Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN BIAYA LANJUTAN

STUDI KASUS

CHADWICK INC.

Oleh:
Audia Cendekiawati (1706089715)
Fanny Anggraeni (1706998391)
Kevin Timothy Wattimena (1706998492)

Kelas: F17-1S
Dosen:

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Statement Of Authorship

Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan dengan jelas
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata Ajaran : Akuntansi Manajemen Biaya Lanjutan


Judul Makalah/Tugas : Studi Kasus Chadwick Incorporation
Tanggal : 31 Oktober 2017
Dosen :

Nama : Audia Cendekiawati


NPM : 1706089715
Tandatangan :

Nama : Fanny Anggraeni


NPM : 1706998391
Tandatangan :

Nama : Kevin Timothy Wattimena


NPM : 1706998492
Tandatangan :
Latar Belakang Permasalahan Chadwick Inc.
Chadwick, Inc. adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi barang-barang konsumsi
pribadi serta produk2 farmasi. Norwalk merupakan salah satu divisi Chadwick yang mengembangkan,
memproduksi dan menjual obat obat resep untuk manusia dan hewan. Chadwick satu dari lima atau
enam perusahaan yang bersaing dalam bidang ini. Walaupun tidak mendominasi namun perusahaan
ini dipandang sebagai perusahaan yang dikelola dengan baik dan cukup dihormati karena kualitas
produknya. Norwalk memasarkan produknya melalui beberapa distributor yang menyuplai pasar
local, seperti perusahaan retail, rumah sakit dan organisasi kesehatan lainnya serta praktek dokter
hewan. Norwalk bergantung pada hubungan yang baik dengan distributor yang sekaligus berperan
dalam mempromosikan Norwalk. Chadwick memahami bahwa dalam jangka panjang, kesuksesannya
bergantung pada seberapa banyak uang yang dapat dihasilkan oleh distributor dan bagaimana
distributor mempromosikan produk produk Norwalk.
Pengembangan obat resep merupakan proses yang panjang, mahal dan tidak dapat diprediksi.
Siklus pengembangan ini dapat memakan waktu sampai dengan 12 tahun. Obat yang sudah mendapat
persetujuan dan pemerintah dan sudah dipatenkan memberikan pendapatan yang banyak bagi
Norwalk dan distributornya. Keuntungan Norwalk selama tahun 1980 merupakan hasil dari
pengembangan obat dari akhir tahun 1960an. Setelah itu, belum ada lagi obat yang benar-benar
menghasilkan pendapatan bagi Norwalk. Manajemen memberikan tekanan yang cukup berat pada
para ilmuwan untuk dapat menghasilkan produk baru namun sekaligus menurunkan jangka waktu
dan biaya produksi. Beberapa masukan mengenai produk juga datang dari sales yang tidak hanya
menjual produk namun juga memperhatikan ide-ide menarik mengenai produk Norwalk. Pabrik
Norwalk merupakan salah satu yang dianggap terbaik pada industry ini.
Sistem manajerial pada Chadwick dijalankan dengan gaya desentralisasi. Setiap manajer pada
setiap divisi diberikan kebebasan dalam proses Penelitian dan Pengembangan, Produksi, Marketing
dan Sales serta fungsi administrasi lainnya seperti keuangan, Sumber daya manusia dan legal.
Chadwick mengatur target yang cukup menantang bagi setiap divisi. Chadwick merupakan
perusahaan yang memiliki banyak cabang dan bertujuan agar profit dari divisi yang menguntungkan
dapat menyokong divisi yang tidak belum menguntungkan namun cukup menjanjikan keuntungan di
masa yang akan datang. Target ini dinyatakan sebagai ROCE (Return on Capital Employed)
Bill Baron, pengawas pada Chadwick, Inc sedang mencari metode alternative untuk
mengevaluasi performa setiap divisi, dikarenakan manajer setiap divisi mengeluh mengenai tekanan
yang terus menerus pada tujuan jangka pendek keuangan yang membutuhkan invetasi besar pada
proyek2 yang berisiko untuk menghasilkan return dalam jangka panjang. Baron memikirkan
mengenai Balance Scorecard yang berguna sebagai penyeimbang untuk rencana keuangan jangka
pendek dan jangka panjang. Baron menyampaikan ide ini kepada Dan Daniels President dan kepala
operasi Chadwick. Dan Daniels tertarik dengan ide ini dan mengirimkan memo kepada semua
manajer divisi dan meminta semua divisi untuk mempersiapkan scorecard bagi divisinya masing-
masing.
John Greenfield kepala divisi Norwalk menerima memo tersebut dengan beberapa concern
dan keraguan. Pada dasarnya Greenfield menyukai ide tersebut, namun merasa tidak yakin dengan
seberapa jauh kebebasan yang diberikan manajemen pusat kepada setiap manajemen divisi operasi
dalam menggunakan Scorecard. Greenfield tau dia harus mengembangkan konsep ini namun kurang
yakin terhadap konsep yang akan digunakan oleh manajemen pusat. Greenfield kemudian berdiskusi
dengan Wagner (divisional controller) mengenai pengembangan metode Balance Scorecard bagi
Norwalk. Greenfield membuat draft yang nantinya akan di pakai sebagai kerangka acuan dari Balance
Scorecard. Namun balance scorecard yang dibuat masih butuh banyak perbaikan. Hal ini lah menjadi
masalah utama dari Chadwick Inc.
Pertanyaan-Pertanyaan Studi Kasus Chadwick Inc.:

1. Apakah perbedaan penggunaan metode penilaian dengan Balance Scorecard


dibanding dengan metode tradisional lainnya.
Balanced scorecard secara singkat adalah suatu sistem manajemen untuk mengelola implementasi
strategi, mengukur kinerja secara utuh, mengkomunikasikan visi, strategi dan sasaran
kepada stakeholders. Kata balanced dalam balanced scorecard merujuk pada konsep keseimbangan
antara berbagai perspektif, jangka waktu (pendek dan panjang), lingkup perhatian (intern dan ekstern).
Kata scorecard mengacu pada rencana kinerja organisasi dan bagian-bagiannya serta ukurannya
secara kuantitatif.

Yang membedakan cara pengukuran kinerja antara pendekatan Balance Scorecard dengan pendekatan
lain adalah bahwa metode lain biasanya pengukuran kinerja hanya dinilai dari segi finansial saja, yang
mana hasil finansial sebuah perusahaan merupakan kegiatan dimasa lalu (past event) yang tidak dapat
dijadikan pijakan untuk mengembangkan operasi bisnis dimasa yang akan datang karena financial
result tidak hanya bergantung pada keadaan internal perusahaan perusahaan, namun juga bergantung
pada keadaan perekonomian dunia secara keseluruhan, kebijakan politi serta perkembangan trend
konsumsi yang selalu berubah, sehingga jika kinerja perusahaan hanya dinilai melalui hasil financial
report saja pada dasarnya tidak dapat menggambarkan performa perusahaan secara keseluruhan.
Sementara itu balance scorecard selain melihat dari kinerja pada keuangan namun ada aspek lain non
finansial yang juga penting untuk menentukan kinerja dari perusahaan. Hal inilah yang menjadi
pembeda dari metode lain yang hanya berdasar pada faktor finansial saja.

2. Buatlah revisi terhadap balance scorecard yang dibuat oleh greenfield dan buatlah
kerangka balancescorecard yang sesuai untuk Norwalk Phrmaceutical division

Balance Scorecard merupakan sebuah perencanaan strategis dan system manajemen yang dapat
menerjemahkan visi, misi dan strategi sebuah organisasi menjadi tujuan operasional dan
pengukuran kinerja. Tujuan dan pengukuran ini diproyeksikan menjadi 4 bagian perspektif yaitu :
Financial Perspective, Customer & Stakeholder Perspective, Process Perspective and Learning
& Growth Perspective. (Hansen, Mowen, Guan, 2006).

Balance Scorecard merupakan pengukuran kinerja 4 arah yang menggabungkan aspek financial,
aspek proses bisnis, aspek kepuasan pelanggan, serta aspek pengembangan dan pembelajaran
karyawan. Adapun sketsa Balance Scorecard yang dibuat oleh Greenfield masih terlalu sederhana
dan belum benar-benar memuat ke-4 aspek Balance Scorecard tersebut dan tidak merinci lebih
lanjut pendekatan apa yang akan dilakukan sebagai tolak ukur agar ke-4 perspektif tersebut dapat
digabungkan untuk mencapai tujuan perusahaan sekaligus digunakan untuk mengukur kinerja
manajemen dan karyawan.menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai sketsa Balance Scorecard
yang dibuat oleh Greenfield, kami meyimpulkan sebagai berikut :

No Greenfield Measurement Detail Notes Example

Nilai
Diperjelas dengan operational
Manage Norwalk Minimize cost to executing our existing
1 tujan dan cara cost lebih
portfolio of investments business base
menghitung target rendah dari
75%
Dengan
Maximize return/yield on all development Diperjelas dengan cara
menggunakan
spending menghitung target
ROA, ROE
Dengan
Diperjelas dengan
menghitung
Invest in discovery of new compounds tujan dan tahapan
Capital
penilaian
Expenditure
Ditambah dengan cara Melakukan
2 Satisfy customer needs Maximize customer satisfy mengukur faktor Kuisioner
tersebut Pelanggan
Dijelaskan dengan
Driver responsibility to Implementasi
3 Minimize centralized staff overhead langkah dan indikator
the lowest level Job desk
pengukuran
Jumlah
Dijelaskan dengan Training yang
4 People development Industry Training langkah dan indikator dilakukan dan
pengukuran sesuai dengan
hasil
Daftar minimum
Dijelaskan dengan
requirement
Unique mix of technical and commercial skill spesifikasi skill yang
skill yang
dibutuhkan
dibuthkan
Balance Scorecard model yang disarankan untuk Norwalk Division:

Balance Scorecard Propose for Norwalk Pharmaceutical Division

No Perspective Objectives Measures Targets Comparison

meningkatkan revenue Bulan yang sama dengan tahun


1 Financial Increase Revenue Revenue
ebesar 40% sebelumnya
Operating cost Bulan yang sama dengan tahun
Decrease Cost Costs
menurun sebesar 10% sebelumnya

Meningkatkan profit Bulan yang sama dengan tahun


Increase Profit Profit
sebesar 20% sebelumnya

dibawah 5% (menurun Bulan yang sama dengan tahun


2 Customer Customer Satisfaction Customer Complain Rate
dari tahun sebelumnya) sebelumnya
Increase Customer 70% dari order tahun Bulan yang sama dengan tahun
Repeat Orders
Retention lalu sebelumnya
Develop New Bulan yang sama dengan tahun
Orders from New Distributor meningkat 30%
Customer & Market sebelumnya
Orders from New Type of Bulan yang sama dengan tahun
meningkat 30%
Customers sebelumnya
Increase new
Internal Ada tambahan 2 jenis Selama 2 tahun (Sesuai time cycle
3 approved and New Products
Process obat baru development)
patented ethical drugs
Increase new
Ada tambahan 1
applications for New Application setiap 1 tahun
application compound
existing compund
Decrease product
time cycle < atau = 2
development cycle Time cycling for new drug
years
time
Learning & Improve employee 30 jam pelatihan
4 Hours of training
Growth skilss karyawan
Improve employee 70% dari kuisioner
Employee satisfaction ratings Setiap 1 tahun
capabilities karyawan
70% dari tingkat Bulan yang sama dengan tahun
Employee productivity
poduktivitas karyawan sebelumnya

Pada table diatas, kami mencoba membangun Balance Scorecard untuk Norwalk Pharmaceutical
Division, setiap pengukuran memiliki target tertentu yang tentunya harus dicapai selama proses
bisnis berjalan dan pencapaian tersebut dibandingkan dengan hasil bisnis pada tahun-tahun
sebelumnya dalam bulan yang sama. Hasil pengukuran pada table Balance Scorecard diatas
seharusnya dapat dilaporkan setiap bulan oleh manajer Norwalk Pharmaceutical Division untuk
Chadwick Inc.

3. Kelemahan penerapan Balance Scorecard dan konflik yang dapat timbul karena
penerapan Balance Scorecard
a) Secara keseluruhan tujuan Chadwick Inc. adalah meningkatkan keuntungan dari produk-
produk baru dan mengurangi waktu serta biaya pada proses produksi. Sistem desentralisasi
pada Chadwick Inc. memberikan kebebasan bagi manajer tingkat divisional diberikan
kebebasan dalam proses : Research dan Development, Produksi, Marketing dan Sales serta
fungsi administrasi lainnya seperti keuangan, Human Resources dan legal. Selain manajer
tingkat divisi juga diberikan kebebasan dalam membangun Balance Scorecard masing-
masing. Hal ini akan menyebabkan konflik antara divisi dengan pusat, permasalahan yang
dapat timbul antara lain :
1. Inconsistency BSC, karena didesign sendiri oleh masing-masing divisi, maka BSC antar
setiap divisi menjadi berbeda-beda dan hal ini akan menimbulkan ketidakkonsistenan
BSC, seharusnya Chadwick Inc. memiliki satu model BSC yang dapat digunakan sebagai
acuan oleh seluruh divisi pada perusahaan.
2. Kebebasan yang diberikan kepada setiap manajer divisi dalam membuat sendiri Balance
Scorecard bagi divisinya masing masing akan menyebabkan manajer divisi terlalu focus
terhadap tujuan divisinya saja, tanpa mengindahkan tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
3. Balance Scorecard yang dibuat oleh manajer divisi kurang andal, karena target
disesuaikan dengan kemampuan divisi tersebut, dan bagaimana target pada BSC akan
dirancang sehingga dapat dicapai 100%. Pencapaian yang cukup tinggi tentu akan dinilai
baik oleh pusat. Penilaian dan target seharusnya ditentukan oleh pusat bukan divisi.
b) Kelemahan pada proses penentuan BSC yang dijalankan pada Chadwick Inc. yang perlu
dievaluasi antara lain :
1. Ide untuk menggunakan BSC datang dari satu individu tanpa didiskusikan lebih lanjut
penerapannya pada level top manajemen Chadwick Inc.
2. BSC tidak dirancang dari top manajemen perusahaan, namun hanya diserahkan
perancangnnya kepada masing-masing kepala divisi tanpa arahan, maupun kerangka yang
jelas.
3. Manajemen pada Norwalk pharmaceutical division tidak menanggapi mengenai proses
penerapan BSC ini dengan segera, karena satu serta lain hal proses penyusunan kerangka
BSC pada Norwalk berjalan sangat lama dan pada akhirnya diputuskan dengan tergesa-
gesa.
Kesimpulan dan Rekomendasi terkait kasus Chadwick Inc.

Anda mungkin juga menyukai