Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bermain adalah dunia anak-anak sebagai bahasa yang paling universal, meskipun
tidak pernah dimasukkan sebagai salah satu dari ribuan bahasa yang ada di dunia.
Melalui bermain, anak-anak dapat mengekspresikan apapun yang mereka inginkan.
Menurut Groos (Schaefer et al, 1991) bermain dipandang sebagai ekspresi insting
untuk berlatih peran di masa mendatang yang penting untuk bertahan hidup (Nuryanti,
2007).
Bermain juga menjadi media terapi yang baik bagi anak-anak bermasalah selain
berguna untuk mengembangkan potensi anak. Menurut Nasution (cit Martin, 2008),
bermain adalah pekerjaan atau aktivitas anak yang sangat penting. Melalui bermain
akan semakin mengembangkan kemampuan dan keterampilan motorik anak,
kemampuan kognitifnya, melalui kontak dengan dunia nyata, menjadi eksis di
lingkungannya, menjadi percaya diri, dan masih banyak lagi manfaat lainnya (Martin,
2008).

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukannya terapi ini adalah untuk merangsang perkembangan
sensorik, motorik, intelektual, social, kreatifitas, kesadaran diri, moral dan bermain
anak.
2. Tujuan Khusus
a. Mengembangkan nilai dan moral anak dengan berdoa sebelum dan sesudah
kegiatan
b. Mengembangkan psikomotor anak, anak dapat menyusun balok ke atas tanpa
jatuh dan dapat menyusun gambar yang telah disediakan
c. Mengembangkan kognitif anak, anak dapat mengetahui cara menyusun balok
dan gambar dengan benar
d. Mengembangkan bahasa, anak mengenal kata-kata baru
e. Melatih social emosi anak

1
C. MANFAAT

a. Dapat mengembangkan nilai dan moral anak dengan berdoa sebelum dan sesudah
kegiatan
b. Dapat mengembangkan psikomotor anak, anak dapat menyusun balok ke atas
tanpa jatuh dan dapat menyusun gambar yang telah disediakan
c. Dapat mengembangkan kognitif anak, anak dapat mengetahui cara menyusun
balok dan gambar dengan benar
d. Dapat mengembangkan bahasa, anak mengenal kata-kata baru
e. Dapat melatih social emosi anak

2
BAB II
TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

A. Definisi Bermain

Tumbuh Kembang anak usia prasekolah akhir (4-6tahun) merupakan pertumbuhan


dimana anak berada pada fase inisiatif vs masa bersalah (initiative vs guilty).
Sedangkan menurut Sigmund Freud anak berada pada fase phalid yaitu dimana anak
mulai mengenal perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki .
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya
yang tidak disadari (wholey and Wong,1991). Bermain adalah suatu kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan keinginan untuk memperoleh kesenangan (Foster,1989).
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock).

B. Fungsi Bermain

Bermain memiliki beberapa fungsi, diantaranya:


1. Perkembangan Sensori Motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,misalnya
meraih pensil.
2. Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)
3. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar
dalam kelompok.
5. Kesadaran Diri (Self Awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku terhadap
orang lain.

3
6. Perkembangan Moral
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan
dengan aturan kelompok. Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
7. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak
misalnya : marah,takut,benci.
8. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat mengatakan
secara verbal, misalnya : melukis,menggambar

C. Petunjuk Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun (Pra-Sekolah)

1. Dari aspek fisik


Di rentang usia 3-5 tahun dengan titik puncak di usia 5 tahun, kemampuan motorik
anak, baik kasar maupun halus, sudah mencapai tingkat kematangan. Untuk
motorik kasar, anak sudah bisa berjalan, berlari, melompat, berdiri dengan satu
kaki, bahkan memanjat. Sedangkan untuk motorik halus, anak sudah bisa
menjimpit benda-benda kecil, semisal koin. Mulai usia 5 tahun ke atas seharusnya
anak sudah mampu memegang pensil dengan benar seperti yang dilakukan orang
dewasa pada umumnya. Namun ingat, kemampuan memegang pensil dengan benar
ini bukan berarti anak juga wajib bisa menulis

2. Dari aspek sosial


Di usia ini anak seharusnya sudah terampil berinteraksi dengan teman sebayanya.
Peran peer group mulai terlihat penting. Jadi, jika anak di rentang usia ini masih
soliter alias asyik dengan dunianya sendiri, khususnya bagi anak usia 4 tahun ke
atas, berarti dia mengalami keterhambatan dalam perkembangan social

3. Dari aspek kognisi


Wajarnya anak di rentang usia ini sudah masuk fase praope-rasional. Dalam bahasa
awamnya, anak sudah dapat membayangkan objek tertentu atau seseorang hanya
dari deskripsi, nama atau suaranya.

4
4. Dari aspek bahasa

Menguasai lebih dari 1.000 kosakata. Penguasaan tata bahasanya


3-4 tahun pun meningkat pesat. Contohnya, sudah bisa mengatakan, "Aku
mau makan pisang manis."
Anak mulai kenal sopan santun saat bicara. Misalnya, ketika
4-6 tahun menjawab pertanyaan guru atau orang dewasa, ia sudah bisa
memilih kata yang lebih santun.

5. Dari aspek kepribadian


Di rentang usia ini anak diharapkan memiliki inisiatif untuk bereksplorasi sebanyak
dan sejauh mungkin. Sayangnya, anak kerap dihadang oleh aturan-aturan tertentu
yang membatasi eksplorasinya.

D. Karakteristik Bermain Usia 4-6 Tahun (Prasekolah)

1. Cross motor and fine motors


2. Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
3. Sangat energik dan imaginative
4. Mulai terbentuk perkembangan moral
5. Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
6. Assosiative play
7. Dramatic play
8. Skill play
9. Laki-laki aktif bermain di luar
10. Perempuan didalam rumah

Alat permainan yang cocok untuk anak usia 3-6 tahun:


1. Peralatan rumah tangga
2. Sepeda roda Tiga
3. Papan tulis/kapur
4. Lilin,boneka,kertas
5. Drum,buku dengan kata simple,kapal terbang,mobil,truk

5
BAB III

6
PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN UNTUK ANAK
USIA 4-6 TAHUN

A. Pelaksanaan Terapi Bermain

1. Pembukaan
a. Salam Terapetik
1. Salam terapeutik kepada adik-adik
2. Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur Menanyakan
nama lengkap dan nama panggilan dari semua adik
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan adik-adik saat ini

2. Kegiatan Inti
a. Kontrak
1. Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Lama kegiatan 20-30 menit
b. Menjelaskan aturan main
1. Ketika kakak berbicara adik-adik mendengarkan
2. Ketika akan bertanya atau menjawab mengangkat tangan terlebih dahulu,
setalah itu berbicara
3. Tidak diperkenankan merebut alat permainan dan alat permainan digunakan
secara bersama
4. Tidak diperkenankan berkelahi
5. Merapikan alat permainan setelah melakukan permainan,
c. Kegiatan bermain
1. Menyusun balok
2. Menyusun gambar
d. Penutup
1. Istirahat
2. Evaluasi kegiatan
3. Doa
4. Memberaskan alat

B. Tata Cara Bermain

1. Leader
a. Membuka acara dan mempersilakan masing-masing anggota kelompok
memperkenalkan diri.
b. Mepersilakan adik-adik memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan diadakannya terapi
d. Menjelaskan teknik bermain
7
2. Co Leader
a. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya
c. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
d. Membantu memimpin jalannya kegiatan
e. Menggantikan leader jika terhalang tugas
3. Observer
a. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya permainan serta perilaku yang diharapkan
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan
evaluasi kelompok
c. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama berlangsungnya proses
kegiatan
4. Fasilitator
a. Memotivasi adik-adik dalam terapi bermain
b. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan
c. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
d. Membimbing kelompok selama permainan
e. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
g. Sabagai role model bagi klien dalam kegiatan

C. Waktu dan pelaksanaan


Judul / jenis permainan : Menyusun balok
Menyusun gambar
Jumlah anak : 4 6 orang
Usia anak : Prasekolah ( 4- 6 tahun )
Tanggal pelaksanaan : 31 Mei 2013
Lama / waktu bermain : 20 30 menit ( Pukul 10.00 10.30 )
Media yang digunakan : Potongan balok
Potongan gambar
Hadiah sebagai reinforcement bagi anak
Jam / pengukur waktu

8
Tempat : Ruang Keperawatan Anak Poltekkes
Kemenkes Tanjungkarang

D. Pengorganisasian
Leader : Syeikur Rovi
Co leader : Novi Wandari
Observer : Khusnul Irfanni
Fasilitator :
1. Agnes Adiguna Wijaya
2. Ikke Rema Firjannah
3. Lutfi Septiana Putri
4. Luthfiatul Amalia Rofiqoh
5. Nia Khairrunisa
6. Ria Ratna Sari
7. Yunita Adriani

E. Kriteria Sasaran Bermain


1. Anak usia 4-6 tahun sejumlah 4-7 orang
2. Tidak dalam keadaan sakit berat
3. Kooperatif

F. Kriteria Hasil

Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat di lantai menggunakan tikar
c. Adik-adik sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.

Evaluasi Proses

9
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi adik-adik dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

Evaluasi Hasil
1. Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah dilakukan
b. Menyampaikan perasaan setelah melkukan kegiatan
2. 25% anak menyatakan rasa senangnya

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, bagi anak bermain sama
dengan bekerja bagi orang dewasa, bermain pada anak mempunyai fungsi yaitu untuk
perkembangan sensorik , motorik, intelektual,social,kreatifitas, kesadaran diri, moral
sekaligus terapi saat anaksakit.
Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkebangan yang normal,
mengekpresikan dan mengalihkan perasaan kegiatan fantasi. Dan idenya
mengembangkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalahan dan membantu

10
untuk anak untuk beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan di rawat di
rumah sakit.

B. Saran
1. Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi sebaliknya di
RS juga di sediakan fasilitas bermain bagi anak-anak yang dirawat.
2. Tempatkan petugas kesehatan yang mengerti tentang kejiwaan anak-anak dan
pandai membujuk anak-anak untuk ditugaskkan di ruang anak.

11

Anda mungkin juga menyukai