Anda di halaman 1dari 26

Struktur Lipatan Anjakan Daerah Walat, Sukabumi, Jawa Barat (Iyan Haryanto, Edy Sunardi, Adjat Sudradjat, dan

Suparka)

STRUKTUR LIPATAN ANJAKAN

DAERAH WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT


1) 2) 3)
Iyan Haryanto , Edy Sunardi , Adjat Sudradjat , dan Suparka
Mahasiswa Program S3 Bidang Geologi, PPS Unpad

Laboratorium Sedimentology dan Geologi Kuarter, Fakultas Teknik Geologi, UNPAD

Laboratorium Geomorfologi, Fakultas Teknik Geologi, UNPAD

ABSTRACT

Walat hills in the area of Sukabumi, has a pattern of east-west trending ridge. Hills line orientation is
controlled by the structure of fold with is followed by formation of reverse fault. Both of geological
structures is formed on the same tectonic period, on Plio-Plistocene. Position of the axis of the fold and
reverse fault parallel relative to each other, based on the tectonic formation occurs in the same period, it
can be classified as a pattern of thrust folds structure. Of some reverse faults that developed in Walat
Area, the reverse fault whose position to northward is major reverse fault, so that by referring to the
model structure of Boyer and Elliote (1982), it can be classified as a leading thrust system. This
structural pattern is controling topographical differences of the hills with plain morphology in northern.

Keywords: thrust fold, geological structure

ABSTRAK

Perbukitan Walat di daerah Sukabumi, memiliki pola punggungan berarah barat-timur. Orientasi jalur
perbukitannya dikontrol oleh struktur lipatan yang diikuti dengan pembentukan sejumlah sesar naik.
Kedua struktur geologi tersebut terbentuk pada periode tektonik yang sama, yaitu pada Kala Plio-
Plistosen. Kedudukan sumbu lipatan dan sesar naik relative saling sejajar, berdasarkan pembentukannya
terjadi pada periode tektonik yang sama maka dapat dikelompokan sebagai pola struktur lipatan
anjakan. Dari sejumlah sesar naik yang berkembang di daerah Walat, sesar naik yang posisinya paling
utara merupakan sesar naik utama, sehingga dengan mengacu kepada model struktur Boyer dan Elliote
(1982), dapat diklasifikasikan sebagai leading thrust system. Pola struktur inilah yang mengontrol
perbedaan topografi perbukitan dengan morfologi pedataran yang berada di utaranya.

Kata kunci: anjakan lipatan, struktur geologi

PENDAHULUAN

tur geologi dan pengaruhnya terhadap

Struktur
geologi
dapat
mem-
morfologi di sepanjang perbukitan di
wilayah tersebut.

pengaruhi bentuk topografi di suatu

daerah,
misalnya
bentuk

tinggian

berupa
perbukitan
serta
gunungapi
BAHAN DAN METODE PENELITIAN

atau daerah rendahan seperti lembah.


Di bagian barat Kota Sukabumi,

Bentuk morfologi tersebut seluruhnya

membentang
jalur perbukitan
yang
dikontrol oleh struktur geologi
baik

memanjang dengan arah barat-timur.

berupa struktur lipatan, struktur lipat-

Perbukitan ini membentang mulai dari

an ataupun kombinasinya.

daerah Cisaat hingga Cikembar. Mor-

Morfologi
Perbukitan

Walat
di

fologi perbukitan ini memiliki kemi-

Sukabumi memiliki
karateristik
ter-

ringan
lereng
sedang
hingga
terjal,

sendiri,
karena
dibagian
utara
le-

hanya sebagian kecil berupa peda-

rengnya
secara

tiba-tiba
berubah

taran hingga perbukitan landai. Mor-

menjadi
morfologi
pedataran.
Per-

fologi perbukitan sedang hingga terjal

ubahan
yang
drastis
ini tentu tidak
dijumpai di beberapa tempat, yaitu di

semata-mata
dipengaruhi
oleh
sifat

bagian
selatan
lereng
Gunungapi

fisik batuannya,
namun ada
proses

Pangrango dan Gunung Gede, kom-

geologi
lainnya

yang
mengontrol

plek Gunung
Walat dan bagian utara

bentuk dari morfologinya.

Atas
pegunungan
Jampang;
Sedangkan

dasar pertimbangan tersebut, daerah

morfologi
pedataran
hingga
per-

ini dijadikan
model bahasan
dengan

bukitan bergelombang lemah me-

maksud untuk mengetahui pola struk-

nempati
bagian
tengah
diapit
oleh
1
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 9, Nomor 1, April 2011: 1-7
ke arah dan
barat Gunung
dibatasi Gede,
oleh berada
morfologi
perbukitan batugampin pada
g Formasi elevasi
sedang hingga
terjal. Rajamandal antara 200
a dan m hingga
batuan 400 m dpl.
Mengacu kepada
vulkanik Pada lereng
peta geologi re-
Kuarter; ke bagian atas
gional lembar
arah didominasi
Bogor (Efendi,
selatan oleh breksi
dkk. 1998),
dibatasi vulkanik
stratigrafi
oleh batuan dan lava,
komplek Gunung
volkanik keduanya
Kuarter. merupakan
Walat dari tua ke faces
muda, adalah medial dari
Berdasarka
For-masi Walat gunungapi
n pada
atau ekivalen tersebut,
aspek
dengan sedangkan
genetik,
litologi dan pada lereng
Formasi Bayah stratigrafi, bagian
yang berumur morfologi di bawahnya
Eosen-Oligosen; daerah ini merupakan
Formasi Batuasih dapat facies
berumur dibedakan distal, yang
Oligosen, Formasi menjadi 3 memiliki
Rajamandala ber- satuan, ukuran
umur Oligosen, yaitu dari lebih halus
Formasi Jampang utara ke berupa
ber-umur Miosen selatan breksi
Bawah-Tengah, adalah vulkanik
Endapan satuan dan tuf.
gunungapi morfologi Facies
Kuarter. Dalam perbukitan distal ini
hal ini, Formasi vulkanik membentuk
Batuasih Kuarter, morfologi
tersingkap Satuan pedataran
terbatas dan oleh morfologi dan
karenanya tidak perbukitan perbukitan
secara khu-sus sedimen bergelomba
membentuk Paleogen ng lemah.
satuan morfologi dan Satuan
tersendiri. morfologi Secara
Di dalam komplekperbukitan regional,
Gunung Walat, sedimen satuan
Miosen. morfologi
Formasi Walat perbukitan
memiliki Satuan vulkanik di
penyebaran yang morfologi daerah ini
paling luas perbukitan me-nyebar
dengan sebaran volkanik melingkar
berarah barat- Kuarter sesuai
timur. Di bagian merupakan dengan
utara dan bagian dari ben-
timurnya dibatasi tubuh
oleh batuan Gunungapi 2
vulkanik Kuarter; Pangrango
didominasi komplek
oleh Perbukitan
batupasir Walat
kuarsa sudah
tuk tubuh
gunungapinya Formasi terlipat dan
Walat tersesarkan
yang menye-
rupai kerucut. (Eosen) , seperti
Dengan kondisi dan yang
topo-grafi seperti batugampin ditemukan
g Formasi di beberapa
ini maka jenis
pola peng- Rajamandal lokasi
alirannya adalah a singkapan
radier yang (Oligosen), batuan
sedangkan yang meli-
berkem-bang
mulai dari bagian satuan batkan
morfologi masing-
puncak (prok-
simal) hingga ke perbukitan masing
sedimen formasi
lereng bagian
bawah (distal). Neogen batu-an.
Bentuk toporafi didominasi
seperti ini u-mum oleh Jurus
Formasi perlapisan
dijumpai pada
tubuh gunungapi Jampang batuan
dan Formasi
aktif atau
gunungapi Formasi Walat
Cimandiri. berarah
Kuarter serta
pada tubuh barat-timur
intrusi dyke Penelitian dengan
batuan beku. menggunak kemiringan
an analisis relatif
Satuan morfologi struktur landai
perbukitan se- geologi hingga
berdasarka sedang
dang-terjal
lainnya disusun n data di (30-50).
lapangan, Kedudukan
oleh form-asi
batuan sedimen studi lapisan
pustaka batuan
berumur
Paleogen dan dan analisis inilah yang
Neogen. Formasi secara mengontrol
berumur Paleo- keseluruha arah dari
gen membentuk n di studio. jalur
satuan morfologi perbukitan
HASIL Gunung
perbukitan
tersendiri yang PENELITI Walat
AN (gambar
menempati
komplek 1). Dari
rekontruksi
perbukitan Walat. DAN
Morfologi ini PEMBAHA pola
SAN jurusnya,
terpisah dari
morfologi diketahui
bahwa
perbukitan Hasil
penelitian Formasi
Walat
Neogen oleh lapangan
me- sudah
topografi yang
terlipat
lebih ren-dah. nunjukan
bahwa membentuk
Satuan
lipatan
geomorfologi seluruh
formasi antiklin dan
perbukitan
sinklin.
sedimen batuan di
dalam Berdasar-
Paleogen
kan pada
geometri lipatannya terma-
Struktur Lipatan Anjakan Daerah Walat, Sukabumi, Jawa Barat
(Iyan Haryanto, Edy Sunardi, Adjat Sudradjat dan Suparka)
lapangan (gash
dan inter- fracture)
suk ke dalam pretasi me-
jenis lipatan kelurusan nunjukan
sedang struktur, pergesera
diketahui n sinistral
ada dan
(moderate
fold). sejumlah dekstral.
jalur sesar Melalui
naik pengamat
Formasi Walat
lainnya an di
disamping
yang lapangan
telah terlipat
memotong serta
juga sudah
tubuh dikaitkan
mengalami
batuan dengan
proses
sedi-men model
pensesaran.
Tersier. struktur
Indikasi
Moody dan
pensesaran
Proses Hill
be-rupa
(1998),
cermin sesar pembentu
diketahui
ditemukan di kan
struktur li- untuk jalur
sejumlah
patan dan sesar
lokasi, yang
sinistral
hasilnya me- sesar naik
di atas, berarah
nunjukan
diikuti oleh timurlaut-
adanya
robekan baratdaya
pengaruh
sedang-
sesar naik dan batuan
secara kan untuk
sesar
lateral. dekstral
mendatar.
Indikasi berarah
Jalur sesar
baratlaut-
naik utamanya adanya
tenggara.
berkembang di sesar
Penentuan
bagian utara mendatar
jenis sesar
dengan arah dicirikan
dengan mendatar
barat-timur.
ditemukan ini
Jalur sesar
nya cer- berbeda
naik ini,
min sesar dengan
disamping
pada yang
menying-
digambark
kapkan batuan tubuh
lapisan an pada
berumur
peta
Paleogen juga batu-pasir
geologi
menghasilkan kuarsa
dengan regional
perbedaan
nilai pitch Lembar
topo-grafi
Bogor,
yang kontras, antara
yaitu jalur
yaitu antara
20 sesar
per-bukitan
hingga mendatar
sedimen
dengan
Formasi Walat 30. Sifat
geser arah
de-ngan
yang di- baratlaut-
morfologi
amati tenggara
pedataran
berjenis
vulkanik yang melalui
chatter sebagai
berada di
mark dan sesar
bagian
sinistral
utaranya. Dari kekar
sedangkan
hasil penelitian bukaannya
arah lainnya banyak pembuata
sebagai sesar ditemukan n batubata
dekstral. indikasi di Desa
pensesara Cisaat.
Di daerah n antara Secara
Batuasih, lain umum
tepatnya di berupa jurus dan
bagian utara cermin kemiringa
lokasi tambangsesar yang n lapisan
PT. Semen berhubung batuan
Cibinong, an dengan Formasi
dijumpai sesar naik Batuasih
kontak dan sesar relatif
berangsur mendatar. sama
antara dengan
batupasir Berdasark Formasi
kuarsa an bukti- Walat,
bukti yaitu
Formasi Walat geologi berkisar
dengan tersebut antara 30
batulempung maka - 50
hitam pembentu (lampiran)
bersisipan kan .
batulanau struktur Berdasark
Formasi lipatan an
diikuti oleh rekontruks
pembentu i pola
kan sesar jurusnya,
Batuasih,
naik atau diketahui
selanjutnya
dinamaka sebaran
semakin ke
arah yang n seagai
struktur Formasi
lebih muda
ditindih oleh lipatan Batuasih
batugamping anjakan berada
Formasi (thrust pada
Rajamandala. fold belt) bagian
dan sesar sayap dari
mendatar inti lipatan
Data
(tear antiklin
pengukuran
fault). dan sinklin
jurus dan
yang
kemiringan
Formasi berada
perlapisan
pada
batuan Forma- Batuasih
Formasi
si Walat dan tersebar
sangat Walat.
Formasi
terbatas Walaupun
batuasih, u-
dan indikasi
mumnya
pensesara
berarah barat- dijumpai
n tidak
timur dengan secara
terpisah ditemukan
sudut
satu di dalam
kemiringan
singkapan
berkisar antaradengan
lainnya. Formasi
40 hingga
Singkapan Batuasih,
50 (N 70
yang baik namun
E/40).
ditemukan dari aspek
Selanjutnya
di Desa morfologi
pada
serta
singkapan di Batuasih
dan di hubungan
lokasi
lokasi strati-
Cikembar,
grafinya yang namun dala.
selaras, dapat dari posisi Posisi
disim-pulkan singkap- stratigrafi
bahwa jalur an serta di atas
sesar kedudukan sesuai
mendatar pada jurus dan dengan
Formasi Walat kemi- stratigrafi
menerus ke ringan regional di
dalam Formasi lapisan dalam
Batuasih. Formasi peta
Batuasih, geologi
Batas kontak diketahui regional
Formasi posisi Lembar
Batuasih Formasi Bogor
dengan Batuasih
Formasi berada di (Effendi,
Rajamandala bawah 1999).
tidak di- Formasi Penelitian
temukan, Rajaman- ini me-
3
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 9, Nomor 1, April 2011: 1-7
Rajamandal kondisi
a ini tidak geologi
mem- seperti ini,
perlihatkan menunjuka
nyimpulkan
bahwa kontak bidang n adanya
perlapisan, batas
stratigrafi
keduanya adalah namun dari struktural
pola antara
selaras.
sebaran Formasi
batuannya Walat
Batuan penyusun
dapat dengan
Formasi Raja-
disimpulkan Formasi
mandala terdiri
kemiringan Rajamandal
atas batugamping
lapisan a.
masif dan
batu-annya
baatuan sedimen
relatif sama Seperti
klastik lainnya.
dengan yang telah
Batugamping
Formasi dijelaskan
berwarna abu-
Walat. di atas,
abu hingga abu-
abu kecoklatan, bahwa
Masih di struktur
keras, banyak
ditemukan daerah geologi di
struktur stylolite. yang sama dalam blok
Berdasarkan yaitu di Walat
teksturnya terdiri bagian didominasi
atas wacksones, utara sayap oleh
antiklin struktur
mudstones,
bounstones dan Gunung lipatan,
sesar naik
pasckstone. Tidak
ada pengukuran Walat, dan sesar
sebaran men-datar,
jurus dan
kemiringan Formasi yang
Rajamandal pembentuk
lapisan batuan
karena sifatnya a dibatasi annya di-
oleh kontrol oleh
yang masif.
Formasi tektonik
kompresi.
Sebaran Formasi Walat.
Dikaitkan Dalam hal
Rajamandala
dengan ini,
mengikuti pola
kedudukan
lipatan yang ber- aspek
hubungan sumbu
kembang pada
stratigrafi- lipatannya
formasi batuan
relatif
yang lebih tua. Di nya,
sejajar
daerah Cikembar seharusnya
di atas dengan
yaitu di bagian
Formasi jalur sesar
barat Gunung
Walat naik dan
Walat, sebaran
ditemukan terhadap
Formasi sesar
Formasi mendatar
Bayah,
Rajamandala mem-
karena
mengikuti pola bentuk
kedua
lipatan antiklin, sudut
formasi
yang sumbu kurang
tersebut
lipatan-nya lebih
me-miliki
berada pada sekitar
hubungan
Formasi Walat.
stratigrafi
Walaupun tubuh
yang se- 60. Pada
batugamping
laras. peta
Formasi
Dengan geologi
regional di atas, jumlah Jampang
posisi sumbu tempat, yang
lipatannya relatif antara lain berumur
di lokasi Miosen Te-
4 penambang ngah.
an Sebaran
batugampin formasi ini
g di daerah terpisah
Cikembar, satu
sejajar dengan
singkapan dengan
jalur struktur
di daerah lainnya oleh
yang membatasi
Cisaat dan batuan vol-
Formasi Walat
di beberapa kanik
dan Form-asi
lokasi Kuarter,
Rajamandala.
lainnya. namun
Mengacu kepada
Dari hasil secara
model struktur
rekontruksi kese-
Moody dan Hill
pola luruhan
(1999), maka
jurusnya membentuk
struktur sesar
serta dari suatu jalur
yang relatif se-
aspek ber-arah
jajar dengan
morfologiny barat
sumbu lipatannya
a, jalur -timur.
dapat berupa
sesar Litologinya
sesar naik atau
mendatar terdiri atas
sesar normal.
pada breksi dan
Formasi tuf. Tuf
Di lapangan tidak Rajamandal telah
ditemukan kontaka meng-alami
tegas antara merupakan mineralisasi
Formasi Walat jalur sesar membentuk
dengan Formasi yang sama mine-ral
Rajamandala yang zeolit, yang
sehingga untuk mensesarka pada saat
menentukan jenis n Formasi ini telah
sesarnya didasa- Walat dan ditambang
rkan pada habitat oleh
tektonik serta as- beberapa
Formasi
pek topografinya. perusahaan
Batuasih.
Berdasarkan lokal
Dengan
kondisi geologi maupun
demikian
seperti itu, maka oleh
maka
kontak struktural penduduk
proses
diantara kedua se-tempat.
deformasi
formasi di atas
pada
adalah sesar
batuan Batuan
naik.
sedimen lainnya
paleogen yang
Formasi berlangsun ditemukan
Rajamandala g secara di dalam
disamping telah bersamaan. rangkaian
mengalami perbukitan
proses perlipatan Walat
Di bagian
dan sesar naik, adalah
selatan
juga telah endapan
komplek
mengalami gunungapi
Gunung
robekan secara berumur
Walat
lateral. Indikasi Kuarter,
ditemukan
ada-nya sesar yaitu
singkapan
mendatar berupa
Formasi
ditemukan di se- breksi
vulkanik dan tuf. ini tersebar
Batuan vulkanik
Struktur Lipatan Anjakan Daerah Walat, Sukabumi, Jawa Barat
(Iyan Haryanto, Edy Sunardi, Adjat Sudradjat dan Suparka)
barat- fold).
timur Geometri
di bagian barat sejajar lipatan
menutupi dengan seperti ini
formasi batuan jalur umum
yang berumur punggung dijumpai
lebih tua. an di dalam
perbukitan Formasi
nya. Besar Jampang
Selanjutnya
morfologi sudut bahkan di
kemiringa daerah
perbukitan
sedimen n Lengkong,
lapisannya besar
Neogen
menempati berkisar sudut
bagian selatan antara 30 antar
blok dan hingga sayap
40. lipatannya
merupakan
bagian dari Berdasark lebih besar
pegunungan an pada lagi.
Jampang. pola Fenomena
jurusnya ini
Satuan
morfologi ditemukan mencermi
perbukitan ini struk-tur nkan
terletak di lipatan bahwa
bagian selatan antiklin proses
Lembah dan sinklin perlipatan
yang dibentuk
Cimandiri,
merupakan terletak oleh tek-
saling tonik
bagian dari
zona pe- sejajar pengangka
dengan tan (uplift)
gunungan
selatan yang arah yang
barat- terjadi
didominasi
oleh Formasi timur. secara
regional.
Jampang dan
Formasi Struktur
lipatan Dengan
pada penjelasan
Cimandiri.
Formasi batuan di atas, di-
lainnya yang For-masi ketahui
ditemukan di Jampang bahwa
umumnya kedudukan
daerah ini
adalah batu- bersudut struktur
landai lipatan
pasir kuarsa
Formasi Bayah sehingga dan sesar
berdasark naik di
yang ter-
singkap secara an pada daerah
geometrin
terbatas.
ya Walat,
diklasifikas letaknya
Jurus dan
ikan saling
kemiringan
sebagai sejajar
lapisan ba-
lipatan dengan
tuan di dalam
terbuka jalur sesar
satuan
(open naiknya.
geomorfologi
fold) Seluruh
ini, umumnya
hingga struktur
relatif sama
sedang geologi
yaitu berarah
(moderate tersebut
seluruhnya oleh Boyer sedimen
berarah barat dan Elliote klatik
-timur dan (1982), memiliki
terbentuk oleh dapat arah
tek-tonik disim- barat-
kompresi yang pulkan timur.
terjadi pada sesar naik Orientasi
akhir Tersier. yang perbukitan
Berdasarkan berkemba ini
pada geo- ng di dikontrol
metri dan daerah ini oleh
periode termasuk struktur
tektoniknya ke dalam lipatan
yang terjadi jenis dan sesar
bersamaan, leading naik, yang
dapat thrust posisinya
disimpulkan system, saling
bahwa pola yaitu sesar sejajar.
struktur yang naik yang Kedua
berkem-bang ukurannya struktur
di daerah lebih kecil geologi
perbukitan ber-ada di tersebut
Walat dalam blok terbentuk
hanging secara
wall dari bersamaa
termasuk ke sesar naik n pada
dalam pola utamanya. periode
struktur tektonik
lipatan KESIMPU Akhir
anjakan. LAN DAN Tersier,
SARAN sehingga
Sesar naik pola
strukturny
yang posisinya Struktur
berada paling lipatan a dapat
anjakan diklasifikas
utara,
menyingkapka yang ikan
berkemba sebagai
n formasi
batuan tertua ng di struktur
lipatan
yaitu Formasi daerah
Walat yang Walat, anjakan.
berumur sebagai
Eosen. Dengan penyebab Berdasark
demi-kian, terbentukn an pada
sesar ini ya aspek
merupakan perbedaan morfo-
sesar naik toipografi logi,
utama yang antara stratigrafi
memiliki morfologi dan
pergeseran perbukitan sebaran
vertikal paling sedimen batuan-
besar diantara dengan nya, dapat
seluruh sesar pedataran disimpulka
naik yang volkanik. n bahwa
berkembang di Morfologi struk-tur
da-erah Walat. perbukitan lipatan
Mengacu yang anjakan di
kepada system batuannya wilayah ini
sesar naik disusun termasuk
yang oleh ke dalam
dikemukakan batuan jenis
leading trhust berkemba hanging
system. Pola ngnya wall dari
struktur sejumlah sesar naik
seperti ini sesar naik utama-
dicirikan lainnya di nya.
dengan bagian
5
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 9, Nomor 1, April 2011: 1-7
Bogor, (Tidak
Jawa: dipublikasik
Direktorat an) .
Geologi. Moody,
DAFTAR
PUSTAKA J.D., and
M.J. Hill,
1956,
Boyer, S.E., dan
Elliott, D., 1982, Martodjojo
S., 1984, Wrench
fault
Thrust System, Evolusi
tectonics:
Buletin AAPG. 66,
Cekungan Geological
9, h. 260-296
Bogor, Jawa Society of
Barat, Tesis America
Effendi,A.C., Bulletin,
Doktor,
Kusnama dan v.67,
Pasca
Hermanto,B, p.1207-
Sarjana ITB.
1998, Peta 1246.
geologi lembar
Tamba si Tambang Kuarsa PT.
ng Walat Cibinong, Cibadak.
Kuarsa denga Tambang
PT. n batugamping,
A. Batupasir Cibino Batua Cibadak.
kuarsa ng, nnya
Formasi telah
Walat Cibad remuk
dengan ak. dipoto
B. ng
Batulempun oleh
g kedud
karbonan ukan
Formasi C. U
kedudukan Batug 270T/ Gambar 1.
U270T/40. ampin 40.
Lokasi : g Lokasi Singkapan Formasi
Tambang Forma : Walat dan Formasi
Walat si sejuml Rajamandala di
ah daerah Walat dan
dengan Rajam
sekitarnya. Seluruh
kedudukan andala cermi batuan ini telah
U270T/40. . n mengalami
Kuarsa PT. D. sesar perlipatan dan
Cibinong, Kongl dan pensesaran.
Cibadak. omera kekar.
Lokasi : t Lokasi
Forma : 6
Struktur Lipatan Anjakan Daerah Walat, Sukabumi, Jawa Barat (Iyan Haryanto, Edy Sunardi, Adjat Sudradjat dan Suparka)

Qvpo

Qvpo
U

G. Walat

Toml

Tow
Tow
Tow

Qvpo

Tomr
Qvpo

Qyg
Tomr
Pr. Peundeuy

Tow

Qvb

Toml

Tmjt

Tomr
Qyg

Tmjt

Tmjt

Qvb

Qyg
A

Pr. Peundeuy

Tow
Tow

Tmjt
Tomr
Tow
F. Walat
Toba
F. Batuasih
Tomr
Toml
Rajamandala
Tmjt

Jampang

Qvp
Qvb
Qyg
Vulkanik Kuarter
Qa
Aluvium

Konsep Moddy dan

Sesar Naik dengan pembentukan


Hill (1987) dikaitkan

struktur utama (main fold/fault) di dalam blok Walat

Gambar 2.

Struktur lipatan anjakan daerah Gunung Walat dan sekitarnya, (Sumber : Peta
Geologi Regional Lembar Bogor, Effendi, dkk., 1995; dimodifikasi).

Anda mungkin juga menyukai