Anda di halaman 1dari 12

MID TERM TEST

STRATEGI KEUANGAN PERUSAHAAN


PT BERKA
“Kegagalan Perusahaan dalam Mengelola Cashflow yang
Berdampak pada Likuiditas Perusahaan”

Diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah


Strategi Keuangan Perusahaan

KEVIN TIMOTHY WATTIMENA 1706998492

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA
2018
Statement of Authorship

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas


terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang
lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/


tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami
menyatakan dengan jelas menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak
dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata Ajaran : Strategi Keuangan Perusahaan


Judul Makalah/Tugas : Kegagalan Perusahaan dalam Mengelola Cashflow
yang Berdampak pada Likuiditas Perusahaan
Tanggal : 27Oktober 2018
Dosen : Sabam Hutajulu

Nama NPM Tandatangan

Kevin Timothy 1706998492

ii
BAB I
PENDAHULUAN

RINGKASAN KASUS

Apa yang terjadi dengan PT Berca?

Berca group merupakan suatu perusahaan Holding dengan nama Central

Cipta Murdaya dimana perusahaan ini merupakan perusahaan yang dibangun oleh

seorang pengusaha yang memiliki tekad kuat dan berintegritas tinggi dalam

dedikasinya di dunia bisnis. Central Ciptaa Murdaya awalnya merupakan suatu

perusahaan yang bergerak dalam bidang infrastruktur, kontraktor, dan didalam

instalasi informasi dan teknologi. Central Cipta Murdaya didirikan oleh Murdaya

Widyamirta Poo dan Siti Hartati Tjakra dimana dimulai sejak 37 tahun yang lalu.

Central Cipta Murdaya merupakan privat company dimana perusahaan ini

merupakan perusahaan yang hanya dimiliki oleh keluarga. Namun meski

demikian perputaran Central Cipta Murdaya ini mencapai 2,3 Triliun rupiah

dengan aset 1,2 Triliun Rupiah. Central Cipta Murdaya memiliki beberapa anak

perusahaan dimana salah satunya adalah PT Berca Hardaya Perkasa. PT Berca

Hardaya Perkasa merupaka perusahaan yang bergerak dalam bidang Information

and Technology.

PT Berca Hardaya Perkasa ini terjerat sebuah kasus korupsi yang membuat

nama perusahaan ini menjadi jelek sehingga kinerja keuangan menjadi menurun.

Kasus korupsi yang menjerat adalah kasus pengadaan Sistem Haji Terpadu atau

lebih dikenal dengan nama SISKOHAT di kementrian agama. Kasus ini pun

menyeret nama Direktur dari PT Berca ini sehingga PT Berca terpakasa

memberhentikan Direktur tersebut yaitu Liem Wendra Halingkar. PT Berca


1
Hardaya Perkasa terbukti dalam pengaturan pemenangan tender SISKOHAT ini

dan PT Berca Hardaya Perkasa terbukti memark-up anggaran dasar pengadaan

SISKOHAT ini.

Dengan adanya kasus ini kinerja keuangan PT Berca menjadi menurun

ditambah lagi dengan kesulitan yang dialami, PT Berca mendapatkan denda yang

juga menjadi beban nya untuk tahun berjalan. Hal ini memberatkan PT Berca.

Untuk memulihkan keadaan keuangannya PT Berca.

Mengapa PT Berca Hardaya Perkasa Melakukan hal tersebut?

Dalam kasus ini, PT Berca melakukannya bersama dengan Pejabat

pembuat komitmen, dan Panitia Pengadaan. Dalam hal ini Direktur PT Berca

Hardaya Perkasa yaitu Liem Wendra Halingkar lah yang memiliki peran besar

dalam kasus ini. Direktur PT Berca ini telah memiliki riwayat kasus serupa yaitu

kasus penggelapan pajak pengadaan sistem IT. Dari hal ini sebenarnya direktur

Berca telah terlihat memiliki riwayat yang buruk namun entah mengapa, direktur

ini tetap memimpin PT Berca. Namun apa yang terjadi justru merugikan PT

Berca.

Hal ini terbukti dimana PT Berca akhirnya terseret kasus korupsi. Dari

hasil penyelidikan, direktur PT Berca melakukan beberapa hal ini dikarenakan

ingin menutupi operasional perusahannya yang dimana kinerjanya mulai turun

sehingga direktur tersebut ingin berusaha untuk mendapatkan proyek dan

berusahaa untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari proyek pengadaan

tersebut agar menolong penurunan operasional perusahaannya dan dapat

2
melanjutkan usahaanya. Namun oleh karena cara yang salah maka pihak

manajemen justru terseret kasus yang membuatnya lebih buruk.

Kapan kasus PT Berca terjadi?

Kejadian kasus ini merupakan rentetan kasus yang terjadi dimulai dari

Tahun 2006 dimana SIKOHAT dilaksanakan. Namun polisi masih melakukan

penyelidikan yang panjang dan pada tahun 2010 Direktur PT Berca ditahan. Pada

tahun 2012 dilaporkan bahwa PT Berca dikenai dengan penggantian uang sebesar

14,3 Milyar. Selama terjadinya penyelidikan kinerja keuangan dan operasional

dari PT Berca sudah perlahan-lahan menurun. Dengan menurunnya hal tersebut,

pada tahun 2010, PT Berca dikhawatirkan mengalami likuidasi.

Setelah kejadian ini PT Berca kehilangan direkturnya dan berusaha untuk

bangkit kembali dalam operasionalnya dan dalam bisnisnya untuk membangun

reputasi kembali.

3
BAB II

PEMBAHASAN

Sebelum memulai pembahasan kita tentang apa yang sebenarnya yang

harus dilakukan, maka kita perlu melihat beberapa data keuangan yang di

dapatkan. Data yang didapatkan dari PT Berca merupakan data yang sangat

terbatas dimana PT Berca adalah Privat Company. Bila dilihat data yang

didapatkan dimana PT Berca memiliki pendapatan dalam Satu Tahun 890 Milyar

dengan Net Income Sebesar 4,3 Milyar pertahun. Dan dimana dari data tersebut

pertumbuhan salesnya negatif. Bila di proyeksikan dari tahun 2006 hingga kasus

penahan direktur ini ditahun 2012 maka jika proyeksi nya pendapatan bersih

menurun 10% setiap tahun maka di tahun 2012 hanya akan mendapatkan 2,8

Milyar diakhir tahun 2012. (Data1)

(Data 1)

4
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa PT Berca bisa dibilang tidak sehat

oleh karena pendapatannya terus menurun dimana dari tahun 2006. Bila neraca

2006 dan 2007 secara asumsi kami buat seperti data dibawah, maka cashflow

perusahaan akan terus mengalami negatif. Berikut neraca yang kami asumsikan:

PT Berca Hardaya Perkasa


Neraca
Tahun 2006 & 2007
Tahun 2006 2007 Net Change
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Rp -
Kas 10%
400.000.000.000 380.000.000.000 20.000.000.000
Rp
Piutang Dagang 5%
200.000.000.000 190.000.000.000 10.000.000.000
Cadangan Kerugian Rp -
5%
Piutang 200.000.000.000 190.000.000.000 10.000.000.000
Rp -
Perlengkapan 5%
200.000.000.000 190.000.000.000 10.000.000.000
Rp -
Persediaan Barang 10%
400.000.000.000 380.000.000.000 20.000.000.000
Rp
AKTIVA TETAP
- - -
Rp -
Kendaraan 10%
400.000.000.000 380.000.000.000 20.000.000.000
Akum. Penyusutan Rp -
5%
Kendaraan 200.000.000.000 190.000.000.000 10.000.000.000
Rp -
Gedung 15%
600.000.000.000 570.000.000.000 30.000.000.000
Akum. Penyusutan Rp -
5%
Gedung 200.000.000.000 190.000.000.000 10.000.000.000
Rp -
Tanah 30%
1.200.000.000.000 1.140.000.000.000 60.000.000.000
-
Total AKTIVA
4.000.000.000.000 3.800.000.000.000 180.000.000.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN
-
Utang Dagang 60%
720.000.000.000 684.000.000.000 36.000.000.000
-
Utang Sewa 40%
480.000.000.000 456.000.000.000 24.000.000.000
Utang Bank 0%

5
- - -
-
TOTAL UTANG 30%
1.200.000.000.000 1.140.000.000.000 60.000.000.000

EKUITAS
Rp -
Modal 100%
2.795.669.260.000 2.656.535.408.000 139.133.852.000
Prive 0% 0
- -
Rp Rp -
Laba/Rugi Periode ini 0%
4.330.740.000 3.464.592.000 866.148.000
-
TOTAL EKUITAS 70%
2.800.000.000.000 2.660.000.000.000 140.000.000.000
TOTAL KEWAJIBAN -
& EKUITAS 4.000.000.000.000 3.800.000.000.000 200.000.000.000
(Data 2)

Bila dari data Neraca diatas diasumsikan perubahan net change adalah

penurunan sebesar 5% maka cashflow PT Berca Hardaya Perkasa sebagai berikut.

(Data 3)

6
Dari data diatas terlihat bahwa adanya cashflow negatif pada PT Berca

dimana PT Berca mengalami penurunan performa operasional dan mengakibatkan

mengalami cashflow yang negatif setiap tahunnya. Dan bila kita masukkan

pinjaman sebesar 100 milyar dengan tenor 10 tahun untuk modal kerjanya maka

laporan laba rugi perusahaan akan menjadi sebagai berikut.

(Data 4)

Dari tabel diatas bila PT Berca melakukan pinjaman untuk operasionalnya

maka yang terjadi adalah kerugian yang akan dialami dimana PT Berca cepat atau

lambat akan justru mengalami likuidasi.

7
Bagaimana solusi cara PT Berca membalikkan keadaan dan membuat

performa meningkat lagi?

Revolusi mental direksi adalah jawaban yang tepat untuk keadaan dari PT

Berca Hudaya Perkasa ini

Dalam hal ini jelas bahwa direksi dari PT Berca Hudaya Perkasa harus dan

segera diganti jajaran direksinya. Hal ini karena PT Berca telah mengalami kasus

sebanyak dua kali dan direktur nya telah masuk ke Bui sebanyak dua kali. Itu

tandanya integritas para direksinya sangat buruk dan hal ini menyebabkan citra

negatif dari PT Berca. Dengan revolusi mental direksi maka akan membawa

budaya serta visi baru dalam perusahaan dan menghapus paradigma integritas

yang buruk di mata stakeholder sehingga dengan sendirinya perusahaan akan

kembali bangkit baik dalam segi operasionalnya maupun secara net income

perusahaan.

Pemilik holding PT Berca (Centra Cipta Murdaya) atau dikenal dengan

Murdaya Poo memiliki integritas dan semangat juang yang tinggi. Namun hal ini

tidak terlihat pada anak buah dari Murdaya Poo yaitu direktur PT Berca Hardaya

Perkasa atau lebih dikenal dengan Liem Wendra Walingkar. Dua kali masuk bui

menjadi bkti nyata bahwa integritas masih kurang di anak peruashaan Murdaya

Poo. Dalam wawancaranya dengan situs SWA, Murdaya Poo sangat yakin dengan

kemampuan perusahaannya dimana CCM mampu mengakuisisi PT Metropolitan

Kencana dan Jakrata International Trade Fair dengan menggunakan modal 100%

tanpa menggunakan leverage. (https://swa.co.id/swa/listed-articles/manuver-

murdaya-hartati-membangun-kerajaan-bisnis).

8
Siapa yang harus melakukan perubahan?

Seharusnya semangat juang dan integritas dari Murdaya Poo menjadi

panutan bagi anak buahnya namun ternyata tidak. Murdaya Poo seharusnya

menyadari ketika telah terjadi dua kasus maka Murdaya Poo harus menjadi

pemberi solusi serta pemberi perubahan di seluruh anak perusahaan Central Cipta

Murdaya. Dengan perubahan yang dilakukan maka PT Berca diharapkan mampu

kembali bersaing.

End Story PT Berca

PT Berca saat ini masih aktif dalam bisnisnya sebagai IT supplier dan

mulai meningkatkan performa mereka pasca tersandung kasus korupsi. Jajaran

direksi pun telah diganti sebagai bentuk semangat baru. Hal ini terbukti dalam

rancangan kerja PT Berca yang dimana Berca merupakan salah satu pioneer

penyedia layanan akses internet 4G di Indonesia. Ini menandakan pertumbuhan

pasca kejadia korupsi menjadi jawaban adanya revolusi yang terjadi di dalam PT

Berca.

Perusahaan yang baik merupakan perusahaan yang terus belajar dan terus

memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik.

9
10

Anda mungkin juga menyukai