KOMPETENSI DASAR
3.7 Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
cotangen) pada segitiga siku-siku.
4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri
(sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku.
MATERI POKOK
Trigonometri
SUBMATERI
MATERI PRASYARAT
1. Teorema Phytagoras
2. Sifat-sifat segitiga siku-siku
3. Konsep Kesebangunan
4. Perbandingan
PETA KONSEP
Perbandingan Sisi-sisi
dalam Segitiga
Segitiga
Siku-siku
INDIKATOR
3.7.1 Peserta didik dapat menentukan nilai sinus pada segitiga siku-siku dengan
menggunakan rasio trigonometri
3.7.2 Peserta didik dapat menentukan nilai cosinus pada segitiga siku-siku dengan
menggunakan rasio trigonometri
3.7.3 Peserta didik dapat menentukan nilai tangen pada segitiga siku-siku dengan
menggunakan rasio trigonometri
3.7.4 Peserta didik dapat menentukan nilai cosecan pada segitiga siku-siku dengan
menggunakan rasio trigonometri
3.7.5 Peserta didik dapat menentukan nilai secan pada segitiga siku-siku dengan
menggunakan rasio trigonometri
3.7.6 Peserta didik dapat menentukan nilai cotangen pada segitiga siku-siku dengan
menggunakan rasio trigonometri
3.7.7 Peserta didik dapat menentukan rasio trigonometri dalam bentuk lain apabila
diketahui sebuah rasio trigonometri
determinan
4.7.1 Peserta didik dapat menyelesaiakan permasalahan yang berhubungan dengan
rasio trigonometri pada segitiga siku-siku
4.7.2 Peserta didik dapat mengaplikasikan konsep rasio trigonometri pada segitiga
siku-siku dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
TRIGONOMETRI
Trigonometri merupakan alat utama ilmu ukur segitiga. Tigonometri memiliki banyak
aplikasi pada kehidupan sehari-hari, diantaranya pada bidang teknik sipil dan
astronomi. Trigonometri memiliki kaitan yang sangat erat dalam kehidupan kita, baik secara
langsung dan tidak langsung seperti kompas yang digunakan sebagai penunjuk arah. Ilmu
perbintangan dan konstruksi bangunan sangat dibantu oleh hadirnya trigonometri.
perkembangan zaman, trigonometri terus dikembangkan, dipadukan dengan disiplin kelimuan
lain guna kemaslahatan bersama.
Awalnya trigonometri hadir sebagai solusi atas pemecahan ukuran atas bangun datar-
bangun datar sederhana, seiring berkembangnya zaman trigonometri kerap digunakan dalam
dunia ilmu terapan (kehidupan sehari-hari), perkembangan ilmu lain, maupun perkembangan
ilmu matematika itu sendiri.
Trigonometri pada mulanya merupakan kajian tentang segitiga
dan diterapkan sebagai tambahan kepraktisan pada astronomi, survey
dan navigasi. Peninggalan berupa tablet dari tanah liat bangsa
Babilonia dan batang papyrus dari Bangsa Mesir yang menunjukkan
tahun sekitar 1600 SM menunjukkan bukti-bukti pemecahan masalah
praktis dengan menggunakan pengukuran segitiga.
Ahli Astronomi bangsa Yunani telah berusaha menghilangkan perbandingan di
surga ketika mereka sedang menghitung panjang lintasan (orbit) yang dilalui oleh bintang-
bintang. Dengan demikian, kajian mereka dalam bidang trigonometri secara praktiknya
adalah menggunakan table tali busur perhitungan periode dan orbit. Hiparcus (140 SM)
yang dikenal sebagai Bapak Trigonometri telah menulis 12 buku tentang perhitungan dari
tali busur yang berkaitan dengan sudut pusat yang dipotong oleh tali busur itu. Sebagai fakta
nyata, ketika mereka berkecimpung dengan masalah-masalah pada ruang dimensi tiga, apa
yang mereka bangun biasanya dirujuk sebagai trigonometri bola, ketimbang sebagai
trigonometri bidang.
Amati gambar
berikut!
Cermati
masalah!
Masalah 1
Pak Azzam adalah seorang penjanga sekolah. Tinggi pak Azzam adalah 1,6 .
dia mempunyai seorang anak bernama Adit. Adit masih kelas II SD. Tinggi badanya
1,2 . Adit adalah anak yang baik dan suka bertanya. Dia pernah bertanya kepada
ayahnya tentang tinggi tiang bendera di lapangan sekolah dimana ayahnya bekerja.
Kemudian ayahnya menjawab tingginya 8 . Suatu sore ketika ia menemani ayahnya
membersihkan rumput liar yang tumbuh di halaman sekolah, Adit melihat bayangan
setiap benda ditanah. Kemudian dia mengambil tali meteran milik ayahnya dan
mengukur panjang bayangan ayahnya dan panjang bayangan tiang bendera, yaitu 3
dan 15 . Tetapi dia tidak dapat mengukur panjang bayangannya sendiri karena
bayangannya mengikuti pergerakannya. Jika kamu sebagai Adit, dapatkah kamu
mengukur bayangan kamu sendiri?
Ayo menalar!
Konsep kesebangunan pada segitiga ada dalam cerita di atas, mari kita gambarkan
segitiga sesuai dengan cerita diatas.
Dimana:
AB = tinggi tiang bendera (8 )
BC = panjang bayangan tiang (15 )
DE = tinggi Pak Azzam (1,6 )
o
EC = panjang bayangan Pak Azzam (3 )
FG = tinggi Adit (1,2 )
Gambar model tiang bendera dan orang
GC = panjang bayangan Adit
17
8
3.4 g
1.6 1.2
3 xo C f xo
15
Dapat
disimpulkan:
Cermati
masalah!
Masalah 2
Pak Tyo ingin membangun rumah idaman yang terdiri dari dua lantai. Untuk
menghubungkan lantai 1 dan lantai 2 Pak Tyo menginginkan dibangun satu
tangga yang kemiringannya tidak terlalu terjal, dengan sudut yang dibentuk oleh
lantai dan tangga adalah 30 . Untuk merancang semua bagian bagian dari
rumah tersebut, Pak Tyo mempercayakannya kepada seorang arsitektur.
Dapatkah anda membantu arsitektur tersebut untuk menentukan panjang dan
tinggi dari tangga rumah Pak Tyo, jika diketahui panjang lantai yang akan menjadi
dasar tangga adalah 5 meter.
A B
Gambar 1 Gambar 2
Dari Gambar 1, dapat dicermati bahwa dinding dengan lantai saling tegak lurus
membentuk sudut siku-siku dan tangga membentuk sisi miring. Ilustrasinya disajikan pada
Gambar 2. Dari Gambar 2, dapat disebut sisi-sisi segitiga siku siku berturut-turut, yaitu
, , dan , dan ketiga sudutnya, berturut-turut yaitu: , , dan pada sudut siku-siku.
Sudut yang menjadi perhatian adalah sudut lancip pada segitiga siku-siku tersebut,
yaitu dan .
A B
Gambar 2
Nama nama segitiga siku siku sangat tergantung sudut acuan (sudut yang menjadi
patokannya). Pada gambar segitiga diatas yang menjadi sudut acuan
adalah atau , sehingga :
Sisi disebut sisi depan ( sisi yang menghadap )
Sisi disebut sisi samping ( sisi di samping )
Sisi disebut sisi miring ( sisi yang menghadap 900 )
Adapun hubungan antara sudut dengan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku di
atas adalah sebagai berikut:
1
sin = = = sin =
1
cos = = sec = cos =
sin 1
tan = cos = = cot = tan =
1
sin = = = sin =
1
cos = = sec = cos =
sin 1
tan = cos = = cot = tan =
Definisi
Jika dipunyai segitiga siku-siku dengan besar salah satu sudut lancipnya adalah
, maka :
e) secan suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi miring dengan
sisi miring 1
sisi disamping sudut, ditulis sec = ata sec =
sisi samping cos
Berdasarkan definisi di atas, jika terdapat suatu sudut lancip berukuran , dapat
diturunkan hubungan-hubungan matematika yang disebut sebagai rumus kebalikan dan
rumus perbandingan sebagai berikut :
Rumus Kebalikan
1 1
a. sin = d. cosec =
1 1
b. cos = e. sec =
1 1
c. tan = f. =
Rumus Perbandingan
sin cos
a. tan = b. cot =
Cermati contoh
berikut!
Diberikan segitiga siku-siku ABC, dengan siku-siku di B. jika panjang sisi AB adalah 10
satuan, BC adalah 24 satuan, tentukan sin A, cos C, dan tan A!
Penyelesaian:
Untuk segitiga di bawah ini, dengan menggunakan teorema Phytagoras diperoleh panjang sisi
AC adalah 26 satuan. Selanjutnya, dengan menggunakan definisi di atas, maka di dapatkan:
24 C
sin = =
26
10
cos = =
26 24 satuan
24
tan = =
10
A B
10 satuan
Cermati
masalah!
Masalah 3
Dua orang guru dengan tinggi dari mata hingga kaki sama yaitu 170 sedang
berdiri memandang puncak tiang bendera di sekolahnya. Guru pertama berdiri tepat
10 di depan guru kedua. Jika sudut elevasi guru pertama 60 dan guru kedua 30
maka dapatkah anda menghitung tinggi tiang bendera tersebut?
Ayo menalar!
Sudut elevasi adalah sudut yang dibentuk oleh arah horizontal dengan arah pandangan mata
pengamat ke arah atas.
Misalkan tempat berdiri tegak tiang bendera, dan kedua guru tersebut adalah titik. Ujung
puncak tiang bendera dan mata kedua guru juga diwakili oleh titik, maka dapat diperoleh
ilustrasi sebagi berikut:
Dimana:
AC = tinggi tiang bendera
DG = tinggi dari mata hingga kaki guru pertama
Penyelesaian:
Berdasarkan definisi tentang perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku pada bagian
sebelumnya, maka kita mendapatkan perbandingan dari permasalahan di atas, sebagai
berikut:
tan 60 = = tan 60 .
tan 30 = = = (10 + ). tan 30
10 +
= (10 + ) . tan 30
tan 60
16
Diketahui tan = 30
M Tantukan dan !
K
Alternatif penyelesaian:
16
Kita mulai dari tan = 30, artinya menurut definisi adalah:
16
tan = = =
30
Dengan menggunakan Teorema Phytagoras, diperoleh KM = 34, untuk menentukan nilai sin
M dan cos M, menurut definisi diperoleh:
16
sin = = = .
34
30
tan = = = .
34
Note:
Perlu diketahui bahwa yang disebut sisi pada suatu segitiga siku-siku tidak
selau miring, tetapi sisi miring selalu di hadapan sudut siku-siku.
2
Diketahui sin = 3, dan adalah sudut lancip (0 < < 90). Carilah nilai pebandingan
Langkah 1
2
Gambarlah segitiga siku-siku ABC sehingga nilai perbandingan trigonometri sin = 3
(perhatikan gambar).
=3
=2
Langkah 2
2 = 2 + 2
2 = 2 2
2 = 32 22
2 = 9 4
2 = 5
= 5
Langkah 3
Mencari nilai pebandingan trigonometri sudut yang lain.
5
cos = =
3
2 2
tan = = = 5 5
5
5
cot = = 2
5
cosec = = 2
Ayo Berlatih
1. Dari setiap pasangan perbandingan trigonometri berikut ini, mana yang lebih
besar?
a. Tan 35 dan cot 35 b. Sin 70 dan cos 70
Petunjuk : buatlah gambar segitiga siku-siku dengan besar sudut sesuai dengan
sudut-sudut yang diketahui.
1
2. Diketahui tan = (x dan x 0, merupakan sudut lancip).
Carilah nilai perbandingan trigonometri sudut yang lain (nyatakan hasilnya
dalam x)