Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang
wanita pada umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi gangguan dan
perubahan identitas serta peran baru bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya ketika
wanita hamil untuk pertama kalinya terdapat periode syok, menyangkal, kebingungan,
serta tidak terima apa yang terjadi. Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan
sangat penting di butuhkan bagi seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya
(Prawiroharjo, 2009).
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang
wanita pada umumnya.Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi gangguan dan
perubahan identitas serta peran baru bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya ketika
wanita hamil untuk pertama kalinya terdapat periode syok, menyangkal, kebingungan,
serta tidak terima apa yang terjadi. Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan
sangat penting di butuhkan bagi seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya
(Prawiroharjo, 2009).
Sampai saat ini masalah kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang perlu
mendapatkan perhatian yang prioritas, khususnya bagi ibu hamil. Sebenarnya masa
kehamilan ini merupakan masalah fisiologis dan dapat berjalan dengan normal, tetapi
masa kehamilan juga merupakan masa yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan
janinnya karena terdapat risiko inspeksi yang lebih tinggi selama proses kehamilan, dan
sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dimulai sejak ibu merasa atau
mengetahui dirinya hamil. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan
berhubungan erat dengan kepatuhan dan ketaatan ibu untuk melakukan kunjungan
pemeriksaan kehamilan diantaranya pengetahuan dan sikap yang baik serta yang
mendukung untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan (prawirohardjo, 2009).
Sesuai kebijakan pemerintah untuk kesejahteraan ibu hamil maka dalam
pemeriksaan kehamilan harus sesuai (14T) menurut taufik, 2011 yaitu Timbang berat
badan (T1), Ukur Tekanan darah (T2), Ukur Tinggi fundus uteri (T3), Pemberian Tablet
Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4), Pemberian imunisasi TT (T5),
Pemeriksaan Hb (T6), Pemeriksaan VDRL (T7), Perawatan payudara, senam payudara

1
dan pijat tekan payudara (T8), Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9),
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10), Pemeriksaan protein urine atas
indikasi (T11), Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12), Pemberian terapi kapsul
yodium untuk daerah endemis gondok (T13), Pemberian terapi anti malaria untuk daerah
endemis malaria (T14).
Angka kematian ibu dan bayi sampai saat ini masih terjadi masalah utama di
dunia. Menurut data yang diperoleh WHO pada tahun 2009 AKI dan AKB yaitu Badan
Kesehatan Dunia (WHO) telah mengupayakan berbagai kegiatan untuk menurunkan AKI
dan AKB namun hasilnya masih belum terlihat nyata. Salah satu upaya nyata WHO
yaitu safe motherhood hanya mampu menurunkan sebagian kecil dari tingginya AKI dan
AKB di dunia (Depkes, 2008).
Sedangkan untuk data di Indonesia cakupan K1 (akses pelayanan ibu hamil yang
telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pelayanan
antenatal) di Indonesia tahun 2007 sebesar 83% di bawah target 100 %, dan cakupan K4
(gambaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar atau
kebijakan pelayanan antenatal) sebesar 65,90% di bawah 95% ( Depkes RI,2008).
Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil pada trimester I pada Ny. L G1P0A0 umur 20 tahun di Bidan
Praktek Mandiri Puji Lestari, Banjarejo, Blora.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan laporan ilmiah ini adalah agar mahasiswa khususnya
mahasiswa D III Kebidanan Blora mampu memahami konsep tentang kehamilan
trimester III dan dapat melakukan asuhan kebidanan yang terdiri dari pengkajian data
subyektif dan obyektif, menganalisa, serta mampu melakukan penatalaksanaan pada
ibu hamil trimester III.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penyusunan laporan ilmiah ini adalah agar mahasiswa lebih
memahami mengenai :
a. Mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil fisiologis trimester III
b. Mampu merumuskan diagnosa kebidanan pada ibu hamil trimester III
c. Mampu merencanakan asuhan yang efektif berdasarkan kebutuhan pada ibu
hamil trimester III

2
d. Mampu melaksanakan asuhan secara efisien dan aman pada ibu hamil trimester
III
e. Mampu mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan pada ibu hamil
trimesterIII.

C. Manfaat Penulisan
Diharapkan laporan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi :
1. Penulis
Menerapkan secara langsung ilmu yang didapat selama kuliah mengenai managemen
asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal sesuai prosedur serta dapat memberikan
manfaat bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman.
2. Institusi Pendidikan
Mengetahui perkembangan aplikasi secara nyata di lapangan, serta dapat dijadikan
sebagai referensi bahan pendidikan.
3. Lahan Praktik
perkembangan aplikasi secara nyata dilapangan yang sesuai teori yang ada, serta
dapat dijadikan bahan bacaan dan referensi untuk lahan praktik.
4. Pasien
5. Untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang masa nifas dan untuk mendapat
pelayanan yang bermutu, berkualitas

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Devinisi Kehamilan Trimester 3

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampailahirnya janin.
Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang dimulai pada
minggu ke-28 sampai minggu ke-40.
Pada wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan Fisiologis dan
psikologis yang disebut sebagai periode penantian. Menanti kehadiran bayinya sebagai
bagian dari dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Saat ini juga
merupakan waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua
seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi. Sejumlah ketakutan muncul pada
trimester ke tiga, wanita mungkin merasa cemas terhadap kehidupan bayi dan
kehidupannya sendiri. Seperti : apakah nanti bayinya lahir abnormal, membayangkan
nyeri, kehilangan kendali saat persalinan, apakah dapat bersalin normal, apakah akan
mengalami cedera pada vagina saat persalinan. Ibu juga mengalami proses duka lain
ketika ibu mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus yang dirasakan
selama hamil, perpisahan terhadap janin dalam kandungan yang tidak dapat dihindari,
perasaan kehilangan karena uterusnya akan menjadi kosong secara tiba-tiba. Umumnya
ibu dapat menjadi lebih bergantung pada orang lain dan lebih menutup diri karena
perasaan rentannya yang merupakan gejala depresi ringan.
Menjelang akhir kehamilan ibu akan semakin mengalami ketidak nyamanan fisik
seperti rasa canggung, jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang kuat dan
konsisten dari suami dan keluarga. Dan pada pertengahan trimester ke tiga, hasrat
seksual ibu menurun, dan perlu adanya komunikasi jujur yang dengan suaminya terutama
dalam menentukan posisi dan kenyamanan dalam hubungan seks.

B. Perkembangan janin di Kehamilan Trimester III

a) Minggu ke-29
Posisi bayi saat ini mempersiapkan diri seperti posisi lahir dengan kepala mengarah
kebawah.

4
Kondisi Ibu : Ibu mulai merasakan ingin buang air kecil, karena letak janin yang
mulai membesar dan mendesak kandung kemih. Beban yang harus dibawa ibu juga
semakin besar sehingga membuatnya mudah capek dan lelah.
Kondisi bayi: Otak bayi berkembang pesat pada usia ini dan ia sudah dapat melihat
serta mendengar. Bayi juga akan lebih sering menendang di dalam rahim ibu.

b) Minggu ke-30

Otak bayi berkembang sangat cepat. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin
terasa. Ketika ia menendang atau mendorong, ibu dapat melihat kaki atau tangannya
bergerak di bawah kulit perut ibu.

Kondisi Ibu: Ligamen di seputar daerah pelvix mulai meregang untuk memudahkan
proses kelahiran bayi. Kondisi ini seringkali mengakibatkan sakit punggung.

Kondisi bayi : Paru-paru dan saluran pencernaan bayi hampir matang. Pada minggu
ini, mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah
mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Si kecil pun sudah mulai
memproduksi air mata. Panjangnya sekitar 40 cm dan akan terus menambah berat
badannya sampai ia dilahirkan.

c) Minggu ke-31

Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, tetapi bayi makin
tumbuh besar dan berat badannya akan terus bertambah.

Kondisi Ibu: Tidur nyenyak menjadi semakin sulit di trimester ketiga. Semakin
membesarnya perut, maka akan terasa sulit mencari posisi nyaman dan
mempertahankannya, dan ibu merasakan tekanan pada kandung kemih.

Kondisi bayi: Plasenta masih memberikan nutrisi untuk bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih sebanyak 500 ml/hari.
Lengan, tungkai, dan tubuh bayi terus terisi dan akhirnya ukurannya menjadi
proporsional dengan kepalanya. Beratnya sekitar 1,5-2 kg dan panjangnya sekitar 42
cm dari ujung kaki ke ujung kepala. Ia sudah nampak seperti bayi baru lahir. Gerakan
bayi berubah, semakin jarang dan tidak terlalu aktif seperti dulu karena ia kehabisan

5
ruang kosong dalam rahim dan tidak bisa lagi berbalik arah. Tetapi kini ia bisa
menggerakkan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain. Organ-organnya terus mematang.
Perkembangan otaknya semakin pesat dengan menghasilkan bermilyar sel.

d) Minggu ke-32

Bayi berada dalam posisi kepala dibawah sampai lahir nanti.

Kondisi Ibu: Beberapa ibu ada yang mengalami sembelit akibat terganggunya proses
pencernaan.

Kondisi bayi: Walaupun paru-parunya belum akan berkembang sempurna sampai


tepat sebelum lahir, bayi Anda menghirup cairan amnion untuk melatih paru-paru dan
berlatih bernapas. Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna. Bagi sebagian bayi,
rambut sudah memenuhi bagian kepala. Begitu juga dengan bulu mata dan alis yang
semakin terlihat jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai menghilang tetapi
sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Kulit bayi semakin merah,
kelopak mata juga telah terbuka dan sistem pendengaran terbentuk secara sempurna.
Kuku dari jari tangan dan kaki mungil si kecil sudah lengkap dan sempurna. Sejak
bulan ini sistem saraf pusatnya juga menjadi matang. Jika bayi laki-laki, buah
zakarnya mungkin sudah masuk ke dalam skrotum.

e) Minggu ke-33

Pertumbuhan yang pesat terus berlanjut. Pada minggu ini berat bayi sekitar 2-2,7 kg
dan panjangnya sekitar 45 cm. Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai
ayah dan ibunya.

Kondisi Ibu: Ibu akan mengalami sakit punggung akibat terjadi peregangan otot. Ibu
akan semakin merasakan gerakan bayi karena bayi hampir seluruhnya mengisi ruang
rahim. Ibu juga merasa tak nyaman akibat gerakannya yang aktif, terutama ketika
kakinya di bawah tulang rusuk ibu.

Kondisi bayi: Saat ini hampir semua bayi sudah terletak dengan kepala di bawah
dalam rahim, walaupun si kecil mungkin terus berubah posisi. Tengkoraknya masih
cukup lentur dan belum sepenuhnya menyatu sehingga memungkinkannya melewati

6
jalan lahir yang relatif sempit. Namun, pada saat ini otak bayi sudah mulai bisa
berkoordinasi antara lain bayi sudah mengisap jempolnya dan sudah bisa menelan.
Meskipun tulang di bagian lain tubuhnya mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-
benar bersatu. Kulitnya mulai halus, tidak lagi keriput, dan lebih berisi. Sebagian besar
perkembangan fisik dasarnya kini telah selesai.

f) Minggu ke-34

Tiga puluh empat minggu bayi sudah berada di pintu rahim, ia sudah terbentuk dengan
sempurna. Proposi tubuhnya sesuai dengan yang diharapkan saat lahir nanti. Meskipun
demikian, ia masih harus mematangkan beberapa hal dan menambah berat badan
badan sebelum benar-benar siap dilahirkan.

Kondisi Ibu: Rahim ibu mengeras dan berkontraksi sebagai persiapan untuk
melahirkan. Panggul ibu cenderung melebar dan mungkin terasa sakit, terutama di
bagian belakang. Perut meregang sedemikian rupa sehingga pusar ibu menonjol dan
meningkatnya pigmentasi pada linea nigra membuatnya semakin jelas terlihat.
Beberapa wanita memiliki kadar hemoglobin rendah pada tahap kehamilan ini.

Kondisi bayi: Pada minggu ini organ-organnya hampir matang sepenuhnya, kecuali
paru-paru. Paru-paru berkembang sempurna, meskipun tetap membuat surfaktan
dalam jumlah banyak. Refleks koordinasi bayi mulai sempurna sehingga ia dapat
berkedip, menutup mata, memutar kepala, menendang serta merespons suara, cahaya
dan sentuhan, meskipun ia tidak membutuhkan kemampuan ini hingga saatnya
dilahirkan nanti, Sejak bulan ini lapisan plasentanya mulai menipis. Untuk membuat
estrogen, plasenta mengubah sejenis hormon mirip testosteron yang dihasilkan oleh
kelenjar adrenal bayi.

g) Minggu ke-35

Bayi membesar dan sangat sempit dalam rahim sehingga ibu mungkin merasa dia tidak
banyak bergerak lagi. Meskipun demikian, ibu bisa mengamati siku, kaki, atau
kepalanya menonjol dari perut ketika ia meregang dan menggeliat.

7
Kondisi Ibu: Banyak wanita mengalami nyeri atau berdenyut pada pinggul, bokong,
atau panggul selama minggu-minggu terakhir kehamilan. Ibu semakin sulit tidur
karena mengalami kecemasan yang kadang tidak beralasan.

Kondisi bayi: Kini bayi mempunyai sepasang ginjal yang berkembang sempurna.
Hatinya juga sudah bisa memproses sebagian produk buangan. Pendengaran bayi
sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi mulai memadat pada bagian
kaki dan tangannya yang berfungsi untuk membeirkan kehangatan pada tubuhnya.
Kepala bayi sudah mulai memasuki panggul.

h) Minggu ke-36

Mulai minggu ini bayi sudah mempunyai ukuran dan kematangan yang siap untuk
lahir.

Kondisi Ibu: Ibu mulai merasakan peningkatan tekanan di perut bawah dan
merasakan bayi perlahan mulai turun. Frekuensi buang air kecil akan semakin
meningkat, karena bayi semakin mendesak kandung kemih.

Kondisi bayi: Pada bulan ini bayi akan mendapat antibodi dari ibunya, seperti
campak. Kulitnya semakin halus dan lemak pun akan terus bertambah dibawah kulit
bayi setiap hari. Ginjal dan paru-paru dari bayi sudah bekerja dengan baik serta
hatinya pun telah memproduksi kotoran. Menjelang akhir minggu ini kehamilan ibu
sudah cukup bulan, artinya bayi bisa lahir kapan saja mulai saat ini.

i) Minggu ke-37

Bayi terus berlatih untuk menggerakkan paru-parunya, sebab bayi akan bernapas
setelah dilahirkan.

Kondisi Ibu :Kulit dibagian perut akan semakin gatal, tapi sebaiknya jangan digaruk
dan cukup diusap dengan baby oil atau lotion.

Kondisi bayi: Bayi akan mengubah posisi untuk mempersiapkan persalinan, yaitu bayi
akan turun ke panggul dan biasanya kepala akan menghadap ke arah jalan lahir.
Minggu ini, sebagian besar lapisan bulu halus lanugo rontok dan vernix caseosa

8
(lapisan seperti keju yang melapisi tubuh bayi dalam rahim dan melindungi kulitnya
yang sedang berkembang) mulai menghilang, walaupun sebagian masih tetap ada saat
lahir. Bayi akan menelan keduanya, bersama dengan sekresi lain, dan semuanya tetap
berada dalam ususnya sampai lahir. Campuran berwarna kehitaman ini, yang disebut
mekonium, akan menjadi buang air besar pertamanya.

j) Minggu ke-38

Refleks bayi sudah terkoordinasi. Bayi sudah dapat membedakan antara terang dan
gelap.

Kondisi Ibu: Kontraksi akan semakin sering dirasakan oleh ibu.

Kondisi bayi: Bayi akan terus tumbuh dan berkembang hingga nanti dilahirkan. Pada
umur 38 minggu ini bayi mempunyai berat badan sekitar 3 hingga 3,2 kilogram. Kini
bayi sudah siap menyapa dunia. Pada masa ini rata-rata bayi masih terus
menambahkan simpanan lemaknya yang akan membantunya mengatur suhu badan
setelah lahir. Semua sistem organ si kecil sudah terbentuk dan sempurna pada
tempatnya, walaupun paru-paru bayi adalah yang terakhir mencapai kematangan.

k) Minggu ke-39

Minggu ini adalah saat menunggu kehadiran sang bayi.

Kondisi Ibu: Dalam minggu-minggu terakhir ini mungkin ibu merasa sangat besar
dan tidak nyaman.

Kondisi bayi: Rata-rata bayi panjangnya sekitar 51 cm dari kepala sampai kaki dan
beratnya sekitar 3,5 kilogram saat lahir, tetapi antara 2,5 kg dan 4 kg merupakan
batasan yang sehat bagi bayi baru lahir. Cairan amnion yang dulunya jernih sekarang
berwarna pucat seperti susu akibat dari vernix caseosa.

l) Minggu ke-40

Proses pembentukan telah berakhir dan bayi tengah menanti untuk dilahirkan.

9
Kondisi Ibu: Dengan postur tubuh ibu yang besar pada minggu ini, ibu akan
mengimbangi beban tambahan di bagian depan dengan mencondongkan tubuh ke
belakang. Pusat gravitasi telah bergeser, sehingga ibu cenderung akan membentur
atau menjatuhkan benda-benda. Ibu semakin sulit tidur nyenyak di malam hari, karena
perut yang besar membuat semakin tidak nyaman.

Kondisi bayi : Pada minggu terakhir kehamilan ini, rahim semakin sempit baginya
sehingga tubuhnya yang montok dan bulat itu hanya bisa meringkuk ketat. Kulitnya
semakin halus dan lembut, dan mungkin masih terdapat verniks yang nantinya akan
memudahkan perjalanannya melalui jalan lahir. Kuku-kukunya panjang dan mungkin
telah menggores wajahnya yang lucu. Pada minggu terakhir ini, bayi akan semakin
banyak menghasilkan hormon yang disebut kortison dari kelenjar adrenalnya. Ini
membantu mematangkan paru-parunya dan menyiapkannya untuk udara pertama.
Mengenai organ reproduksi, testis kebanyakan bayi laki-laki sudah turun. Pada bayi
perempuan, ovariumnya masih berada di pinggir panggul dan tidak mencapai posisi
final hingga setelah kelahiran.

C. Ketidaknyamanan Pada kehamilan Trimester III

a. Konstipasi atau Sembelit


Konstipasi atau Sembelit selama kehamilan terjadi karena: Peningkatan
hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien,
konstipasi juga dipengaruhi karena perubahan uterus yang semakin membesar,
sehingga uterus menekan daerah perut, dan penyebab lain konstipasi atau sembelit
adalah karena tablet besi (iron) yang diberikan oleh dokter/ bidan pada ibu hamil
biasanya menyebabkan konstipasi juga, selain itu tablet besi juga menyebabkan warna
feses (tinja) ibu hamil berwarna kehitam-hitaman tetapi tidak perlu dikhawatirkan
oleh ibu hamil karena perubahan warna feses karena pengaruh zat besi ini adalah
normal.

Cara mengatasi konstipasi atau sembelit adalah:

1) Minum air putih yang cukup minimal 6-8 gelas/ hari.


2) Makanlah makanan yang berserat tinggi seerti sayuran dan buah-buahan.
3) Lakukanlah olahraga ringan secara teratur seperti berjalan (Jogging).

10
b. Edema atau pembengkakan
Edema pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan
tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Gangguan sirkulasi ini disebabkan oleh
tekanan uterus yang membesar pada vena-vena panggul saat wanita tersebut duduk
atau berdiri pada vena kava inferior saat ia berada dalam posisi terlentang. Pakaian
ketat yang menghambat aliran balik vena dari ekstremitas bagian bawah juga
memperburuk masalah. Edema akibat kaki yang menggantung secara umum terlihat
pada area pergelangan kaki dan hal ini harus dibedakan dengan perbedaan edema
karena preeklamsia/eklamsia5

Adapun cara penangaannya adalah sebagi berikut:.

1) Hindari menggunakan pakaian ketat


2) Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
3) Posisi menghadap kesamping saat berbaring
4) Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen maternal yang dapat
melonggarkan vena-vena panggul.

c. Insomnia

Pada ibu hamil, gangguan tidur umunya terjadi pada trimester I dan trimester
III. Pada trimester III gangguan ini terjadi karena ibu hamil sering kencing (dibahas
pada sub bahasan sebelumnya yaitu sering buang air kecil/nokturia), gangguan ini
juga disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang dirasakan ibu hamil seperti
bertambahnya ukuran rahim yang mengganggu gerak ibu.

Bebearapa cara untuk mengurangi gangguan insomnia, yaitu:

1) Ibu hamil diharapkan menghindari kafein. Menghindari kafein dapat membuat


seseorang susah tidur dan membuat jantung berdebar. Selain, selain terdapat pada
kopi, kafein juga terdapat pada teh soda, dan cokelat.
2) Sejukkan kamar tidur. Hentikan olahraga, setidaknya 3 atau 4 jam sebelum tidur.
Melakukan latihan fisik atau berolahraga ringan selama hamil memang sangat
baik untuk menunjang kesehatan fisik dan mental ibu. Namun, jangan sampai

11
karena berolahraga, jangan sampai tubuh ibu tidak sempat untuk beristirahat
cukup setelah berolahraga.
3) Usahakan tidur sebentar di siang hari. Tidur di siang hari dapat membantu ibu
mengusir rasa lelah. Sebaiknya tidur di sing hari cukup dilakukan 30 sampai 60
menit saja. Jika ibu terlalu lama tudursiang, bisa jadi ibu tidak dapat tidur di
malam hari.
4) Buat jadwal yang teratur. Mengatur waktu tidur dan bangun akan membantu ibu
untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya. Untuk mempermudah
tertidur, usahakan agar ibu tenang dan rileks.
5) Biasakan miring kiri. Biasakan tidur dalam posisi miring ke kiri mulai trimester
pertama sampai akhir kehamilan. Posisi tidur miring ke kiri juga akan membantu
darah dan nutrisi mengalirlancar ke janin dan rahim, serta membantu ginjal untuk
sedikit memperlambat produksi urine. Membiasakan tidur dalam posisi ini juga
bermanfaat untuk membantu ibu tidur lebih optimal ketika perut semakin
membesar pada trimester III.
6) Kurangi minum pada malam hari. Sebaiknya ibu lebih banyak minum pada pagi
dan siang hari untuk mengurangi frekuensi buang air kecil pada malam hari yang
berakibat juga ibu sering kencing pada malam hari.
7) Minum segelas susu hangat. Meminum segelas susu hangat akan membuat ibu
hamil mudah terlelap. Kandungan asam amino tryptophan yang terdapat dalam
susu akan meningkatkan kadar serotonin dalam otak dan membantu ibu hamil
tidur. Susu juga akan membangkitkan hormone melatonin dalam darah yang
membuat seseorang menjadi mudah mengantuk.

d. Nyeri punggung bawah (Nyeri Pinggang)


Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang
terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat
intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat
pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan
ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar. Jika wanita tersebut tidak memberi
perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ia akan berjalan dengan ayunan tubuh
kebelakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan
otot punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Masalah memburuk apabila

12
wanita hamil memiliki struktur otot abdomen yang lemah sehingga gagal menopang
berat rahim yang membesar.

Berikut ini adalah dua prinsip penting yang sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil:

1) Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengambil atau mengangkat apapun


dari bawah
2) Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang lain saat
menekukan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari proses
setengah jongkok.
Cara untuk mengatasi ketidaknyamanan ini antara lain:

1) Postur tubuh yang baik


2) Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban
3) Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa istirahat
4) Gunakan sepatu bertumit rendah; sepatu tumit tinggi tidak stabil dan memperberat
masalah pada pusat gravitasi dan lordosis
5) Jika masalah bertambah parah, pergunakan penyokong penyokong abdomen
eksternal dianjurkan (contoh korset maternal atau belly band yang elastic)
6) Kompres hangat (jangan terlalu panas) pada punggung (contoh bantalan pemanas,
mandi air hangat, duduk di bawah siraman air hangat)
7) Kompres es pada punggung
8) Pijatan/ usapan pada punggung
9) Untuk istirahat atau tidur; gunakan kasur yang menyokong atau gunakan bantal
dibawah punggung untuk meluruskan punggung dan meringankan tarikan dan
regangan.

e. Kegerahan

Saat hamil terjadi peningkatan aliran darah, agar penyuluhan zat-zat gizi
yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin dapat berjalan lancer. Kondisi ini bisa
menyebabkan anda mudah merasa kepanasan atau kegerahan. Umumnya, keluhan ini
muncul saat kandungan mencapai 20 minggu atau saat aliran darah di dalam tubuh
mulai meningkat.

13
Kegerahan disebabkan selain karena peningkatan kadar hormone progesteron
yang membuat pembuluh darah melebar dan aliran darah lebih meningkat, bisa juga
disebabkan metabolisme di tubuh yang makin meningkat makin tinggi laju
metabolisme, makan banyak pula kalori atau energy panas yang dihasilkan atau
dilepaskan. Selain itu, disebabkan juga karena proses bernapas dan berkeringat yang
anda lakukan, yang antara lain berfungsi membuang kelebihan panas di dalam tubuh
ibu hamil. Janin juga mengahasilkan panas di dalam tubuhnya, tetapi janin belum bisa
melakukan proses berkeringat dan bernapas maka kelebihan panas di dalam tubuh
janin di buang ke melalui tubuh ibu.

Cara mengatasi kegerahan yang dialami oleh ibu hamil adalah:

1) Pakai baju yang longgar dan nyaman.


2) Pilihlah baju dari bahan yang mudah menyerap keringat seperti dari bahan katun.
3) Jaga sirkulasi udara di dalam rumah agar tetap baik. Misalnya, dengan sering
membuka jendela atau pintu.
4) Hidari tempat-tempat sempit yang membuat anda merasa pengap.
5) Sering-seringlah berada di ruangan terbuka atau alam terbuka.\
6) Perbanyak minum cairan, baik air putih maupun jus buah segar untuk mengganti
cairan tubuh yang keluar dalam bentuk keringat2.

f. Sering Buang Air Kecil


Peningkatan frekuensi berkemih atau sering buang air kecil disebabkan oleh
tekanan uterus karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung kemih tertekan
dan mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat karena kapasitas kandung kemih
berkurang12. Sebab lain adalah karena nocturia yang terjadinya aliran balik vena dari
ekstremitas difasilitasi saat wanita sedang berbaring pada saat tidur malam hari.
Akibatnya adalah pola diurnal kebalikannya sehingga terjadi peningkatan pengeluaran
urin pada saat hamil tua.

Cara mengurangi ketidaknyamanan ini adalah:

1) Ibu perlu penjelasan tentang kondisi yang dialaminya mencangkup sebab


terjadinya
2) Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing

14
3) Mengurangi asupan cairan pada sore hari dan memperbanyak minum saat siang
hari
4) Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika nokturia sangat
mengganggu tidur pada malam hari
5) Batasi minum kopi, teh atau soda
6) Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi tidur, yaitu
berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan untuk mencegah diuresis.

g. Hemorrhoids
Secara khusus ketidaknyamanan ini terjadi pada trimester II dan III. Hal ini
sering terjadi karena konstipasi. Sama halnya dengan varises, pembuluh darah vena
didaerah anus juga membesar. Diperparah lagi akibat tekanan kepala terhadap vena di
rektum (bagian dalam anus). Konstipasi berkontribusi dalam menimbulkan pecahnya
hemorid sehingga menimbulkan perdarahan. Untuk menghindari pecahnya pembuluh
darah ini maka dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak serat, banyak minum, buah
dan sayuran. Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada perubahan
secara langsung pada aliran darah. Pada kehamilan Progesterone menyebabkan
relaksasi dindiong vena dan usus besar.

Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada vena


hemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan menyebabkan kongesti pada
vena pelvic

Cara meringankan/mencegah :

1) Menghindari konstipasi
2) Menghindari ketegangan selama defekasi
3) Mandi air hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan kenyamanan
tapi juga meningkatkan sirkulasi
4) Kompres es/ garam Epsom
5) Latihan kegel, untuk mengencangkan otot-otot perineal
6) Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan

15
h. Heart burn (panas dalam perut)
Ketidaknyamanan ini mulai terasa selama trimester kedua dan makin
bertambah bersamaan dengan tambahnya usia kehamilan, hilang saat persalinan.
Heart burn istilah lain untuk regurgitasi/refluks. Kandungan asam gastric (asam
klorida dalam lambung) pada esophagus bagian bawah oleh peristaltic balik.
Keasaman menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongan dan tidak enak.

Penyebab dari ketidaknyamanan ini , adalah :

1) Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya jumlah


progesterone
2) Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang
kemungkinan karena meningkatnya progesteron dan tekanan uterus
3) Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan ditekan oleh
pembesaran uterus
Cara meringankan gejala ini dapat dilakukan:

1) Makan porsi kecil tapi sering


2) Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/ makanan
yang berbumbu merangsang
3) Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat (mengiritasi gastric)
4) Hindari berbaring setelah makan
5) Hindari minuman selain air putih saat makan
6) Kunyah permen karet
7) Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik

D. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester III


1) Perdarahan pervaginam
Tiap perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu hamil setelah 28 minggu
disebut perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum harus mendapat perhatian
penuh, karena merupakan tanda bahaya yang mengancam nyawa ibu dan atau
janinnya. Perdarahan dapat keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lama-lama ibu
menderita anemia berat. Perdarahan dapat juga keluar sekaligus banyak yang
menyebabkan ibu syok, lemas/ nadi kecil dan tekanan darah menurun.

16
Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut yang termasuk kriteria tanda
bahaya adalah perdarahan yang banyak, berwarna merah, dan kadang-kadang tetapi
tidak selalu disertai dengan nyeri. Assesmen yang mungkin adalah plasenta previa
atau absruptio plasenta.

Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta


previa dan abruptio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta
berimplantasi pada temmpat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir. Abruptio plasenta adalah
suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya
sebelum janin lahir.

2) Sakit Kepala Yang Hebat


Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala ini bisa terjadi apabila
ibu kurang istirahat, kecapean, atau menderitan tekanan darah tinggi. Sakit kepala
yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala
yang hebat tersebut ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur
atau berbayang. Assesmen yang mungkin adalah gejala preeklampsi

3) Pengelihatan Kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam
kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan
keadaan yang mengancam jiwa ibu adalah perubahan visual mendadak, misalnya
pandangan kabur atau berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan
sakit kepala yang hebat. Assesmen yang mungkin adalah gejala dari preeklampsia.
Pada preeklampsia tampak pembengkakan pada retina, penyempitan setempat
atau menyeluruh apda satu atau beberapa arteri, jarang terlihat perdarahan atau
eksudat. Retinopalatia arterioskerotika menunjukkan penyakit vaskuler yang
menahun. Keadaan tersebut tak tampak pada pre eklampsia keculai bila terjadi atas
dasar hipertensi menahun atau penyakit ginjal. Spasmus arteri retina yang nyata

17
menunjukkan adanya preeklampsia walaupun demikian vasospasmus ringan tidak
selalu menunnjukkan pre eklampsia ringan.
Pada preeklamsia jarang terjadi ablasio retina. Keadaan ini disertai dengan
buta sekonyong-konyong. Pelepasan retina disebabkan oleh edema intraokuler dan
merupakan indikasi untuk pengakhiran kehamilan segera. Biasanya setelah
persalinan berakhir, retina melekat kembali dalam 2 hari sampai 2 bulan. Gangguan
penglihatan secara tetap jarang ditemukan.

4) Bengkak Di Wajah Dan Jari Tangan


Edema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan
dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dan dari kenaikan berat badan
serta pembengkakan kaki, hari tangan, dan muka. Bengkak bisa menunjukkan adanya
masalah yang serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain. Asessmen yang mungkin adalah
gejala dari anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.

5) Keluar Cairan Pervaginam


Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda bahaya karena
dapat menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada janin. Pecahnya selaput ketuban
juga dapat diikuti dengan keluarnya bagian kacil janin seperti tali pusat, tangan, atau
kaki. Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi bila
belum cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit dengan fasilitas memadai.
Assesmen yang mungkin adalah Ketuban Pecah Dini (KPD).
Diagnosis ketuban pecah dini didasarkan pada riwayat hilangnya cairan vagina
dan pemastian adanya cairan amnion dalam vagina. Ketuban dinyatakan pecah dini
bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini merupakan
masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan
terjadinya infeksi khorioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas
dan mortalitas perinatal, dan penyebabkan infeksi pada ibu.
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena kurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh karena kedua faktor tersebut.
Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal
dari vagina dan serviks.

18
6) Gerakan Janin Tidak Terasa
Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa
ibu dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan
melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan
janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan
dan minum dengan baik. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin
mulai berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang mungkin adalah
kematian janin dalam rahim. Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian
janin setelah 20 minggu kehamilan tetapi sebelum permulaan persalinan. Ini
menyebabkan komplikasi pada sekitar 1 % kehamilan. Penyebab yang berakitan
antara lain komplikasi plasenta dan tali pusat, penyakit hipertensi, komplikasi medis,
anomali bawaan,infeksi dalam rahim dan lain-lain.

7) Nyeri Perut Yang Hebat


Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam kehamilan.
Apabila perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba bahkan jika disentuh sedikit saja
dan terasa sangat keras seperti papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini
menandakan terjadinya solusio placenta.
Nyeri perut yang hebat normal terjadi pada akhir kehamilan akibat dari
kontraksi dari rahim ibu yang akan mengeluarkan isi dalam kandungan atau bayi. Jadi
harus dapat dibedakan apakah nyeri perut tersebut disebabkan karena ibu kan
melahirkan atau terjadi abrupsio plasenta.

19

Anda mungkin juga menyukai