Anda di halaman 1dari 1

BOX 5.

Anggaran Responsif Gender di India

Di India, konsep penganggaran yang responsif gender telah diangkatsejak Komite


Status Wanita tahun 1974. Selanjutnya pada rencana 5 tahun periode 1992-1997, untuk
pertamakalinya kebutuhan dalam menjamin aliran dana dari sektor-sektor umum
pembangunan kepada perempuan menjadi perhatian. Pada tahun 2001, National Institute
of Public Finance and Policy (NIPFP) melakukan studi pada status perempuan di India
dan peran mereka dalam perekonomian. Hasil studi tersebut memberikan masukan bagi
survey ekonomi tahun 2000-2001, dimana untuk pertama kalinya memasukkan segmen
ketidaksetaraan gender.

Pada bulan Agustus 2001 NIPFP menyusun laporan yang mengakibatkan dilakukannya
perspektif gender assessment pada Anggaran Terpadu tahun anggaran 2001-2002.
Laporan tersebut memberikan suatu model untuk menganalisan perspektif gender dalam
dalam Anggaran Terpadu.

Dalam Rencana Lima Tahun Kesembilan (1997-2002) memperkenalkan "Women Component


Plan", yaitu alokasi sebesar 30% di seluruh anggaran pusat dan daerah. Kemudian
Rencana Lima Tahun Kesepuluh (2002-2007) dan Kesebelas ((2008-2013) pemerintah
India memperkuat komitmen tersebut dengan adanya Gender Responsive Budgeting (GRB).
Sejak saat itu beberapa kegiatan berikut dilakukan pemerintah India untuk
menyukseskan GRB.

- Tahun 2004, parlemen India menghimbau Departemen Pengembangan Perempuan dan Anak
untuk menerbitkan pedoman Penganggaran Gender.
- Tahun 2004, Kementrian Keuangan menyiapkan kelompok ahli untuk membuat
rekomendasi terkait Penganggaran yang Responsif Gender.
- Di tahun yang sama Departemen Pengembangan Perempuan dan Anak mulai melakukan
capacity building di Kementrian Pusat dan Pemerintah Daerah.
- Format Penganggaran yang Responsif Gender dilaksanakan di 50
Kementrian/Departemen.
- Beberapa daerah seperti Kamataka, Bengal Barat, Kerala, Himchal Pradesh, Delhi,
Rajashtan turun melakukan proses Penganggaran Responsif Gender.

Anda mungkin juga menyukai