Anda di halaman 1dari 1

II.

Patofisiologi
Asal-usul penyakit Hodgkin tidak diketahui. Pada masa lalu, diyakini bahwa penyakit
Hodgkin merupakan reaksi radang luar biasa (mungkin terhadap agen infeksi) yang
berperilaku seperti neoplasma. Tetapi, kini secara luas diterima bahwa penyakit Hodgkin
merupakan kelainan neoplasi dan bahwa sel Reed-Sternberg merupakan sel transformasi.
Tetapi asal-usul sel Reed-Sternberg tetap menjadi teka-teki. Sel Reed-Sternberg tidak
membawa penanda permukaan sel B atau T. Tidak seperti monosit, tidak memiliki
komplemen dan reseptor Fc. Beberapa pengkaji telah menentukan berdasarkan dari penderita
dengan jalur sel penyakit Hodgkin, yang agaknya berasal dari sel Reed-Sternberg.
Sel-sel yang mirip Reed-Sternberg dari perbenihan ini tampak menimbulkan antigen
permukaan dengan sejumlah kecil sel dendrit pada daerah parafolikel nodus limfatik.
Mungkin termasuk kelas antigen HLA II sel dendrit positif, yang aktif dalam pengenalan
antigen oleh sel T ?. Berkurangnya kapasitas memberitahukan antigen berkaitan dengan
transformasi neoplasi sel dendritik, mungkin menjelaskan adanya gangguan imunitas sel-T,
yang begitu umum terjadi pada penyakit Hodgkin.
Diketahui bahwa sel Reed_Stenberg mewakili komponen maligna penyakit hodgkin.
Beberapa laporan telah menghubungkan infeksi virus Epstein_Barr ( EBV ) dengan penyakit
hodgkin. Tetapi ada rangkaian asam nukleat EBV pada sel RS yang dibiakkan, tetapi tidak
mendukung sebaagai penyebab penyakit hodgkin. Perhatian terhadap etiologi infeksi
penyakit hodgkin telah diperhatikan akibat laporan menunjukkan kemungkinan adanya suatu
pengelompokkan penyakit hodgkin diantara pelajar Sekolah menengah tertentu
Pada banyak pasien penyakit terlokalisasi pada mulanya pada daerah limfonodus
perifer tunggal dan perkembangan selanjutnya dengan penjalaran didalam system limfatik.
Mungkin bahwa sel Reed-Stenberg yang khas dan sel lebuh yang kecil, abnormal yang
menyertai ( sekarang diduga berasal dari histiosit ) bersifat neoplastik dan mungkin sel
radang yang terdapat bersamaan menunjukkan respon hipersensitivitas oleh hospes, manfaat
menentukan pola evolusi. Setelah tersimpan dalam limfonodus untuk jangka waktu yang
bervariasi, perkembangan alamiah penyakit ini adalah menyebar untuk mengikutsertakan
jaringan limfatik.

Anda mungkin juga menyukai