PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan
manusia, hewan dan tanaman. Oleh karena itu diperlukan pengendalian dalam
bidang irigasi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kekurangan air pada musim
kemarau, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air irigasi dan tidak terjadi
kelebihan air pada musim hujan yang mengakibatkan air terbuang percuma tanpa
Dalam konsep siklus hidrologi bahwa jumlah air di suatu luasan tertentu
di permukaan bumi dipengaruhi oleh besarnya air yang masuk (input) dan keluar
(output) pada jangka waktu tertentu. Neraca masukan dan keluaran air di suatu
tempat dikenal sebagai neraca air (water balance). Karena air bersifat dinamis
maka nilai neraca air selalu berubah dari waktu ke waktu sehingga di suatu tempat
dapat mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi, serta dapat pula untuk
metode yang sering digunakan untuk menduga dinamika kadar air tanah selama
tanaman untuk dapat berproduksi, terutama pada periode kritis yaitu pada saat
kadar air tanah sangat rendah maupun dalam keadaan normal. Pengumpulan data
58
udara, kelembaban), informasi lahan (didasarkan pada peta jenis tanah dan
tataguna lahan, terutama untuk menentukan kapasitas menyimpan air dari tanah
Apabila kelebihan dan kekurangan air ini dalam keadaan ekstrim tentu dapat
dapat dicegah atau ditanggulangi bila dilakukan pengelolaan yang baik terhadap
Neraca air lahan merupakan neraca air untuk penggunaan lahan pertanian
pertanian, mengatur jadwal tanam dan panen, mengatur pemberian air irigasi
Pemanfaatan sumber daya air pada musim kemarau biasanya dirasa semakin
meningkat, keterbatasan air bagi pertanian bukan saja terjadi pada musim
kemarau, namun dimusim hujanpun bisa terjadi. Hal ini disebabkan sebagian
besar air hujan yang jatuh menjadi aliran permukaan dan tidak termanfaatkan,
sehingga ketersediaan air menjadi berkurang dalam skala ruang dan waktu.
efisiensi penggunaan air. Efisiensi penggunaan air yang tinggi dalam hal ini
irigasi dapat terlaksana apabila manajemen operasional yang ditetapkan tepat pada
sasaran dan sarana jaringan irigasi yang mewadahi baik jumlah maupun
59
kualitasnya. Sarana yang dimaksud meliputi: saluran air, bangunan penangkap air,
mendistribusikan air, sehingga diperoleh jumlah air yang diberikan akan sama
jumlah air yang dibutuhkan. Apabila jumlah air yang diberikan lebih besar yang
secara percuma. Demikian juga sebaliknya, jika jumlah air yang tidak mencukupi
menurun. Dengan demikian bangunan ukur debit harus tepat dalam memberikan
membutuhkan air yang bervariasi bergantung sifat genetis dan faktor lingkungan.
Ketersediaan air tanah akan menentukan status air tanaman dan penting
dalam proses absorbsi CO2. Dengan menggunakan neraca air tanah kita bisa
dan produksi tanaman. Jadi, pengenalan terhadap hal ini membantu menemukan
60
1.2 Tujuan dan Keguanaan
1.2.1 Tujuan
1.2.2 Kegunaan
61
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Suripin (2002), secara keseluruhan jumlah air di planet bumi ini
relatif tetap dari masa kemasa. Ketersediaan air yang merupakan bagian
dari fenomena alam, sering sulit untuk diatur dan diprediksi dengan akurat.
Hal ini karena ketersediaan air mengandung unsur variabilitas ruang (spatial
Konsep siklus hidrologi adalah bahwa jumlah air di suatu luasan tertentu di
hamparan bumi dipengaruhi oleh masukan (input) dan keluaran (output) yang
terjadi. Kebutuhan air di kehidupan kita sangat luas dan selalu diinginkan dalam
jumlah yang cukup pada saat yang tepat. Oleh karena itu, analisis kuantitatif dan
kualitatif harus dilakukan secermat mungkin agar dapat dihasilkan informasi yang
atau dengan terputus-putus dalam alur sungai atau saluran dari sumbernya
yang tertentu, dimana semua ini merupakan bagian dari sistem sungai
(rivers), saluran (stream), sumber (springs), danau dan waduk. Jumlah air
permukaan diperkirakan hanya 0,35 Juta km3 atau hanya sekitar 1 % dari air tawar
62
Air permukaan yang dibutuhkan untuk kehidupan dan produksi adalah
air yang terdapat dalam proses sirkulasi air (siklus hidrologi), jika sirkulasi
yang kurang, maka kekurangan air ini harus ditambah dalam suatu usaha
pemanfaatan air. Untuk analisis ketersediaan air permukaan, yang akan digunakan
sebagai acuan adalah andalan dari pencatatan yang ada. Yang paling
besaran debit atau yang dalam literatur dinyatakan dengan debit andalan.
Debit andalan adalah debit yang tersedia sepanjang tahun dengan besarnya
minimum antara lain dalam satu tahun hanya diambil satu data (data debit
rata-rata harian dalam satu tahun), metode ini sesuai untuk daerah aliran
sungai dengan fluktuasi debit maksimum dan debit minimum tidak terlalu
besar dari tahun ke tahun serta kebutuhan relatif konstan sepanjang tahun.
kering dan tahun basah. Yang dimaksud debit berbasis tahun normal adalah
63
jika debit rata-rata tahunannya kurang lebih sama dengan debit rata-rata
keseluruhan tahun. Untuk debit berbasis tahun kering adalah jika debit rata-
Sedangkan untuk debit berbasis tahun basah adalah jika debit rata-rata
tahunannya lebih kecil dari debit rata-rata keseluruhan tahun. Metode ini
cocok untuk DAS dengan fluktuasi debit maksimum dan debit minimum
relatif besar dari tahun ke tahun, kebutuhan relatif tidak konstan sepanjang
metode ini hampir sama dengan Metode Flow Characteristic yang dianalisa
keandalan debit dihitung bulan Jabuari sampai dengan Bulan Desember, jadi
64
ETo = c [ P (0,46 T + 8 )] mm/hari
Keterangan:
Keterangan:
ETo = Kp x Ep
Keterangan:
Kp : Koefisien Panci
65
2.1.4 Metode Penman
Keterangan:
(ea ed) : Perbedaan antara tekanan uap jenuh pada rata-rata temperature
adalah jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman untuk proses pertumbuhannya,
dapat diukur dari perbandingan berat air yang dibutuhkan untuk setiap
pertambahan berat kering tanaman. Dari sudut pandang irigasi, kebutuhan air
untuk tanaman ditentukan oleh dua proses kehilangan air selama pertumbuhan
66
Evaporasi adalah kehilangan air karena penguapan dari permukaan
tanah dan badan air atau permukaan tanaman tanpa memasuki sistem tanaman.
Air yang berasal dari embun, hujan atau irigasi siraman yang kemudian
menguap tanpa memasuki tubuh tanaman termasuk dalam air yang hilang
tubuh tanaman, yaitu air yang diserap oleh akar-akar tanaman, dipergunakan
Kebutuhan air tanaman perlu diketahui agar air irigasi dapat diberikan
sesuai dengan kebutuhannya. Jumlah air yang diberikan secara tepat, di samping
penggunaan air sehingga dapat meningkatkan luas areal tanaman yang bisa diairi.
air yang diperhitungkan dalam perancangan sistem irigasi. Berbagai metode telah
Tanaman kubis tumbuh baik pada lahan pertanian yang gembur, mudah
menahan air dan tanah tersebut banyak mengandung humus. Tanaman kubis
menghendaki iklim dengan suhu relatif rendah, kelembaban tinggi dan tumbuh
67
Tanaman kubis merupakan tanaman yang sangat sensitif terhadap kelebihan
ataupun kekurangan air. Jika tanah telah menjadi kering dengan kadar air di
bawah limit, maka tanaman akan kurang mengabsorpsi air sehingga menjadi layu
dan lama kelamaan akan mati. Demikian pula sebaliknya, ternyata pada tanah
yang banyak mengandung air akan menyebabkan aerasi tanah menjadi buruk dan
akan kurus dan kerdil. Di samping itu, kebutuhan air untuk tanaman kubis akan
Pengelolaan air perlu disesuaikan dengan sumber daya fisik alam (tanah,
iklim, sumber air) dan biologi dengan memanfaatkan berbagai disiplin ilmu untuk
Sasaran dari pengelolaan air adalah tercapainya empat tujuan pokok, yaitu: (1)
efisiensi penggunaan air dan produksi tanaman yang tinggi, (2) efisiensi biaya
penggunaan air, (3) pemerataan penggunaan air atas dasar sifat keberadaan air
yang selalu ada tapi terbatas dan tidak menentu kejadian serta jumlahnya, dan (4)
yang banyak dibudidayakan di lahan kering dan tadah hujan, pengelolaan air
68
2.3 Penggunaan Cropwat dalam Menentukan Kebutuhan Air Tanaman
perhitungan kebutuhan air tanaman dan kebutuhan irigasi berdasarkan data tanah,
iklim dan tanaman. Selain itu, program ini memungkinkan pengembangan jadwal
irigasi untuk kondisi manajemen yang berbeda dan perhitungan pasokan skema air
untuk berbagai pola tanaman. CROPWAT 8,0 juga dapat digunakan untuk
8,0 didasarkan pada dua publikasi dari FAO Irigasi dan Drainase Series, yaitu No
dan Nomor 33 berjudul "Tanggapan Hasil untuk air". Sebagai titik awal, dan
hanya untuk digunakan saat data lokal tidak tersedia, CROPWAT 8,0 termasuk
tanaman standar dan data tanah. Ketika data lokal yang tersedia, file-file data
dapat dengan mudah diubah atau yang baru dapat diciptakan. Demikian juga,
jika data iklim lokal tidak tersedia, ini dapat diperoleh untuk lebih dari 5.000
jadwal irigasi di CROPWAT 8,0 didasarkan pada keseimbangan tanah air setiap
air dan kondisi pengelolaan irigasi. Skema pasokan air dihitung sesuai
dengan pola tanam yang ditentukan oleh pengguna, yang dapat berisi
69
Dalam Sofware Cropwat 8.0, penetapan ETo menggunakan metode
Penman- Montei th. Rumus yang menjelaskan ETo secara teliti adalah rumus
Penman-Montei th, yang pada tahun 1990 oleh FAO dimodifikasi dan
MJ/m2/hari
70
BAB III
METODOLOGI
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum tipe iklim dan pola
tanam berdasarkan analisis curah hujan yaitu Laptop, kertas, pulpen dan
pertahun.
71
31 merupakan jumlah hari dalam bulan yang diamati dan C5
curah hujan, kecepatan angin dan lamanya penyinaran matahari yang telah
6. Menentukan jenis tanaman dan menentukan waktu tanam maka akan terlihat
72
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.3 Kelembaban
73
4.1.4 Grafik Kecepatan Angin
74
4.1.7 Grafik GTO
75
4.2 Pembahasan
dapat diketahui tentang kapan waktu menanam kubis, akan tetapi sebelum kita
menentukan jenis tanaman apa yang akan kita tanam terlebih dahulu kita
dapat ditanam yaitu pada tanggal 10 desember dan akan dipanen pada tanggal 22
mei, oleh sebab itu tanaman kubis membutuhkan 162 hari untuk proses
bruto sebanyak 106.0 mm dengan irigasi bersih sebanyak 74.2 mm. Kemudian
untuk penggunaan air pada tanaman kubis yang sebenarnya sebanyak 441.0 mm
dan memiliki potensial penggunaan air sebanyak 441.2 mm. Kemudian efisiensi
jadwal irigasi pada tanaman kubis sebanyak 100.0 %. Dengan total curah hujan
tanaman kubis sebanyak 544.6 mm dan efektifitas curah hujannya sebanyak 382.1
mm. Kemudian defisit lembab pada saat panen tanaman kubis sebanyak 34.6 mm
Adapun tipe tanah pada tanaman kubis yaitu tipe Black Clay Soil
(lempung hitam berpasir), hal ini sesuai pendapat Rukmana, 2007 yang
mengatakan bahwa Tanaman kubis dapat tumbuh pada semua jenis tanah, mulai
dari tanah pasir sampai tanah berat. Tetapi yang paling baik untuk tanaman kubis
adalah tanah yang gembur, banyak mengandung humus dengan pH berkisar antara
6-7. Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman kubis adalah lempung berpasir.
76
Pada tanah-tanah yang masam ( pH kurang dari 5,5), pertumbuhan kubis
sering mengalami hambatan, mudah terserang penyakit akar bengkak atau club
root , sebaliknya , pada tanah-tanah yang basa atau alkalis (pH lebih besar dari
6,5), tanaman kubis sering terserang penyakit kaki- hitam. Tanah yang demikian
perlu penanganan lebih dahulu,yakni dengan pengapuran pada tanah asam atau
Keadaan iklim yang cocok untuk tanaman kubis adalah daerah yang relatif
lembab dan dingin, dengan suhu berkisar antara 15 - 20- dan maksimum 24
gagal membentuk krop. Demikian pula tempat penanaman yang kurang mendapat
sinar matahari (terlindung). Pertumbuhan tanaman kubis kurang baik dan mudah
terserang penyakit: dan pada waktu masa kecil sering terjadi pertumbuhannya
di daerah dataran tinggi dengan ketinggian minimal 800 mdpl.. Kubis dapat
ditanam sepanjang tahun dan akan optimal pertumbuhannya ketika ditanam pada
dilaksanakan/dilakukan karena seperti kita ketahui tanaman kubis ini hanya cocok
jeneponto yang terbilang daerah yang gersang dan bersuhu diatas 25 memiliki
curah hujan yang kurang, sebab tanaman kubis ini membutuhkan total curah hujan
77
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
2. Kebutuhan air tanaman kubis ini lebih banyak karena tanaman kubis ini
merupakan salah satu tanaman yang mampu menahan air lebih banyak.
5.2 Saran
dilakukan di lapangan secara langsung agar kita memiliki data yang lebih akurat
78
DAFTAR PUSTAKA
Sosrodarsono. 2006 Konservasi Tanah dan Air. Penerbit Institut Pertanian Bogor.
Bogor
Yogyakarta.
Aqil.dkk, 2012. Konsep Neraca Air Untuk Penentuan Pola Tanam. Kapita Selekta
Jakarta.
Nafiri
79
LAMPIRAN
Data Climate / ETo
Data Crop
80
Data soil
Data Schedule
81