Anda di halaman 1dari 7

Nama : Farkhiyah

NIM : 151411075
Kelas : 3C- D3 Teknik Kimia
Mata Kuliah : Teknik Produksi Bersih
Pengajar : Ir. Mukhtar Ghozali, M.Sc

Produksi Bersih Industri Mie Instan

Data Awal Proses Pembuatan Mie Instan

1. Bahan Mentah

Komposisi Bahan

- terigu bogasari

- Sudah di fortifikasi (penambahan protein)

- minyak goreng di proses dengan multi proses sehingga aman bagi kesehatan

- Air Sesuai standar baku mutu air

Bahan baku lainnya Bumbu dan Minyak bumbu :

- Bubuk bawang merah, putih, lada, bubuk cabe

- Garam

- Gula

- Penguat rasa

Bahan kemasan :

- Kemasan plastik

- Kemasan strerofoam

- Kemasan karton

- Semua bahan foodgread aman bagi kesehatan

Flowsheet
Pengemasan

Pada proses pengemasan ini melalu beberapa tahap seperti berikut :

- Mixing (Percampuran)

proses percampuran yang bertujuan untuk membuat adonan mie yang homogen dan estetis.

- Pressing (Pengepresan)

proses ini menghasilkan terbentuknya untaian mie dengan ketebalan tertentu serta membuat mie
bergelombang.

- Steamina (Pengukusan)

proses ini dilakukan untuk menghasilkan untaian mie yang matang dan kenyal dari pengukusan dengan
suhu 90c.

- Cutting (Pemotongan)

proses pemotongan dan siap untuk proses penggorengan.

- Frying (Penggorengan)

proses penggorengan menggunakan suhu 130-150 c dengan waktu 75 detik.

- Cooling (Pendinginan)

proses pendinginan dibutuhkan waktu kira-kira 15 menit.

- Packing (Pengemasan)

proses terakhir dan mie siap dikemas dengan memasuki bumbu minyak dan pencetak kode produksi.

Seperti pada tahap berikut ini :

Pencampuran bahan pokok dan vormula

Pengepresan dan pembuatan gelombang

Pengukusan dengan suhu 90C

Pemotongan dan pelipatan

Penggorengan atau pengeringan


Pendinginan dengan suhu 300 C

Pengemasan

Produk jadi

Flowsheet pengolahan limbah


Jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi mie instan adalah limbah gas,
limbah cair dan limbah padat.
a. Limbah Gas
Merupakan limbah yang berasal dari asap pabrik dan ditimbulkan oleh proses produksi
yang ada di dalam ruangan (ruang produksi) dan di luar ruangan (cerobong boiler).
Limbah gas ini sangat berbahaya apabila sampai terhirup oleh manusia dan mencemari
udara. Jika terhirup oleh manusia akan mengganggu kesehatan pada peredaran darah
dan saluran pernafasan.
b. Limbah cair
Merupakan limbah yang dihasilkan oleh mesin proses produksi yaitu boiler dan
cleaning, dan limbah yang dihasilkan dari penggorengan berupa minyak goreng
kotor/bekas. Hasil buangan ini tidak beracun, namun kadar BOD (Biochemical Oxygen
Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang terkandung dalam air menjadi
berkurang dan menyebabkan penurunan kualitas air.
Limbah cair mie instant terdiri dari limbah cair organik berbasis bahan baku olahan,
seperti tepung terigu (mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral) dan
minyak kelapa (mengandung asam lemak diantaranya laurat, palmitat, dan oleat) yang
terlarut dalam air limbah.
c. Limbah padat
Limbah padat dari mie instan tidak berbahaya, namun banyak bahan yang sulit terurai
di lingkungan terutama plastik yang dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar seperti
kemasan bahan baku dan kemasan produk dan limbah domestik, selain plastik limbah
padat yang dihasilkan juga seperti potongan adonan, mie yang kadaluarsa.
Trapping

Equalisasi

UASB

Aerasi

Sedimentasi

Koagulasi

Klorinasi

Filtrasi

Air Limbah Terolah

Penampungan

Dapat dimanfaatkan untuk


menyiram tanaman, mencuci ban
mobil, dll
1 Pengolahan Limbah Cair
Dalam rangka mengatasi permasalahan limbah cair di industri mie instant, salah satu
perusahaan di Indonesia menerapkan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Sistem
IPAL belum sepenuhnya dapat mengatasi pencemaran air, karena air dari IPAL hanya
digunakan untuk menyiram tanaman disekitar pabrik. Limbah cair dapat pula dijadikan
sebagai bahan baku pengolahan sabun, karena karakteristik limbah cair mie yang mengandung
55% minyak. Pembuatan sabun dari limbah cair ini sama dengan pembuatan sabun dari
minyak-minyak lainnya, dengan penambahan kaustik soda dengan perbandingan 1;5 maka
akan terbentuk sabun dengan dua bentuk fisik yang berbeda warna
Padahal limbah industri mie masih harus diubah karakteristiknya sebelum dibuang ke
lingkungan karena belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Tabel 1. effluent sesuai dengan baku mutu Kepmen LH no 51 Tahun 1995

NO PARAMETER SATUAN BAKU MUTU


1 Ph - 6-9
2 BOD Mg/L 75
3 COD Mg/L 200
4 PADATAN TERSUSPENSI Mg/L 100
5 MINYAK LEMAK Mg/L 20

Limbah ini nantinya diproses menjadi satu di tempat unit pengolahan limbah yang sudah
disediakan sehingga tidak mengotori lingkungan dan prosesnya pun sangat ramah lingkungan.
Pengolahan limbah cair pada produksi mie instan menggunakan 3 metode, yaitu metode fisika,
metode kimia, dan metode biologi. Berikut adalah diagram proses pengolahan limbah cair
industri mie instan :

Keterangan Bagan:
Traping adalah usaha memisahkan antara limbah padat yang terikut dalam limbah
mengalir, limbah mengapung dan limbah cair.
Equalisasi adalah mengikat sumber limbah yang bermacam-macam yaitu unit produksi,
kantin, kamar kecil dan boiler.
Aerasi bertujuan untuk mendgradasi sisa polutan secara aerob.
Sedimentasi mengendapkan padatan tersuspensi yang terikat dalam proses aerasi.
Bak kontrol diuji apakah memenuhi syarat untuk kehidupan atau tidak dengan cara
memelihara ikan mas didalamnya.
Koagulasi dan sedimentasi penggumpalan dimaksudkan menggumpalkan padatan
tersuspensi dengan bantuan Alumunium Sulfat (Al2(SO4)3) yang disebut juga Filter
Alumunium.
Klorinasi untuk membunuh mikroba yang mungkin ada dalam air limbah maka
dimasukkan kaporit (CaCl(OCl) ke dalam air di bak klorinasi.
Penyaringan dan organosorb sisa endapan yang masih terikat dalam air yang telah
diklorinasi disaring dengan menggunakan sand filter dan arang aktif.
2 Pengelolahan Limbah Padat
Limbah padat industri mie instan diatasi dengan cara pemilihan jenis limbah, yaitu limbah
plastik dan limbah yang mudah terurai. Limbah plastik diserahkan kepada tempat
pembuangan sampah untuk dikelola kembali menjadi plastik atau dibuat kerajinan tangan,
sedangkan limbah yang mudah terurai seperti potongan mie, dan mie yang kadaluarsa
diserahkan ke pihak ketiga yaitu ke pengolahan pakan ternak karena dapat digunakan sebagai
pakan ikan. Limbah potongan-potongan mie ini memiliki kandungan sama dengan pakan ikan
yaitu banyak mengandung karbohidrat, maka dari itu limbah indusrti mie instan perlu
dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ikan. Selain itu, Nilai nutrisi yang terkandung dalam
limbah industr ini adalah kandungan lemaknya.Lemak dalam limbah mie instan biasanya
berasal dari minyak kelapa sawit, yang diduga memiliki FFA rendah, karena untuk konsumsi
manusia.Keunggulan limbah industri mie dibandingkan dedak padi adalah kandungan serat
kasarnya.Kandungan asam amino limbah industri mie instan juga tidak jauh berbeda dengan
asam amino dalam terigu, sehingga diharapkan dapat digunakan dalam pakan ikan sebanyak
10 -15%, atau menggantikan tepung terigu. Selain pakan ikan, limbah padat mie instant ini
juga disarankan untuk pakan ternak, namun penggunaan limbah mie instant melebihi 30%
dapat berpengaruh terhadap berat karkas (berat ternak setelah dipotong) dari ternak

3 Pengelolahan Limbah Gas


Limbah Gas dapat diminimalkan dengan selalu mengecek emisi buangan dari pabrik
dengan perawatan secara berkala dan pengecekan uji emisi gas buang, agar gas buang dari
pabrik tidak melewati baku mutu yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai