melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang disebut klorofil (Tjitrosoepomo
1996). Bentuk daun yang tipis melebar dengan posisi daun pada batang yang
menghadap ke atas selaras yang berperan penting pada saat peristiwa fotosintesis,
transpirasi, dan respirasi bagi tumbuhan.
Daun penumpu berbentuk lanset, panjang 1 2 cm. Daun berseling.
Anakan daun 5 13, berbentuk bulat telur, memanjang, meruncing, mengkilat.
Tandan bunga di bagian ujung dan duduk di ketiak, sedikit atau tidak bercabang,
berambut coklat, berbunga banyak dan panjang berukuran 7 11 cm; anak
tangkai 0,5 1,5 cm; bunga sangat harum (Tjitrosoepomo 1996).
ketika dkembalikan ke cahaya ALA terakumulasi dan ini akan menghambat kerja
enzim enzim hidratase (Danks et al 1983).
Warna kuning pada tanaman yang berada di tempat gelap disebabkan
karena karotenoid. Kondisi ini adalah kondisi dimana protoklorofil a tertimbun
dalam jumlah besar. Protoklorofil a adalah precursor klorofil a. Hanya dalam
cahaya, ini menjadi kloroplas dan protoklorofil a dikonversikan menjadi klorofil
a. Hopkins (2004) menambahkan bahwa struktur kimia protoklorofil berbeda dari
klorofil karena adanya ikatan rangkap antara karbon ke 7 dan k 8 pada cincin
IV. Reduksi ikatan ini dikatalisis oleh enzim NADPH : protoklorofil
oksidoreduktase.
fotosintesis yang terjadi di dalam kloroplas berhubungan dengan siklus karbon, air
terlarut dan pada stroma kloroplas. Salah satu enzim yang terdapat dalam daun
dengan konsentrasi tinggi yaitu ribulosa bifosfat kaboksilase atau disingkat
rubisco.
Mesofil terdiri dari jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam jaringan
epidermis. Mesofil mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang
berisi kloroplas. Angsana memiliki dua tipe parenkim di dalam mesofil yaitu
parenkim palisade dan parenkim spons (Mulyani 2006).
Sel parenkim palisade memanjang dan pada penampang melintangnya
tampak berbentuk batang yang tersusun dalam deretan. Sel parenkim palisade
tersusun atas satu atau beberapa lapisan. Angsana tergolong daun dorsiventral
atau bifasial dimana parenkim palisade hanya terdapat pada salah satu sisi, dan
sisi yang lainnya terdapat parenkim spons (Mulyani 2006).
Sel parenkim spons bermacam macam dan memiliki kekhususan yaitu
adanya lobus (rongga) yang terdapat antara sel satu dengan yang lainnya. Jika sel
palisade terdiri dari beberapa lapisan biasanya lapisan paling dalam sangat mirip
dengan parenkim spons yang ada di dekatnya. Menurut Mulyani (2006), jika pada
mesofil daun yang terdiri dari parenkim palisade dan parenkim spons, sebagian
besar kloroplas terdapat pada jaringan palisade. Susunan sel di dalam mesofil
memungkinkan daerah permukaan yang terkena sinar matahari dan berhubungan
dengan udara secara langsung menjadi lebih luas. Seluruh daerah permukaan ini
disebut daerah permukaan dalam daun.
Tumbuhan yang hidup di daerah tercemar polutan akan menyerap gas
gas tersebut ke dalam jaringan mesofil daun pada saat proses asimilasi CO2. Pada
kecepatan angin yang lebih tinggi, umumnya terjadi penambahan yang cukup
besar dalam pengambilan senyawa gas yang lain misalnya SO2 yang disertai
dengan membukanya stomata. Absorpsi SO2 secara normal akan dibatasi oleh
lubang/celah stomata (Lambers et al. 2000).
Sedangkan partikel yang terserap oleh daun adalah partikel yang masuk ke
dalam celah stomata daun yang terperangkap dan terserap masuk ke dalam
jaringan pagar dan jaringan bunga karang yang ada di dalam jaringan endodermis
daun. Daun dengan stomata yang lebih banyak dan berukuran lebar memiliki
kemampuan menyerap partikel lebih banyak dari pada daun dengan jumlah
stomata yang sedikit dan berukuran kecil (Lambers et al. 2000).
13
fungsi unsur hara N bagi tanaman adalah sebagai komponen penyusun asam
amino, protein, enzim, klorofil, hormon sitokinin dan auksin. Selain itu kelebihan
unsur N pada tanaman dapat berakibat tanaman keracunan, penghambatan atau
nekrosis pada mikoriza, kerentanan terhadap penyakit jamur pada akar, perubahan
komposisi dalam proses nitrifikasi, denitrifikasi dan penambatan N dari udara.
Di udara bebas yang terdiri dari campuran beberapa macam gas salah
satunya adalah nitrogen. Nitrogen merupakan komponen udara terbanyak yaitu
sekitar 76 % dari volume udara. Namun jumlah N yang melimpah ini tidak dapat
digunakan secara langsung oleh manusia dan sebagian besar mahluk hidup
lainnya. Sehingga dibutuhkan suatu mekanisme untuk menambat atau menangkap
N tersebut dari udara (Soedomo 2001) .
Keberadaan NH3 yang tinggi di udara dapat membahayakan mahluk hidup.
Polutan amonia yang berasal dari aktivitas industri selama ini belum mendapatkan
perhatian apalagi penanganan yang memadai karena dianggap kontribusinya
terhadap pencemaran lingkungan (global) belum terlihat nyata. Walaupun dalam
skala lingkungan lokal (lingkungan sekitar industri) keberadaan polutan amonia
sama halnya dengan polutan polutan lainnya seperti NO2 dan SO2 perlu
mandapat perhatian serius dari semua pihak terutama pihak industri (Soedomo
2001) .