OLEH :
ANNISA VITA WIDJAJA
163112540120495
Beyth,M. & Conger & Deaux & Papalia & Olds. 2001. Perkembangan dan Keputusan
Gunarsa, D. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Pustaka Setia
Konopka. 2003. Remaja Fase yang Paling Penting. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmojo, S. 2005. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmojo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Sabarguna. 2008. Karya Tulis Ilmiah untuk DIII Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto
Tangerang: STIKBA
Tanjung, A. & Indrasari, W. 2004. Proses Belajar Aktif Kespro Remaja. Jakarta:
Yogyakarta: Fitramaya
Prawihardjo
Jakarta: Erlangga
http://www.datastatistik-indonesia.com/component/option_com_tabel/kat,
http://forbetterhealt.wordpress.com/2009/04/19/pengetahuan-dan-faktor-faktor-
wib
http://ilmukomputer2.blogspot.com/2009/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://ajjangberkarya.wordpress.com/2008/06/07/konsep-pengetahuan diunduh
e-mail : nnizavitawidjaja99@gmail.com
Riwayat Pendidikan
berlangsung
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, taufik
dan hidayahnya kepada kita semua khususnya penulis sehingga dapat menyelesaikan
sebuah Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
kesulitan tetapi telah terselesaikan dengan adanya bantuan, dorongan, dan tentunya
telah mendapatkan banyak bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
telah banyak memberikan bimbingan dan meluangkan waktu pada penulis dalam
3. Seluruh dosen dan Staff fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional yang telah
4. Kepala Sekolah SMP PGRI SERPONG, Staff Guru-guru, dan siswa-siswi yang
telah memberikan izin dan tempat untuk penelitian Karya Tulis Ilmiah.
5. Mama dan papa tercinta terima kasih atas dukungan, bimbingan moril maupun
materil serta doa yang kalian berikan untuk anakmu ini yang tiada henti-hentinya
engkau panjatkan, dan selalu mengerti aku dalam suka maupun duka, dengan
6. Kakak dan adik terima kasih atas doa dan dukungan kalian aku bisa
7. Tak lupa untuk sahabat-sahabat, teman-teman terima kasih atas motivasi dan
dukungannya.
Sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari kekurangan, tentunya dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menyadari bahwa studi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun agar dikemudian hari dapat lebih baik. Semoga karya tulis ilmiah ini
bermanfaat bagi kita semua umumnya dan profesi kebidanan khususnya. Amin.
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Tgl Lulus :
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan Hormat
NPM : 163112540120495
Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Apabila suatu saat saya nanti terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya
akan menerima sanksi yang telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan saya buat
dengan sebenar-benarnya.
Karya Tulis Ilmiah ini Telah Disetujui untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji
Karya Tulis Ilmiah Fakultas Ilmu Kesehatan Program DIV Kebidanan
Universitas Nasional
Menyetujui,
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Nasional
PENDAHULUAN
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa,
istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan. Menurut
klasifikasi World Healt Organization (WHO) masa pubertas mulai dari usia 14 tahun
pada pria dan usia 12 tahun pada wanita, batasan dalam hal ini adalah usia 10-19 tahun
(Jones, 2009).
Sementara United Nations (UN) atau PBB menyebutnya sebagai anak muda (young)
untuk usia 15-24 tahun, kemudian disatukan dalam batasan kaum muda (young people)
yang mencakup usia 10-24 tahun. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya
kebudaya lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu
mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka. Di Amerika Serikat rata-rata anak
perempuan mempunyai tanda pubertas pada umur 12,5 tahun. Menarche atau
menstruasi merupakan salah satu perubahan pubertas yang pasti dialami setiap anak
Berdasarkan data statistic Indonesia jumlah penduduk remaja usia 10-19 tahun, laki-
laki 21.609.111 jiwa dan perempuan sebanyak 20.572.809 jiwa, tidak ada batasan yang
tajam antara masa kanak-kanak masa pubertas, akan tetapi dapat dikatakan bahwa
pubertas pada perempuan mulai dengan awal berfungsinya ovarium. Pubertas berakhir
pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur (Wiknjosastro, 2007).
Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh banyak factor, antara
lain bangsa, iklim, gizi, dan kebudayaan. Kejadian yang penting dalam pubertas ialah
pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarche dan
Seorang anak akan menunjukan tanda-tanda awal pubertas, seperti suara yang mulai
Perubahan yang cepat secara fisik juga disertai kematangan seksual. Terkadang
perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka
sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti
system sirkulasi, pencernaan, dan system respirasi maupun perubahan eksternal seperti
tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri
(RPJM) mengenai kesehatan reproduksi remaja pada tahun 2007, dari 230 responden,
didapatkan hasil pengetahuan remaja puteri tentang mulai haid sebesar 74,9%,
payudara membesar 36,9% dan timbul jerawat 13,2%. Hasil wawancara kepada siswa-
terhadap perubahan fisik pasca pubertas, mereka mengatakan belum pernah ada
B. Perumusan Masalah
Pengetahuan tentang perubahan fisik sangat bermanfaat bagi remaja untuk mengetahui
konsep diri remaja. Tetapi orang tua dan guru kurang mengetahui tentang kesehatan
reproduksi.
mereka mengatakan belum pernah ada penelitian tentang masalah ini. Oleh karena itu
pengetahuan remaja tentang perubahan fisik pasca pubertas di SMP PGRI SERPONG
tahun 2014.
C. Pertanyaan Penelitian
kelamin terhadap pengetahuan remaja tentang perubahan fisik pasca pubertas di SMP
PGRI SERPONG ?
tentang perubahan fisik pasca pubertas seperti, pendidikan orang tua, lingkungan
keluarga, pengaruh teman sekolah, sumber informasi dan media informasi di SMP
PGRI SERPONG ?
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui prevalensi pengetahuan remaja tentang perubahn fisik pasca
remaja tentang perubahan fisik pasca pubertas seperti jenis kelamin dan usia remaja di
tentang perubahan fisik pasca pubertas seperti, pendidikan orang tua, lingkungan
keluarga, pengaruh teman sekolah, sumber informasi dan media informasi di SMP
pengetahuan remaja tentang perubahan fisik pasca pubertas di SMP PGRI SERPONG
tahun 2014.
remaja tentang perubahan fisik pasca pubertas di SMP PGRI SERPONG tahun 2014.
tentang perubahan fisik pasca pubertas di SMP PGRI SERPONG tahun 2014.
remaja tentang perubahan fisik pasca pubertas di SMP PGRI SERPONG tahun 2014.
tentang perubahan fisik pasca pubertas di SMP PGRI SERPONG tahun 2014.
tentang perubahan fisik pasca pubertas di SMP PGRI SERPONG tahun 2014.
E. Manfaat Penelitian
3. Bagi Profesi
pubertas.
4. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
Remaja berasal dari kata latin Adolescere (kata bendanya Adolescentia:remaja) yang
artinya tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Secara psikologis, masa remaja adalah
usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak
lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua, melainkan berada dalam
Menurut Soetjingsih seperti dikutip oleh Afrianti (2008) klasifikasi usia remaja adalah
remaja awal (10-12 tahun), remaja pertengahan (13-15 tahun) dan remaja akhir (16-19
tahun).
B. Pubertas
Pubertas merupakan peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Tidak ada
batas yang tajam antara akhir masa kanak-kanak dan awal masa pubertas, akan tetapi
dapat dikatakan bahwa pubertas mulaii dengan awal berfungsinya ovarium. Pubertas
berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur (Wiknjosatro,
2007).
Pubertas merupakan perubahan dari seorang anak menjadi seorang wanita dewasa baik
Menurut Sumapraja, (2007) seorang remaja putri dikatakan mendapat haid terlampau
cepat apabila terjadi pada usia dibawah 8 tahun. Selain haid yang datang terlampau
cepat umumnya anak wanita tersebut juga menunjukan perubahan-perubahan pubertas
tumbuhnya jerawat, bahkan muali tercium bau badan layaknya orang dewasa.
Pertumbuhan fisik adalah perubahan yang berlangsung secara fisik dan merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan ini meliputi perubahan ukuran
tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya cirri-ciri kelamin primer danciri kelamin
sekunder. Urutan perubahan fisik pada anak perempuan adalah terjadi pertumbuhan
pertumbuhan payudara, tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di tangan dan di
bulu kemaluan menjadi keriting, terjadi peristiwa menstruasi atau haid dan tumbuh
Menurut Fatimah (2006) perubahan-perubahan fisik yang penting dan terjadi pada
Pertumbuhan fisik berubah menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak mencapai taraf
kematangan alat kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini, anak bertambah tinggi
10-15 cm dan bertambah berat 5-10 kg. pertumbuhan tubuh masih terus terjadi, tetapi
dalam tempo yang sedikit lebih lamban. Selama 4 tahun, pertumbuhan tinggi badan
anak akan bertambah 25% dan berat tubuhnya hamper mencapai dua kali lipat. Anak
laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia 19 sampai 20 tahun, sedangkan
Cirri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh
tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proporsional. Proporsi yang tidak
seimbang akan berlangsung terus sampai seluruh masa puber dilalui sepenuhnya,
sehingga proporsi tubuhnya mulai tampak seimbang menjadi proporsi orang dewasa.
Perubahan ini terjadi, baik dibagian dalam maupun bagian luar tubuh anak.
Pada masa kanak-kanak, alat kelamin yang utama belum berkembang secara
sempurna. Memasuki masa remaja, alat kelamin mulai berfungsi, yaitu pada saat
berumur 14 tahunketika pertama kali anak laki-laki mengalami mimpi basah. Pada
anak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu pada saat
pertama kali mengalami menstruasi atau haid. Bagian lain dari alat perkembangbiakan
pada anak perempuan saat ini masih belum berkembang sempurna, sehingga belum
Ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah membesarnya buah dada dan
mencuatnya putting susu, pinggul lebih lebar daripada lebar bahu, tumbuh rambut
disekitar alat kelamin, tumbuh rambut di ketiak, dan suara bertambah nyaring. Cirri
kelamin kedua pada anak laki-laki adalah tumbuh kumis dan jenggot, nada suara
membesar, bahu melebar lebih dari pada pinggul, timbul bulu dada dan bulu di sekitar
alat kelamin, serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori
membesar.
Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan
perempuan. Ciri ini pula yang sering menjadi daya tarik antara jenis
yang utama dan keduanya akan mencapai taraf kematangan pada tahun pertama atau
Menururt Widyastuti (2009) perubahan fisik yang terjadi pada remaja, diikuti
munculnya tanda-tanda :
Pada laki-laki gonad dan testis, terletak dalam scrotum, pada usia 14 tahun baru sekitar
10% dari ukuran matang. Setelah itu terjadilah pertumbuhan yang pesat selama satu
atau dua tahun, kemudian pertumbuhan menurun. Testis berkembang penuh pada usia
20-21 tahun. Sebagai tanda bahwa fungsi organ-organ reproduksi pria matang.
Sedangkan pada wanita, organ reproduksinya tumbuh selama masa puber. Namun
tingkat kecepatan antara organ satu dengan lainnya berbeda. Berat uterus pada anak
usia 11 atau 12tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun rata-rata 43 gram. Sebagai
a. Pada Laki-Laki
1. Rambut
Rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah rambut kemaluan, terjadi
sekitar satu tahunsetyelah testis dan penis mulai membesar. Ketika rambut kemaluan
hamper selesai tumbuh, maka menyusul rambut ketiak dan rambut diwajah, seperti
2. Kulit
Kelenjar lemak di bawah kulit menjadi lebih aktif. Seringkali menyebabkan jerawat
karena produksi minyak yang meningkat. Aktivitas kelenjar keringat juga bertambah,
4. Otot
Otot-otot pada tubuh remaja makin bertambah besar dan kuat. Lebih-lebih bila
dilakukan latihan otot, maka akan tampak membesar pada lengan, bahu dan tungkai
kaki.
5. Suara
Seirama dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka terjadi perubahan suara,
6. Benjolan di dada
Pada usia remaja sekitar 12-14 tahun muncul benjolan kecil-kecil disekitar kelenjar
b. Pada Wanita
1. Rambut
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja laki-laki.
Tumbuhnya rambut kemaluan terjadi setelah pinggul dan payudara mulai berkembang.
Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut
kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih
2. Pinggul
Pinggul pun menjadi berkembang membesar dan membulat. Hal ini sebagai akibat
3. Payudara
Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar dan putting susu menonjol.
Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula dengan berkembang dan makin besarnya
4. Kulit
Kulit, seperti halnya laki-laki pada wanita kulit juga menjadi lebih kasar, lebih tebal,
pori-pori membesar. Akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit wanita tetap lebih
lembut.
Kelenjar keringat dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak
dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat dan baunya menusuk sebelum dan
6. Otot
Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar dankuat, akibatnya akan
7. Suara
Suara berubah semakin merdu, suara serak jarang terjadi pada wanita.
1. Perkembangan Fisik
dan keterampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi
dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, kemataingan organ seksual dan fungsi
reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh orang
dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya
2. Perkembangan Kognitif
menalar, berpikir dan bahasa. Pada masa remaja terjadi kematangan kognitif yaitu
interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan social yang semakin
luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget 2008
Tahap formal operation adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berpikir
secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang actual, serta
pengalaman yang benar-benar terjadi, dengan mencapai tahap operasi formal remaja
dapat berfikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu menemukan
alternative jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan seorang anak
yang baru mencapai tahap opersi konkrit yang hanya mampu memikirkan satu
penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan remaja berfikir secara hipotesis.
Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana atau suatu
bayangan (Santrock, 2001). Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan
pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang, dengan demikian
dan menyatakan emosi secara unik, sedangkan perkembangan social berarti perubahan
dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan kepribadian yang penting pada
Perkembangan social pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya
dibanding orang tua (Conger, 1991: papalia dan Olds, 2001). Dibanding pada masa
kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan diluar rumah seperti kegiatan
sekolah, ekstrakulikuler dan bermain dengan teman (Conger, 1991; papilla Olds,
2001), dengan demikian pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar.
Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan prilaku diakui cukup kuat.
Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk
banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya. Kelompok teman
tentang prilakunya (Beyth-Marom, et al, 1993; Conger, 1991; Deaux, et al, 1993;
papalia & Olds, 2001). Conger (1991) dan papalia Olds (2001) mengemukakan bahwa
kelompok teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja adalah hal
persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi remaja, teman-teman
menjadi sumber informasi misalnya mengenai bagaimana cara berpakaian yang
Menurut Fatimah (2006) penyebab perubahan fisik pada masa remaja adalah adanya
dua kelenjar yang aktif bekerja dalam system endokrin. Kelenjar pitutari yang terletak
didasar otak mengeluarkan dua macam hormone yang erat hubungannya dengan
perubahan masa remaja. Kedua hormone itu adalah hormone pertumbuhan yang
Beberapa saat sebelum masa remaja kedua hormone ini sudah mulai diproduksi, dan
pada saat remaja semakin banyak dihasilkan. Meskipun kelenjar gonad atau kelenjar
kelamin sudah ada sejak dilahirkan, kelenjar ini seolah-olah tidur dan baru aktif setelah
diaktifkan oleh hormone gonadrotopik dari kelenjar pituatry pada saat anak memasuki
a. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi pengaruh factor keturunan dan factor lingkungan. Karena
factor keturunan dapat mempengaruhi pertumbuhan. Seorang anak dapat lebih tinggi
atau panjang dari pada anak lainnya, jika ayah dan ibu atau kakeknya tinggi atau
perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak. Pada setiap tahapan usia, lingkungan
lebih banyak pengaruhnya terhadap berat tubuh dari pada tinggi tubuh.
b. Pengaruh Gizi
Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya lebih tinggi tubuhnya dan sedikit
lebih cepat mencapai masa remaja dibanding dengan mereka yang memperoleh gizi
c. Gangguan emosional
steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya
pertumbuhan awal remajanya akan terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang
seharusnya.
d. Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan,
kecuali pada usia antara 12-15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih
tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi
tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak
perempuan.
kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga yang status social ekonominya tinggi.
Sebaliknya, keluarga miskin tidak akan dapat memenuhi 9 kebutuhan primernya secara
memadai.
f. Kesehatn
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat
dari pada anak yang sering sakit-sakitan. Kurangnya perawatan kesehatan akan
menyebabkan anak mudah terserang penyakit. Cara makan yang salah dalam arti
makan tanpa aturan atau tanpa memperhatikan keseimbangan gizi dan vitamin juga
kecilnya tubuh anak. Misalnya, anak yang bentuk tubuhnya mesomorf akan lebih besar
dari pada yang endomorph atau yang ektomorf, karena memang mereka lebih gemuk
dan berat. Perubahan psikologis dapat terjadi antara lain sebagai akibat dari perubahan-
pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin
besar, panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi dan tumbuhnya
4. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya.
orang dewasa yang bertanggung jawab, menghormati serta mentaati nilai-nilai social
Pada masa ini remaja mengalami berbagai macam perubahan fisik. Perubahan fisik
Perbedaan antara harapan remaja maupun harapan lingkungan dengan keadaan fisik
remaja, menimbulkan masalah bagi remaja, sehingga sulit baginya untuk menerima
diri yang mengecewakan diri biasanya merintangi usaha memperluas ruang gerak
pergaulan.
Agar menjadi seorang dewasa yang dapat mengambil keputusan dengan bijaksana,
remaja harus memperoleh latihan dalam mengambil keputusan secara bertahap. Perlu
menghadapi pilihan-pilihan dari yang ringan sampai yang berat, dengan jangkauan
Remaja perlu merenggangkan ikatan emosional dengan orang tua, supaya belajar
emosional ini sering di sertai perilaku pemberontakan dan melawan keinginan orang
tua. Dengan demikian tanpa pengertian orangtua terhadap usaha remaja mungkin akan
timbul reaksi menindas perilaku yang tidak diinginkan orangtua. Orangtua dan orang
membimbing mereka. Dengan demikian mereka tidak perlu minta pertimbangan orang
dewasa pada setiap pilihan. Mereka bisa memilih dengan memperhatikan semua segi-
Dalam mempersiapkan diri untuk masa dewasa, remaja harus belajar bergaul dengan
teman sebaya dan tidak sebaya, sejenis maupun tidak sejenis. Tugas perkembangan ini
tidak selalu ditunjang oleh hasil perkembangan lainnya. Keinginan bergaul secara luas
mungkin sudah mendorong remaja untuk melakukan usaha pendekatan terhadap teman
Perkembangan fisik yang pada mulanya menyebabkan remaja menjadi kaku gerak-
Setelah remaja merasa diri terbiasa dengan ukuran badan dan telah menyesuaikan diri
dengan keadaan fisik, ia lebih mudah bergerak dan mengadakan pendekatan terhadap
teman.
Remaja pada masa ini sedang membongkar landasan hidup, yang sudah diletakkan
orangtuanya sepanjang masa anak. Menurut Erikson 2007 pada masa ini remaja harus
menemukan identitas diri. Ia harus memiliki gaya hidup sendiri, yang biasa dikenal
maupun pandangan dirinya terhadap dirinya. Dari semua kempuan yang telah
Melalui proses pemilihan yang kritis dan cara mencoba berbagai kemampuan, remaja
mengarahkan diri pada kemungkinan yang tersedia baginya kelak. Secara bertahap
remaja memilih dan memenuhi kewajiban dan persyaratan yang berhubungan dengan
Pada masa ini terlihat juga perubahan dalam cara berfikir remaja yang menunjukan
bertambahnya minat terhadap peristiwa yang tidak langsung dan hal-hal yang tidak
konkrit, pikirannya jauh ke masa depan. Dirinya sering dijadikan objek pemikirannya
sehingga dapat menghasilkan penilaian diri maupun kritik diri sendiri. Dari hasil
yang terlalu tinggi, cita-cita yang muluk, sehingga tidak terjangkau oleh
kemampuannya.
Menurut Konopka (2003), masa remaja merupakan fase yang paling penting dalam
intelektual yang sangat dipengaruhi oleh interaksi social. Pada masyarakat yang
majemuk dan modern, terdapat banyak system nilai yang bertentangan satu sama lain.
antara lain : guru, pemimpin kelompok, orangtua dan lain sebagainya. Pada masa ini
remaja justru sedang merenggangkan diri dari orangtua, sehingga pengaruh pemimpin
kelompok teman sebaya lebih besar dibandingkan dengan pengaruh orangtua dalam
Masalah remaja dalam usaha memperkuat penguasaan diri berlandasan system nilai
dan norma berpangkal pada kurang jelasnya nilai dan norma yang berlaku pada
masyarakat tersebut. Akhirnya remaja bingung dan tidak tahu nilai moral dan nilai
perilakunya.
menang sendiri. Sepanjang masa peralihan ini, remaja harus belajar melihat dari sudut
pandang orang lain. Belajar mengingkari kesenangan diri sendiri, menangguhkan hal-
hal yang menyenangkan dan mendahulukan pelaksanaan tugas dan kewajiban. Prinsip
asal senang sendiri harus dibatasi dan ditekan demi yujuan yang lebih berarti.
Kesenangan sementara harus ditekan demi keberhasilan jangka panjang, tetapi lebih
bersifat menetap. Egosentris harus dikikis, supaya perhatian dan tujuan hidupnya lebih
H. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).
seseorang (ovent behavior). Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah
mengamati sesuatu. Misalnya tahu bahwa buah tomat banyak mengandung vitamin C.
Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan
pertanyaan-pertanyaan.
b. Memehami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekadar
benar tentang objek yang diketahui tersebut. Misalnya seseorang yang memahami cara
(mengubur, menutup, dan menguras), tetapi harus dapat menjelaskan mengapa harus
c. Aplikasi (application)
Aplikasi di artikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat
menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang
lain. Misalnya seseorang yang telah paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat
d. Analisis (analysis)
masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah
sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan,
atas objek tersebut. Misalnya dapat membedakan antara nyamuk Aedes agepty dengan
nyamuk biasa.
e. Sintesis (synthesis)
dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Misalnya dapat membuat atau
meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang telah dibaca atau
didengar.
f. Evaluasi (evaluation)
suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria
seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak menderita malnutrisi atau
tidak, seseorang dapat menilai manfaat ikut keluarga berencana, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2010).
1. Pendidikan orangtua
Menurut novita yang dikutip oleh septiani (2009) tingkat pendidikan orangtua
menentukan cara berfikir, cara mendidik, dan pendekatan pada anak. Orangtua yang
mendidik dan pendekatan yang baik kepada anaknya dibandingkan dengan orang tua
2. Jenis kelamin
Pusat memori pada otak perempuan lebih besar daripada otak pria. Hal ini bisa
menjawab pertanyaan kenapa pada laki-laki mudah lupa, sementara wanita mudah
3. Usia
Usia adalah lamanya responden hidup dihitung dari tanggal lahir sampai ulang tahun
terakhir. Usia merupakan salah satu sifat karakteristik tentang orang yang sangat utama
pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya
semakin membaik.
4. Lingkungan keluarga
Keluarga berasal dari bahasa sansekerta : kula dan warga kulawarga yang berarti
masih memiliki hubungan darah bersatu. Berdasarkan peranan keluarga, yaitu peran
ayah dan ibu diantaranya adalah sebagai pendidik dirumah. Menurut Fatimah (2006)
semakin tinggi kualitas lingkungan keluarga, semakin tinggi tingkat intelegensi anak,
hal-hal yang menunjang pengetahuan anak dirumah adalah tersedianya buku, majalah
Para masa remaja kedekatan dengan grupnya sangat tinggi karena selain ikatan grup
menggantikan ikatan keluarga, mereka juga merupakan sumber afeksi, simpati dan
pengertian, saling berbagi pengalaman dan sebagai tempat remaja untuk mencapai
otonomi dan indepensi. Dari sumber informasi yang berhasil mereka dapatkan, pda
umumnya hanya sedikit remaja yang mendapatkan seluk beluk seksual dari orang
tuanya. Oleh karena itu, remaja mencari atau mendapatkan instansi seksual dari
berbagai sumber informasi yang mungkin dapat diperoleh, seperti di sekolah. Maka
tidak heran bila remaja mempunyai kecenderungan untuk mengadopsi informasi yang
diterima oleh teman-temannya, tanpa memiliki dasar informasi yang signifikan Dario
6. Masyarakat
Dampak era globalisasi dan modernisasi serta pesatnya perkembangan informasi orang
untuk selalu ingin mengetahui perkembangan zaman serta dapat menyimak berbagai
peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia, yang sangat berpengaruh pada
7. Sumber informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
Media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan
opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan
Pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi yang benar dan jelas merupakan
salah satu upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja untuk menjaga
remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab dalam kehidupan
adanya informasi yang baik dan benar dalam menentukan 40% permasalahan
(menstruasi atau mimpi basah) dan perubahan psikologi selama masa pubertas serta
hal-hal lain berkaitan dan mendukung pemberian informasi ini. Remaja merasa senang
membahas soal seks, kesehatan remaja, dan perilaku seksual dengan teman sebayanya
daripada dengan orang tuanya sendiri. Selain itu, remaja juga memperoleh
pengetahuan dari guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, provider (dokter, bidan,
8. Media informasi
basah) dan perubahan psikologis selama masa puber serta hal-hal lain berkaitan dan
mendukung pemberian informasi. Jika informasi ini diberikan kepada mereka yang
belum atau hamper mengalami, maka hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi mereka
dalam mempersiapkan diri. Jenis informasi yang bisa didapat berupa buku, surat kabar,
TV, radio, internet dan lain-lain (Al-Mighwar dikutip oleh afrianti, 2008).
9. Diskusi
kuat dan minat remaja terhadap lawan jenis kelamin. Ketertarikan antar lawan jenis ini
kemudian berkembang ke pola yang lebih serius serta memilih pasangan yang akan
ditetapkan sebagai teman hidup dan pada kehidupan moral, seiring dengan bekerjanya
gonads, tak jarang timbul konflik dalam diri remaja. Masalah yang timbul yaitu akibat
adanya dorongan seks dan pertimbangan moral seiring kali bertentangan dan hal inilah
yang menyebabkan remaja sangat perlu untuk berdiskusi karena apa yang sedang
(Afrianti, 2009).
akan lebih baik jika berada di perkotaan dari pada di pedesaan karena di perkotaan
11. Intelegensi
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak guna
menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu
factor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang
merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Intelegensi
4. Pendidikan orangtua
5. Lingkungan keluarga
6. Pengaruh teman sekolah Pengetahuan remaja
7. Masyarakat tentang perubahan
8. Sumber informasi fisik pasca pubertas
9. Media elektronik
10. Media cetak
11. Diskusi
12. Tempat tinggal
Sumber :
Wiknjosatro (2007), Sumapraja (2007), Widyastuti (2009), Gunarsa (2006),
Notoatmodjo (2010), Novita (2009), Yuliarti (2009), Faturrochman (2009), Fatimah
(2006), Auli (2009), Visimedia (2006), Al-migwar (2008), Afrianti (2009), Hurlock
(2002), http:///konsep-pengetahuan.com
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan dari tinjauan
remaja terhadap perubahan fisik pasca pubertas di SMP PGRI SERPONG. Kerangka
Dependent
Karakteristik Responden :
1. Jenis Kelamin
Pengetahuan Remaja
2. Usia tentang Perubahan Fisik
3. Pendidikan orang tua Pasca Pubertas
4. Lingkungan Keluarga
5. Sumber Informasi
8. Intelegensi
9. Masyarakat
10. Diskusi
Gambar 3.1
Kerangka konsep penelitian hubungan karakteristik responden dengan
Pengetahuan remaja terhadap perubahan fisik pasca pubertas di SMP PGRI
SERPONG Tahun 2014
Keterangan :
: Dianalisis hubungannya
DefinisiOperasional
Variabel
Dependent
1. K
2. B
menjawab 7 pertanyaan
perubahan-perubahan fisik
Independent
2.
erempuan
(ibu) 2.
SMA
pasca pubertas.
1. T
fisik.
2. M
perubahan fisik
perubahan fisik.
pria)
(pada pria)
fisik 2.
akes
C. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan
Cross Sectional Study (potong lintang) untuk membuat dan mengamati seluruh
Penelitian dilakukan di SMP PGRI SERPONG Tahun 2014, dan dilaksanakan pada
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas VII di SMP PGRI SERPONG
yaitu sebanyak 269 orang. Sampel adalah sebagian yang diambil sebagai contoh dari
keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Populasi dan
=
1 + ()
Keterangan :
N : BesarPopulasi
n : BesarSampel
269
=
1 + 269 (0,1)2
269
=
270 0,01
269
=
2,7
= 99
D. Kriteria Sampel
Kelas VII tahun ajaran 2013-2014, berusia 13 sampai 14 tahun dan mampu
(sampel acak). Teknik random sampling hanya boleh digunakan apabila setiap unit
atau anggota populasi bersifat homogeny. Hal ini berarti setiap anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Pada random
(Notoadmodjo, 2005).
Meminta surat izin penelitian dari istitusi pendidikan program studi DIV kebidanan
Universitas Nasional, surat izin diberikan kepada pihak terkait, dalam hal ini kepada
kepala sekolah SMP PGRI SERPONG, menjelaskan tujuan penelitian dan mampu
1) Prinsip Manfaat
Berprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk penelitian yang dilakukan
Manusia memiliki hak dan makhluk yang harus dihormati, karena manusia memiliki
hak dalam menentukan pilihan antara mau dan tidak mau untuk diikut sertakan dalam
subjek penelitian.
b. Informed Consent
mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek
nama pada lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data.
a. Kuesioner
Alat pengumpulan data yang disebut kuesioner biasanya dipakai di dalam wawancara
(sebagai pendoman wawancara yang berstruktur) dan angket kuesioner disini diartikan
sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana
(Notoatmodjo, 2005).
I. Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dan
berbagai variable yang diteliti, baik dari variable dependent maupun independent.
(Sabarguna, 2008).
= X 100
Keterangan :
P = Presentasi
f = Frekuensitiapkategori N = Jumlahpopulasi
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah table silang 2 variabel (variable bebas dan variable terikat).
Analisa ini dilakukan dengan melihat hubungan antara variable bebas dengan variable
terikat. Pengujian dilakukan terhadap hipotesis asosiatif yaitu koefisien korelasi yang
ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi dimana sampel diambil
dan df (r-1) (c-1). Rumus chi-square yang digunakan menurut :Sabarguna, (2008).
( )
=
( + )( + )( + )( + )
Keterangan :
X = X kuadrat
N = Jumlah sampel
Factor 1 A B a+b
Factor 2 C D c+d
Dengan analisis :
c. Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur
apa yang diukur. Untuk mengukur apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu
mengukur apa yang kita hendak ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor
(nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut. Bila semua
pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct validity) dan apabila
kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item (pertanyaan)
yang ada didalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur (Notoatmodjo, 2005).
Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik product moment yang rumusnya sebagai
berikut :
()()
=
( 2 ()2 )( 2 ()2 )
Keterangan :
X = Pertanyaan nomer 1
Y = Skor total
d. Reabilitas
Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Hal yang ini berarti menunjukan sejauh mana hasil
pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakana alat ukur yang sama
(Notoatmodjo, 2005).