Peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga berada pada
rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti
IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya tingkat
perkembangan masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) serta mampu
memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih
bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung.
Saat ini, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas I III untuk setiap mata pelajaran
dilakukan secara terpisah, misalnya IPA 2 jam pelajaran, IPS 2 jam pelajaran, dan Bahasa
Indonesia 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara murni mata
pelajaran yaitu hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
berhubungan dengan mata pelajaran itu. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang
masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistic), pembelajaran yang
menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang mengembangkan
anak untuk berpikir holistik dan membuat kesulitan bagi peserta didik.
Selain itu, dengan pelaksanaan pembelajaran yang terpisah, muncul permasalahan pada
kelas rendah (I-III) antara lain adalah tingginya angka mengulang kelas dan putus sekolah.
Angka mengulang kelas dan angka putus sekolah peserta didik kelas I SD jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas yang lain. Data tahun 1999/2000 memperlihatkan bahwa angka
mengulang kelas satu sebesar 11,6% sementara pada kelas dua 7,51%, kelas tiga 6,13%,
kelas empat 4,64%, kelas lima 3,1%, dan kelas enam 0,37%. Pada tahun yang sama angka
putus sekolah kelas satu sebesar 4,22%, masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan
kelas dua 0,83%, kelas tiga 2,27%, kelas empat 2,71%, kelas lima 3,79%, dan kelas enam
1,78%.
Angka nasional tersebut semakin memprihatinkan jika dilihat dari data di masing-masing
propinsi terutama yang hanya memiliki sedikit taman Kanak-kanak. Hal itu terjadi terutama
di daerah terpencil. Pada saat ini hanya sedikit peserta didik kelas satu sekolah dasar yang
mengikuti pendidikan prasekolah sebelumnya. Tahun 1999/2000 tercatat hanya 12,61%
atau 1.583.467 peserta didik usia 4-6 tahun yang masuk Taman Kanak-kanak, dan kurang
dari 5 % Peserta didik berada pada pendidikan prasekolah lain.
Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa kesiapan sekolah sebagian besar peserta didik
kelas awal sekolah dasar di Indonesia cukup rendah. Sementara itu, hasil penelitian
menunjukkan bahwa peserta didik yang telah masuk Taman Kanak-Kanak memiliki
kesiapan bersekolah lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang tidak mengikuti
pendidikan Taman Kanak-Kanak. Selain itu, perbedaan pendekatan, model, dan prinsipprinsip
pembelajaran antara kelas satu dan dua sekolah dasar dengan pendidikan prasekolah
dapat juga menyebabkan peserta didik yang telah mengikuti pendidikan pra-sekolah
pun dapat saja mengulang kelas atau bahkan putus sekolah.
Tematik Untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) KLS 2 - 3
www.facebook.com/JibanKontemporer
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Atas dasar pemikiran di atas dan dalam rangka implementasi Standar Isi yang termuat
dalam Standar Nasional Pendidikan, maka pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar
yakni kelas satu, dua, dan tiga lebih sesuai jika dikelola dalam pembelajaran terpadu melalui
pendekatan pembelajaran tematik. Untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran
tematik yang dapat menjadi acuan dan contoh konkret, disiapkan model pelaksanaan
pembelajaran tematik untuk SD/MI kelas I hingga kelas III.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan dokumen model pengembangan silabus tematik pada kelas awal
Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran tematik.
2. Memberikan pemahaman kepada guru tentang pembelajaran tematik yang sesuai
dengan perkembangan peserta didik kelas awal Sekolah Dasar.
3. Memberikan keterampilan kepada guru dalam menyusun perencanaan, melaksanakan
dan melakukan penilaian dalam pembelajaran tematik.
4. Memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman bagi pihak terkait, sehingga
diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan
pembelajaran tematik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan pembelajaran tematik meliputi seluruh mata pelajaran pada
kelas I - III Sekolah Dasar, yaitu: Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya
dan Keterampilan, serta Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan.
Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya pertumbuhan
fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan
keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat
mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi
tangan dan mata untuk dapat memegang pensil maupun memegang gunting. Selain itu,
perkembangan sosial anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka telah
dapat menunjukkan keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan
teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi, dan mandiri.
Perkembangan emosi anak usia 6-8 tahun antara lain anak telah dapat mengekspresikan
reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan
orang tua dan telah mulai belajar tentang benar dan salah. Untuk perkembangan
kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam
melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan,
meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan
berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.
1. Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang
dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa
dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami,
sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu
keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini
melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
3. Hierarkis
Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari
hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan
keluasan serta kedalaman materi .
Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak,
anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan
menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan
memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya
proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan
lingkungannya.
Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang
dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan
orang/guru menjelaskan.
pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok
pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar
antar matapelajaran dalam tema yang sama;
3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain
dengan pengalaman pribadi siswa;
5) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam
konteks tema yang jelas;
6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk
mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari
matapelajaran lain;
7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat
dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya
dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Landasan yuridis dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau
peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar. Landasan
yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang
menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam
rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (Bab
V Pasal 1-b).
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang
pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman
belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran
lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk
skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu,
dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa,
karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu
sebagai satu keutuhan (holistik).
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: 1) Pengalaman dan kegiatan
belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah
dasar; 2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak
dari minat dan kebutuhan siswa; 3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan
bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; 4) Membantu mengembangkan
keterampilan berpikir siswa; 5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai
8 Tematik Untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) KLS 2 -
www.facebook.com/JibanKontemporer
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan 6)
Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan
tanggap terhadap gagasan orang lain.
H. RAMBU-RAMBU
1. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan
Tematik Untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) KLS 2 - 9
www.facebook.com/JibanKontemporer
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester
3. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan.
Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.
4. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik
melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
5. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung
serta penanaman nilai-nilai moral
6. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan
daerah setempat
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi tahap
perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan kompetensi dasar, pengembangan
jaringan tema, pengembangan silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Menentukan tema
a. cara penentuan tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
C. Penyusunan Silabus
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya dijadikan dasar
dalam penyusunan silabus. Komponen silabus terdiri dari standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber, dan penilaian.
1. Tahapan kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga
tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan
kurang lebih satu jam pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 x 35
menit) dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1 x 35 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan
Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran
untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses
pembelajaran dengan baik.
Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini
dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan
disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan
fisik/jasmani, dan menyanyi
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan
dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.
Contoh 1:
Kegiatan Jenis kegiatan
Kegiatan pembukaan Anak berkumpul bernyanyi sambil menari mengikluti
irama musik
Kegiatan inti Kegiatan untuk pengembangan membaca
Kegiatan untuk pengembangan menulis
Kegitan untuk pengembangan berhitung
Kegiatan penutup Mendongeng atau membaca cerita dari buku cerita
A. Pengertian
Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai
informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program
kegiatan belajar.
B. Tujuan
Tujuan Penilaian pembelajaran tematik adalah:
1. Mengetahui percapaian indikator yang telah ditetapkan
2. Memperoleh umpan balik bagi guru, untuk pengetahui hambatan yang terjadi dalam
pembelajaran maupun efektivitas pembelajaran
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan pengetahuan, keterampilan dan
sikap siswa
4. Sebagai acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut (remedial, pengayaan, dan
pemantapan).
C. Prinsip
1. Penilaian di kelas I dan II mengikuti aturan penilaian mata-mata pelajaran lain di sekolah
dasar. Mengingat bahwa siswa kelas I SD belum semuanya lancar membaca dan menulis,
maka cara penilaian di kelas I tidak ditekankan pada penilaian secara tertulis.
2. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan yang harus
dikuasai oleh peserta didik kelas I dan II. Oleh karena itu, penguasaan terhadap ke tiga
kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
3. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator dari masing-masing Kompetensi
Dasar dan Hasil Belajar dari mata-mata pelajaran.
4. Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama proses belajar mengajar
berlangsung, misalnya sewaktu siswa bercerita pada kegiatan awal, membaca pada
kegiatan inti dan menyanyi pada kegiatan akhir.
5. Hasil karya/kerja siswa dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam mengambil
keputusan siswa misalnya: Penggunaan tanda baca, ejaan kata, maupun angka.
D. Alat Penilaian
Alat penilaian dapat berupa Tes dan Non Tes. Tes mencakup: tertulis, lisan, atau perbuatan,
catatan harian perkembangan siswa, dan porto folio. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas
awal penilaian yang lebih banyak digunakan adalah melalui pemberian tugas dan portofolio.
Guru menilai anak melalui pengamatan yang lalu dicatat pada sebuiah buku bantu.
Sedangkan Tes tertulis digunakan untuk menilai kemampuan menulis siswa, khususnya
untuk mengetahui tentang penggunaan tanda baca, Jean, kata atau angka
Tugas
Melengkapi kalimat
C. Ilmu Pengetahuan Alam : Perbuatan
Mendemonstrasikan cara menggosok gigi
: Lisan
Menyebutkan cara memelihara gigi
Menjelaskan manfaat menggosok gigi
E. Aspek Penilaian
Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi
Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat pada tema tersebut.
Dengan demikian penilaian dalam hal ini tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah
terpisah-pisah sesuai dengan Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator mata
pelajaran.
Nilai akhir pada laporan (raport) dikembalikan pada kompetensi mata pelajaran yang
terdapat pada kelas satu dan dua Sekolah Dasar, yaitu: Bahasa Indonesia, Matematika,
Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni
Budaya dan Keterampilan, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan.
PENUTUP
Pedoman ini merupakan acuan minimal, sehingga sekolah dan guru dapat mengembangan
sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing.
2. IPS 2. IPS
Memahami peristiwa penting Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga
dalam keluarga secara kronologis miliknya
Memanfaatkan dokumen dan benda penting keluarga
secara kronologis
3. IPA 3. IPA
Mengenal bagian bagian utama Mengenal bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan , di
tubuh hewan dan tumbuhan, sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan.
pertumbuhan hewan dan Mengidentifikasi cirri-ciri benda padat dan cair yang
tumbuhan serta berbagai tempat ada di lingkungan sekitar
hidup makhluk hidup.
4. Matematika 4. Matematika
Melakukan penjumlahan dan Membandingkan bilangan 1 sampai 500
pengurangan bilangan sampai 500 Mengurutkan bilangan sampai 500
TEMA: PERISTIWA
KELAS I1 SEMESTER 1
Stndar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. PKn 1. PKn
Membiasakan hidup bergotong Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan
royong tolong menolong.
TEMA: HIBURAN
KELAS II SEMESTER 1
Stndar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. PKn Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong
Membiasakan hidup bergotong menolong di rumah dan di sekolah.
royong Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam
TEMA: LINGKUNGAN
KELAS II SEMESTER 1
Stndar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. PKn Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan
Membiasakan hidup bergotong tolong menolong.
royong Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia
tumbuhan dan dunia hewan.
TEMA: KESEHATAN
KELAS II SEMESTER 1
Stndar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. PKn Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia
Membiasakan hidup bergotong tumbuhan dan dunia hewan.
royong Melaksanakan pemeliharaan lingkunganalam.
6. Seni Budaya Keterampilan Menyanyikan lagu wajib dan anak denagn atau tanpa
Seni Musik: Mengekpresikan iringan sederhana.
diri melalui karya seni musik Mementaskan permainan musik dengan alat musik
Keterampilan : sederhana di depan penonton
Menerapkan teknologi Membuat cat pewarna dari bahan alam.
sedrehana dalam keterampilan
Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
28 Tematik Untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) KLS 2 -
www.facebook.com/JibanKontemporer
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
TEMA: PERISTIWA
KELAS II SEMESTER 2
Stndar Kompetensi Kompetensi Dasar
B. Indonesia : Menyampaikan pesan pendek yang didengarkannya
Memahami pesan pendek dan kepada orang lain.
dongeng yang dilisankan Menceritakan kembali isi dongeng yang di dengarkan.
Mengungkapkan secara lisan Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan
beberapa informasi dengan dengan menggunakan kata-kata sendiri.
mendeskripsikan benda dan Menyebutkan isi teks agak panjang (20 25 kalimat)
bercerita yang dibaca dalam hati.
Memehami ragam wacana tulis Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung
dengan membaca nyaring dan yang rapi
membaca dalam hati
Menulis permulaan dengan
mendeskripsikan benda di
sekitar dan menyalin puisi anak
IPS : Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota
Memahami kedudukan dan keluarga.
peran anggota dalam keluarga Menceritakan pengalaman dalam melaksanakan peran
dan lingkungan tetangga dalam anggota keluarga.
Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama di
lingkungan tetangga
IPA : Mengidentifikasikan sumber-sunber energi (panas,
Mengenal berbagai sumbar listrik, cahaya dan bumi) yang ada di lingkungan
energi yang sering dijumpai sekitar.
dalam kehidupan sehari-hari Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi,
dan kegunaannya siang dan sore hari.
Memahami peristiwa alam dan Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari
pengaruh matahari dalam dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari
SBK : Berkreasi dengan cat warna.
Memahami nilai berkarya dan
menyajikan proses pembuatan
model benda yang terapung di
air
Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
30 Tematik Untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) KLS 2 -
www.facebook.com/JibanKontemporer
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
TEMA : KEGEMARAN
KELAS II SEMESTER 2
Stndar Kompetensi Kompetensi Dasar
B. Indonesia : Membaca nyaring teks sebanyak 15 20 kalimat dengan
Memahami ragam wacana tulis memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat.
dengan membaca nyaring dan Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang sekitar secara
membaca dalam hati. sederhana dengan bahasa tulis
Menulis permulaan dengan
mendeskripsikan benda di
sekitar dan menyalin puisi anak
IPS : Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota
Memahami kedudukan dan keluarga.
peran anggota dalam keluarga
dan lingkungan tetangga
TEMA : LINGKUNGAN
KELAS II SEMESTER 2
Stndar Kompetensi Kompetensi Dasar
B. Indonesia : B. Indonesia
Berbicara : Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar
Mengungkapkan secara lisan sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang
beberapa informasi dengan mudah di pahami orang lain.
mendeskripsikan benda dan Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan
bercerita. dengan menggunakan kata-kata sendiri
Menulis : Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar
32 Tematik Untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) KLS 2 -
www.facebook.com/JibanKontemporer
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Menulis permulan dengan secara sederhana dengan bahasa tulis.
mendeskripsikan benda di Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung
sekitar dan menyalin puisi yang rapi
anak.
Matematika Matematika
Bilangan : melakukan Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan
perkalian dan pembagian dua angka.
bilangan sampai dua angka. Melakukan pembagian dua angka / bilangan dua angka.
Geometri : mengenal unsure Melakukan operasi bilangan campuran.
bangun datar sederhana Mengelompokkan bangun datar.
Mengenal sudut bangun datar
IPA IPA
Mengenal berbagai sumber Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas, listrik,
energi yang sering dijumpai cahaya dan bunyi yang ada di lingkungan sekitar.
dalam kehidupan sehari-hari Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering
dan kegunaannya. digunakan di lingkungan sekitar dan cara
Memahami peristiwa alam dan menghematnya.
pengaruh matahari dalam Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi,
kehidupan sehari-hari siang dan sore hari.
Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari
dalam kehidupan sehari-hari
IPS IPS
Memahami kedudukan dan Menceritakan pengalaman dalam melaksanakan peran
peran anggota dalam keluarga dalam anggota keluarga.
dan lingkungan tetangga Memberi contoh bentuk kerjasama di lingkungan
tetangga
SBK SBK
Mengenal, mengingat dan Mengekpresikan diri dengan berekplorasi gagasan
mengekpresikan unsure rupa imajinatif dalam berkarya seni rupa.
dan perpaduannya melalui Mengekpresikan diri dengan penampilan musik.
kepekaan indrawi ke dalam Berkreasi dengan cat warna
karya seni rupa.
Mengenal, menanggapi dan
mengekpresikan unsure musik
dan perpaduannya melalui
kepekaan indrawi ke dalam
karya musik.
Memahami nilai berkarya dan
menyajikan proses pembuatan
model benda yang terapung
Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Tematik Untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) KLS 2 - 33
www.facebook.com/JibanKontemporer
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
TEMA : KESEHATAN
KELAS II SEMESTER 2
Stndar Kompetensi Kompetensi Dasar
B. Indonesia Menyampaikan pesan pendek yang didengarkannya
Mendengarkan kepada orang lain
Memahami pesan pendek dan Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar
dongeng yang dilisankan sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang
Mengungkapkan secara lisan mudah dipahami orang lain
beberapa informasi dengan Membaca nyaring teks sebanyak 15 20 kalimat
mendeskripsikan benda dengan dengan memperhatikan lapal dan intonasi yang tepat.
bercerita. Meyalin puisi anak dengan hurup tegak bersambung
Memahami wacana tulis yang rapi
dengan membaca nyaring dan
membaca dalam hati
Menyalin puisi anak dengan
hurup tegak bersambung yang
rapi
IPA Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari
Memahami peristiwa alam dalam kehidupan sehari-hari.
danpengaruh matahari dalam
kehidupan sehari-hari
IPS Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama di
Memahami kedudukan dan lingkungan tetangga
peran anggota dalam keluarga
dan lingkungan tetangga
Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.