer On Delay
Txxx
IN TON
Symbol :
PT
IN TONR
Symbol :
PT
27. Menyimpan ladder diagram yang telah anda buat dengan Mengklik
On
32. Mendownloadkan program Ladder Diagram yang tealh anda buat ke
Mengklik icon .
34. Kemudian mensimulasikan saklar pada modul percobaan dan amati
outputnya, isilah tabel pecobaannya.
I0.0
(input)
T32
(timer)
Q0.0
(output)
Grafik 4.1.
Diagram Waktu Operasi TON
I0.1
(input)
I0.2
(reset)
T0
(timer)
Q0.1
(output)
Grafik 4.2.
Diagram Waktu Operasi TONR
BAB V
OPERASI COUNTER
5.3. TEORI
COUNTER digunakan untuk mengkondisikan suatu keadaan menjadi
HIGH atau berlogika 1 bila nilai konstanta / present value yang diset telah
terpenuhi pada counternya.
Macam Counter yang disediakan ada dua, yaitu
CTU Counter Up
CTUD Counter Up Down
Counter Up
Cxxx
CU CTU
Symbol : R
PV
Counter Up / Down
Cxxx
CUCTUD
CD
Symbol :
R
PV
27. Menyimpan ladder diagram yang telah anda buat, dengan Mengklik
Mengklik icon .
36. Kemudian mensimulasikan saklar pada modul percobaan dan amati
outputnya, isilah tabel pecobaannya.
I0.0
(count up)
I0.1
(reset)
7
6
5
4
3 3
2 2
1 1
C0 0 0 0
(current)
Q0.0
(output)
Counter Up/Down
I0.2
(count up)
I0.3
(count down)
I0.4
(reset)
6 6
5 5 5
4 4 4
3 3
2
1
C48 0 0
(current)
Q0.1
(output)
BAB VI
OPERASI COMPARATOR
6.3. TEORI
Fungsi dari Comparator adalah membandingkan suatu keadaan dengan
keadaan yang telah ditentukan. Dan apabila syarat yang digunakan sebagai
pembanding telah terpenuhi maka output dari comparator akan berlogika 1 atau
HIGH.
Kontak Komparator Byte =
n1
Symbol : ==B
n2
Operand : n1, n2 (unsigned byte) : VB, IB, QB, MB, SMB, SB, AC,
Constant, *VD, *AC
Deskripsi : Kontak Komparator Byte = akan tertutup apabila nilai byte yang
tersimpan di alamat n1 sama dengan nilai byte yang tersimpan
dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak ketika
tertutup.
Kontak Komparator Byte >=
n1
Symbol : >=B
n2
Operand : n1, n2 (unsigned byte) : VB, IB, QB, MB, SMB, SB, AC,
Constant, *VD, *AC
Deskripsi : Kontak Komparator Byte >= akan tertutup apabila nilai byte
yang tersimpan di alamat n1 lebih besar atau sama dengan nilai
byte yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir
melalui kontak ketika tertutup.
Kontak Komparator Byte <=
n1
Symbol : <=B
n2
Operand : n1, n2 (unsigned byte) : VB, IB, QB, MB, SMB, SB, AC,
Constant, *VD, *AC
Deskripsi : Kontak Komparator Byte <= akan tertutup apabila nilai byte
yang tersimpan di alamat n1 lebih kecil atau sama dengan nilai
byte yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir
melalui kontak ketika tertutup.
Kontak Komparator Integer =
n1
Symbol : ==I
n2
Operand : n1, n2 (unsigned integer word) :
VW, T, C, IW, QW, MW, SMW, SW, AC, AIW, Constant, *VD, *AC
Operand : n1, n2 (real) : VD, ID, QD, MD, SMD, AC, HC, Constant,
*VD, *AC
Deskripsi : Kontak Komparator Real >= akan tertutup apabila nilai real
yang tersimpan dialamat n1 lebih besar atausama dengan nilai
real yang tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir
melalui kontak ketika tertutup.
Catatan : Terdapat pada CPUs 214, 215 dan 216
Operand : n1, n2 (real) : VD, ID, QD, MD, SMD, AC, HC, Constant,
*VD, *AC
Deskripsi : Kontak Komparator Real <= akan tertutup apabila nilai real yang
tersimpan dialamat n1 lenih kecil atau sama dengan nilai real yang
tersimpan dialamat n2. Dan power akan mengalir melalui kontak
ketika tertutup.
Catatan : Terdapat pada CPUs 214, 215 dan 216
33. Sebelum mentransfer program ke PLC, pastikan saklar mode PLC pada
posisi TERM (mode switch).
34. Menyalakan power supply PLC.
35. Setelah power supply dinyalakan maka lampu indikator PLC yang
berwarna oranye akan menyala (status PLC STOP). Warning ! : Apabila
lampu merah yang menyala segera matikan Power Supply karena
System Fault.
36. Menyalakan status ladder dengan Mengklik Debug > Ladder Status On
36. Mendownloadkan program Ladder Diagram yang telah anda buat ke dalam
37. Setelah download succesfull maka jalankan (run) PLC dengan Mengklik
icon .
38. Kemudian mensimulasikan saklar pada modul percobaan dan amati
outputnya, isilah tabel pecobaannya.
I0.0
(count up)
I0.1
(count down)
I0.2
(reset)
6 6
5 5 5
4 4 4
3 3
2
1
C48 0 0
(current)
Q0.0
(==I)
Q0.1
(<=I)
Q0.2
(>=I)