Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember 2017 PENDAHULUAN
Kegiatan pembelian dapat terus berlangsung baik apabila prosedur
pencatatan dan pembayaran hutang juga terselenggara dengan baik, untuk itu perlu adanya pemeriksaan terhadap kegiatan terhadapa kegiatan pembelian agar dapat meningkatkan efesiensi, efektifitas, dan keekonomisan perusahaan.
Kerangka kerja yang harus dilakukan yaitu dimulai dengan gambaran
umum proses pembelian, termasuk jenis jenis transaksi, dokumen dan catatan yang terlibat, dan fungsi fungsi yang termasuk dalam proses. Fator risiko bawaan yang terkait secara langsung dengan proses pembelian. Penilaian risiko pengendalian kemudian disajikan, diikuti dengan pembahasan aktivitas pengendalian dan pengujian pengendalian. Pengakuan Biaya dan Liabilitas FASB Concept Statement No. 6 Elements of Financial Statement, mendifinisikan biaya dan liabilitas sebagai berikut. Biaya adalah arus keluar atau keluar atau penggunaan yang lain asset atau terjadinya liabilitas dari pengiriman atau produksi barang, pengadaan jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan kegiatan operasi utama atau pusat yang terus menerus dari suatu perusahaan. Liabilitas adalah kemungkinan pengorbanan di masa depan atau manfaat ekonomis yang muncul dari kewajiban saat ini dari suatu perusahaan tertentu untuk mentransfer asset atau menyediakan jasa pada perusahaan lain di masa depan sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
FASB Concept Accounting Statement No. 5 Recognition and
Measurement in Financial Statement of Business Enterprises, mengindikasikan bahwa biaya dapat diklasifikasi ke dalam tiga kategori, yaitu : 1. Biaya tertentu atau biasa disebut dengan biaya produk ini dapat dibandingkan secara langsung dengan transaksi atau peristiwa tertentu dan diakui sebagai pendapatan. 2. Biaya yang diakui selama periode dimana kas dikeluarkan atau liabilitas terjadi untuk barang dan jasa yang digunakan saat itu atau tidak lama sesudahnya. 3. Biaya dialokasikan dengan prosedur sistematis dan rasional pada periode yang selama asset terkait diharapkan untuk memberikan manfaat. Gambara Umum Proses Pembelian Suatu transaksi pembelian umumnya bermula dengan sebuah permintaan pembelian yang dibuat di suatu department atau fungsi pendukung. Departemen pembelian menyiapkan pesanan pembelian untuk pembelian barang atau jasa dari vendor. Ketika barang diterima atau jasa yang telah diberikan, perusahaan mencatat liabilitas kepada vendor. Pada akhirnya, perusahaan membayar vendor. Berikut topik terkait proses pembelian yang akan dibahas : 1. Jenis jenis transaksi dan akun laporan keuangan yang terpengaruh a. Pembelian barang dan jasa secara tunai atau kredit b. Pembayaran liabilitas yang timbul dari pembelian c. Retur barang pada pemasok untuk pembelian tunai atau kredit 2. Jenis dokumen dan pencatatan a. Permintaan pembelian, Dokumen ini meminta barang atau jasa untuk satu individu atau departemen terotorisasi dalam perusahaan. b. Pesanan pembelian, Dokumen ini mencakup deskripsi, kualitas, kuantitas, dan informasi lain mengenai barang dan jasa yang dibeli. Pesenan pembelian juga mengindikasikan siapa yang menyetujui dan menggambarkan otorisasi untuk membeli barang atau jasa. c. Laporan penerimaan, Dokumen ini bertugas uuntuk mencatat penerimaan barang. Prosedur ini mendorong pegawai departemen untuk membuat sesuatu yang memadai, perhitungan independen atas barang yang diterima. d. Faktur vendor, Dokumen ini merupakan tagihan dari vendor. Faktur vendor meliputi deskriptif dan kuantitas barang yang dikirimkan atau jasa yang disediakan, harga meliputi biaya angkut, syarat dagang termasuk potongan tunai, dan tanggal penagihan. e. Voucher, Dokumen ini sering digunakan oleh perusahaan untuk mengendalikan pembayaran barang dan jasa yang diperoleh. Dokumen ini menjadi basis pencatatan faktur vendor dalam register voucher atau jurnal pembelian. f. Register voucher/jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat voucher untuk barang dan jasa. g. Buku besar pembantu utang dagang, ketika jurnal pembelian digunakan, buku besar ini mencatat transaksi dengan, dan saldo yang terutang pada, seorang vendor. h. Laporan vendor, laporan ini dikirim secara bulanan oleh vendor untuk mengindikasikan saldo awal, pembelian dan pembayaran periode berjlan, dan saldo akhir. i. Cek atau transfer dana elektronik j. Jurnal pengeluaran kas atau register cek, jurnal ini mencatat pengeluaran yang dibuat dengan cek. 3. Fungsi fungsi utama a. Permintaan, yaitu permintaan yang dapat memenuhi otorisasi yang diimplemntasikan oleh perusahaan. b. Pembelian, yaitu melaksanakan pesanan pembelian yang terotorisasi dengan tepat. c. Penerimaan, berfungsi bertanggung jawab untuk menerima, menghitung, dan menginspeksi barang yang diterima dari vendor. d. Pemrosesan faktur, berfungsi memproses faktur untuk mempastikan bahwa semua barang dan jasa yang diterima telah dicatat sebagai asset atau biaya dan bahwa liabilitas yang terkait telah diakui. e. Pengeluaran, berfungsi bertanggung jawab untuk menyiapkan dan menandatangani cek untuk membayar vendor dan mengotorisasi transfer dana elektronik. f. Utang dagang, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua faktur vendor, pengeluaran kas, dan penyesuaian dcatat dalam catatan utang dagang. g. Buku besar umum, berfungsi memastikan bahwa semua pembelian, pengeluaran kas, dan utang dagang diakumulasi, diklasifikasi, dan diringkas secara baik dalam akun. 4. Pemisahan Tugas Rinci Tugas seharusnya diberikan pada individu yang tidak dapat mengendalikan seluruh tahap pemrosesan transaksi yang memungkinkan kesalahan atau kecurangan menjadi tidak terdeteksi. Penilaiaan Risiko Bawaan Faktor faktor terkait industri Ketika mengaudit proses pembelian, auditor harus mempertimbangkan dua faktor yang terkait industri dalam menilai risiko bawaan, yaitu apakah persediaan bahan baku telah memadai dan seberapa rentan perubahan harga bahan baku yang ada. Jika perusahaan memiliki banyak vendor dan harga relative stabil, risiko yang dihadapi perusahaan terkait dengan adanya kekurangan bahan baku atau sulit dalam mengendalikan biaya produksi, yang akan berpengaruh pada kegiatan operasi, menjadi lebih kecil. Salah saji yang terdeteksi dalam audit sebelumnya Proses pembelian dan akun yang terkait tidak sulit untuk diaudit dan tidak berakibat pada perdebatan masalah akuntansi. Namun demikian, penelitian auditing telah menunjukkan bahwa proses pembelian dan akun yang terkait mungkin mengandung salah saji material. Pengalaman auditor terdahulu dengan proses pembelian perusahaan seharusnya diperiksa sebagai satu titik awal untuk menentukan risiko bawaan. Penilaian Risiko Pengendalian Pemahaman dan dokumen pengendalian internal a. Ruang lingkup pengendalian, dua fakor yang penting khusunya ketika auditor mempertimbangkan ruang lingkup pengendalian dan proses pembelian yaitu, struktur orgaisasi perusahaan serta metode otoritas penugasan dan tanggung jawab. b. Proses penilaian risiko perusahaan, auditor harus memahami bagaimana mempertimbangkan risiko yang relevan dengan proses pembelian, mengestimas signifikansinya, menilai kemungkinan terjadinya, dan menentukan tindakan apa yang diambil untuk mengatasi risiko tersebut. c. Aktivitas pengendalian d. Sistem informasi dan komunikasi Untuk setiap golongan transaksi utama dalam proses pembelian, auditor masih perlu memperoleh informasi berikut. 1. Bagaimana transaksi pembelian,pengeluaran kas, dan retur pembelian dimulai. 2. Catatan akuntansi, dokumen pendukung, dan akun yang terlibat dalam pemrosesan transaksi pembelian, pengeluaran kas, dan retur pembelian. 3. Proses yan digunakan untuk mengestimasi liabilitas yang masih harus dibayar. e. Pengawasan pengendalian, auditor dapat mendokumentasikan proses pembelian internal, dan suatu bagan alir prosedur. Merencanakan dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian Auditor menganalisis proses pembelian dalam rangka mengidentifikasi pengendalian yang memastikan bahwa salah saji material telah dicegah, atau dideteksi dan dikoreksi. Tentukan dan Dokementasi Risiko Pengendalian Auditor menetapkan tingkat risiko pengendalian yang dicapai. Ketika pengujian pengendalian mendukung tingkat risiko pengendalian yang direncanakan, tidak ada modofikasi yang biasanya diperlukan pada tingkat risiko pengendalian yang direncanakan, dan auditor dapat melanjutkan dengan prosedur substantive yang direncanakan. Aktivitas Pengendalian dan Pengujian Pengendalian Transaksi Transaksi Pembelian Terjadinya transaksi pembelian Pemisahan tugas yang tepat adalah pengendalian utama untuk mencegah pembelian fiktif. Pemisahan tugas penting adalah pemisahan fungsi permintaan dan pembelian dari fungsi akun utan dagang dan pembayaran. Kelengkapan transaksi pembelian Pengendalian yang memastikan bahwa asersi kelengkapan dipenuhi yaitu dengan memeriksa urutan nomor pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan voucher, dan mencocokkan laporan penerimaan dengan faktur vendor. Otorisasi transaksi pembelian Pengendalian utama untuk mencegah salah saji ini adalah penggunaan skedul atau tabel otorisasi yang menetapkan jumlah pembelian yan diotorisasi untuk tingkat pegawai yang berbeda. Akurasi transaksi pengendalian Asersi akurasi memerhatikan pemindahan bukuan informasi yang tepat pada jurnal pembelian, catatan pembantu utang dagang, dan buku besar umum. Pisah batas transaksi Auditor dapat menguji aktivitas pengendalian ini dengan membandingkan tanggal pada laporan penerimaan dengan tanggal pada voucher. Klasifikasi transaksi pembelian Klasifikasi yang tepat atas transaksi pembelian adalah asersi penting untuk proses pembelian. Jika transaksi pembelian tidak diklasifikasi secara baik akun asset dan biaya akan mengalami salah saji. Aktivitas Pengendalian dan Pengujian Pengendalian Transaksi Pengeluaran Kas Keterjadian transaksi pengeluaran kas, aktivitas pengendalian utama yang digunakan untuk mencegah salah saji adalah meliputi pemisahan tugas yang memadai, rekonsiliasi independen dan memeriksa laporan vendor, dan rekonsiliasi bulanan ada bank. Kelengkapan transaksi pengeluaran kas, pengujian auditor mungkin mencakup me review dan pengujian prosedur klien untuk akuntansi urutan nomor pengeluaran kas dan memeriksa prosedur rekonsiliasi klien. Otorisasi transaksi pengeluaran kas, pengendalian yang dapat auditor lakukan yaitu pemisahan tugas yang tepat dan cek atau TDE tidak disiapkan kecuali seluruh dokumen sumber dimasukkan dalam paket voucher dan disetujui. Akurasi transaksi pengeluaran kas, untuk mendeteksi kesalahan pembayaran dicatat salah maka personel klien seharusnya merenkonsiliasi jumlah total cek dan TDE yang diterbitkan pada suatu hari tertentu dengan laporan pengeluaran kas harian. Pisah batas transaksi pengeluaran kas, pengujian pengendalian auditor termasuk memeriksa rekonsiliasi pengeluaran kas dengan pemindahan pada jurnal pengeluaran kas dan catatan pembantu utang dagang. Klasifikasi transaksi pengeluaran kas, perhatian auditor dengan klasifikasi yang tepat adalah bahwa pengeluaran kas mungkin dibebankan pada akun buku besar umum yang salah. Aktivitas Pengendalian dan Pengujian Pengendalian Transaksi Retur Pembelian Kemungkinan adanya manipulasi pada transaksi pebelian, audtor seharusnya minimal, bertanya tentang bagaimana klien mengendalikan transaksi retur pembelian. Ketika barang dikembalikan pada vendor, klie biasanya menyiapkan suatu dokumen yang menurangi jumlah utang dagang milk vendor. Hubungan Tingkat Risiko Pengendalian yang Dinilai dengan Prosedur Substantif Jika hasil pengujian pengendalian mendukung tingkat risiko pengendalian yang dicapai, auditor melakukan prosedur substantive pada tingkat yang direncanakan. Namaun, jika hasil pengujian tidak mendukung tingkat risiko pengendalian direncanakan, risiko deteksi harus tetap diteteapkan lebih rendah dan prosedur substantive ditingkatkan. Auditing Utang Dagang dan Biaya yang Masih Harus Dibayar Prosedur analitis substantive dan pengujian rinci golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan digunakan untuk menguji utang dagang dan biaya yang masih harus dibayar. Prosedur analitis substantive dgunakan untuk memeriksa hubungan logis antara utang daang dan iaya yang masih harus dibayar. Uji Rincian Kelas Transaksi, Saldo Akun, dan Pengungkapan Kelengkapan, kelengkapan utang dagang pertama ditentukan dengan memperoleh daftar utang dagang, menjumlahkan daftar, dan mencocokkannya pada akun pengendali buku besar umum. Keberadaan, untuk memverifikasi validitas liabilitas, auditor dapat mencocokkan sampel hal yang ada dalam daftar utang dagang, atau analisis akun yang masih harus dibayar, pada paket voucher atau dokumen pendukung lainnya. Pisah batas, asersi pisah batas mencoba untuk menentukan apakah semua transaksi pembelian dan utang dagang terkait dicatat dalam periode yang tepat. Hak dan Kewajiban Penilaian, penilaian akrual bergantung pada jenis dan sifat biaya yang masih harus dibayar Klasifikasi keterpahaman 1. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi ulang berbagai debit material yang terkandung dalam utang dagang 2. Memisahkan utang dagang jangka pendek dan jangka panjang 3. Memastkan bahwa jenis utang dagang yang berbeda diklasifikasi secara tepat Asersi Penyajian Pengungkapan Lainnya Konfirmasi Utang Dagang Ketika mengonfirmasi utang dagang, auditor umumnya menggunakan bentuk konfirmasi positif yang disebut sebagai saldo kosong atau nol. Jenis konfirmasi ini tidak menyatakan saldo utang, justru sebaliknya konfirmasi yang meminta penerimanya untuk mengisi jumlah atau melengkapi dengan informasi lainnya. Mengevaluasi Temuan Audit Utang Dagang dan Terkait Ketika auditor telah melengkapi prosedur aubstantif yang direncanakan, semua salah saji yang teridentifikasi seharusnya dikumpulkan, termasuk salah saji yang diketahui terdeteksi oleh auditor dan salah saji proyeksi ditambah cadangan untuk resiko sampling. Kumpulan salah saji kemudian dibandingkan dengan salah saji yang dapat ditolelir. Jika kumpulan salah saji kurang dari salah saji yang dpat ditolelir, auditor memiliki bukti bahwa akun disajikan secara wajar. Sebaliknya jika kumpulan salah saji melebihi salah saji yang dapat ditolelir, auditor seharusnya menympulkan bahwa akun tersebut tidak disajikan secara wajar. KESIMPULAN
Gambaran umum tentang proses pembelian terbagi menjadi beberapa topik
yaitu membahas mengenai jenis jenis transaksi dan akun akun laporan keuangan yang terpengaruh, jenis jenis dokumen dan catatan, fungsi fungsi utama, pemisahan tugas tugas kunci. Selanjutnya auditor juga harus mempertimbangkan mengenai resiko bawaan dan risiko pengendalian yang mungkin mempengaruhi transaksi yang diproses dan akun laporan keuangan. Faktor yang mempengaruhi risiko bawaan ini adalah faktor terkair industri dan salah saji yang terdeteksidalam audit sebelumnya. Pada penelaian risiko pengendalian auditor harus memahami lima komponen pengendalian internal yaitu ruang lingkup pengendalian, proses penilaian risiko perusahaan, aktivitas pengendalian, sistem informasi dan komunikasi, pengawasan pengedalian. Setelah memahami auditor dapat merencanakan dan melaksanakan pengujian pengendalian, lalu dapat menentukan dan mendokumentasi risiko pengendalian. Langkah selanjutnya auditor melakukan aktivitas pengendalian pengujian pengendalian transaksi pembelian,transaksi pengeluaran kas, transaksi retur pembelian,. Setelah aktivitas pengendalian dilakukan auditor menguji rinsian kelas transaksi, saldo akun dan pengungkapan yang terdiri dari kelengkapan,keberadaan, pisah batas, hak dan kewajiban, penilaian, klasifikasi dan keterpahaman, dan asersi penyajian pengungkapan lainnya. Hal terakhir yang dilakukan seornag auditor yaitu mengevaluasi temuan audit utang dagang dan terkait yang menyajikan kesimpulan bahwa akun tersebut disajikan wajar atau tidak wajar.