MALANG 2018
I.Latar belakang
paru dengan sumber penularan adalah pasien denga BTA positif yang ditularkan
melalui udara. Setiap detik ada satu orang memiliki potensi menularkan ke 10–15
orang pertahunnya dan sekitar seperempat dari populasi dunia memiliki TB laten
yang berarti telah terinfeksi tetapi tidak atau belum sakit. TB merupakan salah
utama orang HIV Postitif Setiap tahun tercatat 1-2 juta jumlah penduduk dunia
WHO mencatat jumlah kasus TB dunia pada tahun 2016 sebanyak 10.4
juta atau ada sekitar 140.000 per 100.000 populasi dunia sebagian besar insiden
terjadi di wilayah Asia Tenggara (45%), wilayah Afrika (25%), Pasifik barat (17%),
Mediterania timur (7%) serta eropa dan Amerika dengan persentase masing
sebesar 3% dan 1.7 juta diantaranya meninggal dunia. WHO membagi negara
peringkat kedua didunia dengan negara kasus TB terbanyak pada tahun 2016
diperkirakan ada 1.020.000 orang yang menderita tb atau sekitar 391 per
100.000 jumlah populasi penduduk Indonesia. Jumlah penderita TB laki laki lebih
Meskipun jumlah kasus TB dan jumlah kematian tetap tinggi untuk penyakit yang
penurunan angka kematian 45% dibanding tahun 1990 ( Kemenkes RI, 2014 )
Timur pada tahun 2015 menempati urutan kedua dalam jumlah penemuan kasus
TB BTA+ kasus baru sebanyak 23.183 penderita dengan CDR 56% namun
masih dibawah target CDR yang ditetapkan sebesar 70%. Pada tahun 2016
jumlah kasus TB yang diobati sebanyak 47.478 kasus dari perkiraan 123.414
jiwa dengan CDR 39% yang telah mencapai target nasional sebesar 38%.
Pada tahun 2016 Jumlah kasus baru TB paru di kota Malang mencapai
573 kasus namun yang mendapatkan pengobatan hanya 494 orang. Jumlah
penderita yang sembuh 331 orang (67%), pengobatan lengkap 73 orang (14,6%)
dan angka keberhasilan pengobatan 81.7% masih dibawah dari standar nasional
artinya ada sekitar 18 % penderita yang dinyatakan drop out dan gagal dalam
tahun 1990-an dan strategi ini merupakan salah satu intervensi kesehatan yang
secara ekonomis sangat efektif (cost effective). Fokus utama DOTS adalah
penemuan dan penyembuhan pasien TB. Strategi ini akan memutuskan rantai
masih tinggi, pengobatan tidak teratur dan resistensi terhadap obat yang
Selain karena waktu yang lama, terkadang beberapa pasien mengalami efek
Tirtana, 2011 )
kompleksitas pengobatan ditambah lagi dengan gaya hidup. Ada beberapa hal
kesadaran mengenai obat dan penyakit serta pengetahuan ( Chung et all, 2015 )
membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 6-8 bulan dan minum obat sesuai
terhadap OAT yang dikenal dengan istilah TB MDR (Multidrug Resistance) yang
mana pengobatannya lebih rumit dan lebih lama. Sekitar 75% pasien TB adalah
sampai 4 bulan. Hal ini akan berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan
menyeluruh
lanjutan. Tahap intensif pada dua bulan pertama pengobatan dan tahap lanjutan
4 bulan berikutnya. Ruang lingkup penelitian ini apakah selama pengobatan TB,
a. Desain Penelitian
c. Variabel Penelitian
karakteristik penderita TB
2. Variabel terikat ( dependen variable ) dalam penelitian ini adalah :
WHO yang sudah divalidasi dan sering digunakan untuk menilai kepatuhan
pengobatan pasien dengan penyakit kronik yang terdiri dari 8 pertanyaan yang
V. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di salah satu puskesmas kota Malang, yang
memiliki kasus drop out tertinggi atau yang tidak patuh dalam memnjalani
pengobatannya.
TB, sehingga dari penelitian ini masyarakat khususnya pasien yang menjalani
penelitian juga diharapkan sebagai bahan masukan untuk puskesmas dan Dinas