Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil dari percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pelarut Sampel
Berat Sampel : 1 gram
Volume Pelarut : 200 ml
2. Pengeringan
Berat cawan kosong : 40,71 gram
Berat kertas saring : 2,19 gram
Berat cawan + kertas + endapan : 51,58 gram
Berat sampel setelah
Pengeringan I : 47,71 gram
Pengeringan II : 46,09 gram
Pengeringan III : 44,81 gram
Pengeringan IV : 44,51 gram
Pengeringan V : 44,19 gram
Pengeringan VI : 43,93 gram
Pengeringan VII : 43,80 gram
Pengeringan VIII : 43,68 gram
Pengeringan IX : 43,66 gram
Pengeringan X : 43,63 gram
Pengeringan XI : 43,63 gram
Pengeringan XII : 43,63 gram
Berat konstan : 43,63 gram
3. Persentase Nikel : 14,819 %
4. Persen Ralat : 27,03%
4.2 Pembahasan
Adapun grafik hubungan waktu terhadap berat pengeringan adalah sebagai
berikut:

49.5
Berat endapan + cawan +
kertas saring ( gram)

48.5
47.5
46.5
45.5
44.5
43.5
42.5
41.5
40.5
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Waktu (menit)

Gambar 4.1 Hubungan Waktu terhadap Berat Pengeringan


Dari gambar 4.1 menunjukkan bahwa berat endapan konstan terjadi pada waktu
50-60 menit. Dari hasil percobaan, diperoleh berat endapan konstan setelah
mengalami 12 kali pengeringan. Adapun hasil berat endapan setelah 12 kali
pengeringan berturut-turut adalah sebagai berikut: 47,71 gram, 46,09 gram, 44,81
gram, 44, 51 gram, 44,19 gram, 43,93 gram, 43,80 gram, 43,68 gram, 43,66 gram,
43,63 gram, 43,63 gram, 43,63 gram. Dengan demikian, berat endapan yang
diperoleh adalah sebesar 0,73 gram.
Berdasarkan teori, gravimetri adalah cara kuantitatif yang berdasarkan pada
pengukuran/ penimbangan zat yang telah dikeringkan. Pada percobaan ini, yang akan
dihitung adalah besar persentase nikel dalam sampel yang digunakan yaitu
NiCl2.6H2O. Adapun pelarut yang digunakan adalah larutan HCl 0,75 N sebanyak
0,6 ml. Untuk dapat menghitung persentase nikel dalam NiCl2, maka analit (nikel)
harus dipisahkan dari sampel (kristal garam NiCl2) dan diubah menjadi bentuk murni
yang dapat ditimbang melalui proses pengendapan dan pengeringan sehingga dapat
dianalisis secara gravimetri (Chaniago, 2012).
Dalam percobaan ini, sampel yang digunakan adalah NiCl2.6H2O sebanyak 1
gram, dan proses pengeringan dilakukan dengan interval 5 menit. Pengukuran dalam
metode gravimetri adalah dengan penimbangan, banyaknya komponen yang
dianalisis ditentukan dari hubungan antara berat sampel yang hendak dianalisis,
massa atom relatif, massa molekul relatif dan berat endapan hasil reaksi. Suatu
analisis gravimetri dilakukan apabila kadar analit yang terdapat dalam sampel relatif
besar sehingga dapat diendapkan dan ditimbang. Apabila kadar analit dalam sampel
hanya berupa unsur pelarut, maka metode gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti.
Sampel yang dapat dianalisis dengan metode gravimetri dapat berupa sampel padat
maupun sampel cair (Chaniago, 2012).
Persentase nikel yang telah diperoleh dari percobaan ini adalah 14,819 %,
yang diperoleh dari perhitungan gravimetri yaitu:
berat analit x faktor gravimetri
% Ni = x 100% (Chaniago, 2012)
berat sampel
Persentase yang diperoleh ini berbeda dengan persentase yang sebenarnya,
dimana persentase nikelnya adalah sekitar 20,3 %. Berdasarkan percobaan yang
dilakukan, maka persen ralat yang didapat adalah 27,03%.
Perbedaan persentase nikel teori dan nikel praktek yang jauh dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut :
1. Terdapat zat lain selain nikel di dalam endapan.
2. Praktikan tidak jeli saat melihat perubahan warna pada lakmus biru.
3. Endapan terbentuk kurang sempurna.

Anda mungkin juga menyukai