ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil
belajar kognitif ditinjau dari kemampuan akademik mahasiswa. Penelitian ini adalah penelitian
eksperimen semu dengan desain pretest-posttest non equivalen control group design dengan
rancangan faktorial 2x4. Populasi penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan Biologi
semester IV STKIP Bima, sebanyak 8 kelas dengan jumlah 336 mahasiswa. Sampel penelitian
diperoleh melalui teknik simple random sampling, dari 8 kelas yang ada diambil 4 kelas sebagai
sampel dengan jumlah 168 mahasiswa . Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar kognitif. Data
hasil penelitian dianalisis dengan teknik statistik Anacova dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 1) Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD, Jigsaw II, dan TGT terhadap
hasil belajar kognitif mahasiswa (p<0,05), 2) Ada pengaruh kemampuan akademik terhadap hasil
belajar kognitif mahasiswa (p<0,05), 3) Tidak ada pengaruh interaksi model pembelajaran kooperatif
tipe STAD, Jigsaw II, dan TGT dengan kemampuan akademik terhadap hasil belajar kognitif
mahasiswa (p>0,05), 4) Hasil uji beda menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang signifikan perbedaan pengaruhnya terhadap hasil belajar kognitif, dibandingkan dengan tipe
Jigsaw II, dan STAD (berkoofisien positif dan sig.< 0,05).
Kata Kunci : STAD, Jigsaw II, TGT, Kemampuan Akademik, Hasil Belajar Kognitif
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of cooperative learning on cognitive learning outcomes in
terms of students' academic abilities. This study was a quasi-experimental research design with non-
equivalent pretest-posttest control group design with a 2x4 factorial design. The study population was
a student of biology education STKIP Bima fourth semester, a total of 8 classes with a number of 336
students. Samples were obtained through a simple random sampling technique, of which there are 8
classes taken 4 classes as the sample with 168 students. The research instrument is a cognitive
achievement test. The data were analyzed using statistical techniques Anacova two paths. The results
showed that 1) There is influence of cooperative learning model type STAD, Jigsaw II, and the TGT
to the cognitive achievement of students (p <0.05), 2) There is influence of academic ability on the
cognitive achievement of students (p <0.05) , 3) There is no influence to interaction effect between
cooperative learning model type STAD, Jigsaw II, and TGT with academic ability of the student
cognitive learning outcomes (p> 0.05), 4) Different test results show that the cooperative learning
model TGT significant differences in their effects on cognitive learning outcomes, compared with
Jigsaw II, and STAD (berkoofisien positive and sig. <0,05).
Key words: STAD, Jigsaw II, TGT, academic ability, cognitive learning outcomes
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif 42
Lord 2001 dalam Jufri (2010) tipe Jigsaw II dengan model pembelajaran
mengidentifikasi 11 kategori umum langsung dan TPS (Think Phair Share),
kelebihan dari model pembelajaran prestasi belajar matematika siswa yang
kooperatif yakni; 1) peningkatan dikenai model pembelajaran koopertif tipe
kemampuan berpikir, 2) pengembangan Jigsaw II lebih baik dibandingkan
sikap positif terhadap pelajaran, 3) suasana pembelajaran langsung dan TPS.
akademik dan lingkungan belajar yang Selanjutnya hasil penelitian Tarigan dan
lebih konduktif, 4) variasi model asesmen, Gultom (2012) menemukan bahwa ada
5) peningkatan pemahaman mengenai pengaruh model pembelajaran koopertif
hubungan teori dan praktek, 6) tipe TGT terhadap hasil belajar IPA-Fisika
pengembangan kemampuan membaca dan peserta didik di kelas VII SMP Negeri I
menulis hasil kerja ilmiah, 7) Percut Sei Tuan pada konsep pengukuran.
pengembangan ketrampilan sosial dan Berdasarkan hasil hipotesis kedua
bekerja sama, 8) Peningkatan kualitas hasil menunjukkan bahwa ada pengaruh
belajar, 9) pengembangan nilai-nilai dalam mahasiswa yang memiliki kemampuan
diri peserta didik, 10) pemodelan dunia akademik tinggi dan rendah terhadap hasil
nyata dalam kehidupan peserta didik, dan belajar kognitif dengan (p= 0,00),
11) pengembangan kesetaraan kesempatan sehingga dapat disimpulkan kesenjangan
antara peserta didik pria dan wanita. antara mahasiswa berkemampuan
Orlich, at al (1998) menuliskan beberapa akademik tinggi dan rendah tidak ada
keuntungan dari model pembelajaran perbedaan yang signifikan terhadap hasil
kooperatif adalah; 1) meningkatkan belajar kognitif. Hasil penelitian ini sejalan
pemahaman mengenai materi inti dengan temuan Karmana (2011) yaitu ada
pelajaran, memperkuat ketrampilan sosial, pengaruh kemampuan akademik terhadap
melatih siswa mengambil keputusan, hasil belajar kognitif biologi. Didukung
menciptakan suasana belajar aktif, pula oleh hasil penelitian Ramdani (2012)
mengembangkan rasa percaya diri (self menyatakan bahwa ada perbedaan hasil
esteem ) peserta didik, mengakomodasi belajar IPA Biologi dan ketrampilan
beragam gaya belajar, mengembangkan berpikir kritis antara siswa yang
rasa tanggungjawab peserta didik, berkemampuan akademik atas dan bawah
berfokus pada keberhasilan induvidu. setelah mengikuti pembelajaran dengan
Dengan demikian para pendidik strategi inkuiri level 1, level 2, level 3 dan
mengusahakan dalam proses pembelajaran strategi konvesional.
memilih model pembelajaran yang tepat Hasil analisis data pada hipotesis
salah satunya model pembelajaran ketiga pada penelitian ini menunjukkan
kooperatif yang telah benyak teruji hasil tidak ada pengaruh interaksi antara model
peningkatan terhadap hasil belajara pembelajaran koperatif tipe STAD, Jigsaw
kognitif. II, dan TGT dengan kemampuan akademik
Hasil penelitian ini didukung oleh terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa
penelitian terdahulu antara lain; Arizona program studi pendidikan Biologi semester
(2013) yang menemukan bahwa peserta IV STKIP Bima. Hasil penelitian ini
didik yang belajar melalui model sejalan dengan temuan Utami (2014) yaitu
pembelajran kooperatif tipe STAD tidak ada interaksi model pembelajaran
berbeda signifikan pada aspek hasil belajar kooperatif berbasis pemberdayaan
kognitif dibandingkan dengan peserta berpikir dan non model pembelajaran
didik yang belajar dengan tipe NHT. kooperatif berbasis pemberdayaan
Didukung pula oleh hasil penelitian berpikir dengan kemampuan akademik
Andriani, D.G. dkk (2013) menyatakan terhadap hasil belajar IPA. Didukung pula
bahwa ada perbedaan rerata yang oleh hasil penelitian Gayatri (2013)
signifikan antara peserta didik yang interaksi antara strategi pembelajaran
diterapkan model pembelajaran kooperatif kooperatif dengan kemampuan akademik
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif 46
peserta didik tidak berpengaruh terhadap rendah pada meja turnamen yang terpisah,
kemampuan menyelesaikan masalah dan kemudian dilanjutkan dengan kuis
hasil belajar kognitif peserta didik (p > permainan dan diberikan penghargaan
0,05) yang berarti tidak ada pengaruh pada kelompok dan induvidu yang
signifikan pada interaksinya. mendapatkan skor tertinggi, sehingga pada
Uji Beda Pengaruh Antar Perlakuan nilai postest kelas model pembelajaran
terhadap Hasil Belajar Kognitif kooperatif lebih tinggi (70,46), Jigsaw II
Uji lanjut untuk mengetahui (59,16), dan STAD (52,81).
pengaruh beda nyata terkecil dari Hasil Penelitian ini sejalan dengan
perlakuan model pembelajaran kooperatif penelitian Ahriani (2013) menyatakan
terhadap hasil belajar kognitif, terdapat perbedaan hasil belajar kimia
menggunakan uji LSD. Adapun hasil uji antara peserta didik yang diajarkan
LSD pada model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kooperatif
terhadap hasil belajar kognitif dapat tipe STAD dengan peserta didik yang
disajikan pada Tabel 3 sebagai berikut. diajarkan dengan menggunakan model
Tabel 3. Hasil uji LSD Antar Model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada
Pembelajaran terhadap Hasil Belajar materi pokok ikatan kimia, dengan nilai
Kognitif rata-rata hasil belajar peserta didik yang
Kelas Kelas Perbedaan Sig. diajarkan dengan model pembelajaran
Perlakuan Perlakuan rata-rata kooperatif tipe TGT lebih tinggi dari
Jigsaw II TGT -11.3036* 0,000 pada yang diajarkan dengan model
L STAD 6.3471* 0,034 pembelajaran kooperatif tipe STAD.
S Konvesional 8.6124* 0,006 Didukung pula dengan penelitian
D Widyasari (2012) menyatakan bahwa hasil
belajar yang menggunakan model
TGT STAD 17.6507* 0,000 pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih
Konvesional 19.9161* 0,000 tinggi sebesar 79,97 dari pada STAD
STAD Konvesional 2.2654 0,463 sebesar 78,23 dan lebih tinggi dari
pembelajaran konvesional sebesar 68,93
Berdasarkan Tabel 3 dapat yang berarti TGT lebih efektif dari STAD
simpulkan bahwa perlakuan model dan konvesional.
pembelajaran yang paling efektif terhadap
hasil belajar kognitif yaitu, model
pembelajaran kooperatif tipe TGT yang KESIMPULAN DAN SARAN
dibandingkan dengan model pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian dan
yang lain, karena nilai perbedaan rata- uraian pembahasan yang telah disajikan,
ratanya berkoofisien positif dan sig. < dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
0,05, kemudian diikuti oleh perlakuan berikut:
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 1. Model pembelajaran kooperatif tipe
II, dan STAD. Hal ini berdasarkan STAD, Jigsaw II, dan TGT
observasi selama penelitian pada proses berpengaruh signifikan terhadap hasil
pembelajaran khusus pada sintaks belajar kognitif mahasiswa program
turnamen akademik yang studi pendidikan Biologi semester IV
diimplementasikan oleh kelas model STKIP Bima.
pembelajaran kooperatif tipe TGT, 2. Kemampuan akademik berpengaruh
mempunyai karakteristik kuis yang tidak signifikan terhadap hasil belajar
sama dengan kooperatif tipe STAD dan kognitif mahasiswa program studi
Jigsaw II yakni adanya game turnamen pendidikan Biologi semester IV
akademik yang mendudukkan mahasiswa STKIP Bima.
berkemampuan akademik tinggi dan 3. Interaksi antara model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, Jigsaw II, dan
47 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif