Anda di halaman 1dari 12

Auditing Proses Pendapatan

Tugas Mata Kuliah


Auditing II

Oleh:

Indah Arista Dewi


150810301095

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember
2017
PENDAHULUAN

Kegiatan pembelian dapat terus berlangsung baik apabila prosedur


pencatatan dan pembayaran hutang juga terselenggara dengan baik, untuk itu
perlu adanya pemeriksaan terhadap kegiatan terhadapa kegiatan pembelian agar
dapat meningkatkan efesiensi, efektifitas, dan keekonomisan perusahaan.

Kerangka kerja yang harus dilakukan yaitu dimulai dengan gambaran


umum proses pembelian, termasuk jenis jenis transaksi, dokumen dan catatan
yang terlibat, dan fungsi fungsi yang termasuk dalam proses. Fator risiko
bawaan yang terkait secara langsung dengan proses pembelian. Penilaian risiko
pengendalian kemudian disajikan, diikuti dengan pembahasan aktivitas
pengendalian dan pengujian pengendalian.
Pengakuan Biaya dan Liabilitas
FASB Concept Statement No. 6 Elements of Financial
Statement, mendifinisikan biaya dan liabilitas sebagai berikut.
Biaya adalah arus keluar atau keluar atau penggunaan yang lain
asset atau terjadinya liabilitas dari pengiriman atau produksi barang,
pengadaan jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan kegiatan
operasi utama atau pusat yang terus menerus dari suatu perusahaan.
Liabilitas adalah kemungkinan pengorbanan di masa depan atau
manfaat ekonomis yang muncul dari kewajiban saat ini dari suatu
perusahaan tertentu untuk mentransfer asset atau menyediakan jasa pada
perusahaan lain di masa depan sebagai akibat transaksi atau peristiwa
masa lalu.

FASB Concept Accounting Statement No. 5 Recognition and


Measurement in Financial Statement of Business Enterprises,
mengindikasikan bahwa biaya dapat diklasifikasi ke dalam tiga kategori,
yaitu :
1. Biaya tertentu atau biasa disebut dengan biaya produk ini dapat
dibandingkan secara langsung dengan transaksi atau peristiwa tertentu
dan diakui sebagai pendapatan.
2. Biaya yang diakui selama periode dimana kas dikeluarkan atau
liabilitas terjadi untuk barang dan jasa yang digunakan saat itu atau
tidak lama sesudahnya.
3. Biaya dialokasikan dengan prosedur sistematis dan rasional pada
periode yang selama asset terkait diharapkan untuk memberikan
manfaat.
Gambara Umum Proses Pembelian
Suatu transaksi pembelian umumnya bermula dengan sebuah
permintaan pembelian yang dibuat di suatu department atau fungsi
pendukung. Departemen pembelian menyiapkan pesanan pembelian untuk
pembelian barang atau jasa dari vendor. Ketika barang diterima atau jasa
yang telah diberikan, perusahaan mencatat liabilitas kepada vendor. Pada
akhirnya, perusahaan membayar vendor. Berikut topik terkait proses
pembelian yang akan dibahas :
1. Jenis jenis transaksi dan akun laporan keuangan yang terpengaruh
a. Pembelian barang dan jasa secara tunai atau kredit
b. Pembayaran liabilitas yang timbul dari pembelian
c. Retur barang pada pemasok untuk pembelian tunai atau kredit
2. Jenis dokumen dan pencatatan
a. Permintaan pembelian, Dokumen ini meminta barang atau jasa
untuk satu individu atau departemen terotorisasi dalam perusahaan.
b. Pesanan pembelian, Dokumen ini mencakup deskripsi, kualitas,
kuantitas, dan informasi lain mengenai barang dan jasa yang dibeli.
Pesenan pembelian juga mengindikasikan siapa yang menyetujui
dan menggambarkan otorisasi untuk membeli barang atau jasa.
c. Laporan penerimaan, Dokumen ini bertugas uuntuk mencatat
penerimaan barang. Prosedur ini mendorong pegawai departemen
untuk membuat sesuatu yang memadai, perhitungan independen
atas barang yang diterima.
d. Faktur vendor, Dokumen ini merupakan tagihan dari vendor.
Faktur vendor meliputi deskriptif dan kuantitas barang yang
dikirimkan atau jasa yang disediakan, harga meliputi biaya angkut,
syarat dagang termasuk potongan tunai, dan tanggal penagihan.
e. Voucher, Dokumen ini sering digunakan oleh perusahaan untuk
mengendalikan pembayaran barang dan jasa yang diperoleh.
Dokumen ini menjadi basis pencatatan faktur vendor dalam
register voucher atau jurnal pembelian.
f. Register voucher/jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat
voucher untuk barang dan jasa.
g. Buku besar pembantu utang dagang, ketika jurnal pembelian
digunakan, buku besar ini mencatat transaksi dengan, dan saldo
yang terutang pada, seorang vendor.
h. Laporan vendor, laporan ini dikirim secara bulanan oleh vendor
untuk mengindikasikan saldo awal, pembelian dan pembayaran
periode berjlan, dan saldo akhir.
i. Cek atau transfer dana elektronik
j. Jurnal pengeluaran kas atau register cek, jurnal ini mencatat
pengeluaran yang dibuat dengan cek.
3. Fungsi fungsi utama
a. Permintaan, yaitu permintaan yang dapat memenuhi otorisasi yang
diimplemntasikan oleh perusahaan.
b. Pembelian, yaitu melaksanakan pesanan pembelian yang
terotorisasi dengan tepat.
c. Penerimaan, berfungsi bertanggung jawab untuk menerima,
menghitung, dan menginspeksi barang yang diterima dari vendor.
d. Pemrosesan faktur, berfungsi memproses faktur untuk
mempastikan bahwa semua barang dan jasa yang diterima telah
dicatat sebagai asset atau biaya dan bahwa liabilitas yang terkait
telah diakui.
e. Pengeluaran, berfungsi bertanggung jawab untuk menyiapkan dan
menandatangani cek untuk membayar vendor dan mengotorisasi
transfer dana elektronik.
f. Utang dagang, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua
faktur vendor, pengeluaran kas, dan penyesuaian dcatat dalam
catatan utang dagang.
g. Buku besar umum, berfungsi memastikan bahwa semua pembelian,
pengeluaran kas, dan utang dagang diakumulasi, diklasifikasi, dan
diringkas secara baik dalam akun.
4. Pemisahan Tugas Rinci
Tugas seharusnya diberikan pada individu yang tidak dapat
mengendalikan seluruh tahap pemrosesan transaksi yang
memungkinkan kesalahan atau kecurangan menjadi tidak terdeteksi.
Penilaiaan Risiko Bawaan
Faktor faktor terkait industri
Ketika mengaudit proses pembelian, auditor harus
mempertimbangkan dua faktor yang terkait industri dalam menilai
risiko bawaan, yaitu apakah persediaan bahan baku telah memadai
dan seberapa rentan perubahan harga bahan baku yang ada. Jika
perusahaan memiliki banyak vendor dan harga relative stabil,
risiko yang dihadapi perusahaan terkait dengan adanya kekurangan
bahan baku atau sulit dalam mengendalikan biaya produksi, yang
akan berpengaruh pada kegiatan operasi, menjadi lebih kecil.
Salah saji yang terdeteksi dalam audit sebelumnya
Proses pembelian dan akun yang terkait tidak sulit untuk
diaudit dan tidak berakibat pada perdebatan masalah akuntansi.
Namun demikian, penelitian auditing telah menunjukkan bahwa
proses pembelian dan akun yang terkait mungkin mengandung
salah saji material. Pengalaman auditor terdahulu dengan proses
pembelian perusahaan seharusnya diperiksa sebagai satu titik awal
untuk menentukan risiko bawaan.
Penilaian Risiko Pengendalian
Pemahaman dan dokumen pengendalian internal
a. Ruang lingkup pengendalian, dua fakor yang penting
khusunya ketika auditor mempertimbangkan ruang lingkup
pengendalian dan proses pembelian yaitu, struktur orgaisasi
perusahaan serta metode otoritas penugasan dan tanggung
jawab.
b. Proses penilaian risiko perusahaan, auditor harus
memahami bagaimana mempertimbangkan risiko yang
relevan dengan proses pembelian, mengestimas
signifikansinya, menilai kemungkinan terjadinya, dan
menentukan tindakan apa yang diambil untuk mengatasi
risiko tersebut.
c. Aktivitas pengendalian
d. Sistem informasi dan komunikasi
Untuk setiap golongan transaksi utama dalam proses
pembelian, auditor masih perlu memperoleh informasi
berikut.
1. Bagaimana transaksi pembelian,pengeluaran kas, dan
retur pembelian dimulai.
2. Catatan akuntansi, dokumen pendukung, dan akun yang
terlibat dalam pemrosesan transaksi pembelian,
pengeluaran kas, dan retur pembelian.
3. Proses yan digunakan untuk mengestimasi liabilitas
yang masih harus dibayar.
e. Pengawasan pengendalian, auditor dapat
mendokumentasikan proses pembelian internal, dan suatu
bagan alir prosedur.
Merencanakan dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian
Auditor menganalisis proses pembelian dalam rangka
mengidentifikasi pengendalian yang memastikan bahwa salah saji
material telah dicegah, atau dideteksi dan dikoreksi.
Tentukan dan Dokementasi Risiko Pengendalian
Auditor menetapkan tingkat risiko pengendalian yang dicapai.
Ketika pengujian pengendalian mendukung tingkat risiko
pengendalian yang direncanakan, tidak ada modofikasi yang
biasanya diperlukan pada tingkat risiko pengendalian yang
direncanakan, dan auditor dapat melanjutkan dengan prosedur
substantive yang direncanakan.
Aktivitas Pengendalian dan Pengujian Pengendalian Transaksi
Transaksi Pembelian
Terjadinya transaksi pembelian
Pemisahan tugas yang tepat adalah pengendalian utama untuk
mencegah pembelian fiktif. Pemisahan tugas penting adalah
pemisahan fungsi permintaan dan pembelian dari fungsi akun utan
dagang dan pembayaran.
Kelengkapan transaksi pembelian
Pengendalian yang memastikan bahwa asersi kelengkapan
dipenuhi yaitu dengan memeriksa urutan nomor pesanan
pembelian, laporan penerimaan, dan voucher, dan mencocokkan
laporan penerimaan dengan faktur vendor.
Otorisasi transaksi pembelian
Pengendalian utama untuk mencegah salah saji ini adalah
penggunaan skedul atau tabel otorisasi yang menetapkan jumlah
pembelian yan diotorisasi untuk tingkat pegawai yang berbeda.
Akurasi transaksi pengendalian
Asersi akurasi memerhatikan pemindahan bukuan informasi yang
tepat pada jurnal pembelian, catatan pembantu utang dagang, dan
buku besar umum.
Pisah batas transaksi
Auditor dapat menguji aktivitas pengendalian ini dengan
membandingkan tanggal pada laporan penerimaan dengan tanggal
pada voucher.
Klasifikasi transaksi pembelian
Klasifikasi yang tepat atas transaksi pembelian adalah asersi
penting untuk proses pembelian. Jika transaksi pembelian tidak
diklasifikasi secara baik akun asset dan biaya akan mengalami
salah saji.
Aktivitas Pengendalian dan Pengujian Pengendalian Transaksi
Pengeluaran Kas
Keterjadian transaksi pengeluaran kas, aktivitas pengendalian
utama yang digunakan untuk mencegah salah saji adalah meliputi
pemisahan tugas yang memadai, rekonsiliasi independen dan
memeriksa laporan vendor, dan rekonsiliasi bulanan ada bank.
Kelengkapan transaksi pengeluaran kas, pengujian auditor
mungkin mencakup me review dan pengujian prosedur klien untuk
akuntansi urutan nomor pengeluaran kas dan memeriksa prosedur
rekonsiliasi klien.
Otorisasi transaksi pengeluaran kas, pengendalian yang dapat
auditor lakukan yaitu pemisahan tugas yang tepat dan cek atau
TDE tidak disiapkan kecuali seluruh dokumen sumber dimasukkan
dalam paket voucher dan disetujui.
Akurasi transaksi pengeluaran kas, untuk mendeteksi kesalahan
pembayaran dicatat salah maka personel klien seharusnya
merenkonsiliasi jumlah total cek dan TDE yang diterbitkan pada
suatu hari tertentu dengan laporan pengeluaran kas harian.
Pisah batas transaksi pengeluaran kas, pengujian pengendalian
auditor termasuk memeriksa rekonsiliasi pengeluaran kas dengan
pemindahan pada jurnal pengeluaran kas dan catatan pembantu
utang dagang.
Klasifikasi transaksi pengeluaran kas, perhatian auditor dengan
klasifikasi yang tepat adalah bahwa pengeluaran kas mungkin
dibebankan pada akun buku besar umum yang salah.
Aktivitas Pengendalian dan Pengujian Pengendalian Transaksi
Retur Pembelian
Kemungkinan adanya manipulasi pada transaksi pebelian, audtor
seharusnya minimal, bertanya tentang bagaimana klien mengendalikan
transaksi retur pembelian. Ketika barang dikembalikan pada vendor, klie
biasanya menyiapkan suatu dokumen yang menurangi jumlah utang
dagang milk vendor.
Hubungan Tingkat Risiko Pengendalian yang Dinilai dengan
Prosedur Substantif
Jika hasil pengujian pengendalian mendukung tingkat risiko pengendalian
yang dicapai, auditor melakukan prosedur substantive pada tingkat yang
direncanakan. Namaun, jika hasil pengujian tidak mendukung tingkat
risiko pengendalian direncanakan, risiko deteksi harus tetap diteteapkan
lebih rendah dan prosedur substantive ditingkatkan.
Auditing Utang Dagang dan Biaya yang Masih Harus Dibayar
Prosedur analitis substantive dan pengujian rinci golongan transaksi, saldo
akun, dan pengungkapan digunakan untuk menguji utang dagang dan
biaya yang masih harus dibayar. Prosedur analitis substantive dgunakan
untuk memeriksa hubungan logis antara utang daang dan iaya yang masih
harus dibayar.
Uji Rincian Kelas Transaksi, Saldo Akun, dan Pengungkapan
Kelengkapan, kelengkapan utang dagang pertama ditentukan
dengan memperoleh daftar utang dagang, menjumlahkan daftar,
dan mencocokkannya pada akun pengendali buku besar umum.
Keberadaan, untuk memverifikasi validitas liabilitas, auditor dapat
mencocokkan sampel hal yang ada dalam daftar utang dagang, atau
analisis akun yang masih harus dibayar, pada paket voucher atau
dokumen pendukung lainnya.
Pisah batas, asersi pisah batas mencoba untuk menentukan apakah
semua transaksi pembelian dan utang dagang terkait dicatat dalam
periode yang tepat.
Hak dan Kewajiban
Penilaian, penilaian akrual bergantung pada jenis dan sifat biaya
yang masih harus dibayar
Klasifikasi keterpahaman
1. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi ulang berbagai debit
material yang terkandung dalam utang dagang
2. Memisahkan utang dagang jangka pendek dan jangka
panjang
3. Memastkan bahwa jenis utang dagang yang berbeda
diklasifikasi secara tepat
Asersi Penyajian Pengungkapan Lainnya
Konfirmasi Utang Dagang
Ketika mengonfirmasi utang dagang, auditor umumnya menggunakan
bentuk konfirmasi positif yang disebut sebagai saldo kosong atau nol.
Jenis konfirmasi ini tidak menyatakan saldo utang, justru sebaliknya
konfirmasi yang meminta penerimanya untuk mengisi jumlah atau
melengkapi dengan informasi lainnya.
Mengevaluasi Temuan Audit Utang Dagang dan Terkait
Ketika auditor telah melengkapi prosedur aubstantif yang direncanakan,
semua salah saji yang teridentifikasi seharusnya dikumpulkan, termasuk
salah saji yang diketahui terdeteksi oleh auditor dan salah saji proyeksi
ditambah cadangan untuk resiko sampling. Kumpulan salah saji kemudian
dibandingkan dengan salah saji yang dapat ditolelir. Jika kumpulan salah
saji kurang dari salah saji yang dpat ditolelir, auditor memiliki bukti
bahwa akun disajikan secara wajar. Sebaliknya jika kumpulan salah saji
melebihi salah saji yang dapat ditolelir, auditor seharusnya menympulkan
bahwa akun tersebut tidak disajikan secara wajar.
KESIMPULAN

Gambaran umum tentang proses pembelian terbagi menjadi beberapa topik


yaitu membahas mengenai jenis jenis transaksi dan akun akun laporan
keuangan yang terpengaruh, jenis jenis dokumen dan catatan, fungsi fungsi
utama, pemisahan tugas tugas kunci. Selanjutnya auditor juga harus
mempertimbangkan mengenai resiko bawaan dan risiko pengendalian yang
mungkin mempengaruhi transaksi yang diproses dan akun laporan keuangan.
Faktor yang mempengaruhi risiko bawaan ini adalah faktor terkair industri dan
salah saji yang terdeteksidalam audit sebelumnya. Pada penelaian risiko
pengendalian auditor harus memahami lima komponen pengendalian internal
yaitu ruang lingkup pengendalian, proses penilaian risiko perusahaan, aktivitas
pengendalian, sistem informasi dan komunikasi, pengawasan pengedalian. Setelah
memahami auditor dapat merencanakan dan melaksanakan pengujian
pengendalian, lalu dapat menentukan dan mendokumentasi risiko pengendalian.
Langkah selanjutnya auditor melakukan aktivitas pengendalian pengujian
pengendalian transaksi pembelian,transaksi pengeluaran kas, transaksi retur
pembelian,. Setelah aktivitas pengendalian dilakukan auditor menguji rinsian
kelas transaksi, saldo akun dan pengungkapan yang terdiri dari
kelengkapan,keberadaan, pisah batas, hak dan kewajiban, penilaian, klasifikasi
dan keterpahaman, dan asersi penyajian pengungkapan lainnya. Hal terakhir yang
dilakukan seornag auditor yaitu mengevaluasi temuan audit utang dagang dan
terkait yang menyajikan kesimpulan bahwa akun tersebut disajikan wajar atau
tidak wajar.

Anda mungkin juga menyukai