Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL SUPERVISI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI

RUANG TULIP RSUD SYEKH YUSUF GOWA

A. Pengertian
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan
kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas
kegiatan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Supervisi
keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan
keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat
pelayanan yang bermutu setiap saat (Huber 2000 dalam Nursalam 2014).

B. Tujuan Pokok
Tujuan supervisi secara umum adalah pemenuhan dan peningkatan
pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan,
keterampilan, dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara
langsung, sehingga bawahan memiliki bekal yang cukup untuk dapat
melaksanakan tugas atau pekerjaan bawahan dengan hasil yang baik. Tujuan
dari pengawasan dalam supervisi adalah sebagai berikut :
1. Menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dalam tempo yang diberikan dengan menggunakan sumber daya
yang tersedia.
2. Memungkinkan pengawas menyadari kekurangan-kekurangan para perawat
dalam hal kemampuan, pengetahuan, dan kesehehatan, pengetahuan,
pemahaman, serta mengatur pelatihan yang sesuai.
3. Memungkinkan para pengawas mengenali dan memberi penghargaan atas
pekerjaan yang baik dan mengenali staff yang layak diberikan kenaikan
jabatan dan pelatihan lebih lanjut.
4. Memungkinkan manajemen bahwa sumber yang disediakan bagi petugas
telah cukup dan dipergunakan dengan baik.

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 1


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia
5. Memungkinkan manajemen menentukan penyebab kekurangan pada
kinerja tersebut.
Tujuan supervisi keperawatan diantaranya yaitu :
1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugas perawat agar menyadari dan
mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan.
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.

C. Manfaat Supervisi
Manfaat yang dimaksud apabila ditinjau dari sudut manajemen dapat
dibedakan atas dua macam:
1. Meningkatkan efektivitas kerja
Peningkatan efektivitas kerja ini erat hubungannya dengan makin
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin
terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara
atasan dengan bawahan.
2. Meningkatkan efisiensi kerja
Peningkatan efeisiensi kerja ini erat hubungannya dengan makin
berkurangnya kesalahan yang dilakukan oleh bawahan, sehingga
pemakaian sumber daya (tenaga, dana, dan sarana) yang sia-sia akan dapat
dicegah.
Supervisi mempunyai tiga kegunaan. Pertama, supervisi berguna untuk
meningkatkan kemampuan supervisor dalam memberikan layanan kepada para
pelaksana kegiatan (perawat). Kemantapan kemampuan akan dialami apabila
supervisor sering melakukan supervisi. Kedua, supervisi bermanfaat untuk
meningkatkan kemapuan para pelaksana kegiatan. Ketiga, hasil supervisi
berguna untuk menyusun pedoman atau petunjuk pelaksanaan layanan
professional kepada pelaksana kegiatan. Proses memberikan layanan, format-

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 2


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia
format yang digunakan, catatan dan laporan supervisi, serta interaksi melalui
hubungan kemanusian antara supervisor dan yang di supervisi merupakan
informasi yang bermanfaat untuk menyusun patokan-patokan supervisi
berdasarkan pengalaman lapangan. Dengan demikian, supervise bergunan
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap para pelaksana
kegiatan agar program itu dapat dillaksanakan dengan baik sesuai dengan yang
telah di rencanakan.
Supervisi akan mencapai tingkat kegunaan yang tinggi apabila
kegiatannya dilakukan melalui tiga prinsip hubungan kemanusiaan, yaitu
pengakuan dan penghargaan, objektifitas, serta kesejawatan. Hubungan
kemanusiaan mngisyaratkan bahwa supervisi dilakukan secara wajar, terbuka,
dan partisipatif. Pengakuan dan penghargaan berkaitan dengan sikap supervisor
untuk mengakui potensi dan penampilan pihak yang di supervisi dan
menghargai bahwa pihak yang di supervisi dapat dan harus mengembangkan
diri. Objektifitas berkaitan dengan informasi dan permasalahan yang telah di
tentukan yang di perlakukan oleh supervisor sebagaiman adanya, sedangkan
upaya pemecahan permasalahan dilakukan secara rasional. Kesejawatan
memberi corak bahwa kegiatan pelayanan dilangsungkan dalam suasana akrab
dan kekerabatan. Hubungan kemanusiaan medasari pelayanan professional.
Titik berat hubungan kemanusiaan ialah sikap dan ekspresi yang menunjukkan
pengakuan, pujian dn penghargaan, bukan sebaiknya yaitu mencerminkan
pengabaian, penentangan, dan makian terhadap aktivitas yang dilakukan oleh
pihak yang di supervisi.

D. Prinsip Supervisi
Prinsip Supervisi secara umum, diantaranya yaitu :
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen
dan kepemimpinan.

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 3


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan nyatakan melalui
petunjuk, peraturan, uraian tugas, dan standar.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokratis antara supervisor
dan perawat pelaksana .
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan, dan rencana yang spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efktif,
kreativitas, dan motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam
pelayanan keperawatan yang member kepuasaan klien, perawat, dan
manajer.
Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan, yaitu :
1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi
2. Kegiatan yang direncanakan secara matang
3. Bersifat edukatif, supporting dan informal
4. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan
5. Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf
dan pelaksana keperawatan.
6. Harus objektif dan sanggup mengadakan self evaluation.
7. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan
masing-masing
8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan
kebutuhan
9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.

E. Pelaksana Supervisi
1. Kepala Ruang
a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien
di ruang perawat;
b. Merupakan ujung tombak tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan
kesehatan di rumah sakit;

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 4


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia
c. Mengawasi perawat pelaksanaan dalam melaksanaan praktik
keperawatan di ruang perawatan sesuai dengan yang didelegasikan.
2. Pengawasan keperawatan, bertanggung jawab dalam supervise pelayanan
kepada ruangan yang ada di instalasinya.
3. Kepala seksi keperawatan, mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas
secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.

F. Alur Supervisi

Kepala Bidang Perawatan

Kepala per IRNA

PRA
Menetapkan kegiatan dan tujuan Kepala per Supervisi
serta instrument/alat ukur awatan Interna

PELAKSANAAN Kepala Ruangan


Menilai kinerja perawat:
Responsibility-Accountability-
Authorithy (R-A-A)
PASCA PP I PP 2

PEMBINAAN (3-F)
Penyampaian penialian (fair) PA PA
Feed back (umpan balik)
Follow up (umpan balik),
pemecahan masalah dan reward
Kinerja perawat dan
kualitas pelayanan

G. Langkah Supervisi
Pra supervisi
1. Supervisor menetapan kegiatan yang akan disupervisi
2. Supervisor menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dinilai
Pelaksanaan supervisi
1. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumen
yang telah disiapkan

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 5


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia
2. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan
3. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi permasalahan
4. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data
sekunder
a. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
b. Supervisor melakukan tanyajawab dengan perawat
Pasca supervisi
1. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
2. Supervisor memberikan feedback dan klasifikasi (sesuai hasil) laporan
supervise
3. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.

H. Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi Keperawatan


Peran dan fungsi supervisor dan fungsi supervise adalah
mempertahankan keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen
sumber daya yang tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan
Tanggungjawab supervisor adalah sebagai berikut
a. Menetapkan dan mempertahankan standar dan praktik keperawatan
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
2. Manajemen Anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan dan
pengembangan supervisor berperan dalam hal berikut :
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yang tersedian dan mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai tujuan RS
b. Membantu mendapatkan informasi statistic untuk merencanakan
anggaran keperawatan

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 6


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi
begitu saja, tetapi memerlukan praktik dan evaluasi penampilan agar
dapat dijalankan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat
menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.

I. Teknik Supervisi Keperawatan


Kegiatan Pokok pada supervisi pada dasarnya mencakup empat hal yang
bersifat pokok yaitu
1) Menentapkan masalah dan perioritas
2) Menetapkan penyebab masalah, prioritas, dan jalan keluar
3) Melaksanakan jalan keluar
4) Menilai hasil yang dicapaiuntuk tindak lanjut berikutnya
Untuk dapat melaksanakan supervisi yang baik ada dua teknik :
1. Pengamatan langsung
Pengamatan yang langsung dilaksanakan supervisi dan harus
memperhatikan masalah dan prioritas.
a. Sasaran Pengamatan
Pengamatan langsung yang tidak jelas sasarannya dapat menimbulkan
kebingungan. Untuk mencegah keadaan ini, maka pengamatan
langsung ditujukan pada sesuatu yang bersifat pokok dan strategi saja.
b. Objektivitas Pengamatan
Pengamatan langsung tidak terstandarisasi dapat mengganggu
objektivitas. Untuk mencegah keadaan seperti ini, maka diperlukan
suatu daftar isian atau check list yang telah dipersiapkan.
c. Pendekatan Pengamatan
Pengamatan langsung sering menimbulkan berbagai dampak dan kesan
negatif, misal, rasa takut, tidak senang, atau kesan mengganggu
pekerjaan. Dianjurkan pendekatan pengamatan dilakukan secara
edukatif dan suportif, bukan kekuasaan atau otoriter.

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 7


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia
Proses Supervisi
Proses supervisi keperawatan terdiri atas tiga elemen kelompok, yakni:
a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan
b. Fakta pelaksanaan praktik keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian
c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan
kualitas asuhan
Area Supervisi
a. Pengetahuan dan pengertian tentang asuhan keperawatan kepada klien
b. Keterampilan dilakukan disesuaikan dengan standar
c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran dan empati.
Area supervisi keperawatan mencakup aspek kognitif, sikap dan
perilaku yang meliputi:
a. Kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien
b. Pendokumentasian asuhan keperawatan
c. Penerimaan pasien baru
d. Pendidikan kesehatan melalui perencanaan pulang
e. Pengelolaan logistic dan obat
f. Penerapan metode ronde keperawatan dalam menyelesaikan masalah
keperawatan klien
g. Pelaksanaan timbang terima
Cara Supervisi Keperawatan
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :
a. Supervisi secara langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, yaitu supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, umpan
balik dan perbaikan. Proses supervise meliputi:
1) Perawat pelaksan melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor
2) Selama proses, supervisor dapat member dukungan, reinforcement,
dan petunjuk

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 8


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia
3) Setelah selesai supervisor dan perawat pelaksana melakukan
diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan
memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang
psitif sangat penting dilakukan oleh supervisor
b. Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukanmelalui laporan baiktertulis maupun lisan.
Supervisor tidak terlihat langsung apa yang terjadi dilapangan
sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat
diberikan secara tertulis.

J. Peran Kepala Ruangan, PP dan Metode Asuhan Keperawatan


Profesional Primer (MAKP-Primer)
1. Peran Kepala Ruangan
Pengarahan :
a) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim
b) Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas
dengan baik
c) Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan
dan sikap.
d) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan asuhan keperawatan pada pasien.
e) Melibatkan dan membimbinga bawahan sejak awal hingga akhir
kegiatan
f) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya
g) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain
Pengawasan :
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan
yang diberikan kepada pasien;

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 9


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia
b) Melalui supervisi:
1) Pengawasan langsung dilakukan dengan cara inspeksi,
mengamati sendiri, atau melalui laporan langsung secara lisan,
dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada
saat itu juga;
2) Pengawasan tidak langsung, yaitu mengecek daftar hadir ketua
tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan
yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim
tentang pelaksanaan tugas;
3) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
4) Audit keperawatan
2. Peran Perawat/Ners Primer (PP)
a. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif
b. Membuat tujuan dan merencanakan keperawatan
c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat
d. Mengomunikasikan dan mengoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin lain atau perawat
e. Menerima dan meyesuaikan rencana asuhan
f. Menyiapkan penyuluhan untuk pasien pulang
g. Menyiapkan rujukan kepada tim pelayanan kesehatan terkait
h. Mengandalkan kunjungan rumah bila perlu
3. Peran Perawat /Ners Associate (PA)
Peran Perawat Asossiate (PA) melaksanakan tindakan keperawatan
sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh Perawat Primer (PP).
Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana (PA) bertanggung
jawab kepada kepala ruangan/instalasi terhadap hal-hal sebagai
berikut:

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 10


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia
a) Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai standar.
b) Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan
asuhan keperawatan/ kegiatan lain yang dilakukan
Selain itu, Perawat pelaksana (PA) juga :
1) Menerima pengarahan dan bimbingan dari katim
2) Menerima informasi yang berkaitan dengan askep dan
melaksanakan askep dengan etik dan legal
3) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 11


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Muhasidah. 2014. Buku Ajar : Manajemen Keperawatan. Makassar


Muninjaya, A.A.G. 2004. Manajemen Kesehatan, Edisi Dua. Jakarta: EGC
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional, Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika
Suyanto. 2009. Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di
Rumah Sakit. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press

Praktek Klinik Manajemen Keperawatan Page 12


Ners Ang. III Universitas Muslim Indonesia

Anda mungkin juga menyukai