1
BAB 1
KLARIFIKASI ISTILAH
2
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
3
BAB III
BRAINSTORMING
4
2. Spermiogenesis adalah peristiwa perubahan spermatid menjadi
sperma yang dewasa. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan
membutuhkan waktu selama 2 hari.
3. Spermiasi adalah peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertoli
ke lumen tubulus seminiferus selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum
memiliki kemampuan bergerak sendiri (non-motil). Sperma non motil ini
ditranspor dalam cairan testicular hasil sekresi sel sertoli dan bergerak
menuju epididimis karena kontraksi otot peritubuler. Sperma baru mampu
bergerak dalam saluran epidimis namun pergerakan sperma dalam saluran
reproduksi pria bukan karena motilitas sperma sendiri melainkan karena
kontraksi peristaltik otot saluran.
3.1.2 Oogenesis
5
usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan
siap memasuki tahap pembelahan. Oogonia membelah secara mitosis
menghasilkan oosit primer. Kemudian, oosit primer membelah secara
miosis, tetapi hanya sampai fase profase. Memasuki masa pubertas, oosit
melakukan pembelahan miosis I. Hasilnya berupa dua sel haploid, satu sel
yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel yang kecil disebut badan
kutub primer.
Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan
mengalami pembelahan miosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan
membelah menjadi dua sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid
dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder. Badan
kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang
berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan
kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum
matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi (hancur).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada oogenesis hanya
menghasilkan satu ovum.
(Andriyani, 2015)
3.2 Apa saja tanda-tanda kehamilan?
a. Terhentinya menstruasi lebih dari 10 hari dari tanggal perkiraan
menstruasi. Tetapi tidak sepenuhnya dapat menjadi indikator kehamilan.
b. Perubahan struktur anatomi maupun fisiologi pada payudara.
Payudara wanita hamil akan berubah karena kelenjar mammae akan
semakin tumbuh untuk persiapan produksi ASI.
c. Perubahan mukosa vagina menjadi kebiruan dan kongesti.
d. Terdapat mucus dari serviks yang dipengaruhi oleh hormon progesteron.
e. Terdapat striae
Pada wanita yang hamil pertama kali maka akan muncul striae berwarna
keunguan. Sedangkan pada wanita yang sudah pernah hamil berwarna
putih atau disebut dengan striae albikan.
f. Mengalami pembesaran abdomen
g. Perubahan pada serviks
6
Pada usia kehamilan 8-12 minggu maka serviks akan semakin melunak
dan elastik karena serviks merupakan jalan lahir bayi dari persalinan
normal.
h. Kontraksi Braxton Hicks
Terdapat kontraksi uterus tetapi apabila diraba tidak terasa nyeri.
(Manuaba, 1998)
3.3 Apa saja jenis-jenis kehamilan?
Dilihat dari usia kandungan, terdapat tiga jenis kehamilan yaitu :
1. Hamil Prematur
Usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Berat janin antara 1000 sampai
2500 gram. Penyebab hamil prematur bermacam-macam, contohnya
karena gizi buruk, ada riwayat pewarisan prematur sebelumnya, depresi
saat sedang mengandung, akibat kebiasaan merokok dan minum-
minuman beralkohol , bekerja terlalu berat dan mioma uteri atau tumor
jinak pada otot rahim.
2. Hamil Aterm
Disebut juga kehamilan cukup bulan yakni 37 42 minggu. Berat
badannyan berkisar 2500-4000 gram.
3. Hamil Postmatur
Usia kehamilan lebih dari 42 minggu. Biasanya terjadi pada mereka yang
siklus haidnya tidak 28 hari.
(Prawirohardjo, 2007)
3.4 Hormon apa saja yang berperan pada proses kehamilan?
1. Estrogen
Hormon estrogen dihasilkan oleh ovarium. Estrogen berguna untuk
pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita, berperan pada
siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga
kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk
penetrasi sperma.
2. Progesteron
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum. Progesteron
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga bisa menerima
7
implantasi zigot. Kadar progesteron terus dipertahankan selama trimester
awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
3. GnRH
GnRH merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus di otak.
GnRH akan merangsang pelepasan FSH di hipofisis.
4. FSH
FSH adalah hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan
dari GnRH. FSH akan menyebabkan pematangan folikel dan kemudian
akan menghasilkan ovum
(Sherwood, 2012)
3.5 Bagaimana genetika golongan darah dan kemungkinan dari golongan
darah yang dapat menghasilkan golongan darah O?
Cara untuk menentukan Ayah biologis :
a. Ibu golongan darah A
b. Anak golongan darah O
c. Lelaki 1 golongan darah A
d. Lelaki 2 golongan darah AB
1. Ibu (Homozigot) X laki-laki 1 (Homozigot)
Lelaki
IA
Ibu
IA IAIA
Hasil :
100 % IAIA Golongan darah A
2. Ibu (Heterozigot) X Laki-laki 1 (Homozigot)
Lelaki
IA
Ibu
IA IAIA
Io IAIo
8
Hasil :
50% IAIA
50% IAIo 100% Golongan darah A
Lelaki
IA Io
Ibu
IA IAIA IAIo
Io IAIo IoIo
Hasil :
25% IAIA
75% Golongan darah A
50% IAIo
25% IoIo 25% Golongan darah O
4.Ibu (Homozigot) X laki-laki ke2
Lelaki
IA IB
Ibu
IA IAIA IAIB
Hasil :
50% IAIA 50% Golongan darah A
50% IAIB 50% Golongan darah B
Ibu
IA IAIA IAIB
Io IAIo IBIo
9
Hasil :
25% IAIA
50% Golongan darah A
A o
25% I I
10
Setelah sampel didapatkan, yaitu bisa dari darah, rambut, sperma,
kuku, atau bagian tubuh lainnya maka dilakukan isolasi untuk mendapatkan
sampel DNA. Bahan kimia yang digunakan yaitu Phenolcloroform untuk
sampel berupa darah, yang berbentuk cairan, dan Chilex untuk yang berupa
rambut. Lama waktu isolasinya ini tergantung dari kemudahan sampel
diisolasi.
Sampel DNA kemudian dimasukkan ke dalam mesin PCR. Langkah
dasar dari PCR adalah amplifikasi atau penggandaan sebuah set potongan
DNA yang urutannya belum diketahui. Hasil akhirnya berupa salinan urutan
DNA lengkap hasil amplifikasi dari DNA sampel. Setelah itu, salinan urutan
DNA akan dikarakterisasi dengan elektroforesis sehingga terlihat pola
pitanya. Pola pita inilah yang disebut fingerprinting. Tahap akhir dari
metode ini yaitu dengan mencocokkan tipe-tipe DNA fingerprinting dengan
pemilik sampel jaringan.
(Lutfig & Rickey, 2000)
11
BAB IV
ANALISIS MASALAH
Ny. X
21 tahun
Kehamilan aterm
Diperkosa 2 lelaki merupakan
Lelaki 1: Golongan Hamil Aterm kehamilan dengan
darah A masa gestasi 37-42
Lekaki 2: minggu
Golongan Darah
Melakukan persalinan
AB
di rumah sakit
Bayi bergolongan
darah O
Pemecahan Masalah
Keturunan
12
BAB V
SASARAN BELAJAR
13
BAB VI
BELAJAR MANDIRI
14
BAB VII
HASIL BELAJAR
15
b. Setiap individu membawa sepasang gen, yang masing-masing
berasal dari induk jantan dan induk betina.
c. Jika sepasang gen ini memiliki dua alel yang berbeda maka alel
dominan yang akan nampak sebagai sifat individu tersebut.
Sedangkan alel resesifnya akan diwariskan pada gamet
keturunannya.
2. Hukum Mendel II (Hukum Asosiasi Bebas)
Hukum kedua mendel menyatakan bahwa bila dua individu
mempunyai dua pasang sifat atau lebih, maka sepasang sifat
tersebut diturunkan secara bebas dan tidak bergantung pada
pasangan sifat yang lainnya. Atau alel dengan gen sifat yang
berbeda tidak saling mempengaruhi, seperti tinggi tanaman dengan
warna bunga suatu tanaman.
(Hartl & Clark, 2000)
16
Ujung telinga bebas merupakan pembawa sifat dominan dan sebaliknya
ujung telinga melekat merupakan pembawa sifat resesif.
b. Ibu jari
Ibu jari pada manusia ada yang dapat membengkok dan ada yang tidak
dapat membengkok. Hal ini disebabkan adanya gen resesif dan
dominan. Di mana jari yang dapat membengkok adalah pembawa sifat
dominan dan yang tidak dapat membengkok adalah sifat resesif.
c. Rambut
Rambut juga dapat digunakan sebagai indikator keanekaragaman pada
manusia. Rambut pada manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu
rambut tidak lurus dan rambut lurus. Jika seseorang mempunyai rambut
tidak lurus berarti dia membawa sifat gen dominan dan begitu pula
sebaliknya.
d. Hidung
Manusia secara umum memiliki hidung mancung dan hidung pesek.
Perbedaan ini menandakan adanya perbedaan ciri pada manusia.
Hidung mancung merupakan pembawa sifat dominan dan hidung pesek
adalah pembawa sifat resesif.
e. Warna kulit
Manusia mempunyai warna kulit hitam, coklat, dan putih. Semakin
hitam warna kulitnya maka seseorang akan membawa sifat dominan.
Manusia juga ada yang mempunyai warna kulit transparan atau biasa
disebut albino. Albino merupakan kelainan genetik karena seseorang
tidak mempunyai pigmen dalam tubuhnya. Kelainan ini dapat
diturunkan lewat perkawinan karena membawa sifat resesif.
f. Lidah
Lidah manusia juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu lidah yang
dapat melipat dan tidak dapat melipat. Lidah yang dapat melipat
merupakan pembawa sifat dominan dan lidah yang tidak dapat melipat
merupakan pembawa sifat resesif.
g. Lesung pipi
17
Lesung pipi merupakan cekungan pada pipi manusia. Cekungan ini
dapat terlihat saat wajah seseorang yang mempunyai lesung pipi ini
diam atau sedang berekspresi. Orang yang mempunyai lesung pipi
merupakan pembawa sifat dominan, begitu pula sebaliknya.
h. Golongan darah
Penggolongan darah pada manusia ada empat yaitu A, B, AB, dan O.
Pembagian golongan darah ini berdasarkan pada ada atau tidaknya
sistem ABO, yaitu ada atau tidaknya aglutinogen dan aglutinin dalam
darah.
(Bolsover, 2011)
18
Pola pewarisan sifat multifaktoral adalah pola pewarisan yang
ekspresi fenotipnya dipengaruhi oleh beberapa gen seperti tinggi dan
intelegensi yang merupakan sifat multifaktor. Sifat tersebut melibatkan gen
yang terletak di kromosom yang sama.
(Suryo, 2008)
19
Caranya yaitu dengan membandingkan susunan informasi genetik,
karena orang tua memberikan kontribusi 50% DNA-nya. Adapula dengan
metode STR atau Short Tandem Repeat, yaitu metode analisis yang berdasar
pada metode PCR. Metode ini terdapat pada bagian DNA yang tidak
menyandi protein sehingga laju mutasi akan meningkat dan individu
memiliki profil STR yang khas. Hasilnya bisa berupa rangkaian 2-5 basa
yang berulang seperti CATG yang berulang sebanyak dua puluh kali.
Apabila hubungan kekerabatan seseorang tersebut jauh, maka akan beda
pula hasil pola STR-nya. Metode ini tidak hanya membandingkan satu pola
STR saja tetapi bisa juga dengan membandingkan banyak pola, karena
makin banyak yang dibandingkan akan makin kuat hasilnya.
(Brookes, 2005)
20
c. Aspek Sosial
Misalkan pemanfaatan gen anti beku pada suatu jenis ikan yang
ditransfer ke ikan yang tidak tahan suhu dingin, maka ikan yang biasanya
tidak didapat pada musim dingin, akan dengan mudah berkembang biak
dan menempati perairan yang dingin.
(Max, 1991)
21
BAB VIII
PENUTUP
8.1 KESIMPULAN-
Berdasarkan hasil serangkaian tes,ayah biologis dari janin yang dikandung
perempuan 21 tahun, adalah laki-laki pertama yang bergolongan darah A.
Karena apabila ibu nya homozogot dan laki-laki pertama heterozigot
memungkinkan mempunyai keturunan bergolongan darah O sebanyak 25%.
Dan laki-laki yang kedua yang bergolongan darah AB tidak ada
kemungkinan mempunyai golongan darah O. Dilihat berdasarkan
pemeriksaan DNA,pertama mengambil terlebih dahulu sampel.setelah
sampel didapatkan, yaitu bisa dari darah, rambut, sperma, kuku, atau bagian
tubuh lainnya maka dilakukan isolasi untuk mendapatkan sampel DNA.
Struktur kimia DNA setiap orang adalah sama, yang membedakan adalah
urutan pasangan basanya. Setiap anak akan menerima satu alel kromosom
dari ayah dan satu alel kromosom dari ibu. Dengan adanya perkembangan
teknologi, maka tes DNA dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan
membedakan individu yang satu dengan yang lain.
8.2 SARAN
Kepada mahasiswa untuk tutorial selanjutnya lebih aktip lagi dan belajar
sungguh-sungguh supaya materi yang dipelajari bermanfaat dan sesuai
dengan sasaran belajar yang ditentukan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Brookes. 2005. Get a Trip in Genetics. England : The IVY Press Limited
Dorland, W.A. Newman. 2012. Kamus Kedokteran Dorland; Edisi 28. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Lutfig & Rickey. 2000. DNA and Forensic Science. New England Law Review.
Vol. 35 : 3
Sherwood, L., 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC
23
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Tortora, G.J. dan Derrickson, B.H. 2009. Principles of Anatomy and Physiology.
Twelfth Edition. Asia: Wiley
24