Anda di halaman 1dari 9

5

2.1.2 Pengertian Energi Alternatif Matahari

Matahari adalah suatu bola gas (bintang) yang terbentuk


nyaris bulat sebagai pusat tata surya,diameternya sekitar 1.392.684
km kira-kira 109 x diameter bumi dengan jarak rata-rata
150.000.000 km (93.026.724 mil) dan massa 330.000 x massa
bumi. Bumi merupakan planet terdekat ketiga dengan matahari,
dengan letaknya yang begitu strategis bumi tidak terlalu panas dan
tidak terlalu dingin. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan
yaitu fotosfer, kromoser dan korona, matahari bersinar
melintas bumi yang sangat besar yaitu mencapai 3x1024
Joule/tahun. Jika diukur kira-kira 10.000 x kebutuhan energi dunia
saat ini, energi yg besar itu jika dimanfaatkan menjadi energi listrik
hanya dengan menutup 0.1 % permukaan bumi dan difais dengan
solar sell dengan efisiensi 10 % cukup mampu memenuhi kebutuhan
diseluruh dunia (Tanpa pengarang,2013).

Gambar 2. Matahari

Sesuai dengan uraian diatas,dijelaskan matahari merupakan


sumber energi terbesar bagi kehidupan dibumi, sumber energi yang
dapat langsung dirasakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari.
Energi matahari juga dapat disimpan dan dikonversi menjadi bentuk
daya lain.Energi matahari merupakan salah satu energi alternatif
yang ramah lingkungan tidak menimbulkan polusi dan dapat
diperbarui karena ketersediannya yang terus menerus. (Tanpa
pengarang,2013).
6

Energi matahari telah dimanfaatkan sejak manusia hadir


dimuka bumi, sekitar 5000 tahun lalu hingga saat ini baik sebagai
penerang dan sumber panas dalam berbagai kehidupan manusia,
antara lain :

(1) sebagai sumber panas untuk mengeringkan cucian, pertanian


laut dan industri,
(2) fotosintesis yang menghasilkan oksigen bagi manusia dan
mahkluk lain,
(3) sebagai kesehatan karena mengandung vitamin D yang
dibuktikan oleh salah satu penelitian bahwa sinar matahari pagi
sangat baik bagi kesehatan yaitu matahari pagi antara pukul
09.00-10.00 yang dapat mengubah pro-vitamin D menjadi
vitamin-D yang baik bagi kesehatan gigi dan tulang. Pada waktu
berkas sinar ultraviolet disaring dikulit akan mengubah
simpanan kolestrol dikulit menjadi vitamin D. Berjemur
dibawah sinar matahari selama 5 menit menghasilkan 400 unit
vitamin D,
(4) sebagai sumber energi fosil yang digunakan sekarang
merupakan energy matahari yang tersimpan pada fosil hewan
dan tumbuhan yang telah membusuk jutaan tahun lalu.
Pembusukan yang berlangsung jutaan tahun ini menghasilkan
minyak, batu bara, dan gas alam yang digunakan saat ini (Tanpa
pengarang,2013).

2.1.3 Penerapan Solar Sel dengan Lampu Penerangan Jalan Umum

2.1.3.1 Perencanaan dan Realisasi

Ada beberapa tahap dalam menerapkan solar sel pada lampu


penerangan jalan yang pertama adalah melalukan tahap
perencanaan, sebagai berikut.

1. Perencanaan
7

Perencanaan merupakan suatu proses permulaan sebelum


melakukan suatu pekerjaan yang mencakup beberapa hal berkaitan
dengan pembuatan peralatan, mulai dari perencanaan kontruksi alat,
diagram blok dan skematik rangkaian.
2. Tujuan Perencanaan
Tujuan ini untuk menghindari dan mengurangi kesalahan dalam
pembuatan peralatan. Dengan adanya perencanaan, dapat membantu
dan mempermudahkan penulis dalam pekerjaan sehingga produk yang
dihasilkan dalam tugas akhir ini dapat berfungsi dan dimanfaatkan
dengan baik sesuai dengan keinginan, yang terdiri dari.
a. Diagram Blok Operasi Kerja Alat
b. Perencanaan Rangkaian Charger yang berfungsi untuk
menyimpan output yang dihasilkan solar sel, maka tidak
dapat dilakukan penyambungan secara langsung ke battery.
c. Perencanaan rangkaian LDR (light dependent resistor) yang
merupakan suatu komponen elektronika yang bekerja
berdasarkan intensitas cahaya.
d. Perencanaan Driver Motor untuk mengatur dan mengontrol
arah putaran motor servo yang terdiri dari beberapa
komponen :IC L293D, Resistor 10 KOhm, Optpcoupler
(Amri, Lianda, Muamar, 2012).
3. Perencanaan Kontruksi
Perencanaan kontruksi dilakukan untuk membuat rancangan
kontruksi yang aka digunakan pada penerangan jalan umum dengan
desain yang sederhana. Seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.3.
8

Gambar 3. Kontruksi Alat

2.1.3.2 Pengujian dan Analisis

1. Pengujian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk


mendapatkan data pengujian, mengetahui hasil, kelebihan dan
kekurangan pada peralatan yang telah dibuat. Dan dengan
melakukan pengujian peralatan yang terdiri dari solar sel, rangkaian
charger, rangkaian LDR, mikrokontroler, LED, rangkaian power,
dan motor DC.

2. Pengujian hardware merupakan pengujian yang berkaitan


dengan pengukuran arus dan waktu pada masing-masing komponen

3. Pengujian Solar Sel (PV PV)) untuk mengukur besar tegangan


dan aru output yang dihasilkan solar sel untuk mengukur besar
tegangan dan arus output yang dihasilkan solar sel untuk mengukur
pada waktu-waktu tertentu, pengujian dilakukan mulai dari jam
06.00 pagi sampai jam 18.00 sore dengan posisi horizontal yang ada
pada tabel 2.1.
9

Tabel 2.1. Pengujian Tegangan Solar Tegangan Solar Sel


(photovoltaic)

Dari data tabel dapat disimpulkan bahwa tegangan yang


tertinggi terjadi dari jam 13.00- jam 15.00.

4. Pengujian Rangkaian Charger dilakukan dengan memberikan tegangan


tertinggi pada IC 7815 yang dihasilkan solar sel yaitu 18 volt, 19 volt,
dan 19,8 volt, kemudian mengukur tegangan output IC 7815 dan
tegangan output rangkaian charger dan diperoleh hasil seperti dibawah
ini :
Tabel 2.2 Pengujian Rangkaian Charger
10

5. Pengujian Battery
Pengujian Battery merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui kapasitas tegangan, arus dan ketahanan battery pada saat
digunakan serta untuk mengetahui lama waktu yang diperlukan untuk
pengecasan secara penuh.
6. Pengujian Sensor Cahaya (LDR) Pengujian rangkaian LDR
dilakukanPengujian Sensor Cahaya ( LDR LDR) ) Pengujian rangkaian
LDR dilakukan pada dua keadaan yaitu keadaan gelap (malam) dan
terang (siang), dalam dua keadaan tersebut penulis melakukan
pengukuran tegangan output yang dihasilkan LDR dengan data yang
tercantum pada tabel 2.3.

Tabel 2.3. Pengujian Rangkaian LDR

7. Pengujian LED Pada LED (light emiting deode)

Pengujian dilakukan dengan cara memberikan supplay 3 sampai 7


volt pada sebuah LED kemudian melihat cahaya yang dihasilkan LED dan
mengukur besar arus pada masing-masing tegangan, data pengukuran
tegangan dan arus pada LED diperlihatkan pada tabel 2.4 dibawah ini :

Tabel 2.4. Pengujian LED


11

8. Pengujian Motor DC

Pegujian motor DC dilakukan dengan cara memberikan tegangan 6 volt


dan melakukan pengontrolan melalui Atmega32 untuk mengatur arah
putaran motor yang berfungsi untuk menggerakkan solar sel sehingga
Solar Sel bergerak berdasarkan program yang dibuat. Tabel dan grafik
pengujian diperlihatkan pada tabel 2.5 berikut ini (Amri, Lianda, Muamar,
2012).

Tabel 2.5. Pengujian Pergerakan

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Solar Sel beserta Potensi Energi Alternatif
Matahari di Indonesia
2.2.1 Kelebihan dan Kekurangan Solar Sel
Energi surya disebut-sebut oleh banyak orang sebagai sumber energi
utama dimasa depan, yang telah diarahkan menjadi sumber energi alternatif
bagi umat manusia. Energi matahari merupakan energi radiasi matahari
yang hamper tidak terbatas, dan tidak seperti energi fosil yang pada
akhirnya akan habis jika digunakan secara terus menerus. Energi surya juga
merupakan energy ramah lingkungan karena tidak memancarkan emisi
karbon berbahaya yang berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti pada
bahan bakar fosil. Setiap watt energi yang dihasilkan dari matahari berarti
telah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil sehingga dapat mengurangi
dampak perubahan iklim (Mawander, tanpa tahun).
12

Penelitian terbaru melaporkan bahwa rata-rata system rumah surya


mampu mengurangi 18 ton emisi gas rumah kaca dilingkungan setiap
tahunnya. Energi surya juga tidak memancarkan oksida nitrogen atau sulfur
dioksida yang berarti tidak menyebabkan hujan asam atau kabut asam.
(Tanpa pengarang, 2012).
Matahari merupakan sumber energi yang benar-benar bebas untuk
digunakan oleh setiap orang. Penggunaan dari energi matahari sebagai
konsumsi energi sehari-hari dapat mengurangi penggunaan energi fosil. Hal
ini dapat meningkatkan ketahanan dan keamanan energi, karena akan
mengurangi kebutuhan impor minyak dari pihak asing. Penggunaan dalam
jangka panjang akan menghemat pengeluaran uang untuk energi. Biaya
awal dalam pembuatan solar sel sebagai converter dari energi surya menuju
energi listrik memang cukup signifikan tinggi, namun seetelah beberapa
waktu dikarenakan energi matahari bebas untuk digunakan tanpa biaya
maka akan tergantikan (Tanpa pengarang, 2012).
Panel surya beroperasi tanpa mengeluarkan suara (tidak seperti
turbin angin besar) sehingga tidak menyebabkan polusi suara. Panel surya
biasanya memiliki umur yang sangat lama, minimal 30 tahun, dan biaya
pemeliharaannya sangat rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.
Panel surya juga cukup mudah untuk diinstal. Energi surya adalah salah satu
pilihan energi terbaik untuk daerah-daerah terpencil, bilamana jaringan
distribusi listrik tidak praktis atau tidak memungkinkan untuk diinstal
(Tanpa pengarang, 2012).
Kelemahan utama dari energi surya adalah biaya awal yang tinggi.
Panel surya terbuat dari bahan mahal, bahkan dengan penurunan harga yang
terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa mahal. Panel surya juga
perlu untuk ditingkatkan efisiensinya. Untuk mencapai tingkat efisiensi
yang memadai dibutuhkan lokasi instalasi yang luas, dan panel surya ini
idealnya diarahkan ke matahari, tanpa hambatan seperti pohon dan gedung
tinggi, untuk mencapai tingkat efisiensi yang diperlukan. Energi surya
membutuhkan solusi penyimpanan energi murah dan efisien karena
matahari adalah sumber energi intermiten (tidak kontinu). Proyek-proyek
13

energi surya skala besar (pembangkit listrik tenaga surya yang besar) akan
membutuhkan lahan yang luas (Tanpa pengarang, 2012).

2.2.2. Potensi Energi Matahari di Indonesia


Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat,
pemerintah Indonesia terus mengembangkan berbagai energi alternatif,
diantaranya energi terbarukan. Potensi energi terbarukan, seperti : biomassa,
panas bumi, energi surya, energi aire, energi angin dan energi samudera,
sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan, padahal potensi energi
terbarukan di Indonesia sangat besar (Tanpa pengarang, tanpa tahun).
Terkait dengan energi surya, sebagai negara tropis, Indonesia
mempunyai potensi energy surya yang cukup besar. Berdasarkan data
penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi
surya di Indonesia dapat diklarifikasikan berturut-turut sebagai berikut :
untuk kawasan barat dan timur Indonesia dengan distribusi penyinaran di
Kawasan Barat Indonesia (KBI) sekitar 4,5 kWh/m 2 /hari dengan variasi
bulanan sekitar 10%, dan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sekitar 5,1
kWh/m 2/hari dengan varasi bulanan sekitar 9% (Amri, Lianda, Muamar,
2012).

Berdasarkan uraian diatas, dijelaskan berdasarkan data hasil


pegukuran intensitas radiasi tenaga surya diseluruh Indonesia yang
dilakukan oleh BPPT dan sisanya BMG dari tahun 1965 hingga 1995,
Indonesia mempunyai intensitas yang berpotensi untuk membangkitkan
energi listrik, dengan rata-rata daya matahari yang dihasilkan sebesar 1000
watt. (Amri, Lianda, Muamar,2012).

Anda mungkin juga menyukai