NIM : 151411075
Kelas : 3C- D3 Teknik Kimia
Mata Kuliah : Teknik Produksi Bersih
Pengajar : Ir. Mukhtar Ghozali, M.Sc
1. Bahan Mentah
Komposisi Bahan
- terigu bogasari
- minyak goreng di proses dengan multi proses sehingga aman bagi kesehatan
- Garam
- Gula
- Penguat rasa
Bahan kemasan :
- Kemasan plastik
- Kemasan strerofoam
- Kemasan karton
Flowsheet
Pengemasan
- Mixing (Percampuran)
proses percampuran yang bertujuan untuk membuat adonan mie yang homogen dan estetis.
- Pressing (Pengepresan)
proses ini menghasilkan terbentuknya untaian mie dengan ketebalan tertentu serta membuat mie
bergelombang.
- Steamina (Pengukusan)
proses ini dilakukan untuk menghasilkan untaian mie yang matang dan kenyal dari pengukusan dengan
suhu 90c.
- Cutting (Pemotongan)
- Frying (Penggorengan)
- Cooling (Pendinginan)
- Packing (Pengemasan)
proses terakhir dan mie siap dikemas dengan memasuki bumbu minyak dan pencetak kode produksi.
Pengemasan
Produk jadi
Equalisasi
UASB
Aerasi
Sedimentasi
Koagulasi
Klorinasi
Filtrasi
Penampungan
Limbah ini nantinya diproses menjadi satu di tempat unit pengolahan limbah yang sudah
disediakan sehingga tidak mengotori lingkungan dan prosesnya pun sangat ramah lingkungan.
Pengolahan limbah cair pada produksi mie instan menggunakan 3 metode, yaitu metode fisika,
metode kimia, dan metode biologi. Berikut adalah diagram proses pengolahan limbah cair
industri mie instan :
Keterangan Bagan:
Traping adalah usaha memisahkan antara limbah padat yang terikut dalam limbah
mengalir, limbah mengapung dan limbah cair.
Equalisasi adalah mengikat sumber limbah yang bermacam-macam yaitu unit produksi,
kantin, kamar kecil dan boiler.
Aerasi bertujuan untuk mendgradasi sisa polutan secara aerob.
Sedimentasi mengendapkan padatan tersuspensi yang terikat dalam proses aerasi.
Bak kontrol diuji apakah memenuhi syarat untuk kehidupan atau tidak dengan cara
memelihara ikan mas didalamnya.
Koagulasi dan sedimentasi penggumpalan dimaksudkan menggumpalkan padatan
tersuspensi dengan bantuan Alumunium Sulfat (Al2(SO4)3) yang disebut juga Filter
Alumunium.
Klorinasi untuk membunuh mikroba yang mungkin ada dalam air limbah maka
dimasukkan kaporit (CaCl(OCl) ke dalam air di bak klorinasi.
Penyaringan dan organosorb sisa endapan yang masih terikat dalam air yang telah
diklorinasi disaring dengan menggunakan sand filter dan arang aktif.
2 Pengelolahan Limbah Padat
Limbah padat industri mie instan diatasi dengan cara pemilihan jenis limbah, yaitu limbah
plastik dan limbah yang mudah terurai. Limbah plastik diserahkan kepada tempat
pembuangan sampah untuk dikelola kembali menjadi plastik atau dibuat kerajinan tangan,
sedangkan limbah yang mudah terurai seperti potongan mie, dan mie yang kadaluarsa
diserahkan ke pihak ketiga yaitu ke pengolahan pakan ternak karena dapat digunakan sebagai
pakan ikan. Limbah potongan-potongan mie ini memiliki kandungan sama dengan pakan ikan
yaitu banyak mengandung karbohidrat, maka dari itu limbah indusrti mie instan perlu
dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ikan. Selain itu, Nilai nutrisi yang terkandung dalam
limbah industr ini adalah kandungan lemaknya.Lemak dalam limbah mie instan biasanya
berasal dari minyak kelapa sawit, yang diduga memiliki FFA rendah, karena untuk konsumsi
manusia.Keunggulan limbah industri mie dibandingkan dedak padi adalah kandungan serat
kasarnya.Kandungan asam amino limbah industri mie instan juga tidak jauh berbeda dengan
asam amino dalam terigu, sehingga diharapkan dapat digunakan dalam pakan ikan sebanyak
10 -15%, atau menggantikan tepung terigu. Selain pakan ikan, limbah padat mie instant ini
juga disarankan untuk pakan ternak, namun penggunaan limbah mie instant melebihi 30%
dapat berpengaruh terhadap berat karkas (berat ternak setelah dipotong) dari ternak