Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu nilai
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan
sukar memulai atau berinisiatif. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha-usaha yang lebih menantang untuk lebih mencapai kesuksesan atau
kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha
kurang menyukai resiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Keberanian untuk
menanggung resiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan resiko
yang penuh dengan perhitungan yang realistis.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan wirausaha ?

2. Bagimana cara membangun visi dan misi organisasi usaha ?

3. Apakah faktor penghambat yang mungkin timbul dalam membuat usaha


baru ?

3. TUJUAN MAKALAH

Tujuan pembuatan makalah ini secara umum sebagai bahan referensi teman-teman
dan sebagai tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah.

Adapun tujuan penulisan secara khusus adalah sebagai berikut :

a) Mengetahui definisi wirausaha .

b) Mengetahui bagaimana caranya membangun visi dan misi organisasi usaha.

c) Mengetahui faktor penghambat yang mungkin timbul dalam membuat usaha


baru.
BAB II

PEMBAHASAN

PERHITUNGAN RESIKO DAN MISI KEDEPAN WIRAUSAHA

1. Berani Menghadapi Resiko

Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu nilai
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan
sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, "seorang wirausaha
yang berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan
memenangkan dengan cara yang baik " ( Yuyun Wirasasmita, dalam Suryana,

2003 : ). Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk lebih mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang
kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai resiko yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi. Keberanian untuk menanggung resiko yang
menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan resiko yang penuh dengan
perhitungan yang realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam
melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis. Wirausaha menghindari situasi
resiko yang rendah karena tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi resiko yang
tinggi karena ingin berhasil.

Pilihan terhadap resiko ini sangat tergantung pada :

1. Daya tarik setiap alternatif

2. kesediaan untuk rugi

3. kemungkinan relatif untuk sukse atau gagal

Untuk bisa memilih, sangat ditentukan oleh kemampuan wirausaha untuk


mengambil resiko antara lain :

1. Keyakinan pada diri sendiri

2. kesediaan untuk mneggunakan kemampuan dalam mencari peluang dari

3. kemungkinan memperoleh keuntungan.

4. kemampuan untuk menilai situasi resiko secara realisris.


Pengambilan resiko berkaitan dengan keprcayaan diri sendiri. Artinya, semakin
besar keyakinan orang tersebut akan kesanggupan mempengaruhi hasil dan
keputusan, dan semakin besar pula kesediaan seseorang untuk mencoba apa yang
menurut orang-orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan bagian terpenting
dari perilaku kewirausahaan ( Suryana, 2003 : 22 ).

JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

Menurut Murphy and Peck, ada sekitar delapan hal yang menjadi suatu anak
tangga agar seorang wirausaha dapat mengembangkan profesinya, hal tersebut :

1. Mau bekerja keras ( capacity for hard work )

2. Bekerja sama dengan orang lain ( getting things done with and through
people )

3. Penampilan yang baik ( good appearance )

4. Yakin ( self confident )

5. Pandai membuat keputusan ( making sound decision )

6. Mau mneambah ilmu pengetahuan ( college eduction )

7. Ambisi untuk maju ( ambition drive )

8. Pandai berkomunikasi ( ability to communicate )

Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang sukse adalah :

1. komitmen tinggi terhaddap tugas

2. mau bertanggung jawab

3. mempertahakan minat kewirausahaan dalam diri

4. peluang untuk mencapai obsesi

5. toleransi terhadap resiko dan ketidakpastian

6. yakin pada diri sendir

7. kreatif dan fleksibel

8. ingin memperoleh balikan segera


9. enerjik tinggi

10. motivasi untuk lebih unggul

11. berorientasi masa depan

12. mau belajar dari kegagalan

13. kemampuan memimpin

2. Visi dan Misi Berwirausaha

A. Pengertian visi dan misi

Adalah sebuah usaha tanpa visi dan misi tak ubahnya berjalan tanpa tujuan dan
peta. Kita tidak tahu kemana akan melangkah.

Setelah kita mengetahui tujuan perjalanan kita, hal yang kita butuhkan berikutnya
adalah peta. Arah ini tidak ubahnya adalah visi. Dengan adanya arah yang jelas
hendak kemana, kita akan mampu tiba ditempat tujuan. Sedangkan peta adalah
gambaran bagaimana kita mencapai tujuan itu, atau misi.

Pandangan atau wawasan kedepan mengenai hal-hal yang ingin dicapai oleh
suatu organisasi usaha.

1. Kemampuan untuk melihat pada inti persoalan


2. Pandangan atau wawasan kedepan
3. Kemampuan untuk merasakan sesuatu yang tidak tampak melalui
kehalusan jiwa dan ketajaman jiwa.
4. Apa yang tampak dalam khayalan
5. Penglihatan dan pengamatan.

Dalam visi organisasi tersebut, kita mampu melihat gambaran masa depan yang
akan dipilih dan diwujukan oleh suatu usaha.

Sebuah visi perlu dirumuskan. Rumusan itu antara lain bertujuan untuk :

A. I. Mencerminkan cita-cita yang akan dicapai


B. II. Memiliki orientasi masa depan perusahaan
C. III. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan
perusahaan
D. IV. Memberikan arah dan focus strategi perusahaan yang jelas.
E. V. Menjaga kesinambungan kepemimpinan perusahaan.
Visi adalah jauh kedepan / kearah mana usaha ini akan melangkah.

Misi adalah kegiatan untuk mencapai sasaran atau target yang dilakukan untuk
mewujudkan visi dan mnecapai tujuan.

Dalam buku Entrepreneurship, karangan Peggy Lmbing dan Charles R Kuchl,


misi dijabarkan lebih lengkap lagi yaitu :

" yaitu pernyataan ringkas dan jelas yang berisi penjelasan mengenai tujuan bisnis
dan filosofi yang dijalankan manajemen. Menurut para ahli, pernyataan misi
sebaiknya tak lebih dari 50 kata. Agar wirausaha semakin fokus" .

B. Visi dan Misi organisasi usaha

Visi dan misi organisasi yang baik berawal dari pribadi tiap individu. Akan lebih
mudah mengikuti visi dan misi yang dibangun bersama karena adanya rasa
memiliki yang tinggi.

Membangun visi dan misi organisasi usaha

Visi organisasi usaha tidak hanya rangkaian kata indah. Visi organisasi memiliki
makna lebih jauh dari itu, yakin sebagai pandangan yang dimilliki seluruh anggota
organisasi usaha. Untuk menentukan visi organisasi, wirausaha harus memiliki
visi pribadi. Ia harus memiliki gambaran kemana ia melangkah, sebelum ia bisa
mengarahkan anak buahnya.

" Seorang pemimpin memiliki visi dan keyakinan bahwa sebuah mimpi dapat
dicapai. Ia menjiwai kepemimpinan dan bergairah menutasannya ". Ralph Laoren
pengusaha dan perancang baju.

Untuk merumuskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan visi suatu
organisasi kita bisa menggunakan analisis SWOT ( strenght, weakness, opportuny
dan threats ), yakni menganalisis kekuatan dan kelemahan kita. Hal ini bisa
dilakukan misalkan dengan menganalisis hal berikut.

a) Kekuatan organisasi usaha

Kelebihan apa yang dimiliki oleh organisasi usaha yang dijalankan. Kita harus
mampu mendeskripsikan dengan detail penawaran yang dilakukan, misalkan :

1. Jenis produk, produk yang kita tawarkan bagaimana bentuk, ukuran,


bahan, warna, berat, kegunaan, bungkus luar, dan sebagainya kita harus
mengetahui apa keunggulannya.
2. Pelayanan : apa dan bagaimana pelayanan apa yang diberikan, antar
rumah, pelayanan personal, garansi uang kembali, dijamin tepat waktu.
3. Hal-hal lain : apa keunggulan yang lain: harag yang lebih murah, letak
usaha dekat pasar.

b) Peluang organisasi usaha

Bagaimana peluang yang dimiliki satu organisasi usaha, baik secar internal
maupuan eksternal :

1. Umumnya bisnis yang masih kecil bisa menawarkan harga yang lebih
murah. Hal ini dikarenakan mereka bisa menyewa tenaga kerja tanpa
ketentuan UMP atau banyaknya ongkos yang bisa dipangkas. Harga
murah bisa menjadi peluang yang menarik yang bisa ditawarkan dan
perlu dipertimbangkan.
2. apakah perbedaan produk dengan produk lain yang sudah ada ?
peluang umumnya baik jika wirausaha bisa membuat difernsiasi
produk ( memberi ciri khas sebuah produk, misal dari bentuk bungkus,
servis dll ).

c) Hambatan yang mungkin timbul

Dalam membuat usaha baru, baru diprhatikan pula hambatan yang bisa timbul.
Hambatan ini penting diperhatikan dalam membuat visi dan misi semakin kuat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Bagaimana keberadaan pesaing lain.

Seorang wirausaha baru wajib memiliki ide-ide yang menarik untuk menghadapi
pesaing lain.

2. Perilaku dan kebiasaan konsumen.

Konsumen umumnya memiliki kebiasaan untuk mnegunjungi usaha yang sudah


lama berdiri. Hal ini dapat berubah apabila seoarang wirausahawan memutuskan
memiliki kualitas yang lebih baik dari pesaingnya.

d) Kesiapsiagaan dalam mencapai sasaran

Untuk membuat usaha, harus diperhatikan hal-hal yang bisa menganggu


perjalanan. Hal ini bisa berhubungan dengan factor eksternal maupun factor
internal. Factor internal berhubungan dengan konflik antara anak buah atau pihak-
pihak terkait maupun konflik dari pihak luar penyedia bahan maupun konsumen.
e) Hubungan baik moral maupun materi dari pihak-pihak yang bisa
membantu

Dukungan atau koneksi dari segala pihak penting dalam merencanakan usaha.
Karenanya kita harus mampu menjaga hubungan baik dengan semua pihak.

Jika sudah berhasil merumuskan kekuatan dan kelebihan usaha, coba rangkum
hingga ringkas. Visi yang ringkas tapi bermakna akan lebih mudah dipahami baik
orang-orang dari dalam usaha maupun masyarakat luas. Secara singkat, criteria
membuat visi haruslah.

1. Singkat dan mudah dipahami


2. Bermakna dan berwawasan luas.
3. Merupakan prinsip atau pandangan hidup bagi siwirausaha maupaun
karyawannya.
4. Menarik untuk dibaca, dilihat, dan didengar.

MISI ORGANISASI USAHA

Kegiatan ayng dilakukan untuk mewujudkan visi, misi memiliki sasaran-sasaran


yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek ketimbang visi yang jauh
kedepan.

Menurut Philip Kotler, dibentuk oleh lima elemen :

1. sejarah tentang sasaran, kebijakan, dan keberhasilan.

2. pilihan pemilik dan manajemen

3. lingkungan pasar yang memperngaruhi

4. sumber daya organisasi menentukan visi mana yang mungkin dijalankan.

5. misi harus focus pada ciri kopetensinya.

Sasaran pada misi organisasi umumnya bersifat pada tataran departemen atau
bagian. Kesatuan dan kinerja bersama antar bagian itu menyatu menjadi misi.
Bagian yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :

a. sasaran yang ingin dicapai bagian pemasaran


b. sasaran yang ingin dicapai bagian operasi atau produks
c. sasaran yang ingin dicapai SDM atau personalia
d. sasaran yang ingin dicapai bagian penelitian dan pengembangan
e. sasaran yang ingin dicapai bagian keuangan.

Misi harus sesuai dengan visi yang terlebih dahulu sudah dibentuk. Misalkan visi
sebuah perusahaan adalah " Kepuasan pelanggan adalah idola kami ". maka
pemasaran bisa memiliki misi untuk memberikan penawaran kepada pelanggan
dengan pelayanan prima dan menjaga agar para konsumen selalu puas. Misalkan
dengan memiliki layanan pengaduan, asuransi produk, dan lain sebaginya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang
untuk lebih mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang
menantang.

Cara membangun visi dan misi organisasi usaha adalah Visi organisasi usaha
tidak hanya rangkaian kata indah. Visi organisasi memiliki makna lebih jauh dari
itu, yakin sebagai pandangan yang dimilliki seluruh anggota organisasi usaha.
Untuk menentukan visi organisasi, wirausaha harus memiliki visi pribadi. Ia harus
memiliki gambaran kemana ia melangkah, sebelum ia bisa mengarahkan anak
buahnya.

Faktor penghambat yang mungkin akan timbul dalam membuat usaha baru adalah
Dalam membuat usaha baru, harus diperhatikan pula hambatan yang bisa timbul.
Hambatan ini penting diperhatikan dalam membuat visi dan misi semakin kuat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Bagaimana keberadaan pesaing lain.

Seorang wirausaha baru wajib memiliki ide-ide yang menarik untuk menghadapi
pesaing lain.

b. Perilaku dan kebiasaan konsumen.

Konsumen umumnya memiliki kebiasaan untuk mnegunjungi usaha yang sudah


lama berdiri. Hal ini dapat berubah apabila seoarang wirausahawan memutuskan
memiliki kualitas yang lebih baik dari pesaingnya.

2. SARAN

Dalam pembuatan makalah ini banyak sekali terdapat kesalahan baik dalam
penullisan maupun penyusunan kalimat, kepada teman-teman dan dosen
pembimbing dapat memberikan saran guna penyempurnaan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

WWW.Google . Perhitungan Resiko Dan Misi Kedepan Wirausaha.com

Diposkan oleh sudawan supriadi di 08.07

Anda mungkin juga menyukai