STUDI KASUS
CHADWICK INC.
Oleh:
Audia Cendekiawati (1706089715)
Fanny Anggraeni (1706998391)
Kevin Timothy Wattimena (1706998492)
Kelas: F17-1S
Dosen:
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Statement Of Authorship
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan dengan jelas
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Yang membedakan cara pengukuran kinerja antara pendekatan Balance Scorecard dengan pendekatan
lain adalah bahwa metode lain biasanya pengukuran kinerja hanya dinilai dari segi finansial saja, yang
mana hasil finansial sebuah perusahaan merupakan kegiatan dimasa lalu (past event) yang tidak dapat
dijadikan pijakan untuk mengembangkan operasi bisnis dimasa yang akan datang karena financial
result tidak hanya bergantung pada keadaan internal perusahaan perusahaan, namun juga bergantung
pada keadaan perekonomian dunia secara keseluruhan, kebijakan politi serta perkembangan trend
konsumsi yang selalu berubah, sehingga jika kinerja perusahaan hanya dinilai melalui hasil financial
report saja pada dasarnya tidak dapat menggambarkan performa perusahaan secara keseluruhan.
Sementara itu balance scorecard selain melihat dari kinerja pada keuangan namun ada aspek lain non
finansial yang juga penting untuk menentukan kinerja dari perusahaan. Hal inilah yang menjadi
pembeda dari metode lain yang hanya berdasar pada faktor finansial saja.
2. Buatlah revisi terhadap balance scorecard yang dibuat oleh greenfield dan buatlah
kerangka balancescorecard yang sesuai untuk Norwalk Phrmaceutical division
Balance Scorecard merupakan sebuah perencanaan strategis dan system manajemen yang dapat
menerjemahkan visi, misi dan strategi sebuah organisasi menjadi tujuan operasional dan
pengukuran kinerja. Tujuan dan pengukuran ini diproyeksikan menjadi 4 bagian perspektif yaitu :
Financial Perspective, Customer & Stakeholder Perspective, Process Perspective and Learning
& Growth Perspective. (Hansen, Mowen, Guan, 2006).
Balance Scorecard merupakan pengukuran kinerja 4 arah yang menggabungkan aspek financial,
aspek proses bisnis, aspek kepuasan pelanggan, serta aspek pengembangan dan pembelajaran
karyawan. Adapun sketsa Balance Scorecard yang dibuat oleh Greenfield masih terlalu sederhana
dan belum benar-benar memuat ke-4 aspek Balance Scorecard tersebut dan tidak merinci lebih
lanjut pendekatan apa yang akan dilakukan sebagai tolak ukur agar ke-4 perspektif tersebut dapat
digabungkan untuk mencapai tujuan perusahaan sekaligus digunakan untuk mengukur kinerja
manajemen dan karyawan.menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai sketsa Balance Scorecard
yang dibuat oleh Greenfield, kami meyimpulkan sebagai berikut :
Nilai
Diperjelas dengan operational
Manage Norwalk Minimize cost to executing our existing
1 tujan dan cara cost lebih
portfolio of investments business base
menghitung target rendah dari
75%
Dengan
Maximize return/yield on all development Diperjelas dengan cara
menggunakan
spending menghitung target
ROA, ROE
Dengan
Diperjelas dengan
menghitung
Invest in discovery of new compounds tujan dan tahapan
Capital
penilaian
Expenditure
Ditambah dengan cara Melakukan
2 Satisfy customer needs Maximize customer satisfy mengukur faktor Kuisioner
tersebut Pelanggan
Dijelaskan dengan
Driver responsibility to Implementasi
3 Minimize centralized staff overhead langkah dan indikator
the lowest level Job desk
pengukuran
Jumlah
Dijelaskan dengan Training yang
4 People development Industry Training langkah dan indikator dilakukan dan
pengukuran sesuai dengan
hasil
Daftar minimum
Dijelaskan dengan
requirement
Unique mix of technical and commercial skill spesifikasi skill yang
skill yang
dibutuhkan
dibuthkan
Balance Scorecard model yang disarankan untuk Norwalk Division:
Pada table diatas, kami mencoba membangun Balance Scorecard untuk Norwalk Pharmaceutical
Division, setiap pengukuran memiliki target tertentu yang tentunya harus dicapai selama proses
bisnis berjalan dan pencapaian tersebut dibandingkan dengan hasil bisnis pada tahun-tahun
sebelumnya dalam bulan yang sama. Hasil pengukuran pada table Balance Scorecard diatas
seharusnya dapat dilaporkan setiap bulan oleh manajer Norwalk Pharmaceutical Division untuk
Chadwick Inc.
3. Kelemahan penerapan Balance Scorecard dan konflik yang dapat timbul karena
penerapan Balance Scorecard
a) Secara keseluruhan tujuan Chadwick Inc. adalah meningkatkan keuntungan dari produk-
produk baru dan mengurangi waktu serta biaya pada proses produksi. Sistem desentralisasi
pada Chadwick Inc. memberikan kebebasan bagi manajer tingkat divisional diberikan
kebebasan dalam proses : Research dan Development, Produksi, Marketing dan Sales serta
fungsi administrasi lainnya seperti keuangan, Human Resources dan legal. Selain manajer
tingkat divisi juga diberikan kebebasan dalam membangun Balance Scorecard masing-
masing. Hal ini akan menyebabkan konflik antara divisi dengan pusat, permasalahan yang
dapat timbul antara lain :
1. Inconsistency BSC, karena didesign sendiri oleh masing-masing divisi, maka BSC antar
setiap divisi menjadi berbeda-beda dan hal ini akan menimbulkan ketidakkonsistenan
BSC, seharusnya Chadwick Inc. memiliki satu model BSC yang dapat digunakan sebagai
acuan oleh seluruh divisi pada perusahaan.
2. Kebebasan yang diberikan kepada setiap manajer divisi dalam membuat sendiri Balance
Scorecard bagi divisinya masing masing akan menyebabkan manajer divisi terlalu focus
terhadap tujuan divisinya saja, tanpa mengindahkan tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
3. Balance Scorecard yang dibuat oleh manajer divisi kurang andal, karena target
disesuaikan dengan kemampuan divisi tersebut, dan bagaimana target pada BSC akan
dirancang sehingga dapat dicapai 100%. Pencapaian yang cukup tinggi tentu akan dinilai
baik oleh pusat. Penilaian dan target seharusnya ditentukan oleh pusat bukan divisi.
b) Kelemahan pada proses penentuan BSC yang dijalankan pada Chadwick Inc. yang perlu
dievaluasi antara lain :
1. Ide untuk menggunakan BSC datang dari satu individu tanpa didiskusikan lebih lanjut
penerapannya pada level top manajemen Chadwick Inc.
2. BSC tidak dirancang dari top manajemen perusahaan, namun hanya diserahkan
perancangnnya kepada masing-masing kepala divisi tanpa arahan, maupun kerangka yang
jelas.
3. Manajemen pada Norwalk pharmaceutical division tidak menanggapi mengenai proses
penerapan BSC ini dengan segera, karena satu serta lain hal proses penyusunan kerangka
BSC pada Norwalk berjalan sangat lama dan pada akhirnya diputuskan dengan tergesa-
gesa.
Kesimpulan dan Rekomendasi terkait kasus Chadwick Inc.